"Maaf, tadi itu aku takut."Victoria merasa jika pelukannya tidak wajar untuk hubungan yang renggang seperti mereka, wajahnya yang merah ketika terlepas dari pelukan Gana itu mulai jalan lebih dulu ke tempat ruang inap Marcho. "Dasar Victoria, apa wanita jadi-jadian seperti dia bisa malu?"Gana berjalan di belakang wanita itu, dia juga canggung, apalagi jantungnya yang berdebar dari tadi. Sempat diam beberapa saat, tetapi tidak setelah dokter keluar dari ruangan. "Dok, gimana Marcho?"Victoria lebih cepat, Gana masih ada di belakangnya, dokter akan memberitahu kondisi terbaru dari anak mereka. "Anak kalian kritis, kami sarankan agar segera mencari pendonor ginjal yang cocok."Victoria bingung, karena Gana pernah mengatakan Marcho sudah tidak membutuhkannya lagi. "Baik dok, biarkan kami berdiskusi dulu untuk menemukan solusinya."Victoria menarik tangan Gana menjauh dari sana, dia menghentikan langkahnya ketika tempat itu memang tepat baginya berbicara. "Gana, kata kamu aku tidak
"Di mana jalan keluarnya?"Victoria masih melihat tempat itu, karena posisinya terlalu di samping dan tidak terlihat oleh lampu. Ada jalan lurus yang dia rasa itulah tempat dirinya bisa pergi, dan ternyata benar, ada gerbang samping yang kecil, gerbang itu terkunci rapat. "Mungkin aku harus pastikan semuanya bisa berjalan sesuai keinginan Gana, kasihan dia jika harus terkurung, pasti penjahat itu punya maksud jelek, aku mau betul-betul menyelamatkannya."Victoria memanjat pelan, tidak ada yang melihatnya, wanita itu terlalu lihai dalam hal brutal seperti ini. Dia berlari sampai menemukan satu mobil yang berhenti, terlihat mobil itu sudah dikenalinya. "Baby, kamu kenapa di jalanan?""Jose itulah kamu? Sungguh aku membutuhkan bantuan kamu sekarang."Jose dengan cepat membukakan pintu, tidak terburu-buru karena dia merasa tidak ada orang yang mengejar Victoria. "Masuklah Baby, jangan terlalu takut, ada aku di sini."Jose berpindah tempat, membiarkan orang yang di belakang kini menge
"Jangan berlebihan Jose, aku hanya tidak mau semuanya salah paham lagi, kamu mengerti kan maksud aku?"Jose memahaminya, pria itu justru menggenggam tangan Victoria tanpa rasa takut. "Aku yang akan selalu mengerti kamu, sekarang ataupun nanti, kita akan menjadi satu keluarga, dan aku tidak akan membuatmu sedih seperti ini."Kata-kata Jose semakin mengingat dirinya tentang Gana, karena memang pernikahan mereka selalu dilanda kesedihan. "Jose, Untuk semuanya terima kasih. Kamu baik padaku, kalau aku menyakiti kamu, gimana?""Tidak jadi masalah yang berat, aku berada di sini atas keputusan aku sendiri, jangan mengkhawatirkan aku gimana."Jose ingin menguatkan Victoria dalam segala hal, termasuk dirinya akan menggantikan posisi Gana yang masih diharapkannya. 'Jose terlalu baik, andaikan ada seorang wanita lagi yang bisa aku jodohkan untuknya, mungkin kebahagiaan ini akan lengkap, semoga Jose segera menemukannya.'Victoria berharap dalam hatinya, ada yang ingin dia raih bersama Jose jug
"Selamat tinggal Gana, berikan waktu yang banyak untuk Baby, dia besok mau pertandingan, jadi tolong kamu jangan mencari masalah sampai membuat konsentrasinya memudar."Keterangan Jose membuat Gana harus mengalah dulu, istrinya akan mengawali masa depannya. "Lebih baik aku matikan saja, kasihan juga kalau Victoria terganggu olehku."Gana yang berada di rumah sakit sedang mencemaskan kondisi Marcho, akhirnya Gana bisa berada di dekat anaknya yang dari tadi kritis. "Jose, ada apa?""Apanya? Kamu sudah selesai belajar loncat tinggi yang aku ajarkan?""Sudah, akhirnya aku bisa Jose, kamu harus lihat apa yang aku lakukan tadi.""Baik, perlihatkan itu padaku.""Siap, kamu harus ke tengah lagi."Tangan Victoria menarik lengan Jose, dia memperlihatkan jika permainannya bisa lebih bagus dari yang diperlihatkan Jose. "Kamu bisa lihat kan, Jose.""Yah, Aku rasa kamu akan menjadi tim inti yang masuk langsung untuk bertanding tahun ini," balas Jose meyakinkan. Victoria heboh dengan loncat-lonc
"Kita berangkat sekarang," kata Jose meraih tangan Victoria. "Ehhh, aku belum selesai makan... Ini masih terlalu pagi juga, apa kamu tidak mau habiskan makanan kamu yang masih tersisa sedikit?"Victoria merasa waktunya masih panjang, tetapi Jose mulai berbicara lagi. "Aku takut di jalan macet, kita harus jalan dan aku akan memberikan pemanasan sama dulu, kamu harus mau."Victoria menghela nafas, terpaksa harus mengikutinya, Jose memang sangat disiplin jika ini mengenai pertandingan. "Jose, apa kita akan melewati rumah Gana?""Untuk apa?""Aku hanya ingin melihat Marcho, aku rasa sudah pulang.""Aku tidak akan lewat sana, kita mencari jalan lain, kamu harus fokus dengan semuanya, aku tidak mau kamu sia-siakan perjuangan kamu selama ini.""Kamu melarang aku?"Victoria merasa jika Jose sudah merampas kebebasannya untuk bertemu dengan anaknya sendiri. "Jangan salah paham Baby, kamu harus ingat, tujuan utama kamu, Gana dan Marcho juga akan memahami itu, aku yakin."Victoria tidak bisa
"Gana, Jose. Kalian tidak bisa diam di depan Marcho? Anak sekecil ini seharusnya memiliki pikiran yang bersih dari masalah orang dewasa, jangan melibatkannya, aku mohon."Victoria menyadarkan keduanya yang masih merebutkan dirinya. "Baby, aku hanya ingin membela kamu dari laki-laki ini, aku rasa hari ini rusak karena kehadirannya.""Cukup Jose! Tadi aku sudah bilang kan, aku mau kalian berhenti bicara dan tidak berdebat lagi, aku mau membawa Marcho ke dalam mobil dulu, nanti kita bicara bertiga.""Baik, Baby Victor."Jose berharap kalau Victoria akan lebih memilih dirinya dan pulang tanpa memperdulikan Gana lagi. Sedangkan Gana yang bersikap santai mengikuti Victoria menuju mobil. "Victoria, aku mau bicara berdua saja.""Ok, tunggu dulu."Victoria sudah memasukkan Marcho ke dalam mobil, kini dia harus bersiap menghadapi pria dingin dan kaku yang sedang marah dan cemburu ini. "Kita berangkat!"Gana memerintah supir agar pergi dari tempat itu, membiarkan Jose di sana dengan harapan y
Jose membiarkan Gana pergi walaupun dirinya sudah terpukul beberapa kali dari tangan Gana padanya, Jose langsung masuk ingin melihat Victoria yang dari tadi sudah berteriak kencang sekali. "Ya, ampun Baby, dia seharusnya tidak seperti ini, mungkinkah aku harus membuatnya pingsan lagi? Rasanya tidak!"Jose tidak mau membuka pintu kamarnya, bagi dia, selama Victoria belum menurutinya agar menjauh dari Gana, maka sikapnya yang berubah drastis ini akan terus dia gunakan untuk mempertahankan keinginan dirinya memiliki Victoria. "Baby, kamu jangan harap bisa pergi dari rumah ini, karena aku tidak akan melepaskan kamu untuk Gana atau anak sambung mu itu."Jose berada tepat di depan kamar Victoria, masih terdengar suara teriakan wanita itu. "JOSE! JANGAN SAMPAI AKU MEMBENCI KAMU KARENA INI!"Victoria ingin Jose mendengarnya, walaupun di balik pintu Victoria merasakan kehadiran Jose tidak jauh darinya. Jose pergi dari sana, dia akan membiarkan Victoria terus berbicara sampai lelah dan akhi
Keberhasilan Gana membuat Victoria bersamanya, Marcho juga terlihat sangat bahagia dekat dengan ibu sambungnya itu. "Victoria, kita menginap di sini," ucapnya membuka pintu hotel yang sudah di reservasi terlebih dahulu. "Kita satu kamar?""Lalu? Apa kamu mau tidur di luar?!"Gana masuk lebih dulu, wanita itu hanya menahan rasa kesal atas jawaban Gana. "Huh, sabar Victoria, kamu jangan terpancing, sifatnya memang seperti itu, kamu harus santai," batin Victoria sedang memberikan semangat pada dirinya sendiri. Marcho cepat sekali tertidur, ada tempat tidur kecil yang Gana minta untuk Marcho sudah menjadi tempat tidur anak itu. "Aku atau kamu yang mau mandi duluan?""Heh? Man... di?""Iya, mau tidur tanpa membersihkan badan kamu? Apa kamu tidak mau ganti pakaian?"Lirikan mata Gana dari atas sampai bawah terlihat sinis dengan apa yang dikenakan Victoria. "Eh, benar juga. Kalau begitu aku duluan, kamu jangan ikut.""Siapa juga yang mau? Cepat masuk dan jangan lama-lama! Aku sudah ger
"Ok! Aku akan pergi karena Victoria tidak boleh menganggap aku arogan atas pancingan suaminya sendiri!"Jose dengan terpaksa pergi, dia tidak mungkin meneruskan apa yang diinginkan Gana untuk bisa berkelahi dengannya. Gana masih ada di parkiran, sekilas sudah melihat mobil Jose berlalu cukup jauh, dan dia mulai melihat ke atas gedung lantai dua yang dia rasa itu adalah tempat kamar hotel Victoria. "Aku harus kembali, Victoria tidak boleh mengetahui ini, justru aku tidak akan bisa membiarkan Victoria melihat Jose lebih dari aku, dia adalah istriku satu-satunya."Gana masuk ke dalam hotel kembali, hari ini sudah berlalu begitu cepat, hingga pada hari berikutnya telah tiba, Victoria ada pertandingan yang menentukan masa depan yang selalu dia impikan selama ini. Marcho dan Gana ada di kursi penonton, bahkan Jose yang tidak kalah melihat Victoria di kursi VIP, apalagi Jose termasuk orang penting juga di dalam kampus. "Saatnya kamu bisa membuktikan semua impian kamu, Victoria. Hanya dir
Victoria mencari di mana dirinya bisa mendapatkan taksi, dan terlihat jika ada mobil yang sudah berhenti di sampingnya. "Masuklah, Baby. Kamu tidak akan bisa mengejar Gana selama menolak tawaran aku," ucap Jose yang sudah ada di dalam mobilnya itu. "Jose, Aku masuk! Tolong agar aku bisa mengejarnya.""Baiklah Baby, kamu tidak akan kehilangan dia selama yang mengendarai mobil itu aku," jawab Jose. Wajah Jose tersembunyi, menunduk sedih ketika Victoria sudah berada di dalam mobilnya, wanita yang ada di sampingnya itu bukan untuk dirinya, melainkan sedang meminta bantuannya agar bisa mengejar pria yang menjadi saingannya sendiri. "Demi cinta yang aku miliki, sungguh aku rela wanita idamanku bersama pria yang sangat dia cintai, padahal aku sendiri merasakan sakit yang luar biasa, dan aku sulit melepaskan bayang Victoria dalam pikiran ini, tapi yang aku lihat, dia sama sekali tidak mau menganggap aku lebih dari seorang idola, aku akan berusaha mengembalikan senyumnya, senyum yang terpa
Selama pelarian Victoria, dia tidak menemukan tempat yang nyaman untuknya merasakan tenang. "Astaga, harus pergi ke mana aku ini? Di sini sudah tempat yang paling mahal, yang dari Gana cukup untuk membayar hotel berbintang lima."Victoria berdiri di depan jendela yang tembus dengan pemandangan pantai. Dua hari Victoria tidak ada kabar berita, sampai pada sore hari ketika Victoria mencoba untuk keluar dari kamar. "Selamat sore, Victoria?"Dua orang berbadan besar membawa wanita itu pergi, dengan berontak Victoria mencoba untuk melepaskan apa yang mencengkram dirinya, tetapi tidak bisa. Di depan pria yang keluar dari mobil, ternyata itu adalah. "Jose, kamu bisa tau aku di sini?"Pria itu menghampiri Victoria dengan senyuman dan memeluk erat tanpa jarak. "Baby, kamu jangan pergi lagi, sungguh aku tidak bisa jauh dari kamu, dua hari ini membuat aku mempercepat penyembuhan diriku sendiri, dan sekarang kamu bisa lihat, aku sudah bisa berdiri dan berjalan."Victoria sudah melihat dengan
Victoria tidak bisa menolaknya, dia memegang ujung kursi roda bagian atas dengan kedua tangannya, tentu untuk membantu Jose masuk. "Kita masuk, aku ada kelas.""Baby, kamu terlihat tidak senang, apa aku mengganggu waktu kamu?" Tanya Jose mencoba mencari tahu apa yang dirasakan wanita idamannya itu. "Tidak, aku hanya lelah menghadapi Gana, itu saja," balas Victoria. "Memang suami kamu itu berbuat apa sama kamu?"Jose memegang tangan Victoria, dia menariknya sampai Victoria berpindah ada di depannya. "Katakan sama aku, Baby.""Kamu tau sifat dan sikap Gana kan, jadi aku hanya lelah, jadi kita langsung masuk saja, tidak perlu membahas ini lagi," jawab Victoria sedikit menghindari pertanyaan tadi. Jose tidak yakin kalau itu jawabannya, dia masih ingin mengetahuinya tanpa mendapatkan jawaban ulang dari Victoria. "Apa aku harus bertanya sama Gana saja? Pastinya dia sudah membuat wanitaku kesal, aku harus membuat perhitungan," katanya dalam hati. Jose mengetik sesuatu di ponselnya, di
"Aku memiliki istri, kenapa tidak kamu yang menyiapkan makanan untuk aku?""Apa? Jadi kamu mau aku siapkan makanan?"Victoria kembali bertanya, hal ini membuat dirinya heran dengan sikap suaminya. "Apa aku kurang jelas bicara sama kamu?Gana hanya ingin memperlihatkan dirinya yang tidak mau terbagi, mungkin dengan cara demikian bisa menjauhkan Victoria dengan Jose. "Jelas, tapi tidak salah? Padahal kamu bilang aku ini bukan pelayan dan mereka akan menjadi orang pertama yang kamu panggil, bukan aku."Gana menarik tangan Victoria ke arah dapur, dia tidak mau berbicara panjang lebar di saat perutnya lapar. "Siapkan sekarang! Aku tunggu kamu di sini," kata Gana memerintah istrinya. Victoria bingung, dia harus masak apa untuk suaminya ini. "Ada apa?" Tanyanya lagi. "Mau makan apa?""Apa saja, yang paling penting, kamu jangan masak masakan gosong," jawab Gana. "Eh, aku serius tanya sama kamu."Gana tidak berbicara lagi, dia melihat Victoria dengan tatapan sinis, itu artinya Victoria h
"Aku minta maaf karena Gana sudah membuat kamu hampir menelan obat tidur, semoga kamu tidak membenci dia, aku akan keluar kamar, bila kamu membutuhkan aku, panggil saja."Victoria tidak nyaman berada di dalam kamar berdua dengan Jose, dengan rasa bersalah atas perbuatan Gana, dia sekarang ingin menebusnya. "Lebih baik aku buatkan Jose susu hangat agar dia bisa tertidur dengan cepat."Langkahnya menuju dapur, Gana masuk ke dalam kamar Jose. "Jadi ini yang kamu mau?" Tanya Gana pada Jose yang sudah ada di atas tempat tidur. "Apa? Kedatangan kamu terlalu mendadak untuk aku, kita bisa bicara dulu sampai Baby Victor datang."Jose tidak takut sama sekali pada Gana, dia mau Victoria melihat apa yang dilakukan Gana padanya. "Tidak perlu membawa Victoria dalam masalah kita, aku mau kamu pergi dari rumah ini, kamu tau, atlet terkenal itu sudah harus dalam pengawasan negara, dan sudah di sediakan semua fasilitasnya, apa kamu tidak mau pergi dan tidur di rumahmu itu?"Jose tersenyum sinis pad
"Jose! Menjauh dari aku sekarang," kata Victoria. Jose tidak mau, pria itu masih menikmati wajah cantik Victoria yang sangat dekat, hatinya tenang begitu membelai rambut orang yang dia cintai. "Baby, kamu tau kan aku sakit, kenapa tidak kamu yang menjauh? Apa kamu sebenarnya mau dekat-dekat dengan aku. Iya, kan?"Jose sedikit menggoda wanita yang ada di depannya, ternyata Victoria sampai salah tingkah, ada nada marah yang keluar dari mulut Victoria, cukup pedas untuk di dengarkan. "Sembarangan. Jangan merasa diri kamu berhak atas aku seutuhnya ya, Jose! Kamu harus ingat, aku istri orang, tentu aku akan menjauh."Victoria turun dari sana, dia pergi dengan wajahnya yang merah, senyum Jose terlihat di sana, dia menyukai Victoria yang bersikap demikian. "Manis sekali, aku suka Baby. Beruntungnya aku hari ini."Jose ingin memejamkan mata, pria itu memang harus istirahat. Namun, tenggorokannya sangat kering, tangannya meraba ke atas meja di samping tempat tidur, ada satu gelas yang suda
Ketika masuk ke dalam kamar, mereka melihat anaknya yang sedang tertidur lelap, nampak sekali wajah Marcho tersenyum, entah dari mana asal senyuman anak kecil yang bisa merasakan kedua orang tuanya tengah berdamai saat ini. Mungkin malam ini menjadi momen Victoria bisa merasakan kebahagiaan bersama dengan keluarga kecilnya, tetapi tidak setelah ada seseorang yang mengetuk pintu. "Eh, siapa yang datang malam-malam seperti ini?" Mata Gana langsung melirik gorden jendela, sepertinya dia tahu siapa orangnya. "Aku juga tidak tau, kita perlu keluar untuk mengecek sendiri," balas Victoria memundurkan langkahnya dari kamar Marcho. Gana mengikuti Victoria, lelaki itu hanya perlu berjalan di samping istrinya yang sedang mencemaskan keberadaannya di sini. Ketika itu, pintu dibuka lebar, ada seseorang yang duduk di kursi roda dengan balutan perban. "Baby, kamu harus pergi dari sini, bukankah kamu memiliki hutang untuk merawat aku?" Jose yang datang dengan penuh harapan membawa wanitanya per
"Selamat pagi, Baby?"Jose menyapa Victoria yang baru terbangun perlahan, wanita itu tidak bisa bergerak karena ada dalam dekapan Jose. Matanya melebar dan ingin bergerak, "Jose, apa yang kamu lakukan?"Victoria ingin melepaskan diri, tetapi pria itu tidak mau. "Jangan bergerak, nanti kamu melukai luka aku, apa kamu mau aku kesakitan?""Astaga, tapi ini modus Jose.""Sedikit, penyembuhan yang paling ampuh, kamu jangan menolak dong, kita kan hanya pelukan saja, apa kamu tidak mau?"Victoria merasa dirinya tidak nyaman, tetapi Jose sudah diluar batas. "Jose, lepaskan aku."Victoria ingin tetap dilepaskan walaupun Jose merajuk atas lukanya. "Apa kamu tidak mau? Serius Baby? Tidak bisakah kamu membuat diri ini bahagia?""Jose, nanti ada suster atau dokter yang masuk, kamu jangan seperti ini.""Tidak apa, aku perlu seperti ini karena ingin terbiasa dengan kamu, apa kamu mau sarapan?""Bagaimana bisa? Kamu selalu memeluk aku, susah juga aku untuk bangun."Victoria terperangkap di sana,