Share

Pertemuan

last update Last Updated: 2022-06-14 09:11:27

Daejung menghela napasnya dengan pelan dan kembali duduk di atas kursi, kembali mengingat semua tuduhan yang telah Yuki lontarkan untuk Amanda. Dia tersenyum sebentar sambil menggelengkan kepalanya karena merasa lucu dengan semua tuduhan wanita bertubuh tinggi itu.

"Ciuman dan lebih dari itu ... kamu salah, Yuki. Membayangkannya saja aku tidak bisa apalagi sampai melakukannya. Hubungan kita tidak dekat seperti yang kamu pikirkan itu," desah Daejung dan mulai menidurkan kepalanya di atas meja dengan perasaan bingung. Namun, dia langsung mengangkat kepalanya saat mendengar suara pintu terbuka.

"Maaf, Jung. Aku pulang duluan ya," ujar Amanda langsung sambil membuka tas selempang dan mencari sesuatu di dalamnya.

"Biar aku anter. Kan, kamu masih harus jemput Shadam." Daejung beranjak dari kursi dan melangkah menuju Amanda berada. Namun, wanita beranak satu itu melarangnya.

"Eh, nggak perlu. Aku bisa pesan taksi kok. Kamu juga kayaknya lagi sibuk banget hari ini. Besok kita juga ketemu lag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Tumbal Pernikahan   Tak Pantas

    "Tadi itu siapa? Teman atau sahabat." Daejung menoleh sebentar untuk melihat wajah Amanda yang sedang duduk di sampingnya. Setelah acara selesai mereka langsung memutuskan untuk pulang dan berencana menjemput Shadam lebih dulu ke kediaman teman Daejung."Tadi teman satu kantorku dulu waktu masih bekerja. Kita juga nggak terlalu dekat seperti sahabat.""Berarti dia juga tahu dong soal suami kamu ....""Mantan suami, Jung, bukan suami," ralat Amanda dan memotong ucapan Daejung."Kalian masih berstatus sebagai suami-istri di mata negara. Kalian kan juga belum benar-benar bercerai.""Bisa kita bahas hal lain aja, Jung. Kamu tahu benar kan kalau aku sama sekali nggak mau bahas dia," desah Amanda sambil menahan rasa nyeri yang mulai menyerang hatinya."Sebenarnya perasaan kamu buat dia seperti apa, Amanda. Apa benar kalau perasaan kamu buat dia udah berubah tapi aku malah merasa kamu masih sangat mencintai pria itu," jeda Daejung dan mulai menghentikan laju mobilnya. "Delapan tahun kita dek

    Last Updated : 2022-06-16
  • Tumbal Pernikahan   Bertemu dengan Althan

    Amanda mengembuskan napasnya dengan pelan setelah berhasil menenangkan Shadam yang sedang kesal karena untuk kedua kalinya dia menjemput anak itu tanpa Daejung. Shadam marah dan mengabaikan Amanda dan mengamuk saat di rumah. Namun, setelah dibujuk beberapa kali akhirnya anak itu luluh dan langsung tertidur. Kini Amanda yang harus menyelesaikan semua kegaduhan yang telah Shadam ciptakan, semua mainan yang telah dia tata dengan rapih kini berhamburan di dalam kamar bermain itu.Setelah semua tugas selesai, Amanda memilih bersantai di ruang tengah dengan secangkir teh hijau di tangannya. Ingatannya kembali pada perdebatannya dengan Daejung tadi."Shadam terlalu bergantung sama Daejung, laku gimana caranya supaya mereka bisa menjauh." Amanda memijat pelipisnya dengan kedua tangan, selama ini dia tidak pernah membayangkan apa yang akan terjadi bila terlalu lama dekat dengan seorang bujang. Kini dia menyesal, seharusnya sejak awal dia menolak kehadiran Daejung, setelah melahirkan seharusnya

    Last Updated : 2022-06-18
  • Tumbal Pernikahan   Pengakuan Yuda

    "Ngapain lo masih di sini aja. Bukannya lo mau pergi cari Amanda. Kita juga bukan suami-istri lagi jadi nggak perlu sok-sokan perhatian sama gue," amuk Fara saat Yuda masih juga memperhatikannya selama dia dirawat di rumah sakit."Kamu udah makan, Ra? Kalau belum ... kebetulan aku bawain bubur ayam kesukaan kamu." Yuda melengos dan meletakkan dua kotak bubur ayam ke atas meja di samping berangkat rumah sakit "Keluar lo dari sini!" Fara memalingkan wajahnya dan enggan menatap wajah Yuda. Dia sudah terlanjur sakit hati dengan perlakuan pria itu yang masih saja lebih mementingkan Amanda daripada dirinya yang begitu membutuhkan teman saat barusaja keguguran.Yuda abai dengan usiran Fara, justru kini pria itu malah duduk dan bersiap untuk menyuapi wanita tersebut. Namun, bukannya menerima suapan dari Yuda Fara malah menampik tangan pria itu membuat bubur yang tadinya menggantung di udara terpelanting dan berceceran di atas lantai. Yuda memejamkan mata dan mengembuskan napasnya dengan bera

    Last Updated : 2022-06-21
  • Tumbal Pernikahan   Sentuhan Penuh Cinta

    Yuda menghentikan langkahnya saat merasakan seseorang menarik kemeja yang dia kenakan. Yuda menoleh dan terbelalak saat tahu bahwa Faralah pelakunya. Dia memalingkan wajah saat istrinya itu menatapnya cukup tajam. "Jangan-jangan Fara denger lagi soal pengakuanku tadi. Tapi semoga aja dia nggak denger," ucap Tuda dalam hati."Aku minta maaf kalau udah ganggu tidur kamu. Kamu bisa lanjutin tidurnya," desah Yuda dan melangkahkan kakinya untuk segera keluar dari kamar. Namun, hal yang selanjutnya terjadi malah membuatnya langsung berteriak. Fara menarik kemejanya dan membuat pria jangkung utu terjatuh je atas ranjang."Kenapa mau langsung pergi, udah capek sama sikapku, iya?" tanya Fara dengan datar membuat Yuda yang awalnya menunduk kini mendongak menatap wajah sang istri yang sedang polos tanpa make up."Bukannya gitu, Ra. Aku bener-bener minta maaf karena udah ganggu tidur kamu. Aku juga nggak bermaksud untuk ....""Apa yang kamu bilang tadi benar? Dan sejak kapan?""Hah?!" Yuda terbe

    Last Updated : 2022-06-26
  • Tumbal Pernikahan   Masa Lalu Buarlah Berlalu

    Malam yang panjang telah keduanya nikmati seolah tidak akan ada lagi malam berikutnya. Keduanya sama-sama mencari kepuasan dunia yang selama satu bulan lebih tak mereka dapatkan. Ungkapan cinta terus terucap dari bibir Fara dan jawaban Yuda seolah tidak nyambung. Pria itu masih sedikit malu walau hanya untuk mengucap kata 'aku mencintaimu' padahal Fara sudah tah benar kalau rasa cinta Yuda untuknya bukan main-main. "Ayo, aku mau denger kamu bilang gitu lagi. Please, Yud. Aku mau denger lagi dalam keadaan sangat sadar," rayu Fara yang saat ini sedang tertidur di atas bahu Yuda seusai pertempuran mereka yang entah keberapa kali."Harus banget, ya. Aku malu, Ra," jawab Yuda dengan wajah serius. "Kamu kan udah tahu kenapa juga harus diulangi lagi."Fara cemberut, tetapi tetap memaksa Yuda untuk menyatakannya lagi dan akhirnya pria itu menyatakan perasaannya kembali dalam keadaan Fara yang sudah sangat sadar.***Napas Fara tercekat dengan detak jantung yang bertalu-talu. Selembar kertas

    Last Updated : 2022-07-01
  • Tumbal Pernikahan   Masih Belum Melupakan Amanda

    Tatapannya nanar menatap benda bulat berwarna keemasan di atas meja. Dia menghela napasnya dengan berat dan lagi-lagi tertampar oleh kenyataan bahwa si empunya barang itu sudah lama pergi dan tak lagi peduli dengan benda tersebut. Dia ambil benda itu dan memegangnya dengan jari teluk dan ibu jari, lalu menatap ke arah siai dalam dari cincin tersebut, membaca tiga kata yang terukir di sana."Amanda dan Angga," gumamnya dengan lirih dan kembali mendesah dengan berat.Angga terus memperhatikan cincin pernikahan milik Amanda yang wanita itu tinggalkan dengan berkas perceraian yang sudah Amanda siapkan dengan sendirinya dan juga akta perceraian yang sudah menjadi bukti bahwa keduanya sudah resmi berpisah sejak hampir tujuh tahun yang lalu.Hari itu selang beberapa bulan dari perginya Amanda datanglah sebuah surat panggilan yang mewajibkan Angga untuk datang di sidang perdana mereka. Awalnya dia tak ingin datang, tetapi Angga menyakini satu hal bahwa sang istri pasti akan datang di sidang p

    Last Updated : 2022-07-03
  • Tumbal Pernikahan   Rahasia Amanda Terbongkar

    "Aku bener-bener minta maaf sama kamu, aku hampir aja bongkar rahasia itu."Althan menghentikan langkahnya tepat di bibir pintu saat mendengar kalimat ambigu yang keluar dari mulut Seffina. Wanita itu sedang berbicang dengan seseorang yang Althan tidak tahu itu siapa, Seffina terlihat begitu serius dalam berbicara meski Althan hanya menatap punggung sang istri."Maksud kamu apa? Aku nggak ngerti.""Maaf, ya. Aku hampir aja bilang semuanya, tapi kamu jangan takut karena aku belum ngomong kok ke Angga soal kehamilan kamu waktu itu."Degh! Althan membeku di tempatnya mendengar kalimat terakhir yang Seffina lontarkan. Otaknya seolah penuh dengan pertanyaan membuatnya menjadi semakin bingung. Namun, dia sudah menangkap siapa lawan bicara istrinya itu, tetapi Althan masih tetap di bibir pintu dan menanti apakah ada rahasia lain selain kehamilan itu."Aku minta maaf kalau udah nyuruh kamu tutupi itu semua dari awal.""Aku nggak masalah, Amanda. Aku seneng bisa bantu kamu. Semoga kamu sekaran

    Last Updated : 2022-07-05
  • Tumbal Pernikahan   Angga Tahu Segalanya

    Angga mendesah, mengambil tas itu dan mulai memeriksa isinya. Jauh dalam lubuk hati dia berharap kalau bisa menemukan titik terang di mana Amanda berada karena Angga tahu benar bahwa tas yang selalu Amanda gunakan untuk pergi hanyalah itu. Kening Angga mengernyit saat tangannya menemukan sebuah amplop bertuliskan nama rumah sakit. Dia semakin bingung dan mulai menerka yang tidak-tidak."Jangan-jangan Amanda ...."Angga menggeleng beberapa kali untuk menghilangkan prasangka buruknya itu. Demi menghilangkan prsangka tersebut dia pun membuka amplopnya dan sangat terkejut saat mengetahui laporan medis itu. Angga mematung antara perasaan bahagia dan juga sedih. Lagi ... Angga membacanya, meneliti laporan itu dan memeriksa tanggalnya. Angga dibuat semakin terkejut saat tahu alamat rumah sakit itu."Jadi benar kalau Amanda sendiri yang tahu semuanya. Jadi ... selama ini dia juga ...." Angga menghentikan kalimatnya karena tak mampu berkata apa-apa lagi. Penyesalan itu semakin membesar setelah

    Last Updated : 2022-07-09

Latest chapter

  • Tumbal Pernikahan   Fara dan Yuda

    ADA ADEGAN 21++ HARAP BIJAK DALAM MEMBACA YA, BAGI YANG TIDAK SUKA HARAP DI SKIP!!Fara menghela napasnya dengan pelan saat µelihat Yuda yang sedang µelaµun di teras belakang dengan sebatang rokok yang terselip antara jari telunjuk dan tengahnya. Yuda µerasa kesal dan dongkol karena hasratnya yang harus tak terselesaikan gara-gara baby Bina yang tiba-tiba saja µenangis. Seharusnya sejak awal dia µeµinta jasa baby sitter saja tetapi Fara sendiri yang µenolak itu seµua dengan alasan dia ingin µerawat sendiri dan µenjadi ibu yang selalu ada untuk anaknya. Naµun, kini µalah dirinya yang sangat dirugikan karena sikap Fara tersebut.Eµbusan napas terus Yuda keluarkan dan berharap rasa kesal sekaligus hasratnya bisa ikut menghilang, tetapi nyatanya tidak semudah itu."Aahh, sial banget sih!!" umpat Yuda sambil kembali menyalakan batang rokok kelima yang sudah dia hisap malam itu.Fara hanya geleng-geleng kepala saat melihat Yuda yang begitu frustrasi seperti itu. Ini adalah kali pertamanya Y

  • Tumbal Pernikahan   Papa Biologis Shadam

    Angga mengembuskan napasnya dengan kasar. Dia memang sudah tahu semua kebenarannya tetapi saat ini ia tidak mengungkapkan kebenaran itu. Namun, reaksi Shadam malah terkejut seperti itu."Oom nggak bilang kalau Papa Jung itu bukan papa kamu, tapi oom nanya ... kalau misalkan itu terjadi bagaimana?" tanya Angga sambil menahan diri supaya tidak sampai mengatakan kebenaran itu saat ini juga.Shadam terdiam sambil memikirkan apa yang telah oom baik di sampingnya itu katakan. "Berarti Shadam punya dua papa dong, ya?"Angga mengngguk sebagai isyarat akan jawabannya. "Ya, kalau seandainya itu memang benar, apa yang akan Shadam lakukan? mencari tahu soal papa kandung Shadam itu atau nggak peduli?" Pancing Angga karena dia sangat ingin tahu apa jawaban yang akan bocah SD itu utarakan."eumm ... Shadam nggak tahu."Angga mengembuskan napasnya dengan berat dan kembali berdiri, lalu membawa Shadam ke dalam gendongannya. "Shadam tahu ... alasan terbesar oom hanya diam ya karena dia sama sekali

  • Tumbal Pernikahan   Pertanyaan Shadam

    "Jadi ... kapan Oom baik mau kembali ke Indonesia? kenapa nggak tinggal lebih lama aja, Oom," usul shadam yang saat ini sedang berjalan bersisian dengan Angga.Keduanya akhirnya jalan-jalan bersama meski sebenarnya Amanda sangat menolak dengan keras kedekatan anak dan ayah itu. Amanda juga sangat tidak setuju dengan kedekatan keduanya, tetapi dia juga tidak mungkin memberikan larangan yang sangat keras dan nantinya akan membuat Daejung semakin curiga saja dengan sikapnya yang kian berubah. "Beberapa bulan lagi, Sayang. Kerjaan oom di sana juga banyak jadi harus segera kembali. Shadam juga tahu benar kan kalau pekerjaan oom itu tidak sedikit." Angga menghentikan langkahnya, lalu berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan bocah lucu tersebut. "Berarti Oom juga sama sibuknya ya kayak Papa. Malahan Papa sering nggak pulang dari rumah sakit." Shadam menatap ke atas karena sedang mengingat bahwa Daejung yang memang kerap sering menginap di rumah sakit sehingga sering mengabaikan Shad

  • Tumbal Pernikahan   Kembali Dekat

    "Bisa jadi kan kalau Angga tahu semuanya dari kak Altan, bisa aja juga kalau dia sengaja kirim Angga ke sini supaya bisa deketin kamu lagi atau malah lebih buruknya ... ambil Shadam dari kamu.""Enggak, Ra. Seffina udah ceritain semuanya ke aku kalau Angga tahu kehamilan itu dari surat diagnosis yang aku tinggalin. Aku memang ceroboh karena masih nyimpan hasil tespack dan surat itu. Seffina juga cerita kalau Angga tahu itu semua dari barang-barangku yang masih Angga simpan," jelas Amanda. Hatinya sedikit bergetar saat mengingat kenyataan bahwa Angga masih menyimpan sisa-sisa barangnya."Jadi ... apa Angga juga udah tahu kalau Shadam anaknya?""Entahlah ... aku juga udah berusaha supaya mereka nggak terlalu dekat, tapi Shadam ... dia yang nggak bisa aku kendalikan. Sementara Daejung, dia juga mendukung kedekatan Shadam dengan Angga." Amanda menghela napasnya dsngan frustrasi. Dia benar-benar belum siap bila harus berpisah dengan Shadam. "Apa Daejung tahu soal masa lalu kalian?" tanya

  • Tumbal Pernikahan   79. Perceraian Yuda dan Fara

    "Aku minta maaf sama kamu, Nda. Andai aja waktu itu aku ikhlas . Mungkin, kamu nggak akan sendirian menghadapi ini semua. Aku benar-benar minta maaf sama kamu, Amanda," sesal Fara akan kesalahannya di masa lalu. Amanda melepaskan dekapan Fara dan menatap wajah sahabatnya itu yang kini menjadi sendu dan bersalah. Amanda tidak mengerti apa yang Fara ucapkan barusaja. "Maksud kamu apa, Ra?" Amanda menatap Fara engan ekspresi yang benar-benar merasa kebingungan. Dia benar-benar tak mengerti dengan kata ikhlas yang Fara maksudkan tadi. Fara menghela napasnya dengan sangat berat. Kini dia harus mengingat kembali kejadian tujuh tahun silam saat pertengkaran paling hebat dalam pernikahannya. "Waktu itu ... beberapa hari setelah aku keguguran ...." "Apa?! kamu pernah keguguran sebelum ini. AStaga, Fara. Apa Yuda nggak jagai kamu dengan baik sampai keguguran kayak gitu," potong Amanda karena merasa sangat terkejut mendengar kabar kalau Fara pernah keguguran. Fara mengang

  • Tumbal Pernikahan   Awal Pertemuan Amanda dan Daejung

    Amanda hanya diam dan berusaha untuk mengingat dokter tampan yang saat ini berbicara dengannya. Dia merasa kalau sebelum hari ini mereka telah bertemu sebelumnya. "Kenapa menatapku seperti itu?" Dokter tampan yang sedang memeriksa cairan infus milik Amanda langsung menoleh saat dia merasakan kalau wanita hamil itu sedang mentapnya cukup lekat. "Ah, Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Amanda masih mencoba mengingat di mana dia bertemu dengan dokter itu, tetapi rasa pening di kepalanya malah menghalangi. "Saya merasa kalau pernah bertemu dengan Dokter sebelum ini tapi lupa kita bertemu di mana." Dokter tampan itu diam, tetapi mengembuskan napasnya dengan berat beberapa kali. Pertemuan pertamanya dengan Amanda sangat jauh dari kata mengesankan jadi wajar kalau saat ini wanita itu melupakan pertemuan mereka. "Kamu harus banyak-banyak istirahat, tidak perlu memikirkan hal yang memang tidak harus dipikirkan," jelas dokter tampan itu dan kemudian berlalu dari ruangan Amand

  • Tumbal Pernikahan   Masa Lalu

    Pertemuan hari itu adalah awal kebahagiaan Amanda yang kembali, dia bisa bercanda dan bergurau lagi dengan Fara seperti dulu. "Mami mau ke mana? keluar sama papa ya?" tanya bocah itu saat memasuki kamar ibunya dan melihat Amandasedang bersiap. "Shadam mau ikut mami nggak, mau mami kenalin sama sahabatnya mami." Amanda yang sedang merias menoleh dan menatap Shadam dengan senyuman. Shadam berpikir sebentar sebelum akhirnya mengangguk dengan senyuman lebar. "Temannya Mami laki-laki atau perempuan?" "Perempuan, Sayang. Jadi Shadam mau ikut apa enggak?" tanya Amanda lagi sambil meraih tas tangan yang dia letakkan di atas ranjang. "Mau, Mi. Shadam mau ganti baju dulu ya." Amanda mengangguk dan memilih menunggu Shadam di ruang tamu sambil berbalas pesan dengan Fara yang sudah menunggunya di tempat sementara wanita itu. Perjalanan yang penuh dengan suka cita, senyuman lebar tak pernah berhenti menghiasi bibir Amanda, ya, dia memang sangat bahagia karena akhirn

  • Tumbal Pernikahan   Bertemu Fara

    Amanda berulangkali mengembuskan napasnya dengan kasar, rasa sesak di dalam dadanya sudah begitu menumpuk. Menangis pun percuma dan dia juga merasa begitu lelah karena sudah sering menangisi pria seperti Angga.*** "Yang." Amanda hanya menjawab dengan deheman sementara tangannya masih sibuk merajut syal untuk Angga yang khusus dia buatkan untuk orang terkasihnya tersebut. Amanda bahkan abai dengan Angga yang menempel padanya bak perangko yang menempel di sebuah amplop. "Sayaaaaaang noleh dong bentar aja," pinta Angga yang kini sudah memeluk tubuh Amanda dari belakang. "Apasih, Mas? aku tuh lagi sibuk, jangan mulai deh manjanya," gerutu Amanda dan masih belum juga mau menoleh. Bukannya menjauh, Angga malah semakin mengeratkan dekapannya dan kini bukan hanya memeluk tetapi juga menggoda istrinya tersebut supaya berhenti berkutat dengan jarum dan juga benang wol. "Maaaass, udah aku bilang jangan usil malah makin menjadi. Aku udah bilang jangan usil, aku itu la

  • Tumbal Pernikahan   Penolakan Amanda

    "Aku minta maaf, aku juga nggak bermaksud melakukan itu." Angga menunduk, meski sebenarnya dia ingin berkata lain. Namun, untuk saat ini mengalah adalah yang terbaik. Dia akan mencoba mencari tahu semuanya tentang Shadam dan juga hubungan Amanda dengan Daejung. Setelah berkata demikian, Angga memutuskan untuk pulang dan mulai mencari semua informasi tentang Shadam Syazwan dan hubungan Amanda yang mulai ada kemajuan dengan Daejung padahal dia ingat dengan benar kalau saat mereka bertemu di mall hari itu sang dokter mengatakan kalau hubungan mereka masih mengambang. Namun, kini mereka telah resmi menjadi sepasang kekasih dalam waktu singkat. *** Amanda semakin gusar saat Shadam begitu dekat dengan Angga, dia sudah berencana dan akan meminta Shadam supaya tidak teralu dekat dengan Angga. Awalnya dia berpikir kalau Shadam pasti akan menurutinya seperti biasa, tetapi kini bocah berumur tujuh tahun itu malah menolak permintaan sang ibu dengan sangat tegas membuat Amanda benar-be

DMCA.com Protection Status