Share

23. Pertolongan Datang

Mendengar teriakan histeris dari orang-orang yang ada di belakang, secepat kilat aku berlari ke sana. Namun ternyata area belakang dan depan pintu dapur sudah dipenuhi oleh para pelayat yang lain hingga untuk melihat keadaan di belakang aku pun tak bisa.

"Itu beneran Karin masih hidup? Tapi kenapa raut wajahnya begitu?" Para pelayat perempuan yang ada di depanku terdengar saling berbisik.

"Iya. Seperti bukan Karin, Mbak."

"Ehem!" Aku berdehem sengaja memberi kode kepada kedua orang itu bahwa ada aku di belakangnya. Mereka lantas terdiam saat menoleh dan melihatku.

"Eh, Satria ... Mau lewat ya? Silahkan lewat sini." Seperti merasa tak enak, mereka langsung memberi jalan hingga aku bisa lewat dan keluar dari pintu dapur.

Hampir saja aku terjungkal ke belakang saat mataku bersirobok dengan Kak Airin yang kini tengah terduduk di tanah dengan dililit kain jarik.

Wajahnya begitu pucat dengan mata melotot tajam menatapi setiap orang. Y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status