Sekarang David tetap mengobati kakak ke-enam seorang diri. Dirinya yang disebut sebagai kakak ke-tujuh ini, seperti makhluk tidak berguna yang tidak memberikan sedikitpun bantuan. Ria berusaha menahan air mata dan berkata, “Tuan Wahid, barusan Anda mengatakan dia……dia pergi ke Samboja?”Wahid mengangguk dan berkata, “Benar. Tuan David memberitahuku sebelum pergi. Sepertinya bahan obat yang dicari olehnya ada di Samboja.” Ria menggertakkan gigi dengan keras dan memohon, “Tuan Wahid, apakah saya boleh meminta bantuan Anda untuk satu hal?”“Nona Ria katakan saja. Selama bisa kulakukan, aku tidak akan menolaknya.” kata Wahid sambil tersenyum. “Aku……aku ingin memintamu mencari sebuah mobil untuk mengantar……mengantarku ke Samboja.” kata Ria dengan ragu. Wahid terdiam seketika. Dia bukannya tidak bersedia, tapi dia khawatir jika Ria yang hanya merupakan seorang gadis ini akan bertemu dengan bahaya. Hingga saat itu, setelah Guru Besar David kembali dan mengetahuinya, bagaimana dia harus
Di dalam taksi menuju Samboja, suasananya terasa sedikit membosankan.Pria yang duduk di kursi belakang melihat David yang duduk di kursi depan dan dengan penasaran berkata, “Sobat, apakah kamu berwisata ke Samboja?” “Bisa dibilang seperti itu. Apakah kalian juga pergi berwisata?” David berkata sambil melihat ke belakang dengan sedikit tersenyum. Tanpa menunggu pria itu menjawab, wanita yang berada di kursi belakang mendengus dan berkata, “Kami bukan pergi berwisata, kami pergi menangkap orang.” “Uhuk uhuk uhuk……” Pria itu buru-buru batuk beberapa kali seperti sedang memberi isyarat kepada wanita itu.Hingga saat ini, wanita itu baru tahu bahwa dirinya sudah salah bicara. Dia memelototi David dengan keras dan tidak mempedulikannya lagi. David tahu bahwa ada yang disembunyikan dari mereka. Tapi, dia juga tidak peduli, selama kedua orang itu bukan datang demi Bunga Dewa. Sepanjang perjalanan, pria itu sangat banyak bicara dan sangat senang berbicara dengan David. David juga sudah m
“Kamu……” Kelvin marah besar. Bahkan Yolanda juga dengan dingin berkata, “David, aku tidak mungkin tertarik padamu. Kamu kurungkan saja niatmu ini. Sebelumnya aku peduli padamu, sepenuhnya karena memandang muka kakak sepupuku.”Tampak jelas jika Yolanda juga merasa Daavid tertarik pada dirinya sendiri. “Yolanda benar. David, kamu jangan bagaika punguk yang merindukan bulan lagi.” kata Kelvin sambil tertawa terbahak-bahak. Dia tersenyum bagaikan bunga yang merekah di hatinya. Karena Yolanda tidak tertarik pada anak ini, maka ini berarti dia memiliki kesempatan. David juga marah karena omongan Yolanda. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melihatnya sambil berkata, “Aku sangat ingin tahu, apakah wanita zaman sekarang semuanya sangat percaya diri seperti dirimu? Begitu ada pria yang mendekatimu maka pasti berminat kepadamu?”Yolanda mendengus dan berkata, “Terserah bagaimana dirimu berbicara. Yang jelas kamu tidak pantas untukku. Pacarku, Yolanda Wulandari harus seperti Guru Besar D
“Jangan gegabah!”Wajah Frandy langsung berubah dan dia buru-buru berkata, “Katakanlah, apa yang kamu inginkan untuk dapat melepaskan anak itu?”“Sangat sederhana. Biarkan aku pergi.” kata Fujiki tersenyum ganas. “Tidak mungkin!” Frandy menggelengkan kepala. Pertama, kejahatan yang dilakukan Fujiki di Indojaya tidak berlebihan untuk digambarkan dengan kata tidak terhitung jumlahnya. Ke-dua, orang Jepania sejak dulu terkenal tidak bisa pegang omongan. Bahkan jika dia menyetujui persyaratannya, anak ini juga akan dibunuh setelahnya. “Kalau memang begitu, maka aku akan membunuhnya.” Fujiki berbicara sambil ingin mengambil tindakan. “Tunggu sebentar!”Irene tiba-tiba berteriak, “Fujiki, bukankah kamu mengaku dirimu adalah orang elit yang cinta damai? Bukankah kamu menjunjung tinggi semangat silat? Kalau memang begitu, apa hebatnya dirimu dengan mempersulit seorang anak kecil?” “Kalau hebat, kamu jadikan aku sebagai sandera, kemudian lepaskan anak ini.”“Irene……” Frandy langsung ingin
Begitu granat jatuh ke tanah dan pin penembak di dalamnya bereaksi, maka segala sesuatu dalam radius 20 meter akan terkena imbasnya.Frandy juga termasuk di dalamnya. Tepat pada momen krusial ini, suara yang menembus udara menyerang kemari. Sebuah angin kencang bahkan membuat granat yang hampir jatuh ke atas permukaan tanah tertiup ke dalam Danau Gunung Sembilan di belakang Fujiki. “Boom!” Seiring dengan sebuah suara ledakan, sebuah gelombang besar tiba-tiba meledak di permukaan danau.“Kenapa bisa begitu? Kenapa bisa begitu?”Fujiki membelalak tak percaya.Dia jelas-jelas melemparkannya ke arah depan. Bagaimana bisa lari ke dalam danau di belakangnya?Tanpa menunggunya bereaksi. Beberapa butir batu mendekat dari kejauhan dan menembus sendi anggota geraknya. “Bruk!”Fujiki tiba-tiba tumbang ke atas tanah. Irene yang bereaksi, segera mengeluarkan borgol yang dirancang secara khusus dan memborgol anggota gerak Fujiki, kemudian menggendong anak itu ke dalam dekapan.Frandy maju sela
David melihat bunga suci di depan depannya dan kegembiraan meluap di matanya. “Bunga Dewa, akhirnya sudah ketemu.”Bunga Dewa bersifat dingin dan hanya tumbuh di tempat bertenaga spiritual dingin. Maka dari itu, tidak heran jika dia bisa tumbuh di bawah sumber mata air kuno. Ini juga bertepatan dengan waktu kedatangan David. Benda ini berbunga setiap 10 tahun. Setiap kali mekar hanya bisa bertahan selama 3 hari dan akan gugur setelahnya, bahkan akan mati hingga ke akar-akarnya. Maka dari itu, dia tidak bisa dipindahkan atau dikembangbiakkan oleh manusia. Ini juga merupakan penyebab kenapa dia hampir tidak bisa dijumpai di pasaran. Tapi, bagaimanapun juga, dengan adanya Bunga Dewa ini, penyakit kakak ke-enam sudah bisa sepenuhnya disembuhkan. David juga tidak ragu-ragu lagi. Dia mengeluarkan kotak giok yang sudah disiapkannya sejak awal dan menyimpan Bunga Dewa ke dalamnya dengan sangat hati-hati. Setiap benda spiritual tidak bisa disimpan dengan peralatan biasa, karena dengan sep
Tanpa menunggu David membuka mulut, Kelvin segera berkata dengan wajah penuh semangat. “Halo, Tuan Frandy. Nama saya Kelvin Gautama. Ini adalah teman saya, Yolanda Wulandari. Itu, kami semua adalah teman baik David, hubungan kami sangat dekat……”Selesai bicara, dia bahkan berinisiatif menujulurkan tangan kepada Frandy.Siapa sangka, Frandy hanya menatapnya dengan dingin dan dengan ekspesi kaku berkata, “Maaf, saya tidak berjabat tangan dengan orang asing.” Kelvin sangat canggung dan hanya bisa menarik kembali tanganya dengan marah. Irene tiba-tiba bertanya, “Aku ingin bertanya beberapa hal pada kalian. Aku harap kalian bisa menjawabnya dengan jujur.”“Gadis cantik, katakan saja. Selama kami mengetahuinya, kami pasti akan mengatakannya tanpa syarat.” Kelvin yang sedang pusing karena tidak punya kesempatan untuk mendekatkan diri dengan mereka langsung berkata memberi jaminan sambil menepuk dada. Yolanda juga mengangguk. Irene menetralkan raut wajahnya dan bertanya, “Barusan saat oran
Melihat David yang justru keluar untuk mempertanyakan dirinya, Kelvin marah karena malu dan berkata, “Jika aku bukan, memangnya kamu iya?” “Aku tentu bukan.” David menggelengkan kepala.Kelvin tersenyum dingin dan berkata, “Bukankah ini sudah selesai? Kamu seorang kampungan punya kualifikasi apa untuk mempertanyakan diriku?” “Lagipula, apakah aku perlu menjelaskan siapa guruku kepadamu?” Kelvin yang tampak marah membuat Frandy dan Irene kembali semakin percaya kepadanya. Melihat David masih ingin berbicara, Irene menegurnya dengan dingin. “Diam! Apakah disini ada hakmu untuk berbicara?” Sesaat kemudian, dia menunduk memberi hormat kepada Kelvin dan dengan penuh semangat berkata, “Tuan, terima kasih karena guru Anda sudah turun tangan membantu kami barusan. Persaudaraan Setia berutang budi pada guru Anda.”Frandy ragu-ragu sejenak, kemudian mengikuti contoh dengan membungkukkan badan sambil menangkupkan kedua tangan memberi hormat kepada Kelvin.Dia tetap sedikit tidak percaya bahw
Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di
“Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da
Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi
Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu
“Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah
Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec
Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah
Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua
Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai