Kota Jayanegara.Kantor Direktur Guntur Group. Ria Nastoro membelalak menatap pemuda di hadapannya dengan tak percaya, “Apa katamu? Kamu tunanganku?”“Benar. Kakekmu menjodohkanmu denganku 3 tahun lalu. Ini surat perjanjian pernikahannya. Lihat sendiri kalau tidak percaya.”Pemuda itu bernama David Cokro. Dia menyodorkan selembar surat perjanjian pernikahan.Ria bahkan merasa ingin mati setelah membaca surat perjanjian pernikahan itu.Dia bisa memastikan bahwa surat perjanjian pernikahan itu asli. Tulisan di surat itu adalah tulisan kakeknya, Chandra Nastoro dan terdapat stempel pribadi kakeknya. Ria menarik nafas dalam-dalam dan dengan dingin berkata, “Namamu David Cokro, ‘kan?”“Benar.”David mengangguk, namun tatapannya yang menilai Ria justru tidak tertahankan.Wajahnya begitu memesona dan kulit putihnya begitu halus. Meskipun dalam keadaan tegang juga dapat membuat pria manapun tergoda.Dengan satu stel pakaian profesi yang ketat, terbentuk lekuk tubuh yang menggoda, terutama pi
Ria terus menatap David. Wajahnya menunjukkan kesombongan.Yuni Pandora, sekretaris yang berada di sampingnya, juga melihat David dengan tatapan tidak sudi. Orang miskin sepertinya juga pantas untuk bersama direktur mereka?"Tak masalah."David dengan acuh berkata, "Tapi ucapanmu tidak berguna, karena pernikahan ini ditetapkan oleh kakekmu. Kamu bisa menunggu sampai aku selesai menyembuhkan penyakitnya dan membiarkannya membatalkan perjanjian pernikahan sendirian. Asalkan dia bersedia, aku pasti tidak akan menjeratmu lagi.""Tidak perlu."Ria mengira David masih tidak putus asa dan semakin menghinanya, “Aku yang mengambil keputusan atas pernikahanku sendiri. Lagi pula, aku sendiri bisa mencari solusi untuk penyakit kakekku, kamu tidak perlu khawatir.”Ria menulis selembar cek dengan cepat. “Ini adalah cek 10 milyar. Asalkan kamu bersedia membatalkan perjanjian pernikahan denganku, ini adalah milikmu.”“Bagiku uang 10 milyar tidak seberapa. Tapi bagi orang kelas bawah sepertimu, cukup u
Setengah jam kemudian, David menemukan kediaman Keluarga Tanugrah berdasarkan alamat yang diberikan petapa tua. Di ruang tamu, Hasan Tanugrah yang hampir berusia 50 tahun tersenyum setelah membaca surat di tangannya. "Benar, tidak diragukan lagi memang tulisan tangan orang hebat itu.”“Om Hasan, kali ini Anda sudah bisa percaya dengan identitasku, ‘kan?”David bertanya, “Sebelum meninggal, guruku mengatakan bahwa Anda meminta bantuannya dan menyuruhku melindungi kalian sekeluarga. Apakah bisa memberitahuku apa yang terjadi?”Hasan menghela nafas, “David, begini permasalahannya. Seorang rival bisnis mengirimiku email anonim dan mengatakan akan mengutus orang untuk menyandera putriku.”“Aku 5 kali berturut-turut menyewa pengawal untuk putriku, tapi putriku dimanjakan olehku sejak kecil dan kelima orang ini diusir olehnya.”“Jadi, setelah melakukan berbagai pertimbangan, aku baru meminta pertolongan gurumu.”Hasan tersenyum menatap David, “Lagipula gurumu juga sudah menyebutkan solusi da
"Kalau begitu, kamu pergi beli barang sendirian saja." Wulan melemparkan omongan dengan dingin dan langsung beranjak pergi. David mengangkat bahu, berbalik badan dan langssung berjalan ke tepi jalan untuk memanggil taksi. "Pergi ke Emgrand Group, Pak."Wulan masuk ke Starbucks. Setelah duduk, dia semakin marah memikirkannya. Dia mengeluarkan ponsel dan mengirim sepatah kata ke sebuah grup kerja, "Mengesalkan sekali, mengesalkan sekali!"Grup kerja ini hanya ada 5 orang, semuanya merupakan rekan kerja yang lebih akrab dengan Wulan. Dengan cepat, seorang gadis bernama Citra Tansil membalas, "Wulan, kamu kenapa? Siapa yang membuatmu marah lagi?”“Papaku ntah dari mana temuin satu orang udik, dan bersikeras jadiin dia tunanganku.” Wulan seperti menemukan tempat untuk mencurahkan isi hati.“Apa?”“Astaga! Sungguh?”Seluruh grup kerja menjadi riuh seketika. “Untuk apa aku membohongi kalian?”Wulan mengetik dengan kesal, “Yang paling kelewatan, papaku juga menyuruhku merekomendasikan orang
"Tuan muda, 20 tahun lalu Keluarga Camin tertarik pada tanah Panti Asuhan Bisma. Berbagai macam paksaan dan bujukan terhadap kepala panti asuhan pada waktu itu, Bisma Kurniawan tidak membuahkan hasil dan akhirnya membakar Panti Asuhan Bisma. Dengan demikian mereka bisa mengambil alih tanah itu……”“Selama bertahun-tahun ini, Keluarga Camin menggunakan tanah itu untuk investasi bisnis perumahan dan berhasil menjadi salah satu dari 5 keluarga kaya di Jayanegara!”“Aku mendapat kabar bahwa Keluarga Camin 3 hari kemudian akan melelang sepotong giok. Katanya giok ini adalah peninggalan Panti Asuhan Bisma waktu itu dan sangat ajaib.”Di bawah niat membunuh David, Julio hanya merasa seperti ada sepasang tangan tidak berwujud yang sedang mati-matian mencekik lehernya dan membuatnya sangat ketakutan.“Dasar Keluarga Camin!” David tersenyum, niat jahat yang kentara muncul di alisnya.Demi sebidang tanah, kalian mencelakai 108 orang Panti Asuhan Bisma hingga semuanya meninggal dalam lautan api. D
Wajah Ria tampak gembira. “Pak Julio, bagaimana dengan kemampuan medis dokter ajaib itu? Apakah bisa mengobati penyakit ALS?”Ria bertanya demikian, karena penyakit yang diderita kakeknya, Chandra Nastoro adalah penyakit ALS. Penyakit ini dijuluki sebagai 1 dari 5 penyakit yang tidak bisa diobati di dunia. Pengidap penyakit ini biasanya hanya bisa bertahan hidup selama 3-5 tahun.Gejala penyakit ini adalah otot seluruh tubuh menyusut, anggota gerak menjadi kaku dan tidak dapat bergerak. Pada akhirnya akan merambat ke otot organ pernafasan dan menyebabkan kematian karena pernafasan yang tehambat. Penyakit Chandra sudah berkembang sampai tahap stadium akhir. Hidupnya setiap saat berada dalam bahaya.“ALS?”Julio tertegun, kemudian dengan wajah serius berkata, “Kalau dokter lain, tidak bisa mengobati penyakit ini. Tapi jika diobati oleh dokter ajaib yang mengobatiku waktu itu, tentu tidak masalah.”“Nging!”Ria hanya merasa kulit kepalanya seakan pecah dan nafasnya menjadi sedikit lebih
“Hm?”Mendengar omongan ini, Ria dan Yuni terlebih dahulu tertegun dan setelah itu tertawa secara serempak. “David, aku tidak salah dengar? Kamu bahkan bilang kamu tinggal di sini?”Yuni tertawa terbahak-bahak sambil berkata, “Apakah kamu tahu sebuah vila asal-asalan di sini berapa harganya? Sedikit-sedikit sudah 60-80 milyar. Kamu orang kampung, meskipun sudah berjuang 10 kali kehidupan juga hanya bisa membeli sebuah toilet.”“Aduh, tidak tahan lagi. Aku hampir mati karena menertawaimu.”Dia berkata sambil memegang perut karena tidak tahan tertawa.Ria justru tersenyum karena saking kesalnya, “Kalau begitu kamu beritahu aku, di mana rumahmu?”“Di puncak bukit. Kalau tidak salah disebut sebagai vila nomor satu Menteng.” kata David dengan santai. Ria sepenuhnya dibuat tertawa karena marah padanya.Jika kamu sembarangan menyebut sebuah vila, mungkin aku juga akan percaya. Tapi Vila Nomor Satu Menteng adalah alamat tempat tinggal Empu Petap Medis. Apa hubungannya dengan orang kampung s
Semua orang menoleh ke sana dan langsung melihat David yang berdiri di depan pintu. “Nak, kamu siapa?” Wajah Dokter Suritno masam dan dia berkata dengan sangat tidak senang.“Kamu tidak perlu tahu siapa aku.”David maju satu langkah dan berkata mencibir, “Orang tua di atas ranjang ini jelas-jelas masih bisa hidup 2 tahun, kamu justu mengatakan batas waktunya sudah tiba. Sungguh menyia-nyiakan hidup manusia.”Sebenarnya hidup dan matinya orang asing tidak ada hubungannya dengannya. Tapi pihak lain merendahkan gurunya, kalau begitu dia harus mengurusnya. Karena gelar gurunya ketika berkeliling dunia adalah ‘Empu Petapa Medis’ dan gelar ini sekarang diwariskan kepada dirinya, maka dia memiliki tugas untuk menjaga reputasinya. Mendengar David mengatakan dirinya menyia-nyiakan hidup manusia, Dokter Suritno seketika langsung marah. “Bocah, apa katamu?”Semua orang juga menatap David dengan tatapan dingin. Nama asli Dokter Suritno adalah Yasin Suritno. Dia berasal dari keluarga medis beru
“David! Aku akui kekuatanmu cukup hebat! Tapi di antara kita terdapat perbedaan seperti langit dan bumi! Kau bukan tandinganku! Aku akan mencabut kepalamu dengan tanganku sendiri!” Bastian mengaum penuh kegilaan.Klaaang.Sebuah tebasan pedang menghantam bahu kanan David!Namun, mata pedang itu hanya menciptakan kilatan cahaya dingin ketika mengenai tulang bahu David yang begitu kokoh, meninggalkan bekas luka dangkal tanpa mampu menembus pertahanan ototnya“Apa?!” Bastian membelalakkan mata, tampak tak percaya. David menyeringai dan tubuhnya tiba-tiba bergetar hebat, mengguncang Bastian hingga persendian ibu jarinya terlepas, tangan kanannya yang memegang pedang mengendur dan pedangnya jatuh.“Bam!” David menjulurkan tangan kirinya dan menampar wajah Bastian dengan keras!Tubuh Bastian terpental seperti peluru, jatuh dengan keras di atas sebuah bukit kecil di kejauhan.Dengan suara ledakan yang keras, kedua lututnya menghantam tanah, menciptakan retakan-retakan kecil seperti jaring l
“David! Lepaskan Yendi! Kau ingin para kakakmu mati di sini?”“Aku beri kau waktu beberapa menit untuk berpikir. Jika lebih dari itu, jangan salahkan aku kalau aku menindas yang lemah!” Bastian mendengus dingin. Dia melambaikan tangan dan beberapa pesilat segera mengangkat Yendi, menyeretnya menjauh dari sisi David.Wajah David menunjukkan tekad yang bulat.Dia tahu bahwa dirinya tidak punya jalan keluar lagi. Satu-satunya peluang mungkin adalah menggunakan teknik rahasia!Namun, begitu teknik rahasia digunakan, maka akan membuat penggunanya lemah selama beberapa hari.Tapi demi menyelamatkan kakak-kakaknya, dia tidak peduli dengan hal itu. Lagipula, jika tidak menggunakan teknik terlarang ini ....“Bunuh David!” Bastian tiba-tiba mengangkat tangannya dan beberapa pesilat menyerang bersama dengan pedang dan senjata mereka.David mengeluarkan raungan marah dan menggunakan teknik rahasia. Tubuhnya terselubung di tengah cahaya biru kehitaman, dengan pola-pola aneh yang mengalir di permu
“Menjadi budakku? Hehe ... kau pikir aku bodoh? Aku bisa membunuhmu sekarang juga!” ejek David.“Tidak! Kau tidak boleh seperti itu!” Yendi memekik pilu. “Bam!” David kembali menghantam dada Yendi dengan tinjunya, membuat rongga dada Yendi amblas dan beberapa tulang rusuknya patah. Yendi memuntahkan darah segar dalam jumlah besar, tubuhnya meringkuk seperti seekor udang.“Kau mengerti apa yang kukatakan? Kau hanya akan mati!” David berkata dengan dingin. Dia menjulurkan tangannya, menekan kepala Yendi, berniat membuatnya kehilangan kesadaran dan berubah menjadi mayat hidup. Namun tepat pada saat itu, beberapa sosok tiba-tiba muncul di kejauhan!Ternyata itu Bastian Wahidin yang sudah lama tidak terlihat!“Hahaha! David! Tidak menyangka kalau aku masih hidup, ‘kan? Coba lihat siapa orang-orang ini!” Bastian menyeringai jahat. Di belakangnya muncul beberapa sosok yang tampak sengsara. Ternyata mereka adalah kakak ketujuh David, Ria, dan kakak keduanya, putri suci Asura, Sabrina!Mere
Kali ini, David menggunakan kekuatan penuh untuk menghantam perut Yendi dan suara tulang rusuk yang patah terdengar jelas di telinga Yendi.David mengangkat kakinya dan dengan keras menginjak perut Yendi, yang hanya bisa mengerang kesakitan.“Puch!” Yendi memuntahkan darah segar dalam jumlah besar dari mulutnya. Tak berhenti di situ, David membalikkan tangan dan meraih leher Yendi, mengangkat kepalanya dan menggoyangkannya ke kiri dan ke kanan. Dengan suara dingin, dia berkata, “Karena kau ingin bermain, aku akan bermain denganmu dengan sebaik-baiknya!”“Bam! Bam! Bam!” Tinju David menghantam wajah dan kepala Yendi dengan gila dan menghasilkan suara dentuman.“Ahhh … David, jangan terlalu semena-mena! Aku beri tahu kamu, jika kau membunuhku, Tuan Besar perkumpulan pasti tidak akan membiarkanmu lolos!” Yendi berteriak penuh amarah. “Boom!” Sebagai balasan, David menendang wajah Yendi dengan keras, membuatnya terlempar sejauh beberapa meter. Yendi terhempas ke tanah dalam keadaan lin
“Uhuk, uhuk!” Yendi tak kuasa menahan batuk. Rasa amis dan manis muncul di tenggorokannya. Terkena tamparan sebelumnya membuatnya terluka parah.Saat Yendi bersiap meninggalkan lembah untuk kembali ke perkumpulan dan mencari kesempatan membalas dendam pada David ….“Swish!” Sebuah bayangan hitam tiba-tiba muncul di hadapan Yendi. Itu adalah David.“Plak!” Tanpa sepatah kata pun, David langsung menampar wajah Yendi dan dengan dingin berkata, “Dasar sampah, ke mana kamu?!”“David! Kau berani mempermalukanku? Kau pasti akan mati! Perkumpulan tersembunyi tidak akan membiarkanmu lolos!” Yendi menutupi pipinya yang panas dan merah, menatap David dengan penuh amarah sambil membentak. “Plak!” Satu tamparan dilancarkan lagi. David tertawa dingin sambil berkata, “Perkumpulan tersembunyi? Apakah aku tidak tahu dengan jelas seperti apa perkumpulan tersembunyi kalian? Kalian hanya segerombolan pengecut licik! Sampah seperti kamulah yang paling aku benci!”Kekuatan David meningkat pesat. Ditamba
“Pedang, datanglah!” seru Yendi sambil membentuk segel dengan satu tangan.“Wuush!” Begitu kata-katanya selesai, langsung terdengar suara logam yang nyaring. Pedang panjang yang terselip di pinggangnya keluar dari sarungnya, disertai dengan kilauan dingin, melesat secepat kilat ke arah Yendi dan jatuh tepat di tangannya.Yendi mencabut pedang dari sarungnya. Seberkas cahaya dingin yang tajam melintas dan bertabrakan dengan empat boneka hidup dalam sekejap. Energi pedang meledak, cahaya pedang berkilauan dan bertarung dengan sengit, menciptakan gelombang energi yang menyebar ke segala arah, membuat gua tidak berhenti berguncang.“Pedang pusaka yang tajam sekali!” Merasakan ketajaman pedang di tangan Yendi, pupil David sedikit menyusut. Dia tidak menyangka bahwa Yendi ternyata memiliki pedang yang begitu tajam. “Kemampuanmu menggunakan pedang cukup hebat, tidak heran jika kamu berani menantangku.” David mendengus dingin, lalu mengerahkan energi spiritualnya lagi. Tubuhnya bergerak cep
“Apa? Bahkan berani menghancurkan pelindung energi tubuhku!” Yendi sangat terkejut dan raut wajahnya berubah drastis. Jika pelindung energi tubuhnya hancur, maka tubuhnya pasti akan terbakar menjadi arang. Tegar memanfaatkan kesempatan ini, melompat sejauh beberapa meter dan dalam sekejap muncul di depan David, dengan tombak perak di tangannya langsung menusuk ke arah tenggorokan David.“Ting!” David menjulurkan tangan kirinya, mencengkeram pergelangan tangan kanan Tegar dengan kuat, lalu menarik dengan keras dan merebut tombak perak itu sambil menghempaskannya dengan kuat, membuat Tegar terlempar keluar dan menghantam puluhan batu besar hingga hancur berkeping-keping.“Dasar sampah!” kata Yendi dengan tak sudi, lalu tubuhnya melintas cepat dan tiba di depan David dalam sekejap, mengangkat tangannya dan melayangkan sebuah tamparan. “Plak!” Suara tamparan yang terdengar tajam dan jelas langsung menggema.“Kau cari mati!” Pipi David bengkak memerah dan wajahnya tampak suram. Matanya
Pada saat yang sama, Tegar, putra suci perkumpulan tersembunyi, juga menggunakan teknik rahasia. Tubuhnya menghilang di tempat bagaikan hantu.“Trik murahan. Hancurkan!” David mendengus dingin, tangan kirinya menjentikkan seberkas gelombang kekuatan. Di detik berikutnya, “Boom!” Gelombang kekuatan David tepat mengenai tombak perak dan suara ledakan langsung terdengar. Daya dorong yang kuat membuat tombak perak itu menyimpang dari arahnya dan melesat melewati bahu David.“Kecepatan yang sangat tinggi!” Tegar mengerutkan alisnya, lalu segera menggunakan teknik penyamaran dan diam-diam mendekati David. “Syuuuu!” Tegar kembali mengayunkan tombak peraknya, dengan kekuatan yang mengerikan seperti menghancurkan segala sesuatu, menembus ke arah dada David.Meskipun kekuatan Tegar tidak sekuat Yendi, tapi unggul dalam penyamaran, kecepatan yang sangat tinggi dan serangan yang tajam. Jika terkena serangannya, pasti akan mengalami cedera berat.Namun, yang mengejutkan adalah reaksi David yang
Beberapa saat kemudian, tubuh Tirto tenggelam ke dasar danau dan sepenuhnya menghilang, seolah-olah ditelan oleh air danau tanpa menyisakan tubuh maupun tulang.“Apakah dia sudah mati?” tanya Melinda dengan cemas. “Sudah mati,” jawab David dengan datar. “Sudah mati ….” Mendengar kata-kata itu, Melinda langsung merasa lega. Dia tidak ingin melihat ada yang meninggal karena hal ini. Itu adalah dosa. “David, terima kasih karena telah menyelamatkanku.”“Hanya hal sepele saja.” David sedikit menganggukkan kepala.Saat berbicara, Melinda tiba-tiba menyadari bahwa David memegang sebuah buah spiritual berwarna merah cerah yang bersinar dan tidak bisa menahan diri untuk melihat lebih lama.“Buah di tanganmu itu apa? Cantik sekali.” Mata Melinda berkedip-kedip. David tersenyum datar dan berkata, “Ini adalah Buah Spiritual Merah.”“Buah Spiritual Merah!” Mendengar itu, mata Melinda langsung membelalak dan wajahnya penuh dengan kejutan. Buah Spiritual Merah sangat terkenal, merupakan obat pen