David mengerutkan alis, “Jangan banyak ngomong, beritahu aku jawabannya.”Pria kekar itu tersenyum dingin dan berkata, “Jika kau benar-benar tertarik pada mereka, aku bisa membiarkanmu melihatnya. Tapi kau harus menunggu sampai aku menyelesaikan pekerjaanku.”Mendengar itu, David langsung menyadari bahwa dirinya telah dipermainkan lagi.Namun, dia tidak marah. Sebaliknya, dia tersenyum tipis dan berkata, “Karena Anda sibuk, kita bisa bicarakan lain kali saja.”Selesai berbicara, David berbalik dan pergi.“Haha, Tuan Muda David cukup tahu diri, ya.” Pria kekar itu berbicara dengan suara pelan, lalu menunduk di depan meja dan menulis menggunakan kuas dengan konsentrasi. David meninggalkan ruangan dan bersiap untuk kembali ke pekarangan miliknya.“Eh?” Tiba-tiba, seberkas aura berbahaya muncul.David segera berhenti dan memperhatikan sekelilingnya dengan waspada.Tak lama kemudian, terdengar tawa dingin yang aneh, disertai dengan hawa dingin yang menusuk tulang.“Jek jek ... pemimpin pa
“Tidak! Aku tidak ingin mati!”Suara teriakan yang mengerikan bergema di udara jalanan dan membuat sekian banyak pejalan kaki ketakutan.David menatap mereka dengan tatapan dingin, “Karena sudah memilih untuk bergabung dengan Paviliun Nightshade, seharusnya kalian sudah memikirkan konsekuensi yang akan dihadapi.”Mereka tidak hanya merampok warga biasa, tetapi bahkan juga membantai desa-desa dengan semena-mena!Kesan David terhadap Paviliun Nightshade sangat buruk. Jika bukan karena pertimbangan atas Kioto dia sudah lama memusnahkan Paviliun Nightshade agar tidak ada lagi masalah di kemudian hari.“Boom!” Api ungu meledak, berubah menjadi bentuk bunga teratai raksasa yang meliputi semua orang berpakaian hitam.Dalam sekejap, suara jeritan terhenti!Api ungu itu lenyap, memperlihatkan mayat-mayat yang berserakan di tanah.Saat itu, suara keramaian tiba-tiba terdengar dari kejauhan.“Eh? Ini apa?” “Tadi sepertinya terjadi pertempuran di sana!” “Ayo cepat! Mari kita lihat!” Dalam seke
“Hiss!”“Orang yang sangat garangnya. Bahkan berhasil melumpuhkan dua orang berpakaian hitam dalam satu serangan!” “Teknik dan fisik yang sangat hebat. Ini adalah teknik penguatan tubuh tahap apa?” Semua pejalan kaki yang menyaksikan hal itu sangat terkejut dengan wajah penuh ketakutan.David malas untuk mempedulikan komentar mereka dan langsung berjalan menuju mulut gang.Tidak disangka, para pejalan kaki melihat situasi tersebut dan segera berlari maju untuk menghalanginya sambil marah berteriak, “Kau berhenti di situ!”“Minggir!” David mengernyitkan dahi dan membentak. “Bocah tengik, jangan mengira bahwa kau sudah sangat hebat karena telah mengalahkan mereka berdua. Aku beri tahu kamu, Paviliun Nightshade diawasi oleh tiga pemimpin cabang. Seberapa hebat pun kamu, kamu pasti akan mati!” “Sekarang serahkan barang-barangmu dengan patuh, aku jamin akan membiarkanmu hidup!” “Jika tidak, setelah aku melaporkan kepada pemimpin cabang, mereka pasti akan mencabut otot dan mengulitimu,
Kota Jayanegara.Kantor Direktur Guntur Group. Ria Nastoro membelalak menatap pemuda di hadapannya dengan tak percaya, “Apa katamu? Kamu tunanganku?”“Benar. Kakekmu menjodohkanmu denganku 3 tahun lalu. Ini surat perjanjian pernikahannya. Lihat sendiri kalau tidak percaya.”Pemuda itu bernama David Cokro. Dia menyodorkan selembar surat perjanjian pernikahan.Ria bahkan merasa ingin mati setelah membaca surat perjanjian pernikahan itu.Dia bisa memastikan bahwa surat perjanjian pernikahan itu asli. Tulisan di surat itu adalah tulisan kakeknya, Chandra Nastoro dan terdapat stempel pribadi kakeknya. Ria menarik nafas dalam-dalam dan dengan dingin berkata, “Namamu David Cokro, ‘kan?”“Benar.”David mengangguk, namun tatapannya yang menilai Ria justru tidak tertahankan.Wajahnya begitu memesona dan kulit putihnya begitu halus. Meskipun dalam keadaan tegang juga dapat membuat pria manapun tergoda.Dengan satu stel pakaian profesi yang ketat, terbentuk lekuk tubuh yang menggoda, terutama pi
Ria terus menatap David. Wajahnya menunjukkan kesombongan.Yuni Pandora, sekretaris yang berada di sampingnya, juga melihat David dengan tatapan tidak sudi. Orang miskin sepertinya juga pantas untuk bersama direktur mereka?"Tak masalah."David dengan acuh berkata, "Tapi ucapanmu tidak berguna, karena pernikahan ini ditetapkan oleh kakekmu. Kamu bisa menunggu sampai aku selesai menyembuhkan penyakitnya dan membiarkannya membatalkan perjanjian pernikahan sendirian. Asalkan dia bersedia, aku pasti tidak akan menjeratmu lagi.""Tidak perlu."Ria mengira David masih tidak putus asa dan semakin menghinanya, “Aku yang mengambil keputusan atas pernikahanku sendiri. Lagi pula, aku sendiri bisa mencari solusi untuk penyakit kakekku, kamu tidak perlu khawatir.”Ria menulis selembar cek dengan cepat. “Ini adalah cek 10 milyar. Asalkan kamu bersedia membatalkan perjanjian pernikahan denganku, ini adalah milikmu.”“Bagiku uang 10 milyar tidak seberapa. Tapi bagi orang kelas bawah sepertimu, cukup u
Setengah jam kemudian, David menemukan kediaman Keluarga Tanugrah berdasarkan alamat yang diberikan petapa tua. Di ruang tamu, Hasan Tanugrah yang hampir berusia 50 tahun tersenyum setelah membaca surat di tangannya. "Benar, tidak diragukan lagi memang tulisan tangan orang hebat itu.”“Om Hasan, kali ini Anda sudah bisa percaya dengan identitasku, ‘kan?”David bertanya, “Sebelum meninggal, guruku mengatakan bahwa Anda meminta bantuannya dan menyuruhku melindungi kalian sekeluarga. Apakah bisa memberitahuku apa yang terjadi?”Hasan menghela nafas, “David, begini permasalahannya. Seorang rival bisnis mengirimiku email anonim dan mengatakan akan mengutus orang untuk menyandera putriku.”“Aku 5 kali berturut-turut menyewa pengawal untuk putriku, tapi putriku dimanjakan olehku sejak kecil dan kelima orang ini diusir olehnya.”“Jadi, setelah melakukan berbagai pertimbangan, aku baru meminta pertolongan gurumu.”Hasan tersenyum menatap David, “Lagipula gurumu juga sudah menyebutkan solusi da
"Kalau begitu, kamu pergi beli barang sendirian saja." Wulan melemparkan omongan dengan dingin dan langsung beranjak pergi. David mengangkat bahu, berbalik badan dan langssung berjalan ke tepi jalan untuk memanggil taksi. "Pergi ke Emgrand Group, Pak."Wulan masuk ke Starbucks. Setelah duduk, dia semakin marah memikirkannya. Dia mengeluarkan ponsel dan mengirim sepatah kata ke sebuah grup kerja, "Mengesalkan sekali, mengesalkan sekali!"Grup kerja ini hanya ada 5 orang, semuanya merupakan rekan kerja yang lebih akrab dengan Wulan. Dengan cepat, seorang gadis bernama Citra Tansil membalas, "Wulan, kamu kenapa? Siapa yang membuatmu marah lagi?”“Papaku ntah dari mana temuin satu orang udik, dan bersikeras jadiin dia tunanganku.” Wulan seperti menemukan tempat untuk mencurahkan isi hati.“Apa?”“Astaga! Sungguh?”Seluruh grup kerja menjadi riuh seketika. “Untuk apa aku membohongi kalian?”Wulan mengetik dengan kesal, “Yang paling kelewatan, papaku juga menyuruhku merekomendasikan orang
"Tuan muda, 20 tahun lalu Keluarga Camin tertarik pada tanah Panti Asuhan Bisma. Berbagai macam paksaan dan bujukan terhadap kepala panti asuhan pada waktu itu, Bisma Kurniawan tidak membuahkan hasil dan akhirnya membakar Panti Asuhan Bisma. Dengan demikian mereka bisa mengambil alih tanah itu……”“Selama bertahun-tahun ini, Keluarga Camin menggunakan tanah itu untuk investasi bisnis perumahan dan berhasil menjadi salah satu dari 5 keluarga kaya di Jayanegara!”“Aku mendapat kabar bahwa Keluarga Camin 3 hari kemudian akan melelang sepotong giok. Katanya giok ini adalah peninggalan Panti Asuhan Bisma waktu itu dan sangat ajaib.”Di bawah niat membunuh David, Julio hanya merasa seperti ada sepasang tangan tidak berwujud yang sedang mati-matian mencekik lehernya dan membuatnya sangat ketakutan.“Dasar Keluarga Camin!” David tersenyum, niat jahat yang kentara muncul di alisnya.Demi sebidang tanah, kalian mencelakai 108 orang Panti Asuhan Bisma hingga semuanya meninggal dalam lautan api. D