Ketika David mengamati pria itu, pria itu juga sedang mengamati David. Saat melihat David, dia cukup terkejut karena ternyata mereka adalah pasangan yang sangat muda. Kemudian, pandangannya beralih ke Sato, Yamanda dan lainnya.Pria itu berwajah dingin dan langsung berbicara.“Siapa kalian? Apa tujuan kalian masuk ke Indojaya?”Dia tampab bernada menyelidik.Melihat hal ini, David menyadari bahwa pria itu salah paham.Pria itu juga tidak bisa disalahkan karena penampilan Sato, Yamanda dan yang lainnya memang bisa membuat orang Indojaya mengenali mereka sebagai orang Jepania.Biasanya, kehadiran orang Jepania di tanah Indojaya akan memancing permusuhan.“Saudaraku, aku David. Jangan salah paham, ketiga orang ini adalah pelayanku.”David segera menjelaskan.David baru menjelaskan setelah dia mengetahui bahwa orang di depannya kemungkinan besar adalah orang yang dia kenal.Pria itu langsung tertegun ketika mendengar David memperkenalkan diri.Dia jelas pernah mendengar nama itu.“Apa? Kam
Begitu mendarat di Kioto, David langsung menerima telepon dari Nusantara.“Halo, Nusantara, ada apa?”David menjawab telepon dan langsung berbicara tanpa basa-basi.“David, ternyata itu benar-benar kamu! Wafda baru saja menelepon untuk memastikan dan aku sempat tidak percaya. Tak disangka kamu benar-benar kembali. Sekarang kamu di mana?”Suara Nusantara terdengar dari telepon.“Di Kioto.”“Apa? Cepat sekali.”Nusantara langsung terkejut. Ini baru berlalu sesaat dan David sudah sampai di Kioto. Dengan kecepatan seperti itu, tidak heran jika sekarang dia tidak lagi bepergian dengan pesawat.“Nusantara, sebenarnya ada urusan apa? Jika tidak ada urusan, aku tutup teleponnya, sekarang aku sedang sibuk.”“Oh, sebenarnya aku hanya ingin memastikan, apakah orang yang muncul di perbatasan tadi adalah kamu. Sekarang aku sudah tahu itu kamu, jadi tidak ada masalah. Tapi David, kamu harus tetap berhati-hati saat kembali ke Kioto. Makhluk kecil dari Keluarga Wahidin masih mencarimu kemana-mana.”Nu
Ditarik oleh Hanny, David terpaksa mengikuti langkah Kakak Ketiganya. Gurunya? Apakah Dokter Ajaib Lishan sudah kembali?David baru teringat siapa gurunya Hanny. Di dalam Pondok Jerami, David akhirnya bertemu dengan dokter legendaris itu.Seorang pria tua yang kurus dan berantakan.Melihat Hanny membawa seorang pria asing masuk ke dalam kamarnya, Lishan tampak tidak senang.“Hanny, kamu masih belum bertunangan dan bergandengan dengan seorang pria. Sangat tidak pantas! Cepat lepaskan!”Ada sedikit kemarahan dan kasih sayang dalam nada bicara Lishan.“Guru, ini adalah adikku yang pernah aku ceritakan, David dan Ria.”Hanny memperkenalkan kedua orang itu sambil melepaskan tangan David.“Ini adalah guruku, Dokter Ajaib Lishan.”“Salam jumpa, Senior Lishan.”David dan Ria segera menyapa.“Kamu adalah David?”“Apakah Senior pernah mendengar tentangku?”“Hmm, di usia yang begitu muda, kamu sudah membuat seluruh Kioto tidak tenang. Sulit untuk tidak mengetahui dirimu.”“Senior, saya dipaksa
Kota Jayanegara.Kantor Direktur Guntur Group. Ria Nastoro membelalak menatap pemuda di hadapannya dengan tak percaya, “Apa katamu? Kamu tunanganku?”“Benar. Kakekmu menjodohkanmu denganku 3 tahun lalu. Ini surat perjanjian pernikahannya. Lihat sendiri kalau tidak percaya.”Pemuda itu bernama David Cokro. Dia menyodorkan selembar surat perjanjian pernikahan.Ria bahkan merasa ingin mati setelah membaca surat perjanjian pernikahan itu.Dia bisa memastikan bahwa surat perjanjian pernikahan itu asli. Tulisan di surat itu adalah tulisan kakeknya, Chandra Nastoro dan terdapat stempel pribadi kakeknya. Ria menarik nafas dalam-dalam dan dengan dingin berkata, “Namamu David Cokro, ‘kan?”“Benar.”David mengangguk, namun tatapannya yang menilai Ria justru tidak tertahankan.Wajahnya begitu memesona dan kulit putihnya begitu halus. Meskipun dalam keadaan tegang juga dapat membuat pria manapun tergoda.Dengan satu stel pakaian profesi yang ketat, terbentuk lekuk tubuh yang menggoda, terutama pi
Ria terus menatap David. Wajahnya menunjukkan kesombongan.Yuni Pandora, sekretaris yang berada di sampingnya, juga melihat David dengan tatapan tidak sudi. Orang miskin sepertinya juga pantas untuk bersama direktur mereka?"Tak masalah."David dengan acuh berkata, "Tapi ucapanmu tidak berguna, karena pernikahan ini ditetapkan oleh kakekmu. Kamu bisa menunggu sampai aku selesai menyembuhkan penyakitnya dan membiarkannya membatalkan perjanjian pernikahan sendirian. Asalkan dia bersedia, aku pasti tidak akan menjeratmu lagi.""Tidak perlu."Ria mengira David masih tidak putus asa dan semakin menghinanya, “Aku yang mengambil keputusan atas pernikahanku sendiri. Lagi pula, aku sendiri bisa mencari solusi untuk penyakit kakekku, kamu tidak perlu khawatir.”Ria menulis selembar cek dengan cepat. “Ini adalah cek 10 milyar. Asalkan kamu bersedia membatalkan perjanjian pernikahan denganku, ini adalah milikmu.”“Bagiku uang 10 milyar tidak seberapa. Tapi bagi orang kelas bawah sepertimu, cukup u
Setengah jam kemudian, David menemukan kediaman Keluarga Tanugrah berdasarkan alamat yang diberikan petapa tua. Di ruang tamu, Hasan Tanugrah yang hampir berusia 50 tahun tersenyum setelah membaca surat di tangannya. "Benar, tidak diragukan lagi memang tulisan tangan orang hebat itu.”“Om Hasan, kali ini Anda sudah bisa percaya dengan identitasku, ‘kan?”David bertanya, “Sebelum meninggal, guruku mengatakan bahwa Anda meminta bantuannya dan menyuruhku melindungi kalian sekeluarga. Apakah bisa memberitahuku apa yang terjadi?”Hasan menghela nafas, “David, begini permasalahannya. Seorang rival bisnis mengirimiku email anonim dan mengatakan akan mengutus orang untuk menyandera putriku.”“Aku 5 kali berturut-turut menyewa pengawal untuk putriku, tapi putriku dimanjakan olehku sejak kecil dan kelima orang ini diusir olehnya.”“Jadi, setelah melakukan berbagai pertimbangan, aku baru meminta pertolongan gurumu.”Hasan tersenyum menatap David, “Lagipula gurumu juga sudah menyebutkan solusi da
"Kalau begitu, kamu pergi beli barang sendirian saja." Wulan melemparkan omongan dengan dingin dan langsung beranjak pergi. David mengangkat bahu, berbalik badan dan langssung berjalan ke tepi jalan untuk memanggil taksi. "Pergi ke Emgrand Group, Pak."Wulan masuk ke Starbucks. Setelah duduk, dia semakin marah memikirkannya. Dia mengeluarkan ponsel dan mengirim sepatah kata ke sebuah grup kerja, "Mengesalkan sekali, mengesalkan sekali!"Grup kerja ini hanya ada 5 orang, semuanya merupakan rekan kerja yang lebih akrab dengan Wulan. Dengan cepat, seorang gadis bernama Citra Tansil membalas, "Wulan, kamu kenapa? Siapa yang membuatmu marah lagi?”“Papaku ntah dari mana temuin satu orang udik, dan bersikeras jadiin dia tunanganku.” Wulan seperti menemukan tempat untuk mencurahkan isi hati.“Apa?”“Astaga! Sungguh?”Seluruh grup kerja menjadi riuh seketika. “Untuk apa aku membohongi kalian?”Wulan mengetik dengan kesal, “Yang paling kelewatan, papaku juga menyuruhku merekomendasikan orang
"Tuan muda, 20 tahun lalu Keluarga Camin tertarik pada tanah Panti Asuhan Bisma. Berbagai macam paksaan dan bujukan terhadap kepala panti asuhan pada waktu itu, Bisma Kurniawan tidak membuahkan hasil dan akhirnya membakar Panti Asuhan Bisma. Dengan demikian mereka bisa mengambil alih tanah itu……”“Selama bertahun-tahun ini, Keluarga Camin menggunakan tanah itu untuk investasi bisnis perumahan dan berhasil menjadi salah satu dari 5 keluarga kaya di Jayanegara!”“Aku mendapat kabar bahwa Keluarga Camin 3 hari kemudian akan melelang sepotong giok. Katanya giok ini adalah peninggalan Panti Asuhan Bisma waktu itu dan sangat ajaib.”Di bawah niat membunuh David, Julio hanya merasa seperti ada sepasang tangan tidak berwujud yang sedang mati-matian mencekik lehernya dan membuatnya sangat ketakutan.“Dasar Keluarga Camin!” David tersenyum, niat jahat yang kentara muncul di alisnya.Demi sebidang tanah, kalian mencelakai 108 orang Panti Asuhan Bisma hingga semuanya meninggal dalam lautan api. D