Melihat ekspresi Felix, Winfield dan Duma pun menahan senyum.“Dia itu Rowan Chermal, jabatannya sama seperti kami. Kamu tidak perlu pedulikan dia, kamu hanya perlu menjawab saja. Si Rowan itu pernah digebuki Carlos hingga diopname selama dua bulan, makanya dia melampiaskan ketidakpuasannya ke dirimu.”Setelah mendengar penjelasan Winfield, semua orang spontan tersenyum. Alhasil raut wajah Rowan berubah menjadi sangat muram.“Winfield, kamu jangan sembarangan bicara. Apa kedua masalah itu ada hubungannya? Kita sedang membahas kesalahan Felix. Kita bahas lagi kesalahan Carlos lain hari!” ucap Rowan dengan tidak senang.“Aku rasa kamu tidak akan berani membahasnya. Kamu tahu sendiri bagaimana kamu digebuki olehnya!” ucap Duma dengan nada menantang.“Kamu ….”“Tetua Duma, tidak seharusnya kamu berbicara seperti ini. Keluarga kami memang melakukan kesalahan, kenapa kamu malah memujinya?” tanya Felix.Duma terbengong, dan melirik Winfield dengan kebingungan. Kenapa si bocah itu malah jadi t
Keluarga Morgan memaksa Felix untuk menikah ….Maksudnya Keluarga Morgan menyukai Felix?Dari ucapan Felix, sepertinya Keluarga Morgan sangat menyukainya!“Jadi sekarang kita bisa melakukan kerja sama bisnis dengan Dunia Kuno?” tanya seorang tetua dengan penuh harapan.“Jangan bertanya padaku. Itu masalah bisnis, urusan bisnis berada di bawah naungan Kepala Pemasaran. Jadi semuanya tergantung pada Manajer Pemasaran, benarkan Tetua Winfield?”Winfield terbengong. Hari ini Felix sungguh berbeda dari biasanya. Felix malah terus meminta pendapatnya, alhasil Winfield tidak begitu terbiasa!“Ucapan ini tidaklah salah, tapi manajer sudah malas mengurus masalah ini. Aku juga malas untuk mendekati mereka.” Winfield segera mengikuti alur cerita.Tidak peduli apa pun yang terjadi, Felix adalah anggotanya. Atas dasar apa dia dimarahi oleh Rowan!Raut wajah Rowan terkaku. Si*lan! Kedua orang ini terus memojokkannya!“Rowan, kamu seharusnya minta maaf atas kesalahan yang kamu perbuat!” ucap seorang
“Hei, Rowan! Apa kamu sudah gila? Apa kamu tidak tahu seberapa sulitnya aku mempersilakan Felix bekerja untuk kita. Kamu malah membuatnya emosi!” Winfield langsung berdiri dan berbicara dengan emosi.Semua orang terbengong ketika melihat Winfield yang sedang marah itu. Sepertinya ini adalah pertama kalinya Winfield meluapkan amarahnya di depan umum!“Kenapa? Memangnya bumi tidak akan berputar tanpa dia?” ucap Rowan dengan kesal.“Iya, kamu memang hebat! Kalau begitu, lain kali kamu kerjakan semuanya sendiri! Apa kamu tidak tahu seberapa besar kontribusi Felix terhadap tim negara? Sekarang seluruh area barat di Dunia Kuno mendengar ucapan Felix. Aku lihat bagaimana kamu membereskan masalah ini!” Duma langsung berdiri dan menatap Rowan dengan penuh emosi.Siapa juga tidak menyangka mengusir seorang Felix akan mendatangkan banyak masalah. Dari segi kepentingan, boleh dikatakan bahwa Felix jauh lebih penting daripada semua orang yang duduk di bangku!Rowan terdiam sejenak, lalu berbicara d
Tidak lama kemudian, setelah Felix kembali ke hotel, Tessa menyerahkan selembar kartu kamar kepada Felix.“Ini dari Elisabeth. Kamu bisa istirahat dulu. Konferensi pers akan diadakan besok, jadi Pak Felix bebas hari ini.”Saat Felix menerima kartu kamar, dia pun mulai menantikan, entah kejutan apa yang sudah dipersiapkan Elisabeth!Begitu pintu dibuka, seorang tubuh indah langsung berlari ke sisi Felix, dan bibir si wanita tanpa ragu langsung menyumbat mulut Felix.Felix spontan menutup pintu kamar, langsung menggendong Elisabeth ke atas ranjang.“Felix, aku sangat merindukanmu!” ucap Elisabeth dengan malu.“Hehe, benarkah? Aku tidak percaya. Coba kamu buktikan dulu?” ucap Felix dengan tersenyum jahat.Wajah Elisabeth spontan memerah. Dia melingkari leher Felix, dan kembali menciumnya.…Pada saat sesi tanya jawab, hampir semua reporter menargetkan Felix.Elisabeth adalah seorang selebritas kelas atas. Dia juga mahir dalam menjawab pertanyaan, jadi mereka hanya bisa menargetkan Felix y
“Bu, Anda sedang bercanda, ya. Sinetron akan segera tayang. Mana mungkin kami masih memerlukan sponsor?” tanya Paula dengan kaget.Felix melirik dengan penasaran, dan dia pun kaget ketika melihat bayangan tubuh itu.Felix sungguh tidak menyangka Patricia yang menghilang akan muncul di sini, dan dia sepertinya datang untuk melakukan investasi!“Aku tahu hal ini akan menyulitkan kalian. Em … apa Bu Elisabeth akan melakukan syuting dalam waktu dekat ini? Film atau sinetron juga boleh, aku ingin investasi,” diskusi Patricia.“Aku perlu mengecek jadwal lagi. Belakangan ini masih belum ada rencana lagi. Selain itu, meski ada, kamu juga bisa segampangnya untuk menjadi investor,” ucap Paula dengan senyum profesional.“Pokoknya aku akan investasi apa pun karya Bu Elisabeth dalam waktu dekat,” ucap Patricia yang masih belum menyerah.“Kenapa kamu terburu-buru sekali? Permisi, memangnya kamu ingin investasi berapa?” tanya Paula dengan penasaran.Setelah mendengar pertanyaan ini, raut wajah Patric
Saat itu Patricia asal membeli tiket pesawat di bandara Kota Linyun, dan terbang ke Kota Chimes. Dengan mengandalkan ijazah dan kemampuannya, sangatlah gampang baginya untuk bisa mendapatkan pekerjaan.Namun sayangnya, Patricia tergolong kurang berpengalaman dalam bekerja. Terlebih kontrak yang ditandatangani sebelumnya sudah menyatakan bahwa dia tidak diperbolehkan untuk mengundurkan diri dalam tiga tahun. Kalau tidak, Patricia mesti membayar denda sebesar miliaran.Awalnya Patricia tidak begitu peduli dengan masalah ini. Dia hanya ingin mendapatkan pekerjaan dengan gaji bulanan 20 juta saja. Tapi semakin hari, Patricia merasa semakin aneh. Bos tidak memberinya pekerjaan apa-apa, tapi malah disuruh ke ruang kantor untuk mengobrol dan terkadang malah akan dicolek.Patricia ingin bersembunyi dari bos cabul, tapi apa daya, dia adalah seorang sekretaris, tidak mungkin bisa menjauh dari bosnya.Kemudian, bosnya Patricia ingin melecehkannya dengan paksa, tapi istrinya malah datang.Dengan d
“Di dalamnya ada delapan miliar. Bawa kontraknya kemari! Kita akhiri kontrak kerja hari ini!”Cella menatap empat kotak kardus dengan tatapan tidak percaya. Dia berjalan maju lalu membuka kardus, dan memang terdapat uang tunai di dalamnya.Patricia juga terbengong ketika melihat uang tunai. Dia melirik Felix lalu bertanya, “Apa kamu meminta uang ini dari mama angkatmu? Apa kamu sudah gila?”“Ini uangku, hanya beberapa miliar saja, tidaklah berarti bagiku.”Sambil berbicara, Felix sambil melirik sekilas pergelangan kaki Patricia yang membengkak. Dia membungkuk lalu bertanya, “Bagaimana? Apa kamu bisa jalan sendiri?”“Bisa!” Patricia memaksakan diri untuk berdiri, tapi berhubung pergelangan kakinya sangat sakit, dia pun hampir terjatuh lagi.Felix segera memapah Patricia, dan berbicara dengan tidak berdaya, “Kenapa kamu suka memaksakan diri?”Selesai berbicara, Felix langsung menggendong Patricia, lalu hendak meninggalkan ruangan.Pada saat ini, detak jantung Patricia tiba-tiba berdebar
Semua anggota petugas keamanan menatap Kepala Petugas Keamanan dengan kebingungan. Ada apa ini? Jangan-jangan mereka saudara?Kepala Petugas Keamanan tidak menggubris tatapan orang-orang. Dia melangkah maju, lalu mencoba untuk mencari tahu, “Apa benar margamu Lin?”Felix menatap si lelaki dengan tatapan aneh, lalu bertanya, “Kamu kenal sama aku?”Si Kepala Petugas Keamanan spontan menghela napas lega. Ternyata benar!Untung saja dia segera menghentikan bawahannya. Kalau tidak, pasti akan terjadi masalah besar!“Aku kenal dengan Anda, tapi Anda seharusnya tidak kenal denganku. Mohon tunggu sebentar.”Selesai berkata, Kepala Petugas Keamanan segera berlari ke samping untuk menelepon.Tak lama kemudian, panggilan terhubung, dan terdengar suara kesal dari dalam telepon.“Sora, apa kamu tidak tahu aku sedang kedatangan tamu penting? Kenapa kamu malah telepon pada waktu seperti ini?”“Bos, aku sudah menemukannya! Cepat beri tahu Tetua Rowan, aku sudah menemukan orang yang dia cari!” ucap Sor