Beranda / Romansa / Tuan Muda Posesif / 24. Membujuk Azkia

Share

24. Membujuk Azkia

Penulis: Ria Wijaya
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-01 19:46:41

Cukup lama berada di luar hanya memandang deburan ombak yang saling berkejaran, meski dari jarak yang cukup jauh, namun sudah bisa mengurangi rasa sesak di dadanya.

"Apa kau tidak lapar, ayo cepat masuk," suara Erwin membuyarkan lamunannya, tanpa ada kata karena dia juga merasa lelah, dengan patuh Azkia mengikuti langkah Erwin.

Para penjaga dengan hormat menundukkan kepalanya ketika mereka berdua melangkahkan kaki melewati mereka yang sedang berbaris rapi di depan pintu yang bercat putih itu.

Azkia semakin dibuat terpukau dengan dekorasi di dalam rumah yang semuanya bercat putih itu, segala impian masa kecilnya tentang rumah yang ingin ditinggalinya ketika dewasa, sekarang bisa nyata di pandang dengan leluasa oleh matanya.

Dengan curiga Azkia memandang penuh selidik orang yang sekarang berada di sampingnya itu.

tidak ingin berpikir aneh-aneh dengan segera Azkia mengungkapkan rasa penasarannya.

"Apakah villa ini milik Deffin?"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tuan Muda Posesif   25. Pernah Mendengar

    Azkia kini semakin dekat mengingat masa lalunya, apalagi setelah melewati hari ini."Baik, semua keinginan Tuan Putri akan saya turuti." ucapan Erwin dengan senyum misterius.Deg...Azkia yang berada di depan Erwin merasakan seperti ada sesuatu yang menghantam jantungnya setelah mendengar perkataan Erwin.Secepat kilat dia teringat sesuatu tapi secepat itu pula dia merasakan sakit di kepalanya.Tidak ingin rasa sakit ini semakin menjadi, dia langsung menoleh ke arah Erwin untuk bertanya."Kau memanggilku apa?" Dengan mimik wajah penuh harap, semoga dia mendapat petunjuk dari jawaban Erwin."Tuan putri, memang kenapa? Bukannya panggilan tuan putri adalah hal biasa untuk wanita yang mempunyai keinginan untuk selalu dituruti," jawaban dari Erwin membuat Azkia semakin membeku tak terasa matanya berkaca-kaca, bukan karena terharu mendapat sebuah petunjuk. Tapi dia merasa kesal karena tidak bisa men

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-02
  • Tuan Muda Posesif   26. Pelampiasan Kemarahan

    Azkia yang speechless mendengar panggilan dari Deffin berpengaruh juga pada tubuhnya, entah mengapa rasa lemas menyerangnya seketika, Deffin yang merasakan tubuh Azkia lemas segera memapahnya untuk duduk di sofa yang berada di sampingnya."Kau baik-baik saja?" tanya Deffin penuh dengan wajah khawatir.Azkia mengangguk lalu bertanya,"Ka- kamu, me- memanggilku dengan nama Kia?" ujarnya terbata, panggilan itu membuat ada perasaan yang tidak bisa dibendung dan detik itu juga memaksa untuk keluar, kemudian ada air mata yang jatuh membasahi pipinya.Deffin menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaan Azkia."Astaga ... Apalagi ini, belum ada jawaban tentang rasa penasaranku pada Erwin, sekarang kau tiba-tiba juga membuatku merasakan akan sesuatu hal yang sulit aku ingat, entah mengapa aku sangat nyaman mendengar panggilan itu," gumam hati Azkia."Kenapa kau malah menangis, apakah kau tidak suka mendengar aku memanggilmu Kia," ucap

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-03
  • Tuan Muda Posesif   27. Bertemu

    Sinar matahari menembus jendela yang sengaja dibuka gordennya oleh Deffin. Namun itu tetap tidak dapat mengusik tidur istri cantiknya agar bangun, akhirnya dia menusuk-nusukkan jarinya di pipi mulus itu. "Hei bangun, kau semalam yang malu untuk menginap di sini, tapi sekarang sepertinya kau sudah betah berada di sini," omel Deffin yang sedari tadi membangunkan Azkia namun tidak ada respon sama sekali. Azkia yang sayup-sayup mendengar perkataan Deffin segera membuka matanya. Oh iya, kita kan berada di rumah Erwin, ngomong-ngomong jam berapa sekarang. Azkia membelalakkan matanya kaget melihat jam yang menggantung di dinding itu, seharusnya Deffin sudah berangkat ke kantor saat ini. Lalu dia mendesah lega karena Deffin sudah rapi dengan pakaian kantornya. "Sayang, kenapa tidak membangunkanku?" tanyanya tanpa rasa bersalah. "Kau yang tidur seperti orang mati," ketus Deffin. "Cepat bersihkan dirimu," lanjutnya. "Baik," jawab Azkia sambil mengerucutkan bibirnya lalu berlalu ke kamar

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-05
  • Tuan Muda Posesif   28. Posesifnya Deffin

    Setelah mengucapkan terima kasih kepada orang yang mambantunya, Azkia bergegas pergi karena Erwin tidak berhenti menelponnya sedari tadi ketika antri membayar belanjaan. Sedangkan orang itu hanya menatap kepergian Azkia dengan tatapan yang susah diartikan.Setengah berlari karena suara klakson mobil terus berbunyi menandakan orang yang ada di dalamnya tidak sabaran menunggu. Setelah menyerahkan kantong kresek kepada pengawal yang mengikuti di mobil belakang, Azkia masuk kembali di mobil yang dikemudikan Erwin.Setelah mendudukkan dirinya di kursi penumpang bagian belakang."Kau ini kenapa tidak sabaran sekali sih," gerutunya pada Erwin yang mulai menjalankan mobilnya."Kau ingin telingaku cepat tuli karena tuan muda berteriak terus dari tadi.""Hah! memangnya kenapa?" Azkia bingung, apalagi ini pikirnya."Tuan muda menelpon tidak berhenti mengomel sambil berteriak, sudah s

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-07
  • Tuan Muda Posesif   29. KF Land

    Sebelum tidur adalah waktu yang tepat untuk bercengkrama, karena merayu Deffin akan lebih mudah saat berada di atas ranjang. Apalagi setelah melakukan adegan panas, segala yang diinginkan lebih mudah untuk didapatkan."Sayang ...."Memanggil dengan suara manja dan menggunakan lengan Deffin sebagai bantal, posisi yang menghadap ke arah Deffin, membuat jari telunjuknya bebas bergerak di dada Deffin yang terbuka, terkadang jarinya mulai nakal juga dengan merambat ke bawah membelai perut kotak-kotak itu."Kenapa? Mau lagi ...." Deffin tidak hanya berkata, namun tubuhnya sudah menindih tubuh Azkia."Bu- bukan sayang, ada yang ingin aku katakan," jawabnya dengan panik, karena merasakan sesuatu di bawah sana sudah menegang kembali dan siap untuk mencari mangsanya."Kau benar-benar bodoh Azkia, bagaimana mungkin kau membangunkan macan yang sudah tidur, tapi kalau aku tidak seperti itu, aku besok tidak akan mudah me

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-09
  • Tuan Muda Posesif   30. Dejavu

    Waktu menunjukkan pukul dua pagi, terlihat seorang wanita cantik tidur nyamannya telah terganggu, dia terlihat gelisah karena mimpinya.Dia membuka mata dengan deru nafas yang memburu, beruntung pergerakannya tidak membangunkan suami yang tampak nyenyak tidur di sampingnya, bahkan tangan kekar yang melingkar di atas perutnya tidak mau bergeser sedikitpun."Ternyata bukan hanya kakak tampanku yang memanggilku dengan sebutan peri kecil. Tapi siapa kedua anak lainnya itu. Aaahh ... kepalaku sakit sekali." Azkia meringis tanpa suara, karena tidak mau membangunkan Deffin, dengan pelan dia menarik laci tempat menyimpan ponselnya.Jarinya mengetikkan sesuatu dengan cepat, rencananya besok dia akan menemui dokter pribadinya yang sudah sedari dulu menanganinya, yaitu sejak kejadian yang membuatnya kehilangan ingatan.Setelah selesai mengetikkan pesan, dia tidak bisa tidur, matanya dengan setia terbuka tanpa bisa terpejam lagi. Pikirannya pun jauh melayang memikirk

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-11
  • Tuan Muda Posesif   31. Kenangan Arnold

    Suasana ruang rawat inap VVIP itu menjadi hening seketika, lalu suara sang pasien itu memecah keheningan tersebut."Cepat suntik aku!" Perintahnya kepada para ahli kesehatan dengan nada datar.Namun matanya masih lekat memandang wajah cantik Azkia. Hingga jarum suntik yang terlihat menakutkan baginya itu tidak terasa ketika menusuk kulit lengannya.Azkia juga memasang wajah datar namun dalam hati dia merasa kikuk, tingkah konyolnya yang tiba-tiba masuk di ruang rawat seorang pasien asing membuatnya menahan rasa malu."Lain kali jangan bikin drama, Anda mengganggu ketenangan pasien yang lain, permisi," ucapnya datar, untuk menutupi perasaan malunya. Azkia lalu melangkah keluar dari ruangan itu dan tidak lupa menutup pintu tersebut.Setelah lelaki itu mengusir dokter dan para perawat, lalu dia berbicara kepada tangan kanannya."Evan.""Iya Tuan Muda, apakah Anda mau saya membalas tingkah kurang ajar wanita tadi." Tangan kanannya mencoba

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-11
  • Tuan Muda Posesif   32. Kelicikan Deffin.

    Ungkapan cinta dari pasangan memang diperlukan, agar hati tidak ragu untuk berlabuh. Begitu pula dengan Azkia dan Deffin, setahun sudah menjalani kehidupan rumah tangga, masih belum pernah ada di antara mereka yang menyatakan perasaannya.Awalnya Deffin mengira yang terpenting tindakan bukan ucapan, perlakuan posesifnya sebagai bukti betapa cintanya pada Azkia, dia merasa itu sudah cukup untuk mengikat Azkia.Namun beberapa hari ini ada yang mengganggu pikirannya, apalagi semenjak kembalinya Arnold. Dan juga hari ini Azkia yang datang ke rumah sakit untuk konsultasi sudah dia tebak mungkin ingatan Azkia akan kembali, membuat hatinya semakin resah karena masih belum mengetahui perasaan Azkia padanya.Sudah beberapa kali mencoba menekan rasa gengsinya, Deffin ingin menyatakan perasaannya, namun tetap saja bibirnya mendadak membisu, dan lidahnya terasa kelu.Setelah lama putar otak akhirnya dia menemukan cara agar Azkia duluan yang menyatakan cinta, ya meski

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-11

Bab terbaru

  • Tuan Muda Posesif   108. Tuan Muda Posesif (End)

    Deffin POV. Aku tersenyum ketika merasakan pelukan Azkia semakin erat, kulihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, namun aku masih malas untuk bangun, ingin rasanya hari ini cuti lagi dan hanya tidur sambil memeluk Azkia seharian, sampai kapan pun aku tidak akan pernah bosan memeluk istri cantikku ini. Kemarin sepulang dari kampus Reynand, kita tidak jadi pergi ke panti asuhan, karena aku mengurung Azkia di dalam kamar hingga saat ini. Jangan tanyakan bagaimana reaksi Azkia ketika sadar jika aku membodohinya lagi, meski ia kesal setengah mati, namun dia tidak akan pernah bisa marah, karena aku selalu punya cara sendiri untuk menjaga suasana hati Azkia agar selalu bahagia. Rasanya aku tidak akan pernah puas memandangi wajah cantik wanita yang berada di dekapanku saat ini, meski usianya tidak muda lagi, namun aku melihatnya, dia tetap seperti gadis kecil yang pemberani, seperti saat pertama kalinya aku berjumpa dengannya. Aku ingat bagaim

  • Tuan Muda Posesif   107. Calon Mantu

    Sesuai kesepakatan kemarin malam, pagi ini Azkia akan mengajak Deffin melihat sosok gadis yang akan menjadi calon menantu mereka. Saat ini pasangan suami istri itu sudah berpakaian rapi dan tengah menikmati sarapan mereka di ruang makan."Pagi, Ayah, Bu," sapa Reynand yang baru saja sampai di ruang makan."Pagi," sahut Azkia dan Deffin kompak."Tumben kamu berangkat pagi sekali?" tanya Azkia yang heran melihat Reynand akan berangkat lebih pagi dari biasanya."Iya, Erlena memintaku untuk menjemputnya, mobilnya sedang diperbaiki," sahut Reynand seraya mengambil piring berisi sandwich yang telah disiapkan Azkia."Kenapa tidak minta diantar sopirnya saja?" gerutu Azkia pelan, namun masih bisa didengar oleh Reynand."Ibu, Erlena meminta tolong, dan tujuan kita satu tempat, mana mungkin aku menolaknya? Lagi pula bukannya Ibu sudah menganggap Erlena putri Ibu sendir

  • Tuan Muda Posesif   106. Keputusan Tuan Posesif Ketika Cemburu

    Beberapa tahun kemudian... Memiliki anak dengan wajah tampan yang sama memang sebuah anugerah, namun bagaimana jika dia malah menjadi saingan untuk mendapatkan perhatian dari orang yang kita sayang? Seharusnya memang bukanlah masalah, mengingat dia adalah anaknya sendiri, akan tetapi karena sang suami adalah sang tuan posesif, bahkan kelewat posesif, dia menganggap anaknya adalah saingannya, dan setiap hari hanya akan ada rasa cemburu yang menggerogoti hati Deffin, lalu apa solusinya jika seperti ini? Menikahkan anaknya adalah jalan satu-satunya bagi Deffin untuk menjauhkan anak semata wayangnya dengan Azkia, sudah berapa tahun Deffin harus mengalah mendapatkan kasih sayang Azkia yang harus terbagi dengan anaknya, dan Deffin sekarang sudah tidak sanggup lagi untuk menahan rasa kesalnya lebih lama lagi, apalagi sekarang anaknya sudah bisa mengendarai mobil atau motor sendiri, dan itu malah dijadikan kesempatan anaknya untuk mendominasi Azkia. "Pokoknya setelah

  • Tuan Muda Posesif   105. Akhir Yang Bahagia

    Tiga tahun kemudian...Seorang anak lelaki tampak sedang duduk dengan angkuhnya di sofa kamarnya, sorot matanya yang tajam seolah sedang menguliti seorang pelayan yang sedang membersihkan tumpahan makanan yang tidak sengaja terjatuh sebab kakinya yang tersandung karpet mahal yang saat ini sedang dipijaknya."Kau membuat selera makanku jadi hilang!" protes anak lelaki tampan itu, wajahnya sangat tampan dan menggemaskan layaknya anak seusianya, namun tidak dengan sikapnya. Jika tidak ada ibunya di sampingnya, dia langsung berubah jadi iblis kecil yang arogan."Sekali lagi mohon maafkan saya, Tuan Muda," ujar pelayan itu bersimpuh di hadapannya."Saya akan membawakan Anda makanan yang baru, Tuan Muda," lanjutnya dengan suara bergetar sebab ketakutan. Bukan karena anak kecil itu mempunyai kekuatan super hingga membuatnya ketakutan, namun ayah dari anak itu adalah penguasa negara ini, jelas pelayan itu ketakutan karena sudah membuat anaknya kesal.

  • Tuan Muda Posesif   104. Melahirkan Bersama

    Tiga bulan kemudian. Setelah pernikahan Erwin dan Ellena yang digelar secara sederhana, selang beberapa hari kemudian Erwin sudah tidak bekerja lagi pada Deffin. Tidak hanya itu, Erwin juga sudah keluar dari dunia gelapnya, dia secara resmi memberikan Black World untuk dipimpin tangan kanannya, namun meski begitu Black World tetap melindungi anggota Wirata Group, sebagai sumpah setianya kepada mendiang kakek Deffin dahulu. Sekarang Erwin hanya fokus kepada bisnisnya yang bergerak di bidang restoran dan perhotelan. Sedangkan Roy tetap bekerja dengan Deffin, dia memutuskan pensiun jika Wirata Group juga sudah berpindah tangan ke tuan mudanya yaitu Reynand Wirata. Namun Deffin juga tidak membiarkan Roy sibuk seperti saat dia masih lajang, Deffin menyuruh Roy untuk memprioritaskan istrinya terlebih dahulu, karena Elma kini sudah hamil tua. Bukan hanya Elma dan Roy yang sedang menanti kehadiran buah hatinya, pasangan Ar

  • Tuan Muda Posesif   103. Nasib Erwin

    Tiga bulan sudah Ellena bekerja menjadi pengasuh Reynand, jika ditanya apakah Ellena betah kerja di rumah Deffin?Jawabannya pastilah betah, walaupun awalnya Ellena sangat tidak terbiasa dengan sifat posesif Deffin, bukan kepada Reynand, namun kepada Azkia sang istri tercinta.Deffin selalu menampakkan raut wajah 'tak suka jika Azkia terlihat asyik mengobrol dengan Ellena ketika Deffin sudah pulang bekerja. Deffin merasa kesal sebab Azkia sudah puas bersama Ellena dan Reynand mulai pagi hingga sore, namun Azkia masih mencuri waktu untuk mengobrol dengan Ellena di malam hari, padahal seharusnya malam hari adalah waktu giliran untuk bersama Deffin.Seperti saat ini, Deffin langsung mengerucutkan bibirnya ketika melihat Azkia dan Ellena mengobrol santai di teras samping rumah, sedangkan Reynand tampak tertidur pulas di stroller nya."Kau bahkan sekarang sudah lupa menyambutku pulang," ujar Deffin terdengar sinis.Azkia dan Ellena kompak menoleh, Ellena

  • Tuan Muda Posesif   102. Pengasuh Reynand Part 2

    Setelah puas melampiaskan rasa kesalnya semalaman, akhirnya di pagi buta Erwin memutuskan kembali ke rumahnya, bayangan beberapa kepala yang terputus dari tubuhnya, mampu membuat Erwin menorehkan senyum tipis di wajah tampannya.Melihat para musuh yang mati secara mengenaskan membuat sensasi rasa menyenangkan tersendiri bagi Erwin, apalagi musuh-musuh itu adalah orang yang merugikan bagi masyarakat, maka Erwin merasa dirinya adalah dewa penolong bagi semua orang.Memang benar bisnis Erwin terbilang kotor, selain mengelola banyaknya tempat perjudian dan prostitusi di berbagai negara, Black World juga sering menjual organ dalam manusia kepada orang yang membutuhkan, begitu pun dengan berbagai jenis senjata. Namun mereka dianggap sebagai Robin hood para rakyat bawah, bantuan finansial per bulan yang mereka gelontorkan tidak bisa dikatakan sedikit untuk menghidupi rakyat bawah, terutama orang tua yang sudah uzur.Di saat Erwin sedang asyik mengemudi, ia menger

  • Tuan Muda Posesif   101. Pengasuh Reynand Part 1

    Azkia merasa menyesal karena tidak menyetujui ide Deffin dari awal untuk mencari jasa seorang pengasuh, ternyata meski hanyamenyetujuinya dan belum mendapatkan pekerjanya, itu berpengaruh besar terhadap Deffin.Deffin kini telah kembali seperti semula, dia malas membawa pekerjaan kantor untuk dibawa pulang ke rumah, baginya di rumah adalah waktunya bersama keluarga, jadi Deffin berusaha secepat mungkin menyelesaikan pekerjaannya di kantor.Jika dalam waktu sebulan ini, setelah membersihkan diri sepulang kerja, biasanya Deffin akan langsung pergi ke ruang kerjanya, dia hanya keluar untuk makan malam, lalu setelah itu dia kembali masuk ke ruang kerja hingga kantuk menyerang. Bukan tanpa alasan Deffin memilih bekerja daripada bersama keluarganya, melihat Azkia yang hanya sibuk dengan Reynand, lalu ikut tidur ketika Reynand juga tidur, hal itu membuat Deffin merasa kesal, namun ia tidak bisa protes sebab melihat ada gurat kelelahan di wajah istrinya, mana tega Deffin

  • Tuan Muda Posesif   100. Mencari Pengasuh

    Ada yang bilang jika kita mempunyai bayi, kita akan tahu ketika jam sedang berputar, meskipun saat kita sedang tidur di malam hari, dan itu sekarang telah dirasakan Azkia dan Deffin. Setiap dua jam sekali Reynand akan menangis, entah itu meminta ASI, ataupun merasa tidak nyaman karena popoknya penuh.Selama satu bulan ini Azkia diam-diam selalu tersenyum geli ketika melihat Deffin bangun di tengah malam dan mengganti popok Reynand. Suami posesifnya itu selalu mengomel di pagi hari, hal itu wajar sebab Deffin merasa di nomor duakan, namun saat mengganti popok Reynand, hanya ada pancaran kasih sayang seorang ayah terhadap anaknya.Jika di pagi hari, Deffin akan terlihat sangat kesal dengan anaknya, dia tidak akan mau menggendong Reynand meski di waktu dia sudah pulang bekerja, itu Deffin anggap sebagai sikap protesnya. Azkia yang biasanya membantu memasangkan dasi, menyisir rambutnya, dan memasangkan sepatu untuknya, sekarang di pagi hari akan selalu sibuk mengurus Reyna

DMCA.com Protection Status