Setelah membahas masalah ini dengan Jenderal Dian, membuat Jenderal Dian sangat dilema. Tetapi setelah Sean berjanji tidak akan membiarkan Rifaldi untuk melakukan kesalahan, Jenderal Dian baru menyetujui untuk membantu Sean melakukan masalah Rifaldi. Setelah meninggalkan rumah sakit, Sean pulang ke rumah. Saat mengisi bensin di tengah jalan, dia bertemu dengan Riza. Riza juga sedang mengisi bensin, setelah dia bertemu dengan Sean, tatapan matanya muncul senyuman yang licik. Sean melihat Riza yang tersenyum dengan dirinya, dia memainkan alis kemudian berjalan ke arahnya. "Tuan muda Riza, kamu tidak terlalu jujur ya, membully orang jujur seperti diriku," Sean berjalan ke sebelah mobil mewah milik Riza, kemudian menyandar di jendela mobil dan mengatakannya. Dia sangat santai dan tidak terlihat seperti orang yang dibully, mereka seperti 2 teman baik yang sedang bercanda. Riza terkejut, dia adalah salah satu dari 4 tuan muda terkenal di Kota Bandung, walaupun dia seperti Ferry begitu t
Pukulan Sean tidak terlalu kuat, tetapi bagian wajah adalah tempat yang paling sensitif, terutama bagian hidung yang terbanting ke bagian setir mobil, langsung ada darah yang mengalir dari lubang hidung Riza, dan seluruh setir mobil dalam sekilas menjadi warna merah. "Sean, kamu..." Sean memang sangat cepat dalam beraksi, di keadaan yang mendadak ini membuat Riza tidak sempat untuk menyadari, langsung dijambak Sean dan dibanting ke setir mobil. Tanpa memperdulikan darah yang tidak berhenti mengalir, Riza baru ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia menyadari jika Sean menekankan kepalanya kembali. Boom! Sekali lagi wajahnya menyentuh stir mobil. Kali ini Riza melakukan persiapan, dia menggunakan tenaganya untuk melawan, tetapi dia malah menyadari jika tangan Sean sangat kuat, hingga membuatnya tidak bisa melawan dan tidak bisa mengeluarkan tenaga sedikitpun. Kali ini Sean menambahkan kekuatannya, hingga membuat Riza menjadi pusing karena terpukul. Dia m
Sudah lama sejak perusahaan mengatakan bahwa Perusahaan Champion akan memindahkan beberapa staf manajemen, semua manajer Perusahaan Arthaguna bekerja keras setiap hari dan menunjukkan kemampuan mereka masing-masing, mereka berharap dapat dipilih oleh kantor pusat. Ya, di mata manajemen Perusahaan Arthaguna, Perusahaan Champion telah menjadi kantor pusat mereka. Tapi sudah lebih dari satu bulan, dan belum ada pergerakan dari kantor pusat, ini membuat manajer Perusahaan Arthaguna ragu apakah kantor pusat sudah melupakan mereka. Jika bukan karena setiap rapat Chandra sering mengatakan hal ini, mereka pasti sudah lupa dengan cepat. “Direktur Chandra, Bos Sean apakah telah melupakan kita, sudah lebih dari satu bulan, kenapa belum ada pergerakan sama sekali?” Khair bertanya pada Chandra. Selama lebih dari sebulan, Khair telah mengenali statusnya dan memulihkan hubungannya dengan Chandra. “Aku sudah mengunjungi Perusahaan teknologi beberapa hari yang lalu dan sedang
Jadi dia akan langsung memberikan Dewi kejutan. “Manajer Mega, oh bukan, Wakil direktur Mega, selamat!” Khair kembali ke bagian penjualan dan tidak sabar untuk datang ke meja Mega dan memberinya kejutan. Dia tahu bahwa Sean belum memberitahu Mega identitas Sean yang sebenarnya, jadi Mega pasti tidak tahu bahwa dia telah diangkat menjadi wakil direktur. “Hah, Manajer Mega telah dipromosikan menjadi Wakil direktur?” Semua orang terkejut, karena kenaikan jabatan pada karir Mega tidak seperti orang biasanya, sejak dia dipromosikan menjadi supervisor, tidak berapa lama dipromosikan lagi menjadi manajer, sekarang baru lewat satu bulan lebih, dan dia sudah dipromosikan menjadi Wakil direktur. Jalan karir seperti ini, jika bukan karena ada yang bantu, tidak tahu lagi bagaimana menjelaskan semua ini. “Manajer Khair, tidak perlu membuat lelucon seperti itu,” Mega tercengang, kemudian mengerutkan kening. Bahkan dia tidak bisa mempercayai hal seperti itu,
Dia juga orang yang memiliki harga diri, dia ingin dengan kemampuannya sendiri naik selangkah demi selangkah, tapi perasaan yang semua sudah diatur oleh orang lain ini membuatnya sangat tidak nyaman. “Itu, aku, aku tidak tahu apa yang dipikirkan Tuan muda Sean,” Chandra tertawa. “Lupakan saja, aku juga tidak mempersulitmu, aku akan bicara sendiri dengannya,” kata Mega dan meninggalkan kantor Chandra. Pada saat itu, saat itu dia benar-benar mengetahui identitas Sean yang sebenarnya, di hatinya tidak ada rasa terkejut dan bahagia. Yang ada hanya perasaan ditipu. Setelah meninggalkan perusahaan, Mega memarkir mobil di sisi jalan, mengeluarkan ponselnya, dan mencari nomor Sean. Dia awalnya ragu, tapi akhirnya dia tetap tidak menelepon Sean. Awalnya, dia ingin menanyakan mengapa Sean terus membohonginya, tetapi setelah memikirkannya, dia menyerah. Sean telah menipu dia. Apa gunanya bertanya lagi? Sebelum Mega kembali ke rumah, dia ditelepon Dewi, mengunda
Pria muda itu mengambil kotak nasi itu tanpa sadar dan ingin mengatakan sesuatu, tetapi ternyata dia tidak bisa mengatakan apa-apa. Pagi ini dia makan beberapa roti dan memang sedikit lapar, dia diam-diam mengucapkan terima kasih kepada Andin dan Sean sebelum membuka nasi kotak. Tetapi ketika nasi kotak terbuka, dia tercengang. Dia kaget melihat puluhan juta uang tunai, lalu buru-buru menatap Sean. Tetapi pada saat itu Sean memegang tangan Andin dan berjalan di luar taman. “Semoga kehidupan kalian diberkati!” Pria muda itu bergetar, di belakang Sean dan Andin dia membungkuk, matanya sedikit basah. Akhirnya dia menyadari, bahwa saat dia menelpon keluarganya tadi, ada sepasang ayah dan anak perempuan yang melewatinya, saat itu di tidak memperhatikan, dan percakapannya pasti didengar oleh ayah dan anak perempuan itu. Untuk bantuan Sean, dia mengingat erat-erat di dalam hatinya. Dan akan benar-benar ingat penampilan mereka berdua. Uang itu sangat penting baginya.
Keesokan harinya Mega bangun pagi-pagi dan tidak mengatakan sepatah kata pun kepada Sean, bisa dilihat bahwa dia masih sangat marah. Sepertinya itu bukan hanya marah biasa, itu sangat menyedihkan. Sudah hampir sepuluh tahun menikah, Mega dibohongi, jika wanita yang lain, tidak mungkin hanya marah semudah itu. Mega terjaga, dan Sean juga sudah bangun. Dia diam-diam menatap Mega yang sedih yang tidak berbicara dengannya, hatinya merasa sedikit terguncang, dan bahkan dia hampir ingin menceritakan yang sebenarnya padanya. Setelah Mega keluar, Sean juga bangun untuk mandi. Lalu dia pergi ke dapur untuk membuat sarapan untuk Andin. Setelah mengantarkan Andin ke sekolah, dia berencana pergi ke supermarket. Meskipun tidak mungkin bagi Riza untuk mengirim seseorang ke supermarketnya untuk menimbulkan masalah, dia tahu bahwa Riswan pasti akan mengirim seseorang, dan itu masalah akhir-akhir ini. Pada saat itu, dia masih gelisah tentang Irfan, dan dia khawatir kepercayaan
Jennie juga merupakan wanita cantik di sekolahnya. Sejujurnya, Beni yang sudah hidup lebih dari 30 tahun dan melihat banyak wanita, tapi dia belum pernah melihat wanita cantik seperti Jennie. Alasan Beni meminjamkan uang sebanyak 2 miliar kepada Natalie itu karena dia sudah melihat foto Jennie sebelumnya. Biasanya, tidak banyak orang yang bisa dengan tepat waktu melunasi pinjaman rentenir, apalagi pinjaman dengan bunga berganda semacam ini. Jika melihat Jennie orangnya langsung hari ini, dia bahkan lebih cantik dari foto, Beni langsung tertarik. “Benar, dia putriku Jennie, Jennie, cepat kesini dan temui Kak Beni,” Natalie dengan hati-hati tersenyum dan berbicara, Beni bisa memberikan toleransi beberapa hari, membuatnya sedikit terkejut, dan tidak berpikir hal lainnya sama sekali. “Halo, Kak Beni,” Jennie dengan sedikit takutnya menyapa Beni. "Jennie cantik, sini duduk, tolong cepat tuangkan teh," Beni menyuruh pria berotot untuk menyiapkan teh. Si pria be