Share

Bab 131

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tetapi jika tidak memberikannya kepada Sean maka Perusahaan milik keluarganya itu tidak akan sanggup berkembang di kota Bandung. Dan dia juga tidak mencurigai apa yang dikatakan oleh Sean, jika dia sudah mengatakan bahwa dia akan mematikan brand milik keluarganya, maka dia pasti akan melakukannya. Terutama pada zaman teknologi internet yang secepat ini, sampai-sampai jika dia mengetahui dimana keluarganya kembali membuka Perusahaan, maka Sean pasti akan memiliki cara agar usahanya itu tidak berjalan lancar.

Kesulitan yang dia alami kali ini sebagai buktinya. Jika Sean tidak menghentikan tekanannya maka keluarga mereka tidak akan sanggup menghentikan opini publik yang semakin memanas di internet. Sampai-sampai untuk beberapa hari ini jika mereka menginginkan pertolongan maka mereka tidak bisa melakukan apapun.

Hal yang paling berharga dari Perusahaan milik keluarganya adalah brand yang mereka miliki. Jika brand itu tercoreng maka usaha yang dia rintis juga akan tamat. Ji
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 132

    Jika bukan karena Erwin yang membuat grup chat dan mengadakan reuni teman sekolah maka mereka tidak akan tahu lagi kapan mereka bisa saling bertemu. “Kak Sean bagaimana keadaanmu beberapa tahun ini?” Irfan bertanya. “Ya beginilah,” Sean menjawab dengan mengambil posisi duduk disebelah Irfan. Yang membuat dia penasaran adalah Irfan dulu merupakan seseorang yang memiliki hubungan baik dengan setiap orang di kelas. Kenapa sekarang saat bertemu lagi setelah beberapa tahun murid yang lain memperlakukannya dengan sedikit menjauh? “Bagaimana denganmu, dengar-dengar ayahmu membuka usaha pertanian, usaha yang kalian jalankan baik-saja kan?” Pertanyaan yang dilontarkan oleh Sean setelah dia duduk di kursinya. Seketika wajah Irfan berubah menjadi suram, tetapi dengan cepat dia menjawab dengan tersenyum, “Beberapa tahun ini pupuk yang di jual di pasaran harganya melonjak tinggi dan cuaca yang kurang mendukung. Jadi tidak seperti beberapa tahun yang lalu yang begitu m

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 133

    Sean melihat kearah laki-laki yang menyindir Irfan, laki-laki itu bernama Devan. Dulu kondisi keluarganya juga begitu baik, tetapi dia memiliki dendam kepada Irfan dan membuat mereka menjadi musuh. Irfan memandang tepat ke arah Devan, karena kemarahan yang berlebihan hingga membuat wajahnya memerah dan tubuhnya gemetaran. “Kita adalah teman lama yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu, kenapa harus ribut-ribut seperti ini?“ Sean sudah tidak bisa melihat lebih lanjut lagi dan dia bertanya dengan datar. “Ya, ternyata kamu benar-benar sahabat sejatinya, begini saja kamu sudah muncul dan membantunya,” Devan melihat kearah Sean dan menyindirnya. “Yang aku maksud adalah, jika kalian memiliki dendam maka bisa diselesaikan secara pribadi. Hari ini merupakan reuni teman sekolah dan bukan saat yang tepat untuk kalian meluapkan kemarahan. Tentu saja aku sedang membantu Irfan, jika kamu tidak terima maka kamu bisa mencariku secara pribadi,” Sean tersenyum mengejek, dia memang

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 134

    “Apa kamu masih ingat saat perlombaan sepak bola waktu itu, pada menit terakhir kelas kita masih ketinggalan 1 angka, jadi semua orang mengira jika kita akan kalah. Tetapi siapa sangka jika di menit tambahan kita bisa membalikan keadaan dan lompatan yang dilakukan oleh Davindra membuat kita menyamakan kedudukan. Dan pada akhirnya perlombaan diputuskan untuk dilakukan penambahan waktu dan kita mengandalkan tendangannya waktu itu.” “Iya benar sekali, sundulan yang dilakukan oleh Davindra benar-benar menakjubkan, dia memberikan kenangan terindah pada saat kita kuliah dulu, kita benar-benar menikmati pada masa itu, hahaha.” “Dan juga pada saat acara makan-makan setelah pertandingan, semua orang minum sampai mabuk. Dan pada akhirnya mereka mengantar Rini ke asrama laki-laki dan keesokan harinya Rini yang mengetahui hal itu berteriak, hingga membuat semua orang terkaget-kaget. Aku masih ingat saat itu Sandi yang ketakutan hanya menggunakan celana pendek berlari ke kamar mandi

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 135

    Langit terlihat semakin gelap dan banyak murid yang sudah sampai, tidak lama kemudian pintu ruangan itu kembali terbuka. Mereka melihat Erwin dan Yasmin yang masuk beriringan, pada saat itu pandangan semua orang yang berada diruangan itu tertuju pada Erwin. Meskipun Yasmin juga merupakan bunga kelas diangkatannya tetapi pandangan mereka masih saja tertuju pada Erwin. Karena pada malam hari ini Erwin merupakan tokoh utama dari acara kali ini.Erwin memiliki latar belakang keluarga yang begitu bagus dan sekarang umurnya yang begitu muda sudah bisa menduduki jabatan kepala bagian, dan dia juga merupakan kepala dari bagian terpenting dalam sebuah perusahaan. Dan pamannya juga seorang wakil pimpinan, membuatnya semakin bangga dan masa depannya begitu cemerlang. “Hallo kepala Erwin !” “Pak Erwin ini kartu namaku !” “Ayo Pak Erwin lama kita tidak berjumpa, malam ini kita tidak akan kembali jika tidak mabuk !” Kedatangan Erwin pada saat itu membuat keramaian acar

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 136

    Irfan sedikit ragu-ragu tetapi keraguan itu dia tepis dan mengikuti Sean yang berjalan menuju meja yang diduduki oleh Erwin. Tidak ada tempat lagi di meja lainnya, mereka tidak mungkin makan sambil berdiri. Melihat Sean dan Irfan kedua orang miskin itu berani duduk di meja utama, dan orang lain yang melihatnya seketika menjadi tidak senang. Mereka menunjukan senyum merendahkan. Meja utama yang diduduki oleh Erwin masih ada 2 kursi kosong yang tersisa, lalu mereka mendudukinya. Orang-orang yang sudah duduk di meja itu melihat mereka dengan tatapan aneh. Meskipun tidak ada pembagian jelas mengenai tempat duduk dan tidak ada aturan siapa yang harus duduk dimana. Mereka semua sudah dewasa asalkan memiliki pengalaman dalam bersosialisasi ataupun kesadaran diri, tentu saja mereka tahu jika mereka harus duduk dimana jika berada di acara saat ini. Jika kamu ingin duduk di meja utama maka kamu harus memiliki kemampuan dan kekuasaan, jika tidak dimata orang lain kamu dianggap tid

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 137

    Sorot mata Yasmin terlihat mencemooh tetapi Erwin malah terlihat kebingungan. Apa aku saja yang berpikir terlalu banyak, dan Sean adalah seseorang yang mengenal bos dari La Castillo saja ? Davindra menggelengkan kepalanya, berdasarkan status yang disandangnya dan jika dibandingkan dengan Sean yang hanya orang miskin maka benar-benar membuat dia kehilangan martabatnya. Dia beranjak dari tempat duduknya, melihat ke semua orang, dia mengatakan dengan lantang, “Hadirin sekalian sebelum meminum anggur ini lebih baik rasanya jika kita meminta Pak Erwin untuk bersulang terlebih dahulu untuk kita semua.” Semua orang mengiyakan apa yang Irfan katakan, dan meminta Erwin untuk mengatakan dua patah kata. “Baiklah kalau begitu, aku akan mengatakan beberapa patah kata,” Erwin juga tidak menolak lagi, dia beranjak dari tempat duduknya dengan mengangkat gelas anggurnya, pandangan matanya entah disengaja atau tidak melihat ke arah Sean, dan tersirat bangga di dalam matanya.

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 138

    Hari ini Erwin mengundang mereka sepasang suami istri untuk datang ke acara reuni kali ini. Tentu saja karena dia tidak memiliki niat baik untuk mereka, tetapi kenapa Sean masih saja membiarkan Erwin bersikap semaunya. “Tolong kalian dengarkan sebentar, ternyata ada seseorang yang tidak tau malu disini, di acara yang diadakan oleh Pak Erwin ternyata dia masih berani mengatakan jika Pak Erwin masih tidak pantas untuk dia ajak bersulang,” Yasmin berkata dengan menunjuk ke arah Sean dengan begitu keras karena ingin semua orang mendengarnya. “Eh Sean, sejak kapan kamu berubah menjadi orang yang memalukan? Apakah pendapatanmu setiap bulan sudah ratusan juta atau bahkan milyaran? Apa kamu tidak ingin membuat temanmu ini merasakan kesuksesanmu?” “Iya benar, kita semua adalah teman lama, biarkan semua orang minum bersamamu.” Mendengar perkataan itu membuat seseorang kembali mencemoohnya. “Jika kamu merasa iri dengan kesuksesan Pak Erwin jangan ragu untuk mengak

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 139

    Laki-laki itu atasannya Erwin, yaitu Irwan. “Tuan Sean, ternyata kamu juga datang untuk makan malam disini?,” Irwan menyapa Sean dengan ramah. Beberapa hari yang lalu Sean baru saja mengajaknya makan, tetapi dia masih saja tidak mempercayainya. Pemuda yang kelihatannya biasa-biasa saja ternyata pemilik Perusahaan Champion. Semua atasannya memperlakukannya dengan begitu baik, semua bagian harus bekerja sama dengan Perusahaan Champion, perlakuan sebesar itu adalah pertama kalinya dia lihat di dalam perusahaan tempatnya bekerja. Tentu saja, semua orang begitu paham akan hal ini. Bagaimanapun juga hanya investasi yang salurkan kepada Perusahaan Champion saja sudah melebihi investasi perusahaan Wijaya. Pajak yang disetorkan oleh perusahaan Wijaya dalam setahun saja lebih dari 10 Triliun, dan membuat perusahaan Wijaya mendominasi pasar di Bandung. Dan setelah Perusahaan Champion resmi beroperasi maka semua orang bisa membayangkan seberapa besarnya Perusahaan Champion na

Bab terbaru

  • Tuan Muda Konglomerat   Ekstra Part

    “Dian, apa kamu sedang sibuk?” Sean menelepon Jenderal Dian, suaranya terdengar dingin.[Ya, Tuan, aku baru saja mau pergi makan, apa kamu sudah makan? Kalau kamu belum makan, aku traktir kamu makan.] Jenderal Dian tertawa."Oke, aku akan mencarimu sendiri di hari lain, tapi Dian, aku punya sesuatu untuk didiskusikan denganmu, apa kamu bisa menyisihkan beberapa menit untuk mendengarkanku?" Sean juga tertawa.[Tentu saja tidak masalah, katakan saja,] jawab Jenderal Dian."Aku ingin keluarga Wijaya menghilang dari muka bumi ini!" Ucap Sean dengan dingin.Dian yang mendengar itu terkejut, dia menggertakan giginya dengan kuat. [A-ada apa, Tuan? Apa yang terjadi?]"Lakukan, aku ingin keluarga Wijaya menghilang hari ini juga!"Dian yang menyadari terjadi sesuatu antara Sean dan Riswan langsung bergegas membawa anak buahnya menuju kediaman keluarga Wijaya,***Sementara itu, malam hari di kediaman Wijaya.BRAK!"Bajingan!" Gerutu Riswan dengan kesal. "Beraninya dia memperlakukanku seperti in

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 256 - End

    "Tidak, kamu masih tidak terlalu mengenalku, aku hanya manusia biasa, aku tidak mencintai itu semua, aku hanya mencintai uang. Begini saja, melihat ketulusanmu, aku akan mengurangi sedikit uangnya menjadi 10 milyar, kita semua orang terhormat, tidak perlu membicarakan harga lagi." Sean melambaikan tangannya, tampak seperti orang yang menyukai uang. Sebenarnya dia hanya ingin memeras Riswan. Malam itu, Riswan tidak ingin pergi ke supermarket untuk melakukan sesuatu, dan setelah kejadian ini, dia merasa Riswan tidak tahan untuk tidak pergi ke supermarket untuk melakukan sesuatu. Kalau begitu, peras dia dengan keras dulu, ketika dia benar-benar membuat masalah, kemudian memerasnya lagi, atau memberikan sedikit masalah pada keluarga Wijaya-nya, lihat apa dia berani pergi ke supermarket membuat masalah di masa depan? Begitu Sean mengatakan ini, Riswan dan yang lainnya tercengang. '10 Milyar?!' Ini jelas adalah perampasan! Riswan mengeluh di dalam hatinya, mengeluh hingga hampir muntah

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 255

    Dia tidak menyangka itu Sean, meskipun dia tidak tahu identitas pasti Sean, tapi pria ini adalah dewa yang ingin diajak bersulang oleh tokoh-tokoh kuat di kota, termasuk Rendy. Dia hanya putra dari keluarga kecil, sama sekali tidak berani menghadapinya. "Sean, Tuan Muda Riswan kami sudah datang, bukankah kamu tadi berteriak ingin melihat Tuan Muda Riswan kami, kamu berani sombong? Oh iya, kami Tuan Muda Riswan adalah pewaris Keluarga Wijaya, salah satu dari empat keluarga besar," kata Beni memberikan pandangan mengejek pada Sean. Sebelumnya dipukuli oleh Sean, sekarang Riswan ada di sini, dia segera melanjutkan kembali penampilannya yang arogan dan sombong. Sean bahkan tidak menatapnya sama sekali, hanya menatap Riswan dengan datar. “Ternyata kamu,” Riswan tidak menyangka itu adalah Sean, ekspresi matanya tiba-tiba menjadi suram. Hubungannya dengan Sean sudah naik ke titik musuh sejati, dia belum pergi mencari masalah ke Sean, tapi tidak disangka Sean ter

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 254

    "Hutang mamaku padamu sudah dibayar, sekarang kita akan menghitung kompensasi untuk kerusakan mental mamaku selama periode ini. Oh iya, dan adik iparku," kata Sean sambil tersenyum mengejek. Awalnya dia hanya ingin membayar hutang Natalie, mengambil kwitansinya lalu pergi dari tempat itu. Tidak disangka, Beni ternyata masih ingin mempermainkannya, jadi dia menemani Beni untuk bersenang-senang. "Ada apa denganmu? Kompensasi kerusakan mentalnya seharusnya dia sendiri yang memintanya pada kami baru benar, kan," Beni tertawa mendengar perkataan Sean. “Kenapa? Dia mamaku, aku sebagai menantu, bukankah tidak masalah mencari kalian untuk menghitung kompensasi kerusakan mental?" Sean melotot ke arah Beni. Mamamu? Kami tidak melihat dia memperlakukanmu sebagai menantu, kalau tidak bagaimana mungkin dia meninggalkanmu sendirian, dan dengan tidak pedulinya melarikan diri. Wajah Beni menjadi sangat jelek, tapi dia masih berkata, "Kamu jangan bercanda, tadi juga

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 253

    "Lepaskan dia, berapa banyak hutangnya, aku akan membayarnya," menanggapi pengakuan bersalah Natalie, Sean tidak repot-repot menanganinya, Natalie bahkan meminjam dari lintah darat untuk mendapatkan kembali uang kalah judinya, dia sama sekali tidak percaya omong kosong Natalie. Di masa lalu, dia melihat dengan matanya sendiri, ada orang yang demi berhenti berjudi, dia bahkan memotong jari kelingkingnya. Tapi tidak lama kemudian, orang itu menginjakkan kaki di kasino dan kehilangan celana dalam. "2 miliar dengan tambahan bunga 15%," Natalie dengan tergesa-gesa berkata. Sean menatap tajam ke arah Beni, dan Beni dan yang lainnya pun menatap serius wajah Sean, kemudian Beni mengangguk, berkata, "Benar, total semuanya jadi 2,3 miliar, jika kamu dapat membayar kembali uang itu, aku akan segera melepaskannya." "Berikan aku nomor rekening," kata Sean sambil menatap handphone yang dia keluarkan. Beni tertegun, kemudian tertawa, langsung memberikan nomor rekeningny

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 252

    Jennie juga merupakan wanita cantik di sekolahnya. Sejujurnya, Beni yang sudah hidup lebih dari 30 tahun dan melihat banyak wanita, tapi dia belum pernah melihat wanita cantik seperti Jennie. Alasan Beni meminjamkan uang sebanyak 2 miliar kepada Natalie itu karena dia sudah melihat foto Jennie sebelumnya. Biasanya, tidak banyak orang yang bisa dengan tepat waktu melunasi pinjaman rentenir, apalagi pinjaman dengan bunga berganda semacam ini. Jika melihat Jennie orangnya langsung hari ini, dia bahkan lebih cantik dari foto, Beni langsung tertarik. “Benar, dia putriku Jennie, Jennie, cepat kesini dan temui Kak Beni,” Natalie dengan hati-hati tersenyum dan berbicara, Beni bisa memberikan toleransi beberapa hari, membuatnya sedikit terkejut, dan tidak berpikir hal lainnya sama sekali. “Halo, Kak Beni,” Jennie dengan sedikit takutnya menyapa Beni. "Jennie cantik, sini duduk, tolong cepat tuangkan teh," Beni menyuruh pria berotot untuk menyiapkan teh. Si pria be

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 251

    Keesokan harinya Mega bangun pagi-pagi dan tidak mengatakan sepatah kata pun kepada Sean, bisa dilihat bahwa dia masih sangat marah. Sepertinya itu bukan hanya marah biasa, itu sangat menyedihkan. Sudah hampir sepuluh tahun menikah, Mega dibohongi, jika wanita yang lain, tidak mungkin hanya marah semudah itu. Mega terjaga, dan Sean juga sudah bangun. Dia diam-diam menatap Mega yang sedih yang tidak berbicara dengannya, hatinya merasa sedikit terguncang, dan bahkan dia hampir ingin menceritakan yang sebenarnya padanya. Setelah Mega keluar, Sean juga bangun untuk mandi. Lalu dia pergi ke dapur untuk membuat sarapan untuk Andin. Setelah mengantarkan Andin ke sekolah, dia berencana pergi ke supermarket. Meskipun tidak mungkin bagi Riza untuk mengirim seseorang ke supermarketnya untuk menimbulkan masalah, dia tahu bahwa Riswan pasti akan mengirim seseorang, dan itu masalah akhir-akhir ini. Pada saat itu, dia masih gelisah tentang Irfan, dan dia khawatir kepercayaan

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 250

    Pria muda itu mengambil kotak nasi itu tanpa sadar dan ingin mengatakan sesuatu, tetapi ternyata dia tidak bisa mengatakan apa-apa. Pagi ini dia makan beberapa roti dan memang sedikit lapar, dia diam-diam mengucapkan terima kasih kepada Andin dan Sean sebelum membuka nasi kotak. Tetapi ketika nasi kotak terbuka, dia tercengang. Dia kaget melihat puluhan juta uang tunai, lalu buru-buru menatap Sean. Tetapi pada saat itu Sean memegang tangan Andin dan berjalan di luar taman. “Semoga kehidupan kalian diberkati!” Pria muda itu bergetar, di belakang Sean dan Andin dia membungkuk, matanya sedikit basah. Akhirnya dia menyadari, bahwa saat dia menelpon keluarganya tadi, ada sepasang ayah dan anak perempuan yang melewatinya, saat itu di tidak memperhatikan, dan percakapannya pasti didengar oleh ayah dan anak perempuan itu. Untuk bantuan Sean, dia mengingat erat-erat di dalam hatinya. Dan akan benar-benar ingat penampilan mereka berdua. Uang itu sangat penting baginya.

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 249

    Dia juga orang yang memiliki harga diri, dia ingin dengan kemampuannya sendiri naik selangkah demi selangkah, tapi perasaan yang semua sudah diatur oleh orang lain ini membuatnya sangat tidak nyaman. “Itu, aku, aku tidak tahu apa yang dipikirkan Tuan muda Sean,” Chandra tertawa. “Lupakan saja, aku juga tidak mempersulitmu, aku akan bicara sendiri dengannya,” kata Mega dan meninggalkan kantor Chandra. Pada saat itu, saat itu dia benar-benar mengetahui identitas Sean yang sebenarnya, di hatinya tidak ada rasa terkejut dan bahagia. Yang ada hanya perasaan ditipu. Setelah meninggalkan perusahaan, Mega memarkir mobil di sisi jalan, mengeluarkan ponselnya, dan mencari nomor Sean. Dia awalnya ragu, tapi akhirnya dia tetap tidak menelepon Sean. Awalnya, dia ingin menanyakan mengapa Sean terus membohonginya, tetapi setelah memikirkannya, dia menyerah. Sean telah menipu dia. Apa gunanya bertanya lagi? Sebelum Mega kembali ke rumah, dia ditelepon Dewi, mengunda

DMCA.com Protection Status