Share

Zein VS Lucas (2)

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Bukankah kau seperti sedang membuat rencana untuk mencuri keturunanku?!"

Mata Zahra menbelalak lebar, langsung menatap Zein dengan raut muka kaget. Zein sudah tahu jika dia mengandung anak dari pria ini dan Zein menjadikan itu sebagai ancaman untuk Zahra. Bagaimana bisa Zein se kejam ini padanya?

"Setelah melakukan kejahatan pada putriku, lalu tanpa tahu malu kau menuduh Zahra melakukan rencana pencurian terhadap keturunanmu? Bagaimana bisa kau seiblis ini, Tuan Zein?!" Lucas mengepalkan tangan, menahan amarah dalam diri yang siap meledak.

Sedangkan Zahra, dia memanfaatkan keadaan. Melihat Zein sedikit lengah, Zahra kembali menyikut perut Zahra lalu segera bangkit dari pangkuan pria itu. Zahra bergegas berhambur pada pelukan ayahnya–berlinduhg dari Zein yang menurut Zahra sudah sangat keterlaluan.

Semisal Zahra mengungkap kehamilannya saat itu, pasti Zein tak akan peduli. Mungkin lebih parah Zein akan menyuruhnya menggugurkan kandungannya. Lalu sekarang karena obsesi yang ingin Z
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Wishing Happynese
bnyk bodiguard tapi kok ga berguna?
goodnovel comment avatar
CacaCici
Hihihi ... ayah Lucas akan selalu melindungi Zahra, Kak. (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
goodnovel comment avatar
Lie Miang
up lagiiiii
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Pembalasan Zahra

    Brak'Zein menendang sebuah guci besar di rumah sehingga guci tersebut terjatuh lalu berakhir pecah. Zein melampiaskan kemarahannya pada benda apapun yang dia lihat. Lagi-lagi Zein tidak berhasil membawa Zahra ke sisinya dan itu semua karena Lucas."Zein, kamu kenapa?" Yolanda datang, begitu kaget lihat kondisi putranya yang mirip seperti Godzilla marah. Rumah sudah seperti kapal pecah, barang tergeletak di mana-mana dan banyak beling pecahan kaca. Zein menoleh ke arah ibunya, dia menatap marah lalu tanpa mengatakan apa-apa dia langsung beranjak dari sana. Yolanda terdiam, menatap kepergian putranya dengan air muka murung. Zein terlihat marah, bahkan padanya. Apa karena selama ini Yolanda tidak mendukung hubungan Zein dan Zahra? Tetapi perempuan itu licik, dia telah menjebak Zein tiga tahun yang lalu hanya demi menjadi nyonya Melviano. Yolanda menundukkan kepala, meremas tangan sendiri secara gelisah. "Tadi Belle mengatakan jika Tuan Lucas datang karena permintaannya. Tetepi ternyat

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Ulang Tahun Kakek

    Setelah mengatakan hal itu, Zahra melanjutkan langkah. Namun, tiba-tiba saja makhluk yang sangat ia benci datang, langsung memeluk lengan Zein. "Zein." Suara manja Belle menyapa, dia menatap Zein dengan tatapan penuh cinta lalu beralih menatap Zahra dengan tatapan penuh kebencian. Belle tiba-tiba tersenyum culas, dia punya rencana untuk membuat nama Zahra kotor di kepala Zein. "Zahra, kamu akhir-akhir ini sering bersama, Paman Raka. Harusnya itu tidak terjadi karena kamu tahu bukan jika Paman Raka adalah Paman dari Zein. Kamu masih istri dari Tuan Zein, harusnya kamu bisa menjaga batasan. Dan … kamu harusnya menjaga batas--""Pardon me?!" Zahra langsung memotong, menatap tenang ke arah Belle. Mungkin dulu dia merasa tertindas dan insecure dengan Belle, perempuan ini nomor satu bagi suaminya. Namun sekarang, Belle bukan apa-apa bagi Zahra. Dia tidak akan terintimidasi lagi oleh kelicikan Belle, "maksudmu menjaga batasan agar tidak terus-terusan menempeli pria yang sudah berstatus istr

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Mengungkap Kehamilan

    'Ck, kenapa dia harus datang sih.' batin Belle, menghentakkan kaki pelan ke lantai karena kesal melihat Zahra datang. Sedangkan Zein, dia langsung memeluk Zahra lalu membisikkan sesuatu pada perempuan itu. "Jangan mengatakan apapun pada Kakek mengenai hubungan kita," bisik Zein dengan penuh peringatan. Zahra menghela napas pelan lalu mendorong pundak Zein. "Tenang saja. Aku datang untuk merayakan ulang tahun Kakek, bukan mengacau," ucapnya, setelah itu berjalan menghampiri Brian. Zein mengikuti dari belakang. Setelah berada di hadapan Brian, Zahra langsung memberikan ucapan selamat ulang tahun. "Selamat ulang tahun, Kakek.""Terimakasih, Cucuku sayang," jawab Brian, tersenyum bahagia pada Zahra. "Aku selalu mendoakan supaya Kakek panjang umur, sehat selalu dan selalu dilimpahkan kebahagiaan," ucap Zahra sembari memberikan sebuah kado berukuran besar. "Anak yang baik." Brian mengusap pucuk kepala Zahra beberapa kali. Dia meraih kado dari Zahra lalu menyerahkan kado pemberian Belle

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Ayah dan Anak yang Menghangat

    Brak'Brian memukul meja dengan kasar, kembali marah oleh fakta tersebut. Dia menatap Zahra dengan tatapannya nyalang kemudian menatap Belle dengan raut muka jauh lebih mengerikan dari yang sebelumnya. "Jika benar Zahra selingkuh dengan paman suaminya sendiri, Raka, maka yang ku salahkan adalah Zein. Kenapa Zein memelihara ular sepertimu di dalam rumah tangganya?!" Brian marah dengan fakta Zahra hamil anak dari putra bungsunya, akan tetapi dia tidak sanggup memarahi Zahra. Tiga tahun menikah, mungkin saja Zein memperlakukan Zahra buruk. Ditambah Belle kembali dan sekarang sedang mengandung anak dari Zein. Siapapun yang menjadi istri Zein saat itu, mungkin tak akan ada yang bertahan! "Dan … tidak masalah bagiku siapa ayah bayi yang Zahra kandung, dia tetap akan menjadi cucu buyut dan pewaris Melviano," geram Brian, mengepalkan tangan dengan melayangkan tatapan tajam pada Belle. Zahra yang awalnya menunduk karena merasa khawatir, mendadak mengangkat kepala. Dia menatap Brian dengan

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Plin Plan

    "Kau sangat cantik, Sweetheart," bisik Zein, menyunggingkan smirk tipis pada Zahra. Tangannya melingkar mesra di pundak Zahra, di mana sesekali dia memijat pundak istrinya tersebut–entah sengaja menggoda Zahra atau memang berniat sekedar memijat saja. Zahra beberapa kali menggoyangkan pundak demi menyingkirkan tangan Zein, akan tetapi tangan Zein enggan menyingkir. Zahra menoleh datar pada Zein, tersenyum kaku dengan mata jengah. "Baru sadar?" ucap Zahra sinis. "Tidak. Dari dulu kau selalu cantik. Sayangnya aku menyangkal," jawab Zein, berucap pelan. Suaranya serak dan berat, terkesan sangat menggoda di pendengaran. Zahra berdehem pelan, mengerjapkan mata beberapa kali untuk menstabilkan degup jantungnya yang menggila sebab nada menggoda Zein. Zahra menyingkirkan tangan Zein dari pundaknya lalu segera berdiri. "Aku harus pulang," ucapnya saat tangannya ditahan oleh Zein. "Aku akan mengantarmu," ucap Zein, segera berdiri untuk pergi mengantar Zahra pulang. Zahra tak menolak sam

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Maafkan Aku

    Zein membawa Zahra ke rumah sakit. Zein begitu khawatir karena Zahra mengeluarkan banyak darah. Saat ini dia sudah pasrah jika semisal dia dan Zahra harus kehilangan bayinya. Yang terpenting Zahra selamat dan tidak dalam kondisi berbahaya. Tiba-tiba saja Raka dan Lucas datang, di mana dengan marah Lucas langsung memukul Zein. Jika bukan karena dokter yang datang, Lucas tak mungkin berhenti memukul Zein. Dokter memberitahu informasi kondisi Zahra, bayinya dan bisa diselamatkan dan Zahra dalam kondisi lemah untuk saat ini. Lucas begitu sedih, marah bercampur iba pada putrinya. Harapan putrinya telah pergi meninggalkan mereka, sosok yang putrinya tunggu-tunggu untuk hadir di dunia ini telah tiada. Setelah dokter pergi, Lucas langsung mencengkeram kerah kemeja yang Zein kenakan. "Kau puas?!" marah Lucas, mengatupkan rahang dengan melayangkan tatapan membunuh pada Zein. Namun, sebulir kristal berhasil jatuh dari pelupuk. Dia tak bisa untuk tak menangis, Lucas kasihan pada nasib putriny

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Dekapan Hangat Zein

    "Jika aku bilang Belle mendorongku dari tangga, kamu akan percaya?" ucap Zahra tiba-tiba, mengabaikan permintaan maaf Zein padanya. Nadanya tegas untuk menyembunyikan luka di hati, tetapi tetap saja kesedihan kentara terasa dari nada bicaranya. Zein seketika melonggarkan pelukannya, langsung menunduk untuk menatap wajah Zahra secara lekat. Tatapannya serius, dalam dan menyelami manik indah Zahra. Zahra mendorong Zein kemudian mengambil posisi duduk, dia menyender ke kepala ranjang tetapi posisi membelakangi Zein yang juga telah duduk. Air mata Zahra jatuh, melintasi pipi dan memberikan kesan hangat di sana. Dadanya begitu sesak, sakit seperti ada ribuan jarum yang menusuk dari dalam. Lagi-lagi Zein lebih percaya pada Belle dibandingkan dirinya. "Harusnya aku tidak menanyakan hal tadi, kamu sudah pernah menjawabnya." Zahra berkata pelan dan lemah, menyingkirkan tangan Zein di pundaknya. Dia ingat sekali ketika Belle memfitnahnya menumpahkan kopi, Zein sangat marah pada Zahra–tanpa

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Mengusir Belle

    "Kudengar Zahra keguguran, Tante. Dan … sudah tidak bisa hamil lagi karena kecelakaan itu membuat rahimnya tidak akan kuat untuk mengandung lagi," tutur Bela, bernada manis dan menunjukkan wajah prihatin. Seolah dia merasakan kesedihan yang sedang menimpa Zahra. "Tetapi itu sepertinya karma atas perbuatan Zahra deh, Tante. Pernikahannya dengan Zein kan karena jebakan yang dia perbuat. Kurasa dia hamil juga karena menjebak …-"Plak'Dengan marah, Zein langsung melayangkan tamparan kuat ke wajah Belle, menimbulkan suara nyaring dan renyah. Jika bukan karena tubuhnya ditahan oleh Yolanda, mungkin Belle sudah terjatuh ke lantai–akibat tamparan kasar Zein tersebut. "Ze-Zein," ucap Belle yang sudah hampir menangis, tak percaya jika Zein akan kasar padanya. Zein menamparnya? "Aku bisa bertindak lebih keji dari ini jika kau tidak bisa menjaga ucapanmu!" geram Zein dingin, melayangkan tatapan membunuh ke arah Belle. "Zein, apa aku salah berbicara? A--aku hanya mengatakan fakta. Aku ke rumah

Bab terbaru

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 98–Aku Kurang Cantik?

    "Daddy jika ingin tersenyum, tersenyum saja. Tak ada yang melarang," ucap Sagara dengan nada yang terkesan ketus, mendongak pada daddynya yang duduk bersebelahan dengannya. Sagara tentu iri! Bagaimana bisa monster cap kuku Setan ini bisa sangat menginspirasi mommynya? Kenapa bukan Sagara yang jelas-jelas baik hati, anak yang rajin dan suka membantu orang tua? "Humm." Nail berdehem datar, menatap putranya dengan tatapan lempeng. Namun, setelah itu dia berdecis geli, terkekeh pelan setelahnya sembari mengacak surai di pucuk kepala putranya. "Cih, mommy sangat menggemaskan," ucap Nail, benar-benar salah tingkah. Damage-nya begitu dahsyat, hingga rasanya Nail terus-terusan ingin tersenyum. Sagara menatap berang pada sang daddy, cukup kesal karena rambutnya terus diacak oleh daddynya. Sedangkan Nail, saat papa, paman dan kakeknya menoleh ke arahnya, seketika itu juga dia memasang wajah lempeng–pura-pura tidak merasakan apapun setelah mendapat pujian dari Agatha. Lalu setelah para pria

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 97–Senyum Tidak Dilarang

    "Yah, benar sekali. Lukisanku telah dirusak oleh seseorang." Agatha menoleh sinis pada Laila, "sejujurnya aku sempat down karena lukisanku rusak. Bukan masalah tak punya ide, tetapi mengerjakan lukisan itu memakan banyak waktu. Aku senang saat melukis, tetapi tak bisa dipungkiri melukis sangat melelahkan. Setiap kali selesai melukis, pasti aku akan menjadi nenek-nenek. Pinggang sakit, punggung pegal, leher terasa akan patah, kaki kesemutan. Yah, seperti nenek-nenek. Dan … dengan seenaknya seseorang merusak lukisanku. Siapa yang tak marah?" Lagi-lagi para tamu tersenyum mendengar ucapan Agatha. Ah, mereka sangat suka mendengar coleteh perempuan menggemaskan ini. Sangat lucu! "Tapi tenang! Sejatinya kemampuan pelukis itu bukan pada hasil, akan tetapi pada proses dan ide. Itu yang Mama dan Papa katakan padaku." Agatha berucap dengan ceria, dia lalu menoleh pada mamanya kemudian membungkuk hormat, "Mama, Agatha berterimakasih padamu. Lagi-lagi Mama menginspirasiku dan aku semakin meng

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 96–Agatha?

    "Itu mirip seperti lukisan Agatha." Orang-orang mulai berbisik karena mendengar ucapan salah satu pelukis tersebut. Sedangkan Laila, dia panik dan terlihat gugup. "Jangan asal menuduh. Ini lukisan yang kubuat, hasil pemikiran ku sendiri." Laila memekik, berucap dengan suara kuat supaya orang-orang percaya padanya. Almira maju ke depan, Laila seketika mendekat karena mengira Almira akan menolongnya. Laila bisa masuk ke tempat ini berkat bantuan Almira, dia yakin sekali Almira akan membantunya. Karena jika tidak nama galeri milik Almira, bahkan nama Almira sendiri bisa rusak. "Ya, benar. Lukisan ini memang mirip dengan lukisan Agatha–putriku," ucap Almira lantang, mengejutkan orang-orang karena tak menyangka jika Almira adalah ibu dari Agatha. "Ti-tidak. Aku tidak mungkin plagiat. Aga-- Nyonya Almira membela Agatha karena dia putri anda. Iya kan?" Laila bersikeras tak mengakui perbuatannya. Almira menoleh pada Laila, tersenyum tipis namun penuh isyarat. Almira memberi i

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 95–Plagiat Agatha?

    Agatha dengan ragu mengatakan langsung alasan kenapa dia marah pada suaminya. "Aku sangat ingin mangga muda dan aku memintanya pada Mon-- Kuku Setan ini!" Agatha menyolot di akrih kalimat, melotot galak pada suaminya kemudian memukul paha Nail kembali. Mendengar sebutan Agatha pada Nail, orang-orang di sana menahan tawa. Sedangkan Agatha lanjut berbicara, "dia bilang, dia akan mencari mangga muda untukku. Tetapi-- Kuku Setan ini bukan memberiku mangga muda, Kuku Setan ini memberiku jelly berbentuk mangga." "Yang penting mangga," jawab Nail tanpa dosa. Bug' Agatha kembali memukul lengan Nail, dengan sekuat tenaga sehingga suara pukulan terdengar. "Kamu mempermainkanku. Dasar Kuku Setan! Aku benciii! Agrkkk--" Agatha menjerit tertahan sembari menengada ke atas. Kemudian, dia mengigit lengan Nail sekuat mungkin–melampiaskan rasa kesal yang melandanya. Agatha kehilangan kendali, tak peduli lagi jika saat ini mereka dihadapan keluarga besar Melviano. "Nail." Zahra geleng-geleng k

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 94–Bertengkar didepan Keluarga

    Malam ini Agatha, Nail dan putra mereka berkunjung ke kediaman Melviano, untuk membahas pernikahan Aiden dengan Syakila serta pernikahan Alka dengan Kalisa. "Ck." Agatha berdecak kesal, melepas genggaman tangan Nail kemudian mendorong pundak suaminya agar menjaga jarak darinya. "Jangan dekat-dekat denganku," peringat Agatha dengan nada tegas, melayangkan tatapan tajam dan kesal. Ini masih mengenai mangga muda. Agatha sangat dendam pada Nail karena pria itu-- memberinya permen jelly, bukan mangga muda seperti yang Agatha inginkan. "Tata," peringat Nail, mendekat ke arah Agatha dan berniat merangkul pundak Agatha, akan tetapi Agatha lebih dulu mendorongnya. Nail menatap pundaknya yang didorong oleh Agatha kemudian menatap istrinya datar. "Jangan dekati aku!" pekik Agatha, berucap dengan menekan suara. Setelah itu dia melanjutkan langkah untuk memasuki rumah mertuanya. Akan tetapi langkah Agatha kembali berhenti karena Nail tiba-tiba sudah di sebelahnya dan pria itu merangkul pin

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 93–Nail Mempermainkan Agatha

    "Pak Nail yang terhormat, tolong lepaskan aku!" pekik Agatha, berusaha melepaskan diri dari gendongan Nail. Nail menulikan pendengaran, tak melepas Agatha dalam gendongannya. Hingga setelah sampai di ruangannya, barulah Nail melepas istrinya–mendudukkan perempuan itu di atas sofa. "Ck, kenapa Mon Tresor membawaku ke sini? Aku baru saja keluar dari ruangan ini. Aih, di sini sangat membosankan," ucap Agatha bernada mengomel, menoleh ke sana kemari untuk memperhatikan ruangan suaminya yang memang menurutnya sangat membosankan. Agatha kemudian melangkahkan kaki, menyenggol pundak Nail kemudian berniat pergi. Akan tetapi, Nail dengan cepat menahan pergelangan tangan istrinya. "Tolong biarkan aku pergi. Aku ingin makan siang dengan Syakila dan Alka.""Makan siang denganku." Nail menjawab cepat, dia duduk lalu menarik Agatha supaya duduk di atas pangkuannya. "Mon Treros!" Agatha menberontak, berusaha lepas dan bangkit dari atas pangkuan suaminya. Akan tetapi Nail memeluk tubuhnya erat, s

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 92–Sang Bintang dan Penggemar Berat

    "Agatha putriku! Jauhkan tangan kotormu dari rambut putriku," marah Almira, menepis kasar tangan Seline dari atas kepala Agatha. Seline dan Almira saling bertatapan, sepertinya akan saling memakan satu sama lain. Penuh kemaraha! Hingga tiba-tiba saja, Alka datang. "Sya, Agatha, ayo, kita makan siang bersama," ajak Alka, tersenyum manis pada kedua sahabatnya. Akan tetapi, senyumannya seketika pudar saat menyadari aliran ketegangan yang ada di sana. "Calon Mama dan Mama Agatha. Mereka berebut Agatha," bisik Syakila pada Alka, ketika Paci-nya tersebut mendekat ke arahnya. "Kukira Agatha hanya diperebutkan Kakak dan pria luaran sana. Ternyata … ck ck ck," balas Alka, berbisik pada Syakila. Sedangkan Agatha, perempuan itu tiba-tiba sudah mengenakan kacamata hitam. Dia tersenyum lebar, cengengesan lebih tepatnya. "Wah … masih calon bintang saja sudah diperebutkan. Superstar Agatha memang keren. Ahahaha …." Agatha terkekeh geli sendiri, mulai berpose seolah ada kamera yang mengambil g

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 91–Aku Calon Ibunya

    "Hais, aku capek sekali!" keluh Agatha, berjalan bersebelahan dengan Sandi. Rapat sudah selesai dan Agatha merasa sangat kelelahan. Untung saja sebelum rapat, suaminya memaksanya untuk makan. Jika tidak, Agatha rasa saat ini dia sudah tak punya tenaga lagi. Sekali lagi, untung suaminya pengertian. "Kamu baik-baik saja?" tanya Sandi, menatap wajah Agatha yang cukup pucat. "Hais." Agatha menatap kesal pada Sandi, "masih bertanya? Kamu lihat wajahku, Hah? Lihat?" Agatha berjinjit lalu mencengkeram kesal kerah kemeja Sandi. "I-iya, aku melihat." Sandi mengangkat kedua tangan ke atas, pertanda dia menyerah dan tak berani melawan. "Apa-apaan kalian ini?" Tiba-tiba saja Raka muncul, langsung menarik lengan Agatha supaya menjauh dari Sandi. "Agatha, jangan dekat-dekat dengan pria lain. Kamu sudah punya Nail," lanjut Raka, menegur Agatha–menatap dingin cucu menantunya tersebut. Agatha berkacak pinggang. "Siapa yang dekat-dekat, Kakek? Dia ini bertanya apakah aku baik-baik saja atau

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 90–Dukunglah Dia Mah

    "Tuan Nail, di-dia … perempuan dibelakang anda, dia lah yang menggedor pintu anda. Bu-bukan aku." Tiba-tiba saja Laila muncul, langsung menuduh Agatha. Nail menoleh ke arah belakang, menatap istrinya yang terlihat menyengir sembari menggaruk pipi. "Laila, apa yang kamu lakukan di sini?" ucap Almira tiba-tiba, menarik cepat Laila yang menghalangi jalan Nail. Almira sangat mengenal seperti apa Nail. Pria ini sangat membenci orang-orang yang mengusik dan menghalangi langkahnya. Terlebih Laila bukan siapa-siapa Nail, perempuan ini bisa berakhir mengenaskan jika masih tetep berdiri menghalangi langkah Nail yang pemarah. "Jangan menghalangi jalan Tuan Nail," peringat Almira tegas, melayangkan tatapan dingin pada Laila. Laila membungkuk hormat pada Almira, dia menatap gugup ke arah Nail kemudian beralih menatap benci pada Agatha yang masih bersembunyi di belakang Nail. "Bos Almira, Agatha menggedor pintu Tuan Nail sehingga Tuan Nail sangat marah. Tetapi saat itu aku di sana dan

DMCA.com Protection Status