Share

Bab 497

Zakki sangat marah mendengarnya. Pria itu mencibir sebelum berkata, "Aku selalu butuh setiap saat."

Annika mengenakan mantelnya dan turun dari mobil. Dia memegang pintu mobil, lalu melihat wajah samping Zakki yang tampan dan sengaja berkata, "Itu penyakit, harus segera diobati!"

Usai berkata demikian, Annika pun menelepon sopir. Selama prosesnya, dia selalu melihat Zakki. Sementara itu, Zakki juga tidak pergi. Dia hanya berlagak, tetapi sangat menghormati Annika. Setelah sopir datang, dia baru berpindah tempat dan berkata kepada Annika yang ada di luar, "Nyonya Ruslan, Selamat Tahun Baru!"

Annika meliriknya sekilas, lalu berbalik dan pergi. Namun, momen ketika dia berbalik, tempat yang paling lembut di hatinya malah diam-diam sedikit runtuh ....

Setelah pulang, Shinta bertanya kepadanya, "Kamu sudah suruh sopir mengantarnya?"

Begitu teringat kejadian tadi, Annika merasa agak bersalah. Dia hanya mengiakan dengan suara pelan. Namun, Shinta adalah orang yang berpengalaman. Dia langsung ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status