Dian tahu bahwa Annika tidak akan pernah memaafkannya seumur hidup ini. Namun, wanita itu sudah cukup baik kepadanya. Sebab, Annika tidak mengirimkannya ke penjara .... Itu mungkin karena dia pernah memanggil Dian dengan sebutan bibi sebelumnya.Larut malam ini, Dian menangis tersedu-sedu di dalam mobil.Di tangga, Zakki hanya diam-diam melihat mobil itu. Mobil ibunya tak kunjung pergi. Dia menduga bahwa Dian mungkin sedang bersedih, tetapi dia tidak ingin menghiburnya ....Ketika kembali ke dalam rumah, Zakki berpikir, setiap orang memiliki luka di dalam hati. Luka-luka tersebut tidak bisa diobati oleh orang lain.....Pada hari kedua tahun baru, Zakki pergi mengunjungi Raditya. Di tahun baru ini, tampaknya kesehatan ayahnya tidak terlalu baik.Zakki memarkir mobilnya di bawah bangunan apartemen bata merah. Dia duduk di dalam mobil untuk merokok terlebih dahulu, lalu membawa beberapa barang ke atas. Apartemen ini dibeli oleh Zakki. Lokasinya bagus, dengan luas sekitar 120 meter perseg
Helena menatapnya lekat-lekat. Dia sangat cantik, bahkan jauh lebih anggun daripada Dian.Wanita paruh baya itu bertanya kepada Raditya, "Kamu takut Zakki marah atau takut kakakku marah?"Setelah sekian lama, Raditya baru berkata, "Zakki mungkin ...."Helena memandangnya dengan penuh kasih. Pada saat ini, dia akhirnya mengungkapkan semua yang belum pernah dikatakannya sebelumnya, "Zakki tahu aku menyukaimu, ya?"Raditya sangat terkejut. Dia adalah seorang pria baik-baik. Sepanjang hidupnya, dia tidak pernah melakukan hal yang melewati batas. Menghadapi sikap Helena yang terus mendesak, dia bahkan tidak tahu bagaimana cara merespons.Setelah berpikir cukup lama, Raditya pun menolak, "Aku ini sudah menikah. Apalagi, Helena, aku nggak pernah berpikir ke arah sana. Aku cuma menganggapmu sebagai adiknya Dian."Helena melihatnya lekat-lekat. Dia yang tidak terima pun berkata, "Kak Raditya, aku nggak percaya kalau kamu nggak punya perasaan padaku."Raditya merendahkan suaranya untuk berucap,
Pada akhirnya, Annika kembali menolak. Katanya, "Zakki, hubungan kita nggak sedekat itu untuk nonton film bareng. Kelak jangan bicara seperti ini lagi.""Kalau gitu, hubungan kita ini apa namanya?" tanya Zakki.Alih-alih menjawab, Annika langsung memutus panggilan. Namun, setelah mematikan telepon wajahnya jadi memerah malu. Dia teringat dengan kemesraan mereka semalam di mobil.Matahari masih bersinar terik sore itu. Annika sedang membaca buku dengan santai di tatami ruang kerja lantai dua. Dia ditemani oleh Ariel dan Jose. Setengah jam berikutnya, Annika mendengar deru mobil memasuki halaman, tetapi dia tidak memedulikannya.Beberapa saat kemudian, seorang pelayan masuk dan berkata, "Nona, Tuan Zakki datang bertamu. Dia bilang ingin melihat anak-anak. Gimana saya harus menjawabnya?"Sebelum Annika sempat menjawab, Ariel langsung berseru girang, "Ayah datang!"Pelayan itu tertawa melihat Ariel segera membawa Jose turun ke lantai bawah dengan penuh semangat.Annika berkata tanpa daya,
Annika merasa sedikit gugup saat mengobrol dengan Wito. Dia terus berusaha mengabaikan keberadaan Zakki, tetapi pria itu duduk tepat di sampingnya. Mereka begitu dekat hingga dia bisa mencium aroma aftershave di wajahnya.Di sisi lain, Wito tetap berbicara dengan ceria. Dia juga memperlakukan Zakki dengan ramah dan sepenuhnya menganggap pria itu suami Annika.Zakki sama sekali tidak menjaga jarak dengan Annika. Saat pelayan membawakan sampanye buat wanita itu, dia berujar dengan natural, "Tolong ganti ke jus saja."Sikap Zakki ini tampaknya biasa saja, tetapi sebenarnya menunjukkan rasa posesifnya. Semua orang di sana bisa melihat bahwa dia masih mencintai Annika seperti sebelumnya. Mereka juga terkesiap saat melihat Zakki bisa berdiri.Orang-orang diam-diam berkomentar."Pak Zakki sudah pulih, bakal ada yang ketiban bencana nih!""Ya, Pak Zakki pasti akan balas dendam.""Orang-orang yang berani membuat masalah dengannya selama dua tahun terakhir pasti lagi was-was."....Komentar oran
Annika merasa dirinya sudah gila. Mereka sudah berpisah, tetapi dia tidak pernah bisa menolak setiap kali Zakki merayunya. Lagi dan lagi, Annika selalu jatuh ke dalam rayuannya yang luar biasa. Annika mendongak dan menatap pantulan dirinya di cermin. Dia mengingatkan dirinya sendiri untuk menjaga pikiran tetap jernih.Beberapa saat kemudian, Annika meninggalkan bilik toilet dan ingin kembali ke ruang pesta. Namun, dia mendadak mendengar suara percakapan pria dan wanita di koridor depan. Suara mereka terasa familier di telinga Annika. Dia pun pergi ke sudut untuk mengintip. Benar saja, itu suara Sania dan Jeremy!Sania tidak menyangka akan bertemu dengan Jeremy di sini. Baginya, pria itu hanyalah sosok dari masa lalu. Dia pernah membenci Jeremy. Untungnya, kehadiran Faisal menyelamatkannya. Meski kini Faisal sudah tiada, Sania tetap menyimpan cinta Faisal padanya di hati.Di koridor, kedua mantan kekasih itu kembali bersua setelah lama terpisah. Kini, mereka sama-sama sudah lebih dewasa
Jeremy menghampiri Sania, lalu memeluknya dari belakang. Dia tidak berbuat banyak, hanya memeluk wanita itu dengan lembut sambil membisikkan kata maaf. Dia juga bertanya pada Sania ... apakah ada kemungkinan mereka bisa kembali bersama.Annika mengamati interaksi kedua orang itu cukup lama. Saat dia ingin menghampiri mereka, sebuah tangan menahannya, lalu dia pun ditarik ke dalam pelukan hangat Zakki.Zakki menunduk dan berbisik di telinga Annika, "Biar mereka selesaikan masalah ini sendiri. Tenanglah, Sania nggak akan kenapa-napa."Annika berusaha melepaskan diri dari pelukan Zakki. Ketika usahanya tidak membuahkan hasil, dia menggertakkan gigi dan menuntut, "Lepaskan aku!"Wajah Zakki terasa sedikit panas. Dia menatap wajah kesal Annika dari samping, lalu berujar pelan, "Aku sudah meminta sopirmu pulang. Aku minum alkohol tadi, tolong bawa mobilku."Ketika Annika menolak, Zakki kembali berkata, "Sekarang lagi turun salju, kalau aku mengemudi, aku mungkin saja kecelakaan ...."Zakki b
Ada beberapa keping salju halus yang menempel di jendela mobil. Annika mengamati salju itu dengan tenang, lalu berujar pelan, "Tahun ini turun salju terus."Suara Annika begitu pelan, tetapi Zakki tetap mendengarnya. Sambil memegang kemudi, dia memandang jalanan di depan dan menyahut pelan, "Ya, turun salju terus. Annika, apa kamu nggak merasa kita seperti sedang melewati jalan yang belum pernah kita lalui di masa lalu? Kita juga seperti sedang menjalin hubungan yang belum pernah kita miliki sebelumnya."Usai berkata begitu, Zakki menoleh pada Annika. Ada mobil yang lewat dari seberang jalan dan lampu depan mobil itu menyinari mereka. Annika bisa melihat kelembutan di wajah Zakki. Jika dibandingkan dengan sosoknya di masa lalu, pesona matang pria itu lebih kentara.Dahulu, Zakki selalu memperlakukan Annika dengan kasar. Dia juga pernah menyukainya secara gila-gilaan dan ingin memonopolinya. Namun, sekarang dia mencintai Annika dengan cara yang jauh lebih damai.Bukan karena cinta Zakki
Annika minum cukup banyak.Edgar mengusir orang-orang, lalu sengaja meledek, "Zakki pasti nggak tega melihatnya. Kalian bakal kena masalah nanti."Semua orang di sekitar sontak tertawa. Tiba-tiba, Roy muncul di antara kerumunan. Padahal, dia akan segera menikah, tetapi wajahnya tidak menunjukkan sedikit pun kegembiraan .... Dia menatap mata Annika dengan tajam.Suasana di sekitar pun menjadi hening. Masalah Roy yang tergila-gila dengan Annika beberapa tahun lalu kembali diungkit sekarang. Kala itu, Roy benar-benar sangat terpikat, sampai-sampai Keluarga Linden langsung mengirimnya ke luar negeri.Seseorang menarik Roy sambil membujuk, "Roy, tenanglah!"Namun, Roy malah menepis tangannya. Dia menatap Annika lekat-lekat, lalu berbicara dengan lembut, "Jangan khawatir, aku sangat tenang. Ini sudah lewat beberapa tahun, aku sudah menenangkan diri selama ini."Akan tetapi, Roy tahu di dalam hatinya bahwa yang membuatnya tenang bukanlah waktu, melainkan ketidakpedulian Annika. Wanita itu tid
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se