Share

Bab 439

Zakki tidak bisa menjawab.

Mereka berdua tidak saling bicara sampai akhirnya Shinta datang.

Shinta buru-buru berlari ke lantai dua. Annika agak lega setelah mengetahui kedatangan Shinta. "Bi ...."

"Biar aku cek." Shinta sangat tenang, dia menepuk-nepuk pundak Ariel sambil menempelkan wajahnya di pipi Ariel.

Shinta berbisik di telinga Ariel. Saat ini, Ariel masih berada di dalam alam mimpi.

Tiba-tiba Ariel menangis sambil memanggil Shinta, "Nenek! Bibi Elisa menakut-nakuti aku. Katanya Papa jahat sama Mama, Papa mau mengurung Mama di rumah sakit jiwa. Papa nggak sayang Mama, Papa mau cari istri baru ...."

Perasaan Shinta terasa campur aduk. Dia kasihan kepada Ariel, tetapi dia lebih kasihan lagi kepada Annika.

Hati Shinta terasa remuk, dia menenangkan Ariel dengan penuh kelembutan. "Itu cuma halusinasi, hanya mimpi Ariel saja."

Shinta menggosok tangan Ariel sambil mengulang-ulang ucapannya. Akhirnya, perlahan-lahan Ariel pun tertidur kembali.

Shinta menemani Ariel. Malam ini, Shinta tid
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status