Ivander menyuapkan buah ke mulut Vloryne dan berujar, "Apa yang kamu pikirkan? Kalau kamu benar-benar mau menikah, kejar orang itu."Vloryne menghabiskan buahnya sebelum membalas dengan pelan, "Aku nggak mau cari masalah."Saat itu, Vloryne berpisah dengan pria itu karena keluarga tidak setuju. Kini, bagaimana mungkin dia mengejar pria itu lagi?Ivander menatap adiknya lekat-lekat, lalu tersenyum dan berkata, "Dia ada di Kota Brata. Sudah bertahun-tahun, tapi sepertinya dia belum pindah. Dia juga nggak kembali ke kampung halaman untuk menikahi istri yang baik itu.""Vlori, menurutku kamu harus lebih berani seperti Molly. Dia melakukan banyak hal yang mengecewakanku saat muda. Lihatlah, begitu bertemu kembali, dia menangis dan memohon untuk bersamaku lagi. Aku sampai nggak bisa menolak," sambung Ivander.Wajah Molly memerah. Lantaran Clara dan Vloryne juga ada di sana, Molly merasa malu untuk membantah.Clara tidak tahan mendengarnya. Dia menegur Ivander, "Jangan asal bicara lagi. Kalau
Sebelum Imlek, Ivander pindah dari Kediaman Chandra dan tinggal bersama Molly.Satya sangat setuju. Dia bertutur, "Cepat pindah. Jangan ganggu aku dan ibumu berduaan."Ivander segera memindahkan koper besarnya. Satu tangannya lagi menarik Vloryne dan menyerahkannya ke tangan Satya. Katanya, "Ayah, kamu pasti menyesal sudah melahirkan anak ketiga. Sayangnya, sekarang sudah terlambat."Satya mengernyit seraya membalas, "Apa kamu bisa bawa adikmu juga?"Ivander mengangkat kopernya sambil menimpali, "Ayah, aku dan Molly juga mau berduaan. Ayah dan Ibu sabar saja. Setelah Vloryne menikah, kalian bisa benar-benar berduaan. Kalian juga nggak perlu urus anak kami."Satya tertawa sekaligus merasa kesal. Ketika melihat putra bungsunya masuk ke mobil dan pergi untuk tinggal bersama Molly, dia tiba-tiba merasa sedikit sedih. Dia masih ingat saat Ivander lahir. Kala itu, kondisi keluarga cukup sulit. Dia harus bertarung mati-matian dengan Malik.Satya memberikan rumah pernikahan untuk Molly. Yang t
Di depan tangga vila, Ivander dan Molly berdiri untuk menyambut tamu. Brandon turun dari mobil. Pria itu terlihat lebih rapi dan memikat dari biasanya malam ini.Penampilannya membuat Ivander sontak mengernyit. Dalam hatinya, dia berpikir bahwa malam ini Brandon sengaja berdandan untuk pamer. Dia pun berniat bertanya pada Molly nanti tentang siapa yang lebih tampan, apakah dirinya atau Brandon?Dengan langkah mantap, Brandon mendekati mereka di bawah cahaya senja. Molly menyambutnya dengan hangat dan langsung memeluk Brandon.Setelah melalui begitu banyak hal bersama, kini mereka sudah seperti keluarga. Di sisi lain, Ivander diam-diam memikirkan, apakah mereka perlu sampai semesra itu?Setelah Molly dan Brandon selesai berpelukan, giliran Ivander yang meminta untuk memeluk Brandon. Hal ini membuat Brandon tertegun sejenak, bahkan dia hampir terdorong mundur karena sikap Ivander yang begitu antusias.Ivander melangkah maju, lalu memberikan pelukan erat pada Brandon sambil menepuk punggu
Molly melewati imlek yang paling meriah dalam hidupnya. Pada musim semi di bulan Maret, akhirnya pernikahan antara Molly dan Ivander terlaksana.Molly mengenakan gaun pengantin yang menakjubkan dengan veil pengantin sepanjang tiga meter. Menurut tradisi, makin panjang veil-nya, makin panjang pula usia pernikahannya.Itu sebabnya, Ivander sengaja meminta seorang desainer untuk membuat veil sepanjang itu. Dia mengaku ingin menjalani tiga kehidupan bersama Molly. Bisa dibilang, itu adalah simbol dari cinta abadi yang tak tergoyahkan.Diiringi suara lonceng gereja yang suci, Molly digandeng oleh Joe menuju altar tempat Ivander menunggu dengan penuh haru. Langkah demi langkah, perjalanan pendek itu terasa seperti menggambarkan perjalanan enam tahun mereka yang penuh liku.Di depan altar, Joe menyerahkan tangan Molly kepada adiknya. Kemudian, dia menepuk bahunya dengan lembut sambil berucap, "Perlakukan dia dengan baik."Ivander melangkah maju. Dia memandang Molly melalui veil tipis yang men
Lebih dari setengah tahun kemudian, tibalah musim gugur yang indah di bulan Oktober. Film "Hijau Merah" yang dibintangi Molly meraih kesuksesan besar di box office, bahkan masuk nominasi Aktris Terbaik dalam Penghargaan Golden.Di malam penghargaan yang sangat dinantikan, seluruh Keluarga Chandra hadir untuk memberikan dukungan penuh kepada Molly.Marcella yang baru saja selesai masa pemulihan setelah melahirkan, ikut datang untuk menyemangatinya. Dia coba menenangkan Molly dengan lembut, "Nggak perlu terlalu tegang. Kalau bukan sekarang, masih ada kesempatan lain."Molly merasa sangat terharu. Dia berbisik sambil melihat ke arah Ivander, "Kak Marcella, sebenarnya aku sudah mendapatkan penghargaan terbesar dalam hidupku."Marcella yang biasanya kalem langsung tertawa mendengar ucapan itu. Dia membalas seraya tersenyum hangat, "Sepertinya sejak bersama Ivander, kamu jadi lebih ceria. Joe sering memuji Ivander karena tahu gimana cara menyayangimu."Molly tersipu malu. Mereka berdua mulai
Setelah Ariel selesai bicara, anggota Keluarga Chandra tertegun. Clara yang merespons terlebih dahulu. Dia bertanya kepada Ariel, "Apa Molly baik-baik saja?"Ariel menjawab sembari tersenyum, "Bibi, tenang saja. Kondisi Molly sangat baik. Dia hanya sedikit panik, mungkin karena nggak menduga dia bisa hamil. Ivander lagi temani dia."Sebelum Clara sempat bicara, Satya menceletuk, "Baguslah."Meskipun hubungan Ivander dan Molly sangat mesra, setiap orang tua pasti berharap mempunyai banyak cucu. Apalagi Ivander dan Molly memiliki paras yang menawan. Anak Ivander dan Molly pasti mewarisi gen mereka yang bagus.Satya sangat antusias setelah memikirkannya. Dia yakin Molly pasti mengandung anak perempuan. Paras anak itu tentu mirip Molly.Tak lama kemudian, Ivander menggendong Molly keluar. Molly sudah minum air gula setelah sadar. Namun, dia harus istirahat sesudah pulang. Selain itu, sebaiknya pekerjaan Molly dihentikan selama 3 bulan.Molly tidak menduga dirinya hamil, tetapi Molly sangat
Waktu terus berlalu. Pada bulan Agustus, anak Ivander dan Molly sudah berusia 1 bulan. Anak mereka berjenis kelamin laki-laki, namanya Alfred. Joe yang memberi anak mereka nama dan Molly sangat menyukai nama itu.Sementara itu, putra Joe dan Marcella bernama Romeo. Alfred dan Romeo adalah keturunan laki-laki di Keluarga Chandra.Namun, keturunan pertama Keluarga Chandra adalah Olivia. Sekarang, dia adalah putri kesayangan Keluarga Chandra. Dia suka mengikuti Vloryne. Olivia sudah berusia 3 tahun lebih, sebentar lagi dia akan masuk TK.Saat acara perayaan 1 bulan Alfred, Vloryne yang menjaga Olivia. Siapa sangka, dia bertemu dengan kenalan lama. Mereka sudah lama tidak bertemu.Setelah pergi ke luar negeri, Vloryne jarang bertemu dengan orang itu lagi. Dia bahkan tidak berani memikirkannya. Tidak terasa, 5 tahun sudah berlalu.Devon datang sendirian. Dia yang memakai setelan jas hitam berdiri di tengah aula sambil berbincang dengan orang lain. Gerak-gerik Devon sangat santai saat mengha
Di ruang istirahat, Vloryne bersandar di pelukan Marcella sembari menangis. Marcella mengusap kepala Vloryne dan berucap, "Kalau kamu benar-benar suka, aku bantu kamu bujuk Ayah."Vloryne menimpali, "Nanti Ayah bilang kamu pembangkang."Marcella tertegun sejenak sebelum membalas, "Kakakmu akan membantuku."Vloryne memeluk Marcella dengan erat dan terus menangis. Namun, dia ingat hari ini adalah acara perayaan 1 bulan Alfred. Jadi, dia hanya menangis sebentar.Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu yang pelan. Marcella bisa menebak siapa yang datang, pasti bukan suaminya. Dia mengusap kepala Vloryne dan berkata, "Aku buka pintu dulu."Begitu pintu dibuka, Marcella melihat Devon. Dia bertatapan dengan Devon, lalu berujar, "Kalian bicara saja."Devon mengangguk, lalu Marcella pun pergi. Vloryne masih terisak-isak. Apa Vloryne merasa sedih setelah bertemu Devon lagi? Apa selama ini dia memang terus bersedih?Devon menghampiri Vloryne. Mereka sudah berpisah selama 5 tahun. Sebenarnya wakt
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se