Joe mendongak untuk menatap istrinya. Sorot matanya dipenuhi pertanyaan. Sejak kapan Selvy memiliki tunangan? Kalau Jose tahu, dia pasti akan menggila!Marcella memeluk putrinya dan berbisik, "Aku juga baru tahu dua hari lalu. Aku bingung harus gimana kasih tahu kamu. Jose mau menuntut kakakku, jadi bukankah akhir seperti ini lebih bagus?"Di Kediaman Ruslan hari itu, Marcella memohon pada Jose. Namun, pria itu sama sekali tidak tergerak.Saat itu, hati Marcella sudah mendingin, apalagi ketika mengingat bagaimana Selvy diperlakukan. Jadi, ketika tahu tentang sosok Ardi, Marcella merasa kaget, tetapi tidak keberatan.Marcella tidak peduli siapa pun pria itu. Selama dia bisa melindungi Selvy dan memberinya kehidupan yang stabil, itu sudah cukup.Marcella tidak peduli, tetapi Joe peduli. Sesama pria bisa saling mengerti, terlebih lagi Jose adalah sepupunya.Jika Jose tahu bahwa Selvy akan menikah dengan pria lain, dia mungkin akan memorak-porandakan hotel di mana pesta pernikahan itu diad
Atmosfer di dalam ruangan seketika menegang. Semua orang memandangi Jose yang sedang menatap Selvy dan Ardi. Keduanya duduk berdekatan seperti pengantin baru."Ramai sekali. Apa kalian sedang membahas tentang pernikahan?" tanya Jose dengan dingin."Ayah!" seru Selena begitu melihat Jose.Suaranya membuat Jose tersadar dan menghentikannya mengamuk. Namun, raut wajahnya masih saja sangat masam.Jose menghampiri Selena dan menggendongnya. Kemudian, dia menatap Selvy dan berkata dengan dingin, "Kita harus bicara empat mata!"Sebelum Selvy sempat menjawab, orang-orang dari Keluarga Ruslan sudah berdatangan. Melihat situasi di sana, mereka segera menebak apa yang terjadi.Zakki tertegun sejenak, lalu berkata pada Jose, "Selvy lagi makan malam keluarga. Kamu bisa bicara dengannya besok, nggak usah buru-buru."Zakki sangat mengagumi Selvy dan berharap wanita itu bisa menjadi menantunya. Namun, Selvy didesak sedemikian rupa oleh Jose hingga tidak punya pilihan selain pergi kencan buta secepat i
Malam itu berjalan sangat suram.Di Kediaman Ruslan, Zakki dan Annika sedang menghibur Selena. Mereka memperlakukannya seperti biasa, tidak ingin memberikan tekanan apa pun pada bocah itu.Mereka juga tidak menanyakan tentang Ardi pada Selena. Masalah orang dewasa tidak boleh melibatkan anak kecil.Di malam yang dingin itu, Jose yang hanya berbalut kemeja putih tipis berdiri di balkon sambil merokok. Tidak sampai setengah jam, tumpukan kecil puntung rokok sudah menumpuk di lantai.Jose memeriksa arlojinya, lalu mematikan rokok terakhirnya. Sambil mengenakan mantelnya, dia turun ke lantai bawah."Mau ke mana?" tanya Zakki sambil mengadang putranya.Jose tidak berhenti melangkah. Dia membuka pintu sambil menyahut, "Cari Selvy."Embusan angin dari luar bertiup masuk, membuat Zakki yang kedinginan memaki pelan. Dia tertawa dingin dan berkata, "Nggak bisa menunggu satu malam pun, hm? Dari mana kamu dapatkan sifat keras kepalamu ini? Kalau memang peduli, kenapa waktu itu kamu menyudutkannya?
Selvy akui, dia telah menerima banyak hal dari Jose. Namun, pria itu juga membuatnya tersiksa.Setiap kali Selvy sendirian, dia selalu mengingat saat Jose menggendong Yasa dan menatapnya dengan begitu lembut. Lebih baik semua diakhiri dengan damai.Sebelum Selvy bisa bereaksi, Jose meraih pergelangan tangannya dan menekannya ke mobil."Jose!" seru Selvy kaget.Jose menatap Selvy dengan sorot mata yang tak terselami. Beberapa saat kemudian, dia menunduk dan mencium bibir lembutnya. Jose menangkup pipi Selvy dan menciumnya dengan paksa hingga kaki wanita itu lemas.Jika pria itu tidak menopangnya, Selvy mungkin sudah tidak sanggup berdiri. Dia bergumam pelan, "Jose, jangan begini ...."Namun, Jose seolah-olah tidak mendengar dan menciumnya lebih dalam lagi. Selvy tidak punya pilihan selain mengangkat tangan dan menampar pipi Jose.Plak! Suara tamparan yang keras bergema di langit malam, membuat atmosfer seketika menegang.Jose mundur selangkah. Matanya menatap Selvy dengan sorot dingin.
Angin malam bertiup pelan. Selvy merasakan sudut matanya dingin dan lembap. Ketika disentuh, ternyata itu air mata.Selvy berdiri di tengah kegelapan dan memandang ke arah perginya Jose. Dia mengingat kembali semua yang pernah terjadi di antara mereka berdua hingga sekujur tubuhnya terasa dingin.Dering ponsel tiba-tiba terdengar. Selvy melirik layar ponselnya sekilas. Ternyata itu panggilan dari Ardi. Dia membiarkan ponselnya terus berdering selama beberapa saat sebelum menjawab dengan suara serak, "Halo, Ardi?""Selvy, kita belum buat pengumuman resmi soal pernikahan. Kalau kamu berubah pikiran, sekarang belum terlambat," ucap Ardi dengan nada lembut, pengertian, dan sopan.Ardi adalah pebisnis sejati yang selalu mengutamakan kepentingan di atas segalanya. Jarang sekali dia menunjukkan ketulusannya seperti hari ini.Ardi bahkan berpikir, jika Selvy benar-benar berubah pikiran, dia akan melepaskan wanita itu dengan lapang dada. Kelak, dia mungkin akan sesekali memikirkan Selvy, mengin
Jose memeriksa ponselnya. Selvy sudah membalas pesannya.[ Boleh. ]Hanya satu kata pendek, tetapi Jose membacanya berulang kali. Dia tiba-tiba merasa mereka belum pernah sedamai ini sebelumnya.Dahulu, mereka selalu ribut dan tidak puas saat yang lain senang. Kini setelah mereka berpisah, mereka justru bisa akur.Jose berusaha untuk tidak memikirkan fakta bahwa Selvy akan segera menjadi pengantin pria lain. Balasan pesan WhatsApp yang pendek itu terus membayangi benaknya. Dia membacanya berulang kali hingga larut malam.Zakki yang mengintip dari celah pintu pun kembali ke kamar dan berkata pada istrinya, "Putra kita akhirnya jatuh cinta. Haha! Aku nggak tahu harus bersimpati atau mengejeknya."Annika larut dalam pikirannya sendiri. Setelah Jose menggendong Selena pergi tadi, dia menyempatkan waktu untuk mencari informasi tentang Ardi.Kebetulan, orang suruhan Annika mengenal mantan istri Ardi. Menurut informasi, keduanya adalah pasangan yang menikah muda dan bercerai karena perbedaan
Setengah jam kemudian, mobil Jose berhenti di depan gedung Grup Ruslan.Jose yang masih lajang tiba-tiba membawa putri kecilnya ke kantor. Mendengar bahwa ibu dari anak itu akan menikah dengan pria lain, gagasan menjadi ibu tiri Selena tiba-tiba terasa menggiurkan.Para karyawan wanita yang masih lajang pun berbondong-bondong datang, menjilat gadis kecil itu dengan mainan dan makanan ringan. Ada yang diam-diam merayu, ada pula yang terang-terangan.Cindy muak dengan kegaduhan ini dan langsung mengusir mereka. Di sisi lain, Jose tidak terlihat peduli. Dia fokus bekerja sambil sesekali membelai kepala Selena."Minta Garry datang, aku mau menyuruhnya menyusun surat pengalihan aset," ucap Jose.Cindy tersenyum pada Selena. Gadis kecil itu memiliki ayah, ibu, serta ayah tiri yang semuanya menjabat sebagai presdir! Selena benar-benar bernasib mujur.Cindy segera melaksanakan perintah. Tak lama, Garry pun datang.Jose terlihat sangat menghormati pria itu. Dia bangkit dan pindah ke sofa, lalu
Ketika Jose pulang kerja bersama Selena sore itu, dia langsung mencium aroma bunga di lantai bawah. Embusan angin bertiup lembut, membuatnya teringat pada puisi tentang musim semi.Sekuntum bunga pir jatuh ke atas Bantley hitam Jose. Kelopak putih bersihnya sangat indah.Selena mengulurkan tangan untuk meraihnya, tetapi tangannya terlalu pendek. Jose lalu mengambil bunga putih itu dan menaruhnya di telapak tangan Selena."Wah!" seru Selena dengan riang. Ketika gadis kecil itu mengecup pipinya, hati Jose yang keras diam-diam mencair.Di mobil, Selena berkata dengan manja, "Ayah, Selena mau makan Kids' Meal. Katanya anak-anak lain sering pergi makan itu sama orang tuanya. Selena juga mau."Jangankan Kids' Meal, kalaupun Selena meminta bulan di langit, Jose akan memenuhinya."Oke," ucap Jose dengan lembut sambil mengenakan sabuk pengamannya.Sepuluh menit kemudian, mobil berhenti di depan sebuah restoran barat. Jose melepas sabuk pengaman dan turun, lalu menggendong Selena turun dari mobi
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se