Napas Andre memburu. Zafira berbisik di telinga Andre, "Andre, aku sangat merindukanmu selama ini."Andre mengepalkan tangannya untuk menahan godaan Zafira. Pada masa kuliah, dia dan Zafira pernah berhubungan badan. Entah malam ini akan terjadi atau tidak, tergantung pada pikiran Andre.Namun, Andre masih belum sampai di tahap kehilangan akal sehatnya. Saat ini, dia tidak ingin bercerai dengan Ariel.....Pagi hari, Ariel makan sarapan sendirian.Pembantu di rumah mendengar kabar bahwa Andre memiliki kekasih di luar. Jadi, saat menyajikan sarapan, pembantu merasa tidak adil untuk Ariel dan bertanya, "Kemarin malam, Tuan Andre direbut lagi. Nyonya nggak menghalanginya?"Ariel tersenyum seraya menjawab, "Dia punya kaki. Aku nggak bisa menghentikannya."Pembantu menyalahkan Ariel karena terlalu memberikan kebebasan pada Andre.Ariel berpikir sejenak, lalu memutuskan untuk tidak memberi tahu pembantu mengenai perceraiannya. Sebagian besar pembantu di vila ini diutus dari Kediaman Ruslan. T
"Ariel!" seru Andre sambil mengernyit.Ariel menyunggingkan senyuman dingin yang perlahan luntur. Tatapannya pada Andre seolah-olah sedang melihat orang asing yang tengah berbuat onar."Panggil aku Bu Ariel atau Dokter Ariel. Pak Andre, tolong sadari statusmu di Rumah Sakit Ruslan. Kamu hanya keluarga pasien dan itu pun nggak sah. Saat ayah kandung anak itu datang, kamu hanyalah orang ketiga," ucap Ariel.Andre yang terprovokasi lantas membalas tanpa pikir panjang, "Zafira sudah bercerai." Begitu kata-kata itu terlontar, seisi ruangan jatuh dalam keheningan yang mencekam.Tak lama, Ariel berucap pelan, "Kalau begitu, aku bersedia pisah supaya kalian bisa bersama. Kita urus prosedurnya sore ini. Nggak hanya melepasmu, aku juga bersedia merawat anak itu."Ariel bersedia, tetapi Andre tidak. Dia memang iba pada Zafira dan Nora, tetapi dia tidak cukup sinting untuk mengakhiri pernikahannya sendiri demi mereka. Siapa yang bisa menebak trik apa yang akan dilakukan Ariel setelah mereka bercer
Pria mana yang bisa tidak tersentuh melihat ketulusan Zafira? Andre memeluk dan menghiburnya dengan lembut, tetapi wanita itu terus menangis. Nora juga memeluk kaki Andre dan memanggilnya paman dengan suara kecil.Saat ini, Andre sangat membenci Ariel. Wanita itu tega sekali menolak merawat Nora, padahal dia seorang dokter!"Dia ingin cerai sebagai syarat untuk merawat Nora," ucap Andre dengan suara serak.Zafira tertegun, lalu detik berikutnya merasa sangat gembira. Tadinya dia mengira Ariel tidak akan melepaskan Andre. Siapa sangka, justru Ariel yang meminta cerai.Zafira menyembunyikan ekspresi bahagianya, lalu berkata dengan hati-hati, "Andre, bisakah kamu pura-pura cerai dengan Bu Ariel demi Nora? Setelah Nora sembuh, kamu bisa mengejar Bu Ariel lagi. Asalkan kamu tulus, dia pasti akan menerimamu kembali.""Andre, aku nggak punya pilihan lain," tambah Zafira dengan sedih.Andre terdiam. Sebelumnya, dia tidak pernah berencana untuk menceraikan Ariel demi Zafira. Kalaupun harus berp
Ariel melajukan mobilnya ke parkiran supermarket. GM adalah jaringan supermarket global yang menguasai 16% pasar di Aria. Konon pemiliknya adalah orang lokal kota ini, jadi toko seluas 200.000 meter persegi ini adalah toko flagship.Ariel masuk ke dalam untuk membeli kue. Di lantai dua, dia menemukan kue-kue yang didekorasi dengan indah di etalase kaca.Suara berat dan merdu seorang pria tiba-tiba terdengar di telinga Ariel, "Kamu nggak berubah, masih suka kue mousse seperti di SMA."Ariel mendongak, lalu melihat seorang pria yang sangat menawan di depannya. Tubuh tinggi dan rampingnya dibalut setelan kasual. Penampilannya santai, tetapi wajahnya yang tampan begitu menarik perhatian. Sekujur tubuhnya seakan-akan meneriakkan kata elite.Pria sebrilian ini seharusnya tidak mungkin Ariel lupakan. Namun, dia benar-benar tidak mengenalinya.Pria itu menyadari kebingungan Ariel. Dia mengulurkan tangannya dan berujar dengan sopan, "Aku Henley Zaryan, pemilik supermarket ini sekaligus junior D
Andre melihat Ariel, istri sahnya. Terdengar bunyi jepretan kamera. Ariel yang memegang ponsel sedang menatapnya dan Zafira dengan raut dingin.Andre buru-buru menepis tangan Zafira yang merangkulnya, lalu menghampiri Ariel. Dia menatap istrinya lekat-lekat dan berkata, "Ini nggak seperti yang kamu sangka."Ariel membalas dengan sinis, "Terus apa? Apa Pak Andre mau bilang kalau nggak bisa jalan sendiri tanpa dipapah Zafira?""Ariel, nggak perlu bicara sekasar itu," ucap Andre sambil mengernyit.Zafira menyela, "Andre, jangan salahkan Dokter Ariel. Aku yang nggak sengaja merangkul lenganmu hingga menyebabkan kesalahpahaman. Akulah yang bersalah di sini."Sambil menggigit bibirnya, Zafira lantas menampar dirinya sendiri dengan kuat. Jejak tamparan yang mengerikan langsung muncul di wajahnya.Zafira menatap Ariel dan berucap dengan pilu, "Dokter Ariel, tolong jangan limpahkan amarahmu pada Nora karena masa laluku dengan Andre. Nora baru 6 tahun, masa depannya masih panjang. Dokter Ariel,
Ariel melirik Henley, lalu membalas dengan sinis, "Apa pedulimu? Memangnya aku harus melaporkan setiap temanku padamu?"Andre berujar dengan marah, "Ariel, sebaiknya kamu jangan keterlaluan. Saat ini kita masih suami istri sah. Jangan pikir kamu bisa selingkuh."Ariel malas mendebat Andre. Dia hanya berkata, "Oh? Ternyata kamu juga menyadari perbuatanmu? Andre, kalau kamu bercerai denganku sebelum mengurusi Zafira dan putrinya, aku mungkin akan tetap menghormatimu. Tapi, sikapmu sekarang benar-benar membuatku jijik."Mata Andre berkilat dingin.Ariel berucap lagi, "Ingatlah untuk bertemu pengacaraku besok." Usai meninggalkan kata-kata itu, dia segera pergi. Henley tentu saja menemaninya.Sebelum pergi, Henley melempar tatapan misterius ke arah Andre. Sorot matanya mengandung makna yang hanya bisa dipahami sesama pria. Pria itu menyukai Ariel.Andre sejujurnya tahu betul, dengan kesibukan dan sifat Ariel, wanita itu tidak mungkin selingkuh. Hanya saja, pria tadi terlalu memikat dan luar
Andre menghentikan, "Zafira, jangan bicara lagi."Zafira membalas, "Nggak, aku harus bicara! Aku takut kehabisan waktu. Takut kalau melewatkan hari ini, aku nggak bakal punya kesempatan lagi.""Aku takut akan terus pertimbangkan bahwa aku adalah ibu Nora. Apalagi, hidup matinya masih ada di tangan Ariel .... Andre, aku sedih banget," timpal Zafira.....Setelah kata-kata itu keluar, Zafira dipeluk erat oleh Andre. Bibir mereka saling menempel erat, seperti tak ingin terlepas.Mereka saling memeluk dan membelai, seakan ingin menebus semua penyesalan di masa lalu dan membayarnya berkali lipat di tubuh satu sama lain. Kini, pakaian mereka berantakan dan tubuh masing-masing tak karuan.Mata Zafira setengah terpejam. Dia terus memanggil nama Andre sambil berujar, "Andre, apa yang kita lakukan ini salah. Aku nggak pernah berniat merusak rumah tanggamu, apalagi menghancurkan hubunganmu sama Dokter Ariel ...."Zafira menambahkan, "Andre, biarkan momen ini abadi. Biarkan aku menyerahkan diriku.
Andre masuk ke vila dan berjalan ke ruang tamu. Ariel tidak ada di lantai bawah. Setelah melepaskan mantelnya, dia bertanya pada pembantu vila, "Di mana Nyonya?"Pembantu itu tahu hubungan mereka tidak baik. Malam ini, jelas keduanya sedang dalam suasana hati yang buruk.Itu sebabnya, pembantu itu menjawab dengan hati-hati, "Setelah Nyonya pulang, dia makan sedikit lalu naik ke atas. Mungkin dia ada di kamar." Andre mengangguk dan mulai menaiki tangga."Tuan Andre," panggil pembantu itu dari ruang tamu lantai bawah.Namun, Andre yang ingin segera menginterogasi Ariel tidak sabaran. Dia membalas, "Kalau ada sesuatu, bicarakan nanti saat aku turun untuk makan."Pembantu itu terdiam. Sebenarnya dia ingin memberi tahu bahwa ada bekas lipstik di kemejanya. Akan tetapi, sikap Andre yang arogan membuatnya merasa bahwa peringatan itu tidak diperlukan. Di sisi lain, Andre melanjutkan langkahnya ke lantai dua.....Di ruang keluarga, Ariel bersandar di kursi goyang bergaya Ingliss dengan mata te