Beranda / Romansa / Try Not To Love / Bab 4. Si Mantan

Share

Bab 4. Si Mantan

Penulis: nadiinath
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tidak ada kesempatan kedua untuk wanita ular - Davichi Park

____________________

Davichi sibuk dengan hpnya saat sang manager sedang memberikan klarifikasi terkait masalah sarapannya dengan Angela. Ia sangat malas berbicara sekarang, apalagi membahas sesuatu yang tak penting seperti itu.

Asal kalian tau, berita tentangnya yang disebarkan di media massa tidak sepenuhnya benar. Ia memang makan satu meja dengan Angela, tapi tidak ada kecupan kecil di pipi seperti yang tertera di berita. 

Ia jadi muak dengan reporter yang membuat berita hoax itu. Apa untungnya sih membuat berita yang tidak sesuai dengan kenyataan. Memangnya mereka tidak takut jika dimintai pertanggungjawaban.

Jujur, Davichi ingin pulang sejak tadi. Ia risih mendengar pertanyaan maupun pernyataan para reporter yang semakin nyeleneh. Bayangkan saja bagaimana murkanya Davichi saat seorang pria seolah membuat pernyataan bahwa dirinya tidur sekamar dengan Angela. 

Sabar-sabar. Jika tidak ada kamera disini, pasti Davichi sudah memelintir telinga pria itu. Memangnya ada bukti jika ia sekamar dengan wanita ular. Ia saja baru ketemu saat di restoran hotel. Reporter zaman sekarang semakin ganas ternyata.

15 menit akhirnya berakhir, ia pun langsung digiring oleh manager dan asistennya untuk menuju ke lokasi meeting. Kali ini Davichi akan mendapatkan peran di sebuah drama thriller yang ia pun belum tau peran apa yang akan dimainkannya.

Ia hanya menyetujui saat Ais mengatakan bahwa sutradara drama tersebut memintanya untuk ikut berkontribusi. Memainkan drama thriller sepertinya lebih seru daripada drama percintaan.

Meeting kali ini diadakan di sebuah rumah minimalis di dekat mall besar. Begitu masuk, ia langsung dipersilahkan duduk dan meeting pun dimulai.

Kali ini Davichi tidak akan memainkan peran utama. Ia mendapat peran sebagai psikopat yang menjadi konflik utama pada drama ini. Menarik bukan?

"Sekarang gue lebih unggul daripada lo" ucap pria yang duduk di sebelahnya. Davichi tentu mengenalnya, dia menjadi salah satu saingan terberat di dunia peraktoran.

Lian tersenyum mengejek ke arahnya. Dia pasti sudah merasa bangga karena mendapatkan peran utama.

Dilihat dari sinopsis drama, karakter utamanya tidak menarik. Jika bisa memilih, Davichi akan tetap memilih memerankan Jason dengan sifat psikonya.

"Davichi gimana? Setuju dengan keputusan ini? Saya sedikit ragu sebenarnya. Soalnya kamu baru pertama kali memerankan drama thriller"

"Saya memang belum pernah bermain di genre thriller. Tapi setelah membaca sinopsisnya, saya langsung jatuh cinta dengan karakter Jason. Tenang saja Pak, saya akan menampilkan yang terbaik"

Sutradara hanya menganggukkan kepala. Bukan tanpa sebab ia memilih Davichi untuk peran ini. Dilihat dari postur tubuh dan bakat aktingnya, dia sangat cocok dengan peran itu.

"Baik, kalau begitu cukup sampai disini meeting kita kali ini. Syuting trailer drama akan diadakan 1 minggu kemudian. Jaga kondisi agar bisa tampil maksimal"

Riuh tepuk tangan sebagai penyemangat mengakhiri meeting ini. Davichi sendiri langsung menuju mobilnya untuk melanjutkan jadwal berikutnya.

Ia ada jamuan makan siang di sebuah restoran untuk merayakan drama Between Us yang sukses besar. Davichi sebagai pemeran utama bahkan mendapatkan banyak pujian.

"Nanti jam 3 ada janji temu buat tanda tangan kontrak dengan Hero Advertising" ucap Dimas selaku asisten yang merangkap sebagai supirnya.

"Kontrak apa?"

"Model iklan brand Infinite. Gue uda capek denger omelan mbak Ais gara-gara lo yang suka kabur kalo bahas kontrak iklan"

"Gue ngga ada waktu"

"Ngga usah sok sibuk, jam 3 ke atas lo ngga ada jadwal lagi"

Kampret sekali asistennya satu itu. Ia lebih tua 2 tahun, tapi tuyul itu tidak pernah bersikap sopan. Lihat saja, bahkan dia berani menggunakan bahasa informal dengannya.

"Gue males"

"Alesan. Pikirin keuntungan yang lo dapet. Baju-baju lo aja banyak yang dari Infinite"

Davichi hanya memutar bola mata malas. Berbicara dengan Dimas membuat darahnya naik. Asistennya itu hanya bisa bungkam jika ia menuruti kemauannya.

Ia akan tidur sebentar, jalanan yang macet parah membuatnya gerah. Davichi juga tidak ingin mendengar omelan Dimas lagi. Biar saja pria itu mengobrol dengan spion.

*******

Mood Davichi benar-benar anjlok sekarang. Baru tadi pagi managernya membuat klarifikasi tentang pertemuan tak disengaja antara ia dan Angela, sekarang si wanita ular itu sudah duduk manis di seberangnya. 

Ia tidak tau ada keperluan apa wanita itu ikut bergabung dalam perayaan ini. Dia juga bukan salah satu aktris yang ikut serta dalam drama Between Us. Kenapa semesta seolah ingin mempertemukan mereka?

Entah kenapa suasana perayaan kesuksesan kali ini begitu canggung. Davichi sendiri hanya memainkan hpnya karena bosan.

Sutradara drama Between Us mulai mencairkan suasana dengan lawakan-lawakan yang mengundang gelak tawa. Tapi itu tidak berlaku baginya. Ia sudah terlanjur malas karena keberadaan wanita itu.

"Saya bangga banget, drama kali ini sukses besar. Bahkan banyak yang menginginkan season dua. Dan untuk Davichi, terima kasih atas kerjasamanya. Akting kamu sungguh totalitas bahkan melebihi ekspektasi saya"

Davichi hanya tersenyum menganggapi ucapan seorang wanita yang entah siapa ia pun tidak tau. 

Saat syuting drama Between Us emosinya benar-benar ikut bermain. Ia sangat menghayati perannya sampai terbawa ke alam mimpi. Totalitas sekali bukan.

Acara perayaan diakhiri dengan jargon yang menandakan bahwa kerjasama telah berakhir. Davichi pun bergegas keluar dari restoran. Bukan bermaksud untuk menghindar, tapi ia ingin merebahkan tubuhnya di kursi mobil yang empuk.

Langkah kakinya sontak terhenti saat seseorang menggapai tangan kanannya. Dari bau parfumnya, Davichi sudah tau siapa pelakunya. Ia menghempaskan tangan kasar agar Angela melepaskannya.

"Gue tau lo masih cinta sama gue, jadi plis jangan ngehindar lagi. Kita bisa mulai dari awal"

"Cuma orang bodoh yang mau jatuh di lubang yang sama"

"Kasih gue kesempatan buat memperbaiki semuanya, gue janji ngga bakal ngecewain lo lagi"

Kepalan tangannya semakin erat. Emosinya sudah di ubun-ubun sekarang. Untung saja Davichi membelakanginya, jika tidak, mungkin ia tidak akan bisa mengontrol emosi.

"Semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua kan?"

"Wanita ular kayak lo, dikasih seribu kesempatan juga ngga bakal puas"

Davichi bernafas lega saat mendengar sahutan Dimas. Untung saja asistennya itu berada tak jauh darinya. Akhirnya, ia bisa lepas juga dari percakapan yang memuakkan ini.

Mendengar ucapan Dimas, wanita itu langsung pergi dengan hentakan kaki yang cukup keras. Davichi tidak peduli, mau dia salto juga tidak berpengaruh di hidupnya.

"Ayo, uda ditungguin mbak Ais di lobi apartemen lo"

Davichi pun langsung mengikuti langkah Dimas menuju mobil. Ia harus meredakan emosinya sebelum bertemu dengan sang manager.

Jika ia emosi, Ais juga akan terbawa emosi. Ia tidak bisa membayangkan mendapat amukan lagi dari singa betina itu.

*****

Bab terkait

  • Try Not To Love   Bab 5. Gadis Gila

    Menurut kamus hidupnya, obat emosi adalah balas dendam - Davichi Park____________________Sembari menunggu kedatangan klien, Alea mengisi perutnya dengan bekal yang sudah ia siapkan dari kontrakan. Ia lebih memilih repot karena memasak di pagi hari daripada membeli makanan di pusat kota ini.Uang 5 ribu di kampung halamannya sudah cukup untuk membeli nasi uduk yang mengenyangkan perut. Sedangkan disini? Ia hanya mendapat 1 porsi nasi putih tanpa lauk.Kali ini Alea tidak membawa bekal nasi. Tadi pagi ia hanya memasak bubur untuk temannya yang sakit dan bakwan jagung. Semalam, ia mendapat jagung gratis dari pemilik kontrakan. Rezeki memang tidak bisa ditebak.TingNotifikasi dari m-banking membuatnya hampir berteriak. Saking sibuknya, ia hampir lupa bahwa hari ini gajian. Akhirnya, ia tidak pusing lagi mengenai kontrakan untuk 2 bulan ke depan.Hari ini semua tugasnya berjalan dengan lancar. Proses syuting iklan tadi hanya membutuhkan

  • Try Not To Love   Bab 6. Membujuk Alvin

    Ada yang jual samsak hidup? - Alea Zahira____________________Boneka teddy bear dengan ukuran super jumbo menjadi objek samsak sore ini. Saking kesalnya, Alea seperti ingin melahap orang saat perjalanan menuju kontrakannya.Ia seperti berada di tengah tebing rapuh dengan badai petir di atasnya. Tidak bisa berlari ataupun menghindar, apalagi diam di tempat. Ah bagaimana ini.Ditatapnya kontrak yang tergeletak di atas kasur dengan nanar. Ia belum berhasil mendapatkan tanda tangan, tapi emosinya sudah habis terkuras. Ia tidak yakin waktu tiga hari cukup untuk membujuk aktor kurang ajar itu.Alea mengirimkan pesan pada Ais yang berisi tentang masalah kontrak yang masih belum ditanda tangani. Manager itu malah mengirimkan jadwal kegiatan Davichi padanya.Ais mengatakan bahwa ia bisa mendatangi Davichi di lokasi syuting. Alea langsung mengecek jadwal tersebut. Besok pukul 7, pria itu ada syuting mini drama di kaki pegunungan.Wow sek

  • Try Not To Love   Bab 7. Camping

    Alam sudah lebih dari cukup memberi hiburan - Alea Zara____________________Alea menghirup nafas kuat, udara disini sangat jauh berbeda dengan yang ada di pusat kota. Suasana yang sejuk membuatnya langsung nyaman meskipun baru pertama kali berkunjung ke tempat ini.Dilihatnya area camp ground yang lumayan penuh dengan tenda-tenda. Padahal ini weekday, tapi sepertinya banyak yang ingin menyegarkan pikiran dengan kegiatan camping.Alvin sendiri sedang mengambil tenda dan matras di bagasi mobil. Mereka akan mendirikan tenda terlebih dahulu. Untung saja jarak parkir dengan camp ground tidak begitu jauh.Semua biaya ditanggung oleh pria itu. Enak sekali bukan? Bahkan makanan dan minuman pun Alvin yang membelinya."Ayo"Untuk sampai di camp ground, mereka harus melewati jalanan yang sedikit berkerikil. Alea mengedarkan matanya melihat sekitar. Hanya terlihat warung-warung dan pedagang kaki lima yang berjejeran. Ia akan menikmati jajanan tr

  • Try Not To Love   Bab 8. Gelut

    Perang yuk, biar lega - Alea Zahira____________________Alea terduduk lemas di bawah pohon pinus sambil menatap nyalang sesosok aktor yang sibuk syuting sejak tadi. Pria itu menampilkan senyum mengejek ke arahnya di sela-sela adegan. Kampret sekali kan? Andai saja ia tidak bertemu dengan Davichi, pasti dirinya tidak terjebak sendirian seperti ini.-Flashback-Melihat sosok pemilik suara deheman itu membuat Alea memutar bola mata malas. Kenapa sih ia harus bertemu pria gila sepagi ini? Alea kan masih mau menikmati alam dulu. Duuh, ia harus menyiapkan kesabaran saat menghadapi aktor satu ini."Ngapain disini?" Ngapain nanya-nanya, itu yang ingin Alea ucapkan sekarang. Tapi rileks Al, lo harus dalam mode baik demi cuan."Saya disuruh ke sini sama mbak Ais buat minta ttd kontrak" ucap Alea sopan, sangat sopan. Ia harus menahan emosinya agar masalah ini cepat selesai."Oh" Oh? Terus? Kapan dia mau tanda tangan kontrak ini. Duh, ingin seka

  • Try Not To Love   Bab 9. Si Gadis Kukang

    Aktor maupun aktris memang dituntut untuk profesional, kalau tidak sanggup jadi kukang saja sana - Davichi Park____________________HuuuuffttDavichi menyandarkan punggungnya di atas kursi. Ia melihat para kru yang masih pontang panting menyiapkan adegan berikutnya. Ia sendiri sedang istirahat sambil membaca naskah yang entah kenapa tidak menarik.Matanya menelusuri seluruh bagian hutan. Hanya ada segelintir orang yang berjalan-jalan, ada juga yang sedang memunguti strobilus. Mereka disini refreshing, tapi dirinya malah sibuk syuting. Nasib-nasib.Moodnya hari ini sudah sangat buruk gara-gara ditinggal oleh Dimas. Pria itu seenaknya kabur dari sini dan memilih membantu Ais menata schedulenya. Kurang ajar kan? Ia jadi uring-uringan, bahkan sampai memarahi para kru. Untung saja ia sudah meminta maaf pada mereka tadi. Maafkan atas sikap Davichi yang tidak professional.Angin yang berhembus kencang membuat Davichi meringis. Rambutnya yang berge

  • Try Not To Love   Bab 10. Dia Lagi

    Jangan mendekati singa jika ingin nyawamu selamat - Alea Zahira____________________Emosi Alea benar-benar tidak stabil sekarang. Ia sudah mencoba memikirkan hal-hal baik tapi masih saja hatinya dipenuhi dendam terhadap pria iblis itu.Ia menyesal tidak meninju pria itu tadi. Kenapa baru kepikiran saat dirinya sudah di tenda. Tuh kan, emosi Alea jadi memuncak lagi hanya karena mengingat si aktor gila itu.Sabar-sabar. Alea sampai bosan mengelus dada karena darah tinggi. Sepertinya ia harus membeli minum dengan ekstra es batu. Kepala dan tubuhnya yang panas harus segera didinginkan.Melihat kontrak di tangannya yang masih bersih tanpa satupun coretan membuat Alea menghembuskan nafas pelan. Jika begini terus, bagaimana ia bisa menyelesaikan tugas negara. Alea memang harus mengontrol emosinya dengan baik.Ia pun keluar dari tenda untuk menuju salah satu warung yang berjejer. Melihat minuman kemasan kopi favoritnya membuat Alea tersenyum. Ia pu

  • Try Not To Love   Bab 11. Mandi

    Ternyata pemandangan yang ini lebih indah dari alam - Davichi Park____________________Mata Alea masih mencuri-curi pandang ke arah Davichi. Pria itu entah kenapa menjadi akrab dengan Alvin. Apa terjadi sesuatu diantara mereka saat ia tidur? Patut dicurigai."Uda lama bergelung di dunia acting?" Alea mengalihkan matanya ke arah Alvin. Kenapa sih pria itu sok kenal dengan si iblis. Ia kan jadi kesal karena tidak diperhatikan sejak tadi."Lumayan, sekarang masuk tahun ke tujuh" ucap Davichi sambil mengaduk mienya. Ingin rasanya Alea menumpahkan mie itu ke rambut aktor gila. Duuh, ia masih belum bisa mengatur emosinya.Alvin hanya mengangguk paham. Tenyata lumayan asyik juga bercengkrama dengan pria ini. Ia mengalihkan matanya ke arah Alea. Gadis itu hanya diam sejak tadi sambil memakan mie. Ia jadi sangsi kalau Alea sedang bertengkar dengan Davichi."Woy, diem aje lo" Alea hanya menatap Alvin malas kemudian kembali memakan mie nya. Ia sedang

  • Try Not To Love   Bab 12. Tertangkap Basah

    Malu itu berat, mending pingsan saja - Alea Zahira____________________Alea menghembuskan nafas kesal. Bodoh memang. Bagaimana bisa ia tidak hati-hati dan terpeleset. Jadi basah kuyup kan bajunya. Untung saja ia jatuh ke sungai, kalau ini bebatuan pasti kepalanya sudah hancur.Dan lagi, kenapa iblis itu ikut menertawakannya. Memangnya lucu kalau ia terkena musibah seperti ini. Ah lupa, pria itu kan memang suka melihatnya tersiksa."Syukurin, pake ngga mau segala sih" kurang ajar sekali kan temannya itu. Ia kan sudah berniat tidak mandi hari ini. Kalo kejebur begini mana mungkin ia tidak sekalian mandi. Ah, Alea mageeeer."Gue mau beli cemilan dulu" Alea hanya mengangguk pelan. Pasti Alvin membeli makanan micin. Itu tuyul memang tidak bisa lepas dari snake, eh snack maksudnya.Karena sudah kepalang basah, ia pun memutuskan untuk bermain air. Aaaah, segarnya. Airnya dingin dan sangat jernih. Padahal sungai bagian sini memang untuk mandi. Tapi A

Bab terbaru

  • Try Not To Love   Bab 31. Harus Kuat

    Fans mencerminkan idolanya, benar kan? - Alea Zahira____________________"Apalagi sekarang? Ngga cukup buat para Inch cemburu gara-gara kamu deket dengan cewek ngga jelas ini?" Tanya Farah dengan wajah bersungut-sungut."Kamu salah paham. Aku cuma nolongin Alea yang mau ke kamar mandi.""Bohong. Nyatanya kalian malah tindih-tindihan di lantai!!!"Uhuk uhukAlea sampai tersedak ludahnya sendiri. Ucapan Farah, ketua fans club Davichi itu sungguh membuatnya sakit kepala. Dia bilang apa tadi? Tindih-tindihan?Oh god. Bukan mau Alea jatuh menimpa pria itu. Salahkan saja Davichi yang berinisiatif menolongnya. Jadi begini kan sekarang? Belum selesai satu masalah, tapi pria itu menambah kesalahpahaman lagi.Susah memang jika menjadi cecunguk pria menyebalkan macam Davichi."Uda mbak. Jangan memperkeruh suasana. Mbak Alea lagi sakit, jadi biarin dia istirahat." Timpal Dimas berusaha melerai."Ya ngga bisa gitu dong. Gue juga butuh penjelasan Dim. Mbak Ais mana sih? Padahal dia loh yang nyuruh

  • Try Not To Love   Bab 30. New Problem

    Siapa yang pernah menolong orang, tapi malah terkena getah? Angkat tangan - Davichi Park____________________Suasana fans meeting kali ini sangatlah berbeda dari yang dulu-dulu. Biasanya para Inch akan menyambutnya dengan hyme yang tak henti-hentinya dialunkan.Namun sekarang, beberapa inch sedang memberikan laporan di kantor polisi karena kejadian tadi. Termasuk Farah yang merupakan ketua fans club nya.Tragedi penganiayaan Alea tadi benar-benar membuatnya syok. Ia tidak menyangka bahwa para Inch bisa mengeroyok gadis itu dengan sadis. Ia dengar dari mbak Ais bahwa gadis itu sampai dilarikan ke rumah sakit.Karena kejadian itu, pihak mall pun langsung memanggil para polisi untuk mengkondusifkan kondisi disana. Bahkan kini ia dijaga ketat karena tadi ada haters yang berusaha mencelakainya.Setelah acara penandatanganan dan foto bareng selesai, Davichi langsung meminta pada Dimas untuk membawanya ke rumah sakit dimana Alea dirawat. Juj

  • Try Not To Love   Bab 29. Korban Kefanitikan

    Mengagumi seseorang memang boleh, tapi jangan terlalu terobsesi sampai fanatik. Karena sesuatu itu baik dalam kadar yang cukup - Alea Zahira____________________Fans meeting yang di adakan di Elle Mall kali ini sangatlah meriah. Tidak seperti fans meeting biasanya, sebab di mall tersebut juga sedang mengadakan promo khusus untuk para Inch yang sudah meluangkan waktu berdesak-desakan demi bertemu dengan idola mereka.Saking meriahnya, Alea yang tadi mengekori Dimas kini telah terpisah dan tak tau arah jalan pulang. Iya benar. Ia terjebak di antara lautan manusia yang histeris karena idola yang ditunggu-tunggu telah datang. Oh god, sepertinya nasibnya lebih miris daripada kucing liar di jalanan, Hiks."Al, Aleaaaa. Kamu dimana Al?""Disini, disini" Alea mengangkat tangannya ke udara. Entah siapa yang mencarinya itu, ia hanya ingin segera diselamatkan.Melihat Ais yang menyuruh para Inch untuk memberi ruang untuknya, membuat Alea bernafa

  • Try Not To Love   Bab 28. Mandi Bareng?

    Jangan menyimpulkan sesuatu hanya dari apa yang kau lihat - Davichi Park____________________Setelah 2 bulan bergelung menjadi stylist di drama Kill Me Now membuat Alea lupa bahwa pekerjaan itu hanya bersifat sementara. Sebenarnya ia bisa ikut dengan staff disana, tapi mereka juga sedang tidak ada job. Hanya beberapa staff yang memang memiliki pekerjaan tetap di agency.Alea menatap jenuh laptopnya yang tidak menampilkan satupun lowongan saat ia mencari dengan kata kunci fashion stylist atau stylist. Duh, bisa-bisa ilmunya hilang karena kebanyakan menganggur. Ehm, apa ia meminta bantuan saja pada Alvin? Sepertinya itu ide bagus.Memakai baju kasual dengan rambut kuncir kuda membuatnya bak gadis yang habis mandi. Padahal menyentuh air saja tidak. Ia hanya berganti pakaian dan sedikit merapikan penampilan agar tidak terlihat kucel.Ia melangkahkan kakinya menuju Happy Apartement. Senyumnya langsung terbit saat bertemu dengan para satpam. Satpam disi

  • Try Not To Love   Bab 27. Arigatou

    Salah satu kata terindah adalah ucapan terima kasih yang tulus - Davichi Park____________________Alea ingin menangis rasanya. Bagaimana bisa ia yang merupakan fashion stylist beralih profesi menjadi pemain pengganti. Ya sebenarnya ia senang sih sekali-kali bisa turut andil dalam sebuah drama, tapi kenapa harus akting bersama iblis itu."Pak, saya ngga ada bakat akting, sumpah" ucap Alea memohon."Saya ngga suruh kamu akting. Cuma adu mata aja sama Davichi""Kenapa harus saya pak?""Mata kamu mirip sama Vio, dan untuk rambut, tolong staff dibenerin dulu"Melihat salah satu staff yang menariknya ke suatu tempat membuat Alea panik. Heh, apa-apaan ini? Ia kan belum mengatakan setuju. Oh god, tolong bantu hamba.Alea hanya pasrah saat rambutnya disemprot dengan cairan, entahlah ia tidak tau. Yang pasti tubuhnya sedang tremor karena panik. Mana ia kebelet kencing. Duuh, kandung kemihnya memang tidak bisa di ajak kompromi."D

  • Try Not To Love   Bab 26. Akhirnya, Ketemu Juga

    Makna takdir di hidupku adalah sesuatu yang muncul saat berhenti untuk berusaha - Davichi Park____________________"Banguuuuun. Ya ampun, kebo banget sih"Davichi semakin merapatkan selimut mendengar teriakan Dimas yang memekakkan telinga. Kenapa sih pria itu selalu menganggu tidurnya? Ia tidak liat apa matanya yang masih menghitam karena kurang tidur.Semalam ia baru sampai di apartemen pukul 1 pagi karena ada rapat dadakan yang di adakan oleh Agency. Dan saat perjalanan pulang juga ada problem yang menyebabkan jalanan menjadi macet.Alhasil, pagi ini ia benar-benar masih mengantuk. Ditambah dengan suhu yang dingin membuatnya semakin enggan untuk turun dari kasur."Dav, bangun. Lo ngga lupa kan ada syuting jam 8? Ini uda jam 7 bego. Buru bangun. Apa mau gue mandiin disini?""Ok ok gue bangun" ucap Davichi ogah-ogahan sambil bangkit dari tidurnya.Lihat saja kelaukan asistennya itu, kurang ajar sekali kan. Dan lagi, asisten ma

  • Try Not To Love   Bab 25. Yes, Dapet Kerja

    Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Jadi, jangan patah semangat untuk mencari pekerjaan. Fighting! - Alea Zahira____________________HiksHuwaaaaahAir mata Alea kini sudah mengering. Ia seperti tidak memiliki tujuan hidup. Tubuhnya bahkan seperti gembel karena hanya mandi sehari sekali.Hobi Alea sekarang sudah berubah menjadi rebahan. Bagaimana tidak, 1 bulan ini ia habiskan di atas kasur sambil menunggu panggilan kerja.Ia sudah mengirim surat lamaran ke berbagai perusahaan, mulai dari fashion, periklanan, bahkan ia sampai mencoba melamar di pabrik kain. Tapi apa? Tidak ada satupun panggilan untuk interview. Miris sekali hidupnya.Alea harus segera mendapatkan pekerjaan. Sewa kosnya hanya tinggal satu bulan. Jika ia diusir, dimana ia harus tinggal. Mana barang-barangnya segunung. Ya kali jadi gelandangan sambil membawa banyak barang seperti ini. Duuuh.Sebenarnya Alvin sudah menawari Alea untuk tinggal di apartemennya. Tap

  • Try Not To Love   Bab 24. Dipecat

    Jika mencium gadis yang bukan siapa-siapa, apa masuk ke dalam kejahatan? Atau hanya khilaf? - Davichi Park____________________Davichi mengernyitkan dahi bingung. Ia sudah mencoba menghubungi Alea, tapi tidak ada satupun panggilan yang dia jawab. Bahkan pesan yang ia kirim hanya di read oleh gadis itu. Ada apa dengannya?Apa jangan-jangan Alea marah karena dirinya yang sudah mencium bibirnya seenaknya. Ya ampun, ia lupa tidak meminta maaf. Tapi sebagai balasan, ia sudah memberikan tanda tangan kontrak. Jadi seharusnya gadis itu sudah memaafkannya, iya kan?Pagi ini Davichi kembali ke kota karena ada pemotretan untuk cover majalah. Ia sudah berangkat dari jam 5 tadi. Duh, untung saja semalam ia cukup tidur. Ia tidak mau sampai drop saat pengambilan gambar nanti.Karena pemotretannya yang diundur menjadi siang, Dimas pun mengantarkan Davichi ke apartemen. Ini baru jam 8, jadi ia akan membiarkan aktornya untuk beristirahat.Dengan lemas, Davic

  • Try Not To Love   Bab 23. Dia Pembohong

    Kalian tau rasanya, sudah bekerja keras tapi dibohongi? Itu seperti jantung yang ditusuk dengan pisau kue secara perlahan - Alea Zahira____________________"Lo mau bukti?"Heh, apa dia bilang? Bukti? Bukti apa Tuhan. Kenapa pria itu jadi gendeng plus sinting begini. Setelah mengaku bahwa ini cupang karyanya, pria itu dengan kurang ajarnya juga menawarkan sebuah bukti. Memangnya ia ini apa?Alea memicingkan mata ke arah Davichi yang masih sibuk tertawa. Lihat saja, bahkan air matanya sudah menetes. Ia yang kesal pun hanya bisa menghembuskan nafas pelan."Cih, mana mungkin. Kamu aja ngga pernah tuh cium aku. Apalagi sampe bikin kissmark"Lagi-lagi mata Alea melotot. Frontal sekali ucapan iblis betina itu. Ia tidak peduli wanita itu dapat kissmark atau tidak. Yang jadi masalah sekarang adalah semua pasang mata sedang melihat ke arah mereka karena ucapan Angela yang bak toak.Dan sekarang, cupang karya si sinting Davichi sudah di ekspos

DMCA.com Protection Status