Pada saat ini, gelombang besar tiba-tiba terjadi di laut, lalu sebuah tirai air besar muncul. Tidak lama kemudian, aliran air segera berkumpul ke bawah, tirai air juga tertarik ke bawah. Seekor gurita besar dengan ukuran beberapa ratus meter muncul di depan mata.Saat melihat gurita itu, Surya mengerutkan kening seraya berkata, "Sepertinya, gurita ini adalah ujian di lantai ini?"Saat ini, suara ledakan tawa yang membahana datang dari bawah."Hahaha!""Surya, akhirnya kita bertemu lagi. Karena kamu ada di sini, menetap saja di sini selamanya!""Ini ...."Surya tertegun sejenak, lalu seberkas cahaya keluar dari matanya. Dia melihat ke bawah dan benar saja, di atas kepala gurita raksasa, bagian bawah tubuh Kaisar Bayangan menyatu dengan gurita, sedangkan bagian atasnya terbuka. Saat ini, dia melihat Surya dengan penuh semangat.Saat mata mereka bertemu, Kaisar Bayangan menggertakkan gigi seraya mengutuk, "Surya, aku sudah terlalu lama menunggu hari ini. Aku nggak pernah mengira kalau aku
Kilatan cahaya putih melintas di depan matanya, kemudian Surya tiba di tingkat tiga Menara Pagoda. Tingkat tiga Menara Pagoda adalah kota yang ramai, dengan orang-orang yang berlalu-lalang di jalan. Semuanya sangat ramai seperti biasanya.Surya tiba-tiba muncul di jalan besar. Melihat kerumunan orang yang berlalu lalang, dia tiba-tiba tertegun dan berpikir dalam hati bahwa dirinya jelas-jelas berada di Menara Pagoda, mengapa tiba-tiba muncul di sini?Sinar matahari keemasan bersinar, lalu hitungan mundur lampu merah di depan berubah menjadi hijau. Orang-orang yang menunggu di pinggir jalan melintasi garis penyebrangan dan berjalan menuju seberang.Segala sesuatu di sini terlihat biasa saja, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Jika bukan di Menara Pagoda, hari seperti itu seharusnya menjadi hari yang sangat biasa dan nyaman.Saat melihat sekeliling, Surya mengerutkan kening, seolah-olah dia mendapat ilusi. Entah kenapa, Surya selalu merasa segala sesuatu di depannya tampak tidak nyata.N
Surya menatap bus yang perlahan beranjak pergi itu sambil berpikir. Aura orang-orang yang menindasnya barusan itu kuat sekali, tetapi aura itu kini mendadak lenyap.Kenapa bisa begini?Jangan-jangan mereka bukan manusia dan secara terang-terangan menyerangnya karena merasakan energinya?Itu berarti semua penduduk kota bukanlah orang sungguhan. Mereka memang beraktivitas selayaknya manusia biasa, tetapi tidak mengizinkan ada manusia hidup sesungguhnya muncul di antara mereka.Surya pun memperhatikan pakaiannya, lalu menoleh dan secara kebetulan melihat toko jas. Dia tersenyum kecil. Untuk memastikan tebakannya, Surya mencoba masuk ke toko jas dan mulai memilih jas.Awalnya tidak ada energi apa-apa di sana, tetapi dalam waktu kurang dari satu menit, dua orang pelayan dan si pemilik toko mulai memancarkan energi yang kuat. Mereka bertiga bergegas menuju Surya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Surya segera menghindari mereka dan kembali ke jalan sambil tersenyum. Dugaannya benar. Semua p
Ujung pedang hitam raksasa itu menghancurkan beberapa bangunan setiap kali terayun, tetapi Surya sudah tidak terluka lagi berkat perisai kekuatan cahaya.Surya langsung mulai menganalisis kekuatan serangan raksasa itu, sementara si raksasa terus bertambah besar. Dari yang setinggi 50 meter, lalu menjadi 70 meter dan akhirnya 100 meter.Saat raksasa itu setinggi 100 meter, sepertinya semua penduduk kota sudah berubah menjadi aura hitam dan bergabung ke dalam tubuh raksasa itu. Raksasa itu tiba-tiba menusukkan pedang hitamnya ke atas tanah, aura hitam pun langsung menyebar. Sepertinya dia takut Surya akan melarikan diri.Aura hitam itu langsung bergerak menembus tanah dan membumbung tinggi ke atas langit, lalu berkumpul di atas kepala si raksasa dan memadat menjadi kubus hitam sehingga Surya terjebak di dalamnya. Raksasa itu kembali mengayunkan pedangnya, tetapi Surya terus menghindar.Setelah berulang kali menghindar, Surya langsung terbang menuju dinding aura hitam itu. Dia menusuk din
Si penguasa kota pun tertawa terbahak-bahak sambil berkata, "Aura hitam ini adalah energi pelindung tubuhku dan akan menyerap semua seranganmu. Berhentilah melawan, Surya. Percuma saja.""Jangan harap kamu!"Tubuh Surya pun memancarkan sinar yang terang, lalu dia bergerak ke hadapan si penguasa kota. Setelah itu, Surya mengayunkan tinjunya ke wajah si penguasa kota, diiringi dengan auman Naga Emas. Si penguasa kota segera menghindar dengan berubah menjadi tidak terlihat. Sebersit cahaya pun terlintas dalam mata Surya dan dia berseru, "Ketemu kamu! Matilah!"Surya pun menghunuskan Tombak Naga Biru-nya menusuk ke tengah udara, tetapi si penguasa kota muncul.Namun, serangan Naga Biru kembali dihentikan oleh aura hitam. Si penguasa kota kembali berubah menjadi tidak terlihat dan lenyap dari pandangan. Hanya suaranya saja yang terdengar seperti sedang tersenyum yang terdengar. "Sudah kubilang seranganmu itu nggak mempan terhadapku.""Belum tentu."Tiba-tiba, naga putih bergerak turun dari
Namun, raksasa itu sangat licik. Surya bertekad menyulut amarahnya sehingga dia akan menyerang dengan gila-gilaan, bahkan menyebabkan permukaan bumi terbelah dan keluar untuk bertarung satu lawan satu dengan Surya.Di luar dugaan Surya, raksasa itu hanya murka tanpa berniat keluar dari dalam tanah.Awalnya, hanya satu tanaman merambat yang tiba-tiba muncul dari dalam tanah, lalu menjadi dua, tiga dan akhirnya puluhan tanaman merambat muncul ke permukaan.Namun, sebagai seorang kultivator Klan Naga, Surya bisa mendeteksi segala sesuatu di sekitarnya menggunakan aura naga. Itu sebabnya saat si raksasa hendak menyerang, Surya sudah tahu di mana posisi raksasa itu.Raksasa yang licik itu ingin menggunakan bumi sebagai tempat berlindungnya agar bisa memburu mangsanya di atas permukaan dengan mudah. Sayangnya, lawannya adalah Surya. Itu sebabnya walaupun dia terus menyerang selama setengah jam lebih, Surya sama sekali tidak terluka. Bahkan belasan tanaman merambat raksasa itu yang terus kena
Memikirkan hal ini, Surya berpikir sejenak, lalu melihat belati hitam muncul di telapak tangannya. Dalam sekejap, terdengar suara tusukan dan muncul lubang pada bola. Kekuatan penghancur terbentuk menjadi sebilah belati, kemudian dengan satu tusukan, Surya membuat lubang sepanjang satu meter di bola tersebut.Saat ini, bola itu seolah menyadari perilaku Surya. Bola yang semula diam, mulai menggelinding dengan cepat seperti rumput di padang rumput tak berujung.Makhluk aneh ini awalnya ingin menggunakan batu keras di padang rumput untuk membuat Surya pingsan, lalu melahap dan mencerna Surya. Namun, Surya sudah memegang belatinya. Setelah mengamati, Surya menemukan peluang dan membelah bolanya, kemudian melompat keluar dari bola.Surya melihat ke arah bola yang menggelinding dan berhenti ratusan meter jauhnya. Kemudian, seolah-olah karena telah menyadari Surya, bola itu menggelinding kembali ke arah Surya dengan kecepatan yang sangat cepat."Tepat sekali."Surya membalikkan tangan kanann
"Apa? Sepertinya kamu punya energi lain di dalam dirimu?""Ahhh!"Tidak lama setelah Surya selesai berbicara, kekuatan cahaya yang kuat menyeruak di tubuhnya. Cahaya yang menyilaukan langsung menyelimuti pria aneh itu dan Surya. Kemudian, cahaya kuat itu menyebar dan menghilang tanpa jejak. Sementara, pria aneh itu juga berubah menjadi aura hitam dan menghilang tanpa jejak.Sambil menyentuh lehernya, Surya menatap pusaran cahaya putih yang muncul di langit seraya bergumam, "Sesuai dengan yang diharapkan. Semua kekuatan kegelapan nggak bisa bersaing dengan kekuatan cahaya, setidaknya di ruang bawah."Saat mengingat pertempuran tadi, Surya merasa sangat tidak percaya, bahwa jelas ada makhluk aneh yang melahap energi gelap. Pria itu bisa berubah menjadi tumbuhan, benda cair dan wujud manusia. Benar-benar makhluk yang aneh.Jakunnya naik-turun dan setelah berpikir sejenak, Surya memutuskan untuk berkultivasi di tingkat empat sebentar. Kemudian, Surya akan pergi ke tingkat lima Menara Pagod
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di