Namun, saat ini, Gofar berkata perlahan, "Aku bisa memahami pikiran kalian, tapi sekarang kita nggak punya waktu untuk menunggu lebih lama lagi. Pak Fadil dikalahkan oleh Surya. Kalau Surya nggak segera dibunuh dan Keluarga Limena nggak mendapatkan martabat kita kembali, keluarga kita akan segera diserang semua musuh. Mereka akan mengerahkan semua upaya untuk membunuh kita dan menghilangkan Keluarga Limena sepenuhnya."Semua orang terdiam.Mereka semua tahu bahwa musuh Keluarga Limena tidak sedikit.Selama beberapa dekade, mereka sudah merampas paksa begitu banyak harta benda, sehingga ada banyak orang yang ingin menghancurkan mereka, menguliti mereka, meremukkan tulang dan menebarkan abu mereka.Namun, karena mereka mempunyai kultivator tingkat suci yang berjaga, orang-orang itu pun tidak berani melakukan tindakan apa pun.Sekarang Fadil telah dikalahkan dan legenda Keluarga Limena telah hancur. Musuh-musuh tersebut pasti akan mengambil kesempatan untuk melakukan sesuatu.Perlu diketa
Ekspresi Fadil berubah drastis karena dia menyadari bahwa energi spiritual di tubuhnya mengalir kembali ke pedang pendek itu tanpa terkendali.Fadil bukan hanya tidak mampu menyerap kekuatan di pedang pendek itu, tetapi seluruh energi spiritual di tubuhnya juga terkuras oleh pedang pendek itu."Pak Gofar, apa yang terjadi?" tanya Fadil dengan panik.Pada saat ini, Gofar terlihat berdiri dengan tangan di belakang tangan, lalu menyahut perlahan, "Ini adalah harta karun Keluarga Limena, pedang terbang peninggalan leluhur. Tanpa darah Keluarga Limena, mustahil untuk menyerap kekuatan di dalamnya.""Kalau begitu, kenapa kamu ingin aku yang melakukan ini?"Fadil sudah merasakan ada yang tidak beres. Pedang pendek itu seperti pompa air super yang terus-menerus menguras energi spiritual, kekuatan dan bahkan vitalitas dari tubuhnya. Jika ini terus berlanjut, dia akan menjadi mayat hanya dalam beberapa menit saja.Gofar menghela napas, kemudian berkata, "Aku benar-benar minta maaf, Keluarga Lime
Fadil jatuh ke lantai dan benar-benar kehilangan napas kehidupannya. Kultivator tingkat suci mati begitu saja tanpa bisa menutup matanya.Saat ini, Gofar mendatangi Fadil, lalu mengambil pedang pendek itu.Pedang pendek itu sederhana dan anggun, cahayanya membuat ruangan menjadi warna-warni hingga terlihat seperti negeri dongeng.Gofar licik yang sedang memegang pedang pendek itu juga mulai bersemangat.Leluhur mereka pernah memberikan kata-kata terakhir.Pedang pendek itu adalah harta karun yang telah diwariskan dari generasi ke generasi oleh leluhur Keluarga Limena, merupakan pedang abadi dengan kekuatan luar biasa. Hanya mereka yang memiliki darah Keluarga Limena dan kemampuan kultivasi, yang dapat mencoba untuk menguasainya.Jika tidak memiliki kultivasi apa pun, mereka hanya akan diserang balik oleh kekuatan tersebut dan dihancurkan sepenuhnya.Oleh karena itu, tidak ada satu pun dari kepala Keluarga Limena yang berani mencoba menggunakannya.Namun, ada peraturan lain dari kata-ka
Namun, kali ini, Gofar memancarkan kekuatan yang dahsyat dan membuat semua orang membeku di tempat.Mereka tertahan oleh kekuatan yang kuat itu dan tidak bisa bergerak sama sekali.Otot-otot di tubuh Gofar terus menonjol dan menjadi cekung, seolah-olah ada monster di dalam dirinya yang hendak mencabik-cabik tubuhnya untuk keluar.Diiringi dengan jeritan kesakitan Gofar yang terus-menerus dan anggota keluarga yang disedot hingga kering di tangannya, Gofar tampak seperti iblis, membuat semua orang di Keluarga Limena gemetar dan merasakan ketakutan yang tak terbatas di hati mereka.Ketika Gofar menyedot habis anggota keluarga kedua, performa fisiknya menjadi lebih intens.Pada saat ini, kekuatan yang kuat sedang mengamuk di tubuh Gofar dan vitalitasnya juga dihancurkan.Gofar sendiri berada di ambang hidup dan mati. Gofar tahu bahwa jika dia gagal, dia akan mati.Untungnya, sekarang Gofar memiliki kekuatan tertentu yang dapat mengendalikan orang-orang biasa ini. Walaupun mereka adalah kel
Dengan dukungan kekuatan tersebut, Gofar merasa mampu mendominasi segalanya dan menjadi raja dunia.Gofar menengadah ke langit seraya tertawa liar.Ridho berkata dengan gemetar dari samping, "Ayah, apa Ayah sudah menyerap kekuatan dari harta karun itu?""Ya, sudah," jawab Gofar dengan tenang.Ridho buru-buru berkata, "Selamat Ayah karena sudah menjadi kultivator kuat yang nggak tertandingi. Keluarga Limena akan segera mendominasi dunia.""Benar, kita akan mendominasi dunia."Saat ini, keanehan pada Gofar mulai berangsur-angsur menghilang dan membuatnya tampak seperti orang normal.Ridho benar-benar merasa lega. Penampilan ayahnya barusan sungguh menakutkan.Ridho juga yakin jika ayahnya masih butuh, dia pasti juga akan disedot sampai menjadi mumi.Namun, kini sepertinya semuanya telah berakhir dan nyawanya telah terselamatkan.Mata Gofar bersinar terang, dia menatap Ridho seraya bertanya perlahan, "Apa kamu takut?""Nggak, aku tahu Ayah nggak akan menyakitiku," balas Ridho dengan perca
Ridho jatuh, lalu berubah menjadi mumi seperti anggota keluarga lainnya. Wajahnya yang cacat masih menunjukkan keengganan dan kemarahan yang luar biasa.Gofar menatap putranya yang terjatuh ke lantai dengan dingin.Gofar mengangkat tangannya, kemudian nyala api muncul di tangannya dan mendarat pada mayat yang tergeletak di lantai.Dalam sekejap, semua mayat yang ada di tempat itu berubah menjadi abu.Gofar menyingkirkan pedang pendeknya, berbalik dan keluar ruangan itu tanpa ragu-ragu, lalu mengunci pintunya lagi seolah-olah tidak ada yang terjadi.Begitu kembali ke kamarnya, Gofar mengganti pakaiannya, lalu datang ke ruang tamu dan berteriak, "Pelayan!"Pintu ruang tamu dibuka, lalu seorang pelayan segera masuk."Pak, Bapak memanggilku?""Ya, suruh Bu Hani masuk.""Baik."Pelayan itu segera berbalik dan pergi. Tak lama kemudian, seorang wanita cantik yang berisi dan menawan masuk.Gofar melambaikan tangannya, wanita itu pun duduk di sebelahnya sambil bertanya, "Pak Gofar, apa Bapak pu
Melihat Siena masuk, gadis itu mengeluh, "Kenapa kamu baru datang?""Ada masalah besar yang terjadi di keluargaku. Apa kamu belum tahu?" tanya Siena yang langsung melemparkan tasnya ke lantai dan bersandar malas di sofa.Gadis itu duduk tegak, menatap Siena sambil menyahut, "Bagaimana situasinya sekarang? Apa sudah selesai?""Sudah," jawab Siena.Mata gadis itu tiba-tiba berbinar, lalu dia bertanya, "Masalah sebesar ini juga sudah diselesaikan? Apa Ridho setuju?""Dia juga nggak bisa melakukan apa-apa. Karena dia dipukuli, dia mau nggak mau juga harus setuju," sahut Siena dengan bangga.Gadis itu tiba-tiba merasa tertarik dan segera bertanya, "Cepat ceritakan padaku, apa yang terjadi? Bagaimana kamu menghadapi Ridho?""Kenapa kamu terburu-buru? Bukannya kita harus melakukan urusan yang penting dulu?" tanya Siena sambil menatap gadis itu.Gadis itu langsung meledek.Namun, Siena tertawa dan mendorong gadis itu ke sofa.Keduanya bergulat untuk beberapa saat, tidak lama kemudian keduanya
Siena melihat darah yang mengalir dari sela jari-jarinya seraya menatap gadis itu dengan tidak percaya."Dinda, apa kamu sudah gila?" gumam Siena sambil jatuh ke lantai dengan kesakitan.Namun, kali ini, Dinda memegang pisau buah dan melompat langsung ke atas tubuh Siena. Dia mengangkat pisau buah tinggi-tinggi seraya berteriak dengan gila, "Siapa orang itu? Katakan siapa dia!"Melihat Dinda yang sedang menggila dengan pisau buah yang berkilat, Siena tahu bahwa Dinda sudah gila, jadi dia menjawab dengan susah payah, "Surya. Ini karena Surya.""Siapa Surya? Kenapa harus dia!" teriak Dinda.Wajah Siena menjadi pucat, tapi dia tetap menjawab dengan lemah, "Dia orang yang membantu menyelesaikan masalah Keluarga Selovia.""Di mana dia sekarang!" teriak Dinda.Darah terus mengalir deras dari tubuh Siena. Siena hanya bisa terus menggumam, "Di rumahku, Vila Selovia."Siena tahu bahwa jika dia tidak memberikan jawaban yang memuaskan kepada Dinda, hari ini dia akan mati di sini.Dinda selalu men
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di