Suharjo tiba-tiba merinding.Pantas saja Surya sangat hebat, ternyata dia adalah pemilik dari Konsorsium Pelita.Identitas ini cukup mengejutkan Suharjo.Suharjo berpikir sejenak, kemudian segera berkata, "Aku akan memanggil Delia untuk segera datang ke sini. Aku juga akan meminta Pak Handoko dari Komite Inspeksi Disiplin kampus untuk datang juga. Bagaimana kalau kita menanganinya bersama?""Bagus sekali, kami juga sudah memanggil polisi. Aku yakin polisi dan pengacara Pak Surya akan segera datang. Kita bisa membicarakan masalah ini baik-baik," jawab Linda.Suharjo tiba-tiba menjadi serius.Keempat orang yang duduk di sini seperti empat gunung besar, membuatnya tidak bisa bernapas.Sekarang setelah pengacara dan polisi terlibat, jelas bahwa masalah ini akan ditangani dengan serius dan Delia akan dihukum berat.Dari konten video tersebut, Suharjo juga merasa bahwa Delia yang salah.Surya tidak mengambil foto secara diam-diam, tetapi Delia masih memposting ini secara online sehingga memb
Melihat Delia yang masih bersikap sombong, Yenny dan yang lainnya menjadi sangat suram.Suharjo bahkan lebih marah lagi.Gadis kecil ini benar-benar tidak sadar diri.Dia masih bisa mengatakan sesuatu yang masuk akal tanpa bukti. Sebenarnya otak macam apa yang dia punya?Apa dia tahu apa yang diwakili oleh orang-orang ini?Gadis ini benar-benar sudah tidak tertolong lagi.Suharjo juga tidak ingin menyelamatkannya sama sekali.Suharjo menatap Delia dengan dingin, kemudian berkata, "Menurut pernyataanmu, bisa dibilang kalau memang nggak ada bukti yang menunjukkan bahwa Pak Surya mengambil fotomu diam-diam?""Itu karena aku sudah menyadari lebih awal, jadi dia nggak berhasil mengambil foto secara diam-diam," tandas Delia dengan masuk akal.Suharjo menggelengkan kepalanya, menatap Agung dan berkata, "Pak Agung, silakan memberi keputusan atas masalah ini, jadi kita bisa menanganinya dengan baik."Ketika Agung tiba, pengacara menunjukkan sebab dan akibat dari masalah tersebut, beserta dengan
Entah bagaimana ide konyol seperti itu muncul di kepalanya. Mereka sama sekali tidak dapat memahaminya.Delia memasang ekspresi marah di wajahnya, dadanya naik turun.Dia tidak menyangka orang-orang ini akan berkata seperti itu padanya.Delia hanya berdiri dari sudut pandang seorang perempuan dan menjaga kepentingannya sendiri. Apa yang salah? Kenapa orang-orang ini justru melakukan hal ini? Mereka hanya menindas dan menargetkan dirinya.Pada saat ini, Suharjo berteriak, "Delia, tolong kendalikan emosimu dan duduk kembali."Rektor masih cukup berwibawa di hati para mahasiswa.Setelah mendengar itu, bahkan gadis kecil seperti Delia juga hanya bisa duduk dengan patuh, tetapi masih menunjukkan ekspresi tidak terima di wajahnya."Pak Handoko, seperti apa Delia di kampus?" tanya Suharjo kepada Handoko yang merupakan sekretaris Komite Inspeksi Disiplin kampus.Handoko menjelaskan, "Dia adalah anggota organisasi yang direkomendasikan ke program pascasarjana."Faktanya ketika Handoko tiba, set
Delia langsung tercengang, dia tidak menyangka masalahnya akan menjadi serius. Surya benar-benar hendak menuntutnya.Namun, Suharjo dan yang lainnya terlihat serius dan tidak membantah.Delia pantas mendapatkannya."Bagaimana kalian bisa melakukan ini padaku? Kalian benar-benar terlalu menindas orang."Setelah Delia tertegun sejenak, dia tiba-tiba meraung keras seolah-olah telah menderita ketidakadilan yang sangat besar.Saat ini, Linda menyahut dengan dingin, "Awalnya kami memberimu kesempatan untuk menghapus video tersebut, mengklarifikasi kesalahpahaman, meminta maaf dan memulihkan reputasi Pak Surya, tapi alih-alih mendengarkan, kamu malah memperburuk situasi. Jadi, kamu harus menanggung konsekuensinya sendiri.""Kalian sudah menindas orang lain. Kenapa kalian melakukan ini padaku?"Delia berteriak sekuat tenaga, tidak menyadari kesalahannya sama sekali.Saat ini Surya berdiri, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kamu benar-benar nggak tertolong."Setelah mengatakan itu, Surya be
Surya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.Unggahan seperti itu pasti dari orang kaya yang ingin melepaskan keinginannya untuk menaklukkan dan menemukan wanita kuat demi memuaskan preferensi psikologis khususnya.Hal ini tidak terlalu di luar nalar. Selain itu, masih ada banyak unggahan yang lebih di luar nalar pada situs gelap.Surya melanjutkan penelusurannya. Kemudian, dia menemukan sebuah unggahan yang segera menarik perhatiannya.Ada orang yang sedang mencari dua ahli tingkat suci untuk menjelajahi Alam Rahasia dengan bayaran 200 miliar.Dua ratus miliar adalah jumlah yang banyak.Surya pun segera menekannya untuk membaca lebih rinci.Pihak lain memberi syarat bahwa peserta harus mencapai tingkat suci, melindunginya saat melakukan penjelajahan di Alam Rahasia dan melindungi keselamatannya. Semua barang di Alam Rahasia adalah miliknya, tapi setiap orang dibayar sebanyak 200 miliar. Jika ada orang yang memenuhi persyaratan dan ingin menerima tugas tersebut, tinggalkan pesan dan
Keduanya bergelut. Dalam sekejap, wajah mereka tampak memerah dan mata mereka juga memancarkan percikan api.Setelah bermain sejenak, keduanya mulai minum lagi.Setelah beberapa kali tarik-ulur, botol minuman mereka akhirnya kosong. Wajah mereka juga tampak makin memerah.Saat ini, sembari Debbie menggoda Wilona, dia berkata sambil tersenyum sinis, "Ikutlah denganku.""Maaf, kami nggak bisa pergi." Wilona tampak sangat tenang saat ini.Debbie tidak terkejut sama sekali. Dia hanya mengeluarkan tumpukan uang dari sakunya, lalu melemparkannya ke hadapan Wilona.Wilona melihatnya sekilas, mengambil uang tersebut secara perlahan, lalu memasukkannya ke dalam tasnya. Dia berkata sambil tersenyum pada Debbie, "Mau ke mana?"Debbie tertawa, lalu bangkit berdiri. Wilona dengan sukarela merangkul lengan Debbie.Keduanya keluar, masuk ke dalam mobil, lalu kembali ke Hotel Istana Kaisar.Ketika mereka masuk ke dalam suite, Wilona tampak terkejut saat melihat kamar yang mewah seperti istana."Apa ka
"Aku yakin. Sejujurnya, kalau aku boleh memberi masukan, aku sendiri saja sudah cukup untuk misi ini. Bagaimana kalau kamu memberiku uang 300 miliar dan aku akan menjaga keamananmu?""Maaf, kultivator tingkat suci lain sudah dalam perjalanan.""Oh, begitu.""Tolong segera datang ke Livera. Aku harap kita bisa duduk bersama sore ini untuk mendiskusikan tentang rencana tersebut.""Baiklah. Kalau boleh tahu, siapa namamu?" tanya Surya."Namaku Dennis Camden, dari Keluarga Camden di Livera. Alamatnya akan segera aku kirimkan padamu.""Oke, aku akan pergi ke sana sekarang."Panggilan telepon segera terputus, lalu alamat pun segera masuk.Surya melihatnya sekilas, lalu mulai memesan tiket kereta cepat.Saat ini, menggunakan kereta cepat akan jauh lebih cepat daripada mengemudi sendiri. Surya sudah jatuh hati dengan cara bepergian ini.Livera juga berada di Provinsi Andaru, hanya saja lebih terpencil. Selain itu, tempat ini hampir mencapai perbatasan Provinsi Santara.Setelah memesan tiket, S
Namun, Surya agak terkejut dengan antusiasme Wilona.Akan tetapi, tidak ada yang salah dengan antusiasme itu. Beberapa orang memang memiliki kepribadian yang hangat dan suka berpetualang. Semua itu adalah hal yang normal.Namun, kehati-hatian yang sudah bertahun-tahun Surya kembangkan membuatnya memeriksa Wilona dengan kekuatan pikiran.Wilona hanyalah seorang wanita biasa.Setelah mendengar perkataan Wilona, Surya tersenyum sembari berkata, "Maaf, kali ini aku datang karena undangan pribadi. Nggak nyaman bagiku untuk membawa orang lain.""Oh, begitu. Nggak apa-apa, kok. Aku bisa pergi jalan-jalan sendiri." Wilona tersenyum simpul, memasang headphone di telinganya, lalu mulai mendengarkan lagu.Surya juga menutup mata untuk memulai meditasi.Sekitar pukul tiga sore, kereta cepat tiba di Stasiun Livera.Surya dan Wilona turun dari kereta bersama-sama. Kemudian, mereka berpisah di pintu keluar.Surya naik taksi dan langsung pergi menuju kediaman Keluarga Camden.Lebih dari setengah jam k
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di