Share

PART 15

Aвтор: Amma Red
last update Последнее обновление: 2022-03-24 19:22:15

Peyelamatan berhasil setelah Alden membebaskan beberapa Hunters yang dikurung. Serangan Elgar dan kathleen juga berhasil membuat pasukan penyihir kocar-kacir. Beberapa menemui ajal mereka dan sebagian melarikan diri termasuk si penyihir bertanduk dan penyihir dengan ekor kalajengking. 

Millorick menghilang setelah terkena panah Kathleen. Ia terluka, tentu saja, tetapi seolah tidak terlalu peduli dengan ritual semalam. Cawan keabadian yang Ia butuhkan tak ada disana, dan nasib para penyihir lainnya, sepertinya tak begitu penting baginya.

Setelah penyelamatan kami kembali ke Cornwall. Semuanya jadi lebih rumit. Elgar dan Kathleen sendiri masih tak mengerti bagaimana aku bisa kebal terhadap serangan Millorick. Aku bukanlah seseorang yang memiliki darah penyihir, apalagi penyihir hitam. Semua orang tahu itu.

Aku berdiri di depan jendela yang penuh dengan tanaman merambat di lantai dua. Ruangan ini masih terasa dingin walaupun jendela telah ditutup. Hamparan tanah lua
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

  • Tiga Cawan Sakti   PART 16

    Ini sudah kali ketiga aku berkelahi dengan Francis hingga mendekam di jeruji besi. Ayahku sudah terbiasa dengan ini dan Chaz mulai bosan menghukum kami dengan cara yang sama. Tetapi aku berani bersumpah, Francis lah yang selalu memulai masalah. Kedengkiannya padaku sudah mengalir dalam darahnya.Sel kami saling berseberangan, hanya saja aku berada lebih dekat dengan pintu masuk. Sementara Francis berada di ujung kanan namun aku masih bisa melihatnya. Penjaga memberikan kasur bulu dan selimut untuk kami. Secara diam-diam Alden menitipkan bantal kesukaanku pada si penjaga. Francis sepertinya tidak tahu. Jika melihatnya, Ia pasti akan mengintimidasiku lagi.Aku tidur nyenyak dan merasa hangat sekalipun penjara ini cukup dingin sebetulnya. Si penjaga membebaskan kami sesaat sebelum fajar. Akhirnya Francis melihat bantal yang kubawa dan mulai mengomel.“Dasar anak manja! Selalu memanfaatkan posisi ayahnya untuk memperoleh keistimewaan. Francis menyilangkan tangan di bahu. Ia mel

    Последнее обновление : 2022-03-24
  • Tiga Cawan Sakti   PART 17

    Untuk malam ini aku kembali mendekam di penjara yang sama setelah beberapa jam terbebas dan sempat merasakan udara segar. Cawan perak pemberian Elgar itu adalah salah satu dari tiga benda berharga milik penyihir. Aku merasa begitu bodoh.Elgar memang memberikannya padaku agar cawan perak itu disimpan di tempat yang paling aman, yaitu Glaze. Entahlah… semuanya begitu rumit. Kepalaku sakit memikirkan nasibku setelah ini.Aku bersandar pada tembok dan memeluk lutut untuk mengurangi hawa dingin. Tempat ini benar-benar kejam. Asap mengepul dari mulutku tiap kali menghembuskan napas. Aku berusaha untuk memejamkan mata walaupun aku tahu tak ada seorang pun yang mampu tertidur dalam keadaan seperti ini. Kemudian terdengar suara-suara kecil di sekitar.Sebuah bayangan hitam masuk melalui pintu utama, kemudian berhenti dan menunjukkan dirinya. Alden datang dengan membawa matras, bantal kecil dan selimut tebal serta secangkir teh panas. Ia memberikannya padaku melalui cela

    Последнее обновление : 2022-03-24
  • Tiga Cawan Sakti   PART 18

    Seluruh dugaanku tak meleset satu pun. Tak butuh waktu lama, mereka telah menyiapkan tiang pembakaran dengan puluhan kayu bakar disekelilingnnya.Mereka benar-benar menuduhku sebagai penghianat dan menghukumku tanpa memberiku kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Aku tak ingin mati konyol seperti ini dan dianggap sebagai penyihir sampai akhir hayatku. Tapi aku tak akan berlutut memohonkan nyawaku.Aku melihat keluar melalui ventilasi kecil dan tumpukan kayu bakar menjulang tinggi di luar sana. Sepertinya upacara hukumanku ini dilakukan secara tertutup dan hanya orang-orang tertentu yang tahu. Sebelum aku kembali ke Glaze, Elgar dan Kathleen telah berjanji untuk menyelamatkanku.Alden juga melukai dirinya sendiri agar bisa menyelamatkanku. Semua dugaan kami rupanya berjalan sesuai rencana. Ini adalah hal terakhir yang harus kulewati, jika tidak hidupku benar-benar akan berakhir beberapa jam lagi.Terdengar sedikit keributan diluar dan aku mengalihkan pandanga

    Последнее обновление : 2022-03-24
  • Tiga Cawan Sakti   PART 19

    Setelah menjauh dari Glaze, aku dan Alden terus berjalan memasuki pedalaman hutan hingga diluar jangkauan Hunters lain. Kami terus menyusuri pepohonan dan belukar yang terlihat sama. Salju mulai menipis di akhir musim dingin. Sebagian sudah mulai mencair dan membuat permukaan tanah menjadi basah. Alden berhenti sejenak dan menyandarkan diri ke sebatang pohon."Kuharap Merliah tidak mati terkena tembakanku." suaranya terdengar lirih, dan wajahnya menunjukkan penyesalan. "Aku gagal membunuh penyihir terkuat tiga tahun lalu. Sekarang aku justru hampir membunuh seorang Hunters."“Dia akan selamat selama pelurumu tidak mengenai organ vitalnya. Merliah juga bukan orang sembarangan yang akan mati hanya dengan satu peluru." Aku berusaha menenangkannya."Siapa yang menyebabkan kekacauan tadi, Elgar dan Kathleen kah?""Benar. Mereka datang setelah aku menemui mereka di Cornwall. Kami tak bisa membiarkanmu mati begitu saja. Kingsleigh sudah tahu semuanya, aku yang m

    Последнее обновление : 2022-03-24
  • Tiga Cawan Sakti   PART 20

    Lima hari lebih aku menghabiskan waktu di rumah Elgar tanpa pernah keluar sekalipun kecuali di sekitar Cornwall untuk mencari jamur dan sesekali membantu Katheleen mencari tanaman herbal. Rasanya seperti terpenjara dan membuatku bosan setengah mati.Aku tak tahan terkurung dan berdiam diri tanpa melakukan apapun. Walaupun sulit untuk kembali ke Glaze, aku benar-benar mengkhawatirkan rumahku.Ayahku pasti begitu sedih setelah melihatku meninggalkan Glaze. Tapi aku tak akan menyesalinya, aku rela mengorbankan apa yang kumiliki untuk mencapai apa yang aku inginkan. Aku hanya ingin kedamaian tetap berlangsung.Kathleen dan Elgar mungkin sudah bosan melihatku duduk di dekat jendela sepanjang hari. Bahkan aku bisa menghabiskan waktu seharian tanpa melakukan apapun.“Sampai kapan kalian mengurung kami disini? Aku tak tahu apa yang terjadi di Glaze dan aku tak bisa melakukan apapun.”“Di luar tak aman Jenna, tidak hanya penyihir-p

    Последнее обновление : 2022-03-25
  • Tiga Cawan Sakti   PART 21

    Kami berencana menyusup ke Glaze untuk melihat apa yang terjadi sekarang. Instingku terus mengarahkanku agar aku cepat pulang ke Glaze dengan cara apapun. Aku menulis surat pada Kingsleigh dan mengirimkannya lewat burung Merpati."Kingsleigh, aku dan Alden baik-baik saja sekarang dan kami berada di suatu tempat yang aman. Aku memang tak punya alasan untuk pulang, tapi kau harus tahu kekacauan yang sedang terjadi di Glaze. Sebagai Hunters, instingku memanduku. Kupikir tak ada cara lain untuk memasuki Glaze selain menyusup secara diam-diam, tapi aku memang harus melakukannya. Hanya kau yang bisa aku ajak bicara tentang hal ini, karena aku yakin kau masih mempercayaiku sepenuhnya. Aku tak mau melibatkan ayahku dan membuat masalah semakin rumit jika ada orang lain yang tahu. Tolong katakan pada ayahku bahwa aku baik-baik saja dan aku sangat menyayanginya. Temui aku di belakang rumahku besok malam, dan bawakan beberapa senapan untuk kami."

    Последнее обновление : 2022-03-25
  • Tiga Cawan Sakti   PART 22

    Bagaimana dengan senjata yang kami minta?” tanya Alden.“Kalian jadi seperti perampok sekarang!” Kingsleigh tertawa.“Kami akan jadi apapun demi bertahan hidup. Kau tak tahu, kehidupan di luar tembok kita begitu berbahaya.” Alden merebahkan diri di sebelahku.“Tenang saja Tuan, aku sudah menyiapkan semuanya. Semua senjata yang kalian minta, aku menyiapkan yang terbaik.” Kingsleigh membuka pintu kecil di belakang tumpukan kotak-kotak kayu yang sudah lapuk.Ternyata dia telah menaruh puluhan senjata di ruangan ini yang semuanya masih baru dan belumpernah digunakan. Aku penasaran bagaimana Kingsleigh bisa mendapatkan semua senjata ini tanpa ketahuan.“Ini rahasia, hanya ayahmu dan aku yang tahu. Glaze sedang tidak stabil, para penyihir terus melakukan teror. Setelah kau ditangkap, para Hunters seolah saling tidak mempercayai satu sama lain. Kami tidak lagi kompak. Jika hal ini dibiarkan terus, Glaze bisa han

    Последнее обновление : 2022-03-25
  • Tiga Cawan Sakti   PART 23

    Aku hampir tak percaya dengan apa yang kulihat. Francis Blake tengah berbaring dengan tangan dan kaki terikat serta mulut tersubal tali di dalam sebuah kurungan besi. Secara reflek aku mendekatinya, namun Alden mencegahku.“Tunggu! Bagaimana kau bisa ada disini?” Alden terlihat tak percaya.Blake berusaha keras untuk menjawab. Namun karena mulutnya tersubal tali, Ia hanya mengeluarkan erangan tidak jelas sambil meronta ronta. Kingsleigh berlutut di depan kurungan untuk memastikan bahwa lelaki itu benar-benar Blake.“Ini aneh, bagaimana bisa ada dua Francis Blake di saat yang sama?””“Apa kau melihat dia sebelumnya?” tanyaku.“Francis Blake tak sekalipun menjauh dari sisi Chaz dan kawan-kawannya. Aku juga menyaksikan semua yang dia lakukan padamu di ruang inteeogasi. Tapi aku tak tahu apa tujuan dari lelaki satu ini.”“Jika dia benar-benar Blake, lalu siapa yang bersama Chaz sekarang?” aku benar-benar tidak mengerti.“Sepertinya dia bisa menjawabnya.” Kingsleigh

    Последнее обновление : 2022-03-25

Latest chapter

  • Tiga Cawan Sakti   PART 42

    15 tahun kemudian Menjelang gerhana bulan beberapa hari lagi, Glaze mengirim para Hunters untuk memperketat penjagaan di York dan Carvage. Tetapi setiap misi tak terasa seperti dulu. Aku tak lagi satu tim dengan Alden setelah kami menjadi kapten di tim masing-masing. Emma telah berhenti karena cidera yang didapatkannya dua tahun lalu dan sekarang beralih menjadi pelatih. Marlon telah pindah ke kota lain dan berhenti dari pekerjaannya, mencari kehidupan yang lebih tenang. Kingsleigh begitu sibuk dengan urusannya setelah menggantikan Komandan Egerton. Meskipun Millorick dan kaumnya telah hancur lima belas tahun lalu, bukan berarti para penyihir itu lenyap untuk selamanya. Mereka masih terus muncul dan berbuat keonaran walau tak sebrutal dulu dan tanpa ketiga cawan sakti mereka. Aku masih menjalankan tugas bersama keempat anggota tim ku. Menyusuri hutan Greenleaves yang sunyi dan bersalju. Suara-suara mencurigakan menggema di antara pepohonan, membuatku tertarik untuk menemukan sumbe

  • Tiga Cawan Sakti   PART 41

    Hari sudah mulai terang dan sesuai kesepakatan aku akan keluar lebih dulu. Elgar menawarkan dirinya untuk mengambil alih cawan keabadian. "Sebaiknya aku saja yang membawa cawan itu. Jika Millorick menemukanmu, dia pasti tidak akan ragu membunuhmu demi benda terkutuk itu." ujarnya. "Kau yakin? Dulu kau menyerahkannya padaku, apa kau benar-benar ingin mengambilnya lagi?" aku merasa tak yakin. "Ini demi keselamatanmu Jenna. Saat itu aku memberikannya padamu agar benda itu tersimpan dengan aman di Glaze. Tetapi keadaan sudah berubah. Lagipuls aku punya kemampuan melindungi diri." "Baiklah." Aku memberikan cawan itu padanya. "Jaga dirimu!" Aku bergegas meninggalkan belukar tempat kami bersembunyi lalu berjalan ke arah sungai tempat kami terjatuh. Tak ada siapapun di tempat ini. Tebing di seberang juga tampak sepi. Entah kemana perginya para penyihir dan Hunters yang lain. Seharusnya ritual gerhana bulan darah sudah pasti gagal mengingat Millorick belum berhasil mendapatkan cawan ke

  • Tiga Cawan Sakti   PART 40

    Elgar mengayunkan tangan kanannya. Telapak tangannya memancarkan cahaya kekuningan yang membuat penyihir itu terjerembab. Tak cukup dengan satu penyihir, tiga orang lainnya meluncur ke arah kami. Aku dan Elgar meninggalkan benteng dan berlari sejauh mungkin. Salah satu dari mereka mencoba menerkamku. Dengan refleks yang cepat, aku menembakkan pistol padanya dan sebuah peluru menembus dadanya. Sementara dua penyihir lainnya masih terus mengejar. Kami sampai di tepi tebing dengan sungai besar di bawah sana. Aku dan Elgar terpojok, sedangkan kedua penyihir itu terus mendekati kami. "Jika kau berikan cawan-cawan kami, aku akan memberi kesempatan kalian untuk hidup." ujar salah satu penyihir. "Aku lebih baik mati daripada memberikan cawan-cawan itu pada kalian!" Elgar terdengar ketus. "Kepercayaan dirimu sangat bagus penyihir putih. Apalagi sihirmu yang lucu itu." penyihir itu meremehkan kekuatan Elgar. "Berikan cawannya sekarang!" dia mulai marah. Elgar menggenggam tanganku. "Tidak

  • Tiga Cawan Sakti   PART 39

    Matahari mulai menghilang di balik perbukitan, meninggalkan seberkas sinar oranye kekuningan yang semakin menipis. Belum sepenuhnya tenggelam, dan langit belum sepenuhnya gelap. Kami mulai bersiap meninggalkan benteng dengan persenjataan lengkap. Senapan beserta belati di sepatu seperti biasa. Elgar dan Kathleen memegang panah masing-masing dan beberapa anak panah yang dilumuri racun."Kita keluar sekarang!" Kingsleigh memberi aba-aba dan memimpin kami keluar benteng. Berjalan mengendap endap seraya mengawasi sekitar. Penyihir-penyihir disana pasti mulai mengawasi kami setelah hari gelap. Aku yakin mereka tahu bahwa para Hunters akan berusaha menggagalkan ritual sakral mereka.Rute ke arah perbukitan tidaklah terlalu sulit. Tanah disini relatif landai dengan sedikit bebatuan. Tak butuh waktu lama untuk mencapai kaki bukit di ujung utara, sementara lokasi bukit Kanchea masih berjarak sekitar 2 bukit lagi dari tempat kami sekarang. Sepi, tak ada tanda-tanda pergerakan apapun. Aku kha

  • Tiga Cawan Sakti   PART 38

    Aku masih terduduk di tanah saat Elgar menghampiriku. Ia mengulurkan tangannya seperti yang pernah dilakukannya padaku, pertama kali saat kami bertemu. Tatapan matanya masih sama. Dalam dan sejuk. Aku menerima ulurannya dan berdiri. "Kau baik-baik saja kan?" tanyanya khawatir. "Tidak jika kalian tidak datang tepat waktu." ucapku dengan senyum lebar. Alden dan yang lain lantas menuju ke arah kami diikuti Kathleen. "Kau tidak terluka kan? Penyihir itu melemparmu dua kali." kali ini Alden yang menghawatirkanku sambil menggenggam tangan kananku. "Yah...kurasa tulangku sedikit remuk." aku memasang muka masam. Mereka justru tertawa mendengarku. Tentu saja aku hanya bercanda. Meskipun seluruh tubuhku benar-benar terasa sakit sekarang. "Ayo kita ke tempat yang lebih aman. Aku akan mengobati lukamu." ajak Kathleen. "Emm....sepertinya aku juga butuh pengobatan." ujar Marlon seraya mengangkat lengannya yang sedikit terbakar. "Baiklah. Serahkan semuanya padaku." Kathleen tampak hangat dan

  • Tiga Cawan Sakti   PART 37

    Kami menyalakan api untuk menghangatkan diri. Udara di tempat terbuka seperti ini luar biasa dingin. Lokasi kami yang berada di balik bebatuan besar dan dinaungi pohon lebat memang cukup menguntungkan. Setelah menyantap makan malam, Emma mulai membicarakan kejadian penting yang nyaris kulupakan."Aku tak percaya kita mampu mencapai detik ini. Membayangkan kau hampir saja mati karena keputusan ceroboh Chaz Egerton!" Emma memandangku dengan mata bekaca-kaca."Dia termakan hasutan ratu penyihir yang menyamar sebagai Francis Blake." ujarku kesal."Aku heran bagaimana dia bisa punya ide untuk menghancurkan kita dari dalam?" Kingsleigh menimpali."Malam itu aku pernah membahasnya dengan Chaz Egerton dan dia juga memikirkan hal yang sama. Dia mungkin tahu kita menyembunyikan cawan-cawan mereka di Glaze, tetapi dia bisa menyerang secara brutal saja dengan kekuatannya!" "Kalau begitu, mungkin dia yang menemukan cawan itu di rumahmu. Menyamar sebagai Francis Blake dan menghasut orang-orang." t

  • Tiga Cawan Sakti   PART 36

    Beberapa buah perahu kecil ditambatkan di tepi danau semenjak perairan itu mencair kembali di musim semi. Setiap perahu hanya muat untuk dua orang. Kingsleigh lantas menaiki satu perahu untuk dirinya sendiri. Ia memimpin rombongan menyeberang. Alden mendayung di belakang, sementara aku duduk di depan seraya mencelupkan telapak tangan ke air.Meski telah mencapai pertengahan musim semi, airnya masih begitu dingin dan menusuk kulit. Saat Elgar melempar belatiku ke dalamnya, aku lantas melompat ke air tanpa berpikir panjang. Padahal aku merasa takut berjalan di permukaannya saat masih membeku.Mendung-mendung tipis tampak menggantung di langit, namun sinar matahari masih bisa menemukan celahnya untuk sampai ke bumi. Udara semakin menghangat saat perahu-perahu kami hampir mencapai daratan. Kami mengambil rute lain ke arah barat, rute yang hampir sama saat penyerbuan ke Bukit Kanchea.Setelah menyeberangi danau, kami terus berjalan menembus belantara melalui jalan barat yang landai. Tetapi

  • Tiga Cawan Sakti   PART 35

    Ritual gerhana bulan darah tinggal menghitung hari. Meskipun kaum penyihir hanya memiliki cawan api dan kemudaan, sama sekali tidak menghalangi mereka untuk mencari orang-orang yang akan dikorbankan demi ritual gelap mereka. Terutama anak-anak dan remaja. Aku baru saja kembali dari rumah Everscott bersaudara setelah mengubur cawan saat Merliah Stood melapor pada Chaz Egerton. Ia terengah-engah dan menemui Chaz yang baru saja hendak memasuki rumah besar. Melihatnya, aku lantas mendekat. Dua orang remaja, laki-laki dan perempuan berusia enam belas dan tujuh belas tahun diculik oleh seorang penyihir bertanduk dalam perjalanan pulang mereka ke York. Merliah benar. Penyihir dengan wajahnya mengerikan itu, aku pertama kali melihatnya di bukit Kanchea saat misi penyelamatan. Meskipun diantar dengan kereta, penyihir itu mampu membawa dua orang sekaligus. Pengawal mereka pun tak berdaya setelah dilemparkan ke tumpukan kayu oleh si penyihir. Merliah bergegas ke tempatnya berjaga setelah meny

  • Tiga Cawan Sakti   PART 34

    Tim pembawa cawan akan pergi di pagi hari secara sembunyi-sembunyi. Kami tak boleh menarik perhatian siapapun terutama penyihir hitam sebelum seluruh Hunters bersiap. Malam sebelum keberangkatan, reguku mengadakan rapat kecil dengan Ayah dan Chaz Egerton.Kami mengitari papan strategi dan membahas apa saja yang harus dilakukan reguku. Ayah dan Chaz sudah menentukan reruntuhan Benteng Greystone sebagai tempat tujuan. Benteng peninggalan kerajaan di masa lalu yang sudah rusak dan lama tak digunakan.Tetapi strukturnya masih kuat dan terdapat beberapa bagian yang masih utuh untuk dijadikan tempat persembunyian bahkan menjadi tempat bertempur. Marlon sempat tidak setuju karena kami seolah mengumpankan diri ke kumpulan penyihir hitam."Jenderal, sepertinya ini hanya akan membahayakan nyawa kita sendiri. Benteng itu cukup dekat dengan Bukit Kanchea. Jika kita membawa cawan itu kesana, justru penyihir hitam akan merebutnya dengan mudah!""Tak ada pilihan l

DMCA.com Protection Status