"Argh... kenapa dia harus ikut campur dalam urusan ku" geram Sun hae
"Sepertinya kau tertinggal selangkah lagi" kata Min ji saat melewati Sun hae
"Kita lihat saja seberapa lama teman mu itu akan bertahan"
"Seharusnya kau mengatakan itu pada dirimu sendiri" balas Min ji
"Kau fikir aku akan diam, aku akan membalas perbuatannya" kata Sun hae setelah itu Sun hae pergi meninggalkan Min ji.
Sedangkan di ruangan lain Soo jung sedang memeriksa Istri dari Pria itu dengan di temani oleh Hye won
"Bagaimana keadaan anda Nyonya?" tanya Soo jung
"Aku merasa kepalaku pusing dan perutku terasa mual Dokter"
"Baiklah aku akan memeriksa anda" kata Soo jung sambil memakai stetoskopnya
"Apakah anda memiliki alergi terhadap obat-obat tertentu?"
"Tidak dokter" terang wanita itu
"Perawat Kang berikan aku hasil laporannya" kata Soo jung lalu Hye won memberikannya pada Soo jung, Soo jung membacanya dengan seksama dan saat
"Hey... ada apa dengan wajah mu itu?" tanya Min ji sambil menepuk bahu Soo jung "Ah... tidak ada aku hanya sedikit lelah" "Oh ya Soo jung mengapa Dokter Song memanggil mu?" tanya Min ji "Dokter Song hanya bertanya tentang Senior Sun hae" "Lalu?" "Dokter Song berterimakasih pada ku karena aku dengan cepat bisa menangani pasien itu dan dia akan menegur Senior Sun hae" "Aku yakin setelah ini dia akan kembali mengibarkan bendera perangnya" "Entahlah Min ji aku tidak perduli, sekarang aku hanya ingin pulang dan beristirahat" kata Soo jung sambil menghela nafasnya "Apakah Ji hoon belum kembali?" "Belum dia akan kembali minggu depan" "Wah... sungguh malang nasib mu" kata Min ji sambil mengelus kepala Soo jung "Ya... nasib ku memang malang, tapi tidak semalang nasib mu" jawab Soo jung sambil tersenyum simpul yang membuat Min ji kesal "Cih... kau ini" gerutu Min ji yang hanya di tanggapi Soo jung
Ji hoon dan Soo jung duduk di ruang tamu Apartement Soo jung "Baiklah sekarang kau harus menjawab pertanyaan ku" kata Soo jung sambil menatap Ji hoon "Apa yang ingin kau tanyakan?" "Bukankah seharusnya kau berada di Newyork saat ini?" tanya Soo jung sambil menatap Ji hoon dengan Intens "Ya... memang seharusnya aku berada di sana tapi pekerjaan ku lebih cepat selesai dari dugaan ku dan aku memutuskan untuk segera kembali" "Benarkah?" tanya Soo jung tidak percaya "Ya... tentu saja benar" "Tapi aku merasa ada yang sedikit aneh disini" gumam Soo jung sambil menatap Ji hoon "Tidak ada yang aneh Soo jung, sekarang biarkan aku yang bertanya padamu, siapa pria yang mengantar mu pulang hari ini" "Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Soo jung bingung "Ya... sebenarnya tadi aku ingin menjemputmu dan aku melihat kau bersama seorang pria jadi aku mengurungkan niat ku untuk menjemput mu" terang Ji hoon, Soo jung tersenyum
"Sial…" gerutu Yu jin sambil membanting pintu mobilnya "Nona apa yang terjadi pada anda mengapa wajah anda terlihat sangat kesal?" Tanya Supir Yu jin "Ini bukan urusan mu!!!" hardik Yu jin yang langsung membuat sang supir terdiam. Yu jin mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya dan menghubungi seseorang "Halo paman apa yang harus ku lakukan, Ji hoon mulai menjaga jarak dengan ku" keluh Yu jin "Kau tenang saja Yu jin paman akan mengatasinya" "Tapi paman sampai kapan aku harus melakukan ini" "Bersabarlah Yu jin, Ji hoon akan segera menjadi milik mu paman berjanji pada mu, karena hanya kaulah yang pantas mendampingi Ji hoon" "Paman tidak berbohongkan?" "Apa aku pernah membohongi mu" kata pria yang disebut Yu jin sebagai paman "Tidak paman" "Kau tenang saja semua akan berjalan sesuai rencana kita, sekarang kau ada dimana?" "Aku masih berada di kantor Ji hoon" "Baiklah, aku yakin seben
"Aku yakin nenek pasti akan sangat senang bertemu dengan mu" kata Ji hoon sambil melirik Soo jung "Tapi aku tidak yakin" "Kenapa kau tidak yakin?" tanya Ji hoon "Aku merasa bersalah pada nenek, karena membohongi nenek tentang hubungan kita" jawab Soo jung sambil menundukkan kepalanya Ji hoon tersenyum lalu meraih tangan Soo jung dan menggenggamnya "Kau tidak perlu merasa bersalah pada nenek" "Tapi aku takut nenek akan kecewa" "Itu tidak akan terjadi, justru nenek akan sangat senang mendengarnya" kata. Ji hoon sambil menatap Soo jung, Soo jung membalas tatapan Ji hoon. "Percayalah padaku" kata Ji hoon, Soo jung menganggukkan kepalanya Ji hoon mendekat ke arah Soo jung dan mencium dahinya. "Sebaiknya kita masuk sekarang" kata Ji hoon sambil mengelus kepala Soo jung, Soo jung menganggukkan kepalanya. Ji hoon dan Soo jung masuk kedalam rumah nenek Kang dan ini adalah kali pertama Soo jung bertemu dengan nenek Kang s
Saat ini Soo jung masih berdiri di halaman belakang rumah Nenek Kang, cerita Nenek Kang tentang masalalu Ji hoon masih terngiang di telinga Soo jung "Sebenarnya apa yang kau inginkan dari Kak Ji hoon" tanya seorang wanita yang tak lain adalah Yu jin, Soo jung hanya meliriknya tanpa memperdulikannya "Aku tahu kau hanya menginginkan uangnya kan, aku yakin cepat atau lambat dia akan mengetahui sifat aslimu" kata Yu jin dengan sombong, Soo jung tersenyum tanpa menoleh ke arah Yu jin "Sepertinya kau sedang menceritakan dirimu sendiri" kata Soo jung dengan santai "Kau..." geram Yu jin "Aku tidak pernah menginginkan uang Ji hoon aku berkencan dengannya karena aku memang mencintai Ji hoon, Aku tidak sama sepertimu yang mencintai Ji hoon karena hartanya" kata Soo jung sambil menatap Yu jin"Ah...dan satu hal lagi yang harus kau tahu jika aku menginginkan uang aku tidak akan memilih Ji hoon, karena banyak pria di luar sana yang jauh lebih kaya dari pada
"Ah... Hari ini, hari yang sangat melelahkan" kata Min ji sambil merentangkan tangannya, Soo jung hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu "Sepertinya kau tidak merasakan lelah sama sekali" kata Min ji "Sebenarnya aku juga lelah, tapi aku tidak berlebihan sepertimu" jawab Soo jung santai "Cih..." kata Min ji sambil berdecih sambil menatap Soo jung dengan malas "Apakah kalian sudah selesai bekerja" tanya seorang pria yang tak lain adalah Chang min "Ya... Kami baru saja selesai" jawab Min ji "Apa yang membuatmu datang kemari?" tanya Soo jung "Pertanyaan macam apa itu, tentu saja dia datang kemari untuk melihatmu atas permintaan bosnya" jawab Min ji "Ji hoon tidak mengatakan apapun padaku" kata Soo jung bingung "Ah... aku datang kemari bukan untuk bertemu dengan Soo jung" "Lalu?" tanya Min ji "Apakah kau sakit?" tanya Soo jung "Tidak...tidak... aku sama sekali tidak sakit" jawab Chang
Beberapa menit kemudian mereka sampai di sebuah restoran "Bukankah ini restoran ayam?" tanya Soo jung pada Min ji "Ya... Restoran ini baru saja buka dan restoran ini terkenal dengan Yangmyeon(1)nya yang sangat lezat" terang Min ji "Benarkah?" tanya Soo jung, Min ji menganggukkan kepalanya "Baiklah kalau begitu ayo kita masuk" kata Soo jung sambil menggandeng lengan Min ji dengan semangat "Let's Go" jawab Min ji tak kalah semangat dari Soo jung lalu mereka masuk mengabaikan Ji hoon dan Chang min yang menatap mereka dengan heran "Wah... Kenapa aku merasa dia lebih memilih ayam dari pada aku" kata Ji hoon sambil melipat tangannya Chang min menepuk-nepuk bahu Ji hoon "Ayam memang lebih menarik dari pada kau" jawab Chang min sambil berjalan meninggalkan Ji hoon "Cih..." Ji hoon berdecih sambil mengikuti langkah Chang min. Soo jung dan Min ji memilih tempat duduk yang berada di dekat jendela kaca.
Ji hoon membukakan pintu mobilnya untuk Soo jung "Wah... mereka terlihat sangat romantis" guamam Min ji "Kau juga bisa melakukannya dengan kekasihmu" kata Chang min "Ya... kau benar, tapi sangat disayangkan dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya" jawab Min ji sambil menundukkan kepalanya "Aku rasa lebih baik kita pulang sekarang" "Baiklah" jawab Min ji sambil masuk kedalam Mobil Chang min "Sepertinya hubungan Min ji dan kekasihnya tidak berjalan lancar" kata Chang min di dalam hati. *** *** *** "Sepertinya Min ji dan Chang min benar-benar cocok dan aku berharap mereka bisa bersama" kata Soo jung "Ya... aku rasa juga begitu" "Aku tidak suka dengan kekasih Min ji saat ini, dia terlalu posesif dan tidak memiliki waktu luang untuk Min ji" "Bukankah jika dia bersikap posesif itu pertanda kalau dia mencintai Min ji" "Jika dia benar-benar mencintai Min ji, dia akan meluangkan waktunya untuk