Galant tersenyum seperti seekor rubah licik. "Bukankah membuat mereka penasaran dan bertanya-tanya itu lebih baik? Apa yang mereka rasakan akan lebih menyakitkan seperti menunggu kematian daripada mati secara langsung."
Elle tercengang setelah mendengar perkataan tersebut. Galant merengkuh pelan bahu Elle dengan tersenyum kecil. "Valerie kali ini pasti akan mendapatkan masalah. Aku tadi telah menelepon Celine, memintanya mencari dokter terbaik untuk membantu Valerie menyelamatkan anak yang ada di dalam perutnya."
"Apa kamu ingin Valerie melahirkan anak itu?" Elle bertanya kepada Galant. Elle merasa anak yang ada di perut Valerie bukanlah anak Dicky jadi Elle berpikir bahwa informasi yang ada di tangan Galant ada kaitannya dengan hal itu.
"Melihat kejadian tadi, saat ini anak itu belum tentu lahir dan Valerie sangat mengharapkan itu, tetapi jika tidak ada aborsi kali ini, apa yang akan Valerie lakukan selanjutnya?" Galant menaikkan alis
Next bab mengandung adegan 21+ harap lebih bijak ya...
"Ya Galant, lakukanlah," jawab Elle dengan menatap lekat manik Galant. Galant tersenyum puas, mendapatkan izin dari Elle. Kilatan matanya sangat memburu. Tangannya mulai membuka resleting dress berwarna merah yang dipakai Elle kemudian melemparkan sembarangan ke lantai. Galant menatap tubuh Elle yang hanya memakai bra dan panties berwarna hitam berenda, sangat menganggumkan, itulah yang dipikirkan Galant. Istrinya memiliki tubuh yang sangat indah dan kulit putih yang mulus. Pipi Elle merona malu karena kini dia hanya memakai bra dan panties. Galant naik ke atas tubuh Elle, dia kembali memagut bibir Elle, ciumannya turun ke leher jenjang Elle. Galant menghirup aroma parfume Elle yang begitu dia sukai. Tangan Galant mulai melepaskan pengait bra hingga bra terlepas dan Galant langsung melemparkannya ke lantai. Galant menatap lekat manik mata Elle, kini mereka saling bertatapan. Tangan Elle menutupi dadanya. Namun, Gala
"Akh! It's so pain Galant. Please take it out!" Elle berusaha mendorong dada Galant, tapi sia-sia. Meskipun ini bukan kali pertama bagi Elle, tetapi tetap saja rasa sakitnya masih terasa seperti saat pertama kali. Galant menggeram, menahan erangan. "It will be fine Elle. Hanya sakit sebentar," geram Galant. Dia memejamkan matanya menikmati setiap hentakannya pada tubuh Elle. Elle mendongakkan kepalanya saat Galant menghentakan miliknya dengan keras. Elle terus mendesah dan mengerang. Rasa sakit perlahan mulai terobati dengan kenikmatan. "Katakan jika kau milikku Elle, katakan please," bisik Galant serak. Dia mencium sudut mata Elle yang mengeluarkan air mata. "Yes, i'm yours Galant," desah Elle. Galant tidak henti menghentakan miliknya, dia menambah temponya dengan cepat. Elle kembali menjerit. Tangan Elle memeluk erat tubuh Galant. Suhu di kamar kini terasa begitu panas. Bahkan AC di kamar tidak terasa bagi
Telah datang berita dari rumah sakit. Berita yang datang sesuai dengan harapan Galant. Anak Valerie dapat diselamatkan. Celine sungguh memberikan berita yang akurat. "Apa kamu tahu Elle? Berdasarkan pemeriksaan, usia kandungan Valerie adalah kurang dari dua bulan, usia kandungannya itu hampir sama dengan usia kandunganmu. Bukankah dengan kata lain Valerie telah hamil ketika Dicky masih menikah denganmu?" Celine sangat marah ketika mengatakan informasi itu. Dia terus menghina Dicky dan Valerie yang tidak tahu malu. Celine sangat ingin melakukan tes DNA tanpa harus menyakiti janin yang ada di kandungan Valerie, tetapi untuk melakukan hal itu janin harus berusia paling tidak 10 minggu. Valerie tidak mengalami keguguran kali ini jadi juga tidak bisa melakukan tes. Jika Celine begitu kecewa dengan hasil tersebut, berbeda dengan Elle. Elle tidak merasakan kecewa karena dia mengingat perkataan Galant yang menunggu kematian lebih menyakitkan d
Elle menghela nafas pelan. "Bukankah kita sudah membuat kesepakatan kalau kita akan menyembunyikan identitasku." "Tenang saja tidak akan ada yang tahu identitas kamu yang sebenarnya. Mereka hanya akan mengenalmu sebagai asisten pribadi presdir," balas Galant dengan tenang sembari menikmati sarapan paginya. "Ya sudah terserah kamu saja," jawab Elle. "Apa kamu sudah selesai? Kita berangkat sekarang." Galant mengakhiri sarapannya. Dia langsung beranjak dari tempat duduknya dan melangkah meninggalkan ruang makan. Elle pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menyusul Galant menuju mobil yang telah disiapkan. *** Perjalanan menuju D'reux Company membutuhkan waktu 30 menit. Kini mobil yang membawa Galant dan Elle, tengah memasuki lobby perusahaan. Mereka langsung turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam. Para karyawan yang berada di area lobby, menyapa dan menundukan kepala mereka kala melihat G
"Tentu saja bukan hanya itu alasannya. Aku sangatlah egois, ingin setiap saat melihatmu setiap saat." Galant tersenyum. Dia terlihat sangat tampan hingga membuat pipi Elle merona dan jantungnya berdegup lebih kencang. "Baiklah kalau begitu, tapi tetap saja saat ini kamu tidak boleh memberitahu ke orang tentang hubungan kita atau nanti aku akan merasa canggung," balas Elle. "Ok, aku mengerti." Galant menganggukkan kepalanya. Elle menghela nafas dalam-dalam kemudian melangkah menuju meja kerjanya. Ada kegembiraan yang tak terucapkan saat melihat meja kerja yang rapi. "Apa tugas hari ini?" ucap Elle bersemangat. Galant mengambil secara langsung sebuah folder yang berisi berkas-berkas untuk Elle. "Di dalam folder ini ada beberapa berkas yang bisa kamu pelajari. Jika ada yang tidak kamu pahami, kamu bisa bertanya secara langsung kepadaku. Beberapa waktu terakhir kamu sudah membaca banyak buku,
"Apakah aku sangat tampan? Kamu sampai tidak bisa menggerakkan matamu." Tatapan Galant yang sedari tadi ke notebook kini telah beralih ke Elle. Dia memergoki Elle yang tengah menatap intens dirinya tanpa berkedip. "Iya ... sangat tampan," jawab Elle. "Malam hari—" Galant menjeda lalu menyeringai. Dia membawa tangannya mengelus bibir ranum Elle. "Selalu ada waktu untukmu agar bisa menatapku di malam hari, bahkan kita bisa melakukan hal hebat di waktu itu." lanjutnya setengah berbisik di telinga Elle kemudian mengecup lembut pipi Elle. Ucapan Galant benar-benar membuat pipi Elle merona. Elle langsung menutup mulut Galant dengan tangannya. "Apa yang kau katakan ini, Galant! Astaga kenapa kau berbicara seperti ini!" Galant menarik tangan Elle lalu mengecupi punggung tangannya. "Berkonsentrasilah, jika kamu menggodaku lagi aku akan menciummu." "Enak saja! Mana ada aku menggodamu," elak Elle segera. Elle menyipitk
Elle mengernyitkan dahinya, dia merasa Chloe melakukan semua itu dengan sengaja. Chloe sedang mengerjai Elle, tetapi Elle kembali mengingat sebagai asisten pribadi presdir pekerjaan seperti itu sudah menjadi tugasnya. Elle melihat Galant akan membuka mulut untuk berkata-kata, tapi dengan cepat Elle menyelanya. "Presdir, apakah Tuan juga menginginkan sesuatu untuk diminum?" Elle sengaja berkata begitu agar terkesan resmi. Galant hanya bisa mengangguk pelan dan terus menatap Elle tanpa berkata apa-apa. "Apa yang ingin Nona Zariel minum?" tanya Elle kepada Chloe. "Green Mountain Coffee." tatapannya jatuh pada Galant, sepertinya Chloe sengaja ingin menunjukkan seberapa dekatnya dia dan Galant dengan menunjukkan minuman favorite mereka. "Oh iya, jangan lupa punya Kak Galant tanpa gula sama sekali sedangkan aku beri sedikit saja gulanya, awas jangan sampai terlalu manis." "Baik, tunggu sebentar." Elle tersenyum da
Elle jadi merasa tertampar dan sangat malu. Karyawan adalah salah satu citra bagi perusahaan besar D'reux Group jadi mematuhi peraturan perusahaan merupakan poin penting yang tidak boleh dilanggar. Tidak membawa pakaian cadangan bagi karyawan level up merupakan bentuk pelanggaran aturan perusahaan. "Eem ... itu, sebenarnya pakaian yang aku pakai saat ini adalah pakaian cadanganku. Hari ini aku tidak sengaja telah menumpahkan minuman dan terkena pakaianku." Elle mencoba untuk berdalih. "Bagaimana jika aku membantumu membeli satu pakaian untukmu?" Alis Chloe berkerut lebih dalam lagi, dia merasa heran. "Sudah menumpahkan minuman lebih dari sekali?" "Kalau begitu akan merepotkan kamu. Belikan aku pakaian dengan merek yang sama dengan pakaian yang aku pakai sekarang ini. Kamu bisa membelinya di pusat perbelanjaan yang letaknya tidak jauh dari perusahaan." Chloe mengeluarkan sebuah kartu bank lalu langsung memberikan kepada Elle. Pipi Elle
"Oh iya Archie, apakah kamu ada mendengar sesuatu baru-baru ini? Apakah ... apakah sejak awal Galant sudah mencurigai rencana kita kemarin?" tanya Elle dengan suara yang bergetar. Dia membombardir Archie dengan pertanyaan bertubi-tubi."Galant sangatlah pintar. Pada awalnya ketika aku berpura-pura menggugurkan anak untuk menipunya dengan bantuan Archie, Galant menyakini semua kejadian itu adalah benar. Karena alasan Elle dengan tega menggugurkan anaknya itu Galant pun menjadi marah. Jika Galant sedang marah dan merasa ada yang janggal maka dia tidak akan menunda untuk menyelidikinya.Aku telah mengetahui kemampuannya dalam menyelidiki, aku benar-benar khawatir dia akan menemukan sesuatu."Archie menekan pundak Elle, mencegahnya agar tidak banyak bergerak. Archie menenangkan Elle dengan berkata, "Tidak ... jangan khawatir, dokter yang membantu operasimu sudah tidak berada di kota itu lagi, Galant tidak akan menemukannya.""Kalau begitu maksudmu
Pada awalnya Elle tidak ingin berpikir terlalu banyak. Waktu itu dia hanya berpikir tidak ingin menyikirkan anaknya dan segera pergi dari Galant. Namun, di saat sekarang anak-anak ini akan segera terlahir di dunia, entah kenapa Elle mulai khawatir. Hanya saja saat ini Elle tidak mempunyai banyak waktu untuk berpikir mengenai hal itu. "Akhh ...." Elle menjerit keras, tubuhnya gemetaran. Dia menarik napas yang dalam dan mengeluarkannya dari mulut. Dokter dan perawat masuk ke dalam ruang bersalin. Mereka mempersiapkan alat-alat medis. Kemudian, sang dokter memeriksa jalan lahir Elle. "Nyonya Eleonora, anda harus mendorong dengan kuat. Kepala bayi sudah terlihat, Nyonya," ucap sang dokter. Elle mengangguk lemah, kemudian dia mendorong sekuat mungkin. Archie mengusup ke samping Elle, dia terus memberikan kekuatan padanya. "Akkhhh-" Elle menjerit keras, dia menarik napas yang dalam dan mengeluarkannya dari mulut. Archie m
"Archie ... perutku sakitt!" Elle merintih kesakitan dengan wajah yang begitu pucat. Elle menghela nafas, dia tidak tahu apakah akan melahirkan lebih cepat dari perkiraan. Tiba-tiba Elle merasakan kakinya basah akan cairan yang mengalir sangat cepat. "Cairan ketuban! Seperti sudah pecah." "Kamu sedang di gerbang pintu perusahaan, 'kan? Jangan bergerak, aku akan segera ke sana." Archie berbicara dengan nada yang sangat cemas bahkan dari earphone Elle terdengar suara langkah kaki yang terburu-buru. Sempat terdengar juga Archie yang memerintahkan seseorang untuk menghubungi ambulans kemudian Elle mendengar suara mesin mobil yang dinyalakan. "Elle jangan takut ... apakah kamu mengingat tindakan yang telah kamu pelajari di kelas ibu hamil sebelumnya?" Kata-kata Archie yang masuk ke telinga tiba-tiba seperti sebuah petunjuk di kala pikiran Elle sedang panik. "Ingat!" kata Elle dengan yakin. Sebelumnya Archie mem
Elle seperti orang tenggelam yang akan mati, tetapi beruntung menemukan kayu apung untuk dirinya. Kayu apung itu adalah Archie. Archie adalah penyelamatnya. Maka dari itu, Elle hanya bisa menunggu hingga kondisi tubuhnya membaik lalu bekerja keras sebagai imbalan atas upaya Archie selama ini. Beruntung setelah seminggu kondisi Elle perlahan-lahan membaik. Di bawah bimbingan Archie, Elle mulai belajar tentang bisnis ekspor dan impor. Sejak Elle keluar dari tempat Celine hingga beberapa minggu berada di Berlin Elle belum pernah menghubungi Celine. Elle sedikit merasa tidak enak mengenai hal itu karena selama ini jika Elle berada dalam kesulitan, Celine lah yang mendampinginya. Maka hari ini Elle mencoba menghubungi Celine. Celine yang dihubungi oleh Elle merasa kaget sekaligus senang. Dalam pembicaraannya lewat sambungan telepon, Celine mengatakan jika dirinya terkejut ketika Galant memberitahu kalau Elle telah menggugurkan kandungannya.
Semua yang terjadi adalah rencana Archie. Elle tidak benar-benar menggugurkan anak dalam kandungannya. Dia hanya melakukan pembersihan rahim. Dokter yang melakukannya juga telah diatur oleh Archie. Archie juga mempunyai bisnis di kota ini. Relasi Archie juga bisa dikatakan banyak seperti Galant. Jadi dia juga bisa dengan mudah menemukan kenalan yang bisa membantunya. Elle memang diberi obat bius, tetapi dosis obat bius yang diberikan tidak terlalu besar sehingga hanya membuat dirinya terlihat lemah dan tidak membahayakan janin di perutnya. Sedangkan darah yang dilihat oleh Galant tadi adalah milik seorang gadis kecil yang baru saja menjalani operasi. Galant melihatnya sehingga dia berpikir seakan Elle sedang menjalankan operasi. Elle beristirahat sejenak di ruang operasi sedangkan Archie membawa dan akan menguburkan sesuatu yang mereka anggap 'janin' tersebut. 
Tanpa izin dan dengan berani Elle menatap Galant dan Galant pun membalas tatapan Elle. Mereka saling beradu pandang beberapa saat. Waktu terasa berhenti saat itu juga. Galant menggeretakkan giginya, otot-otot di wajahnya bergetar, tatapannya begitu tajam. Elle sedikit takut melihat Galant yang seperti itu. Elle mengepalkan tangan dengan erat. Rasa sakit akibat tancapan kuku di telapak tangan membuat Elle tetap sadar dan mengingatkan bahwa dirinya tidak bisa lagi jika mundur. Tiba-tiba Galant tersenyum, tetapi senyumnya tidak sampai mencapai matanya lebih tepatnya Galant tersenyum devil. "Eleonora, jika sekarang kamu menyingkirkan anak itu, aku ... Galant Devereux mulai hari ini juga tidak akan berhubungan denganmu." "Baik!" Elle berkata menekankan. Dia menelan ludah yang terasa pahit lalu tersenyum kecil pada Galant meskipun hatinya sakit dan tidak berhenti bergetar. Elle yang masih memanda
"Tidak boleh!" Elle berucap tegas dan menatap Archie dengan tatapan peringatan. "Ternyata rencananya adalah dia ingin menggugurkan anakku!" batin Elle. Elle yang sedang menatap Archie seketika menjadi takut. Seolah merasa jika Archie adalah orang yang akan mengambil nyawa anaknya dengan tangannya. Archie tertegun sesaat. Dia tidak menyangka jika Elle akan bereaksi seperti itu, tetapi keterkejutan di sorot matanya seolah hanya bersinar sebentar saja lalu kembali tenang. Hanya saja dari sorot matanya Elle dapat melihat pancaran sedikit rasa kecewa. "Maksudku bukan benar-benar menyuruhmu menggugurkan anak dalam perutmu itu," kata Archie. Elle tertegun dan mengerutkan keningnya, "Jadi maksudmu?" "Elle, aku bisa membantumu." Suara Archie terdengar berat. Matanya terus tertuju kepada Elle. Elle membalas tatapan Archie. Membuat jantungnya berdegup kencang la
Elle berbicara dengan nada yang tidak menyindir sedikit pun. "Kalau kamu tidak percaya kamu bisa pergi mencari tahu. Berdasarkan kemampuanmu, kamu ingin mencari tahu tentang apapun pasti akan mudah bagimu atau bahkan kamu sudah mencari tahu?" Saat kalimat tersebut keluar, Elle semakin yakin bahwa Galant sudah mencari tahu tentang Archie. Galant serba ingin tahu, serba ingin menggenggam segalanya dalam genggamannya. Proses perceraian mereka pun semua dibawah kendalinya. Tentu saja, kapan Elle bertemu dengan Archie, tidak mungkin Galant tidak tahu. "Tuan Kyne, pulanglah terlebih dahulu. Jika kamu pergi ke bandara sekarang kemungkinan masih sempat ...." Sebenarnya Elle juga tidak yakin akan pembicaraannya, tapi yang Elle tahu Archie harus berangkat ke luar negeri. Kalau Elle sampai menghambat pekerjaannya, dia akan merasa sangat tidak enak. Namun, Archie malah tersenyum dan melihat ke arah Galant. "Tuan Devereux, aku ingin ber
Melihat Elle yang histeris, Galant langsung memeluk Elle lalu berbisik di telinganya, "Tidak apa-apa, tidak akan ada apa-apa. Aku akan mencari dokter terbaik untukmu."Elle memberontak, ingin melepaskan diri dari dekapannya. Kata-kata Galant sedikitpun tidak membuat Elle merasa tenang, tetapi malah sebaliknya. Elle merasa Galant hanya ingin mempertahankan wajahnya.Elle mendengarkan Galant berbicara dengan dokter yang sedang mengobati dirinya agar mencari dokter bedah plastik yang terbaik dan paling hebat juga mendengar Galant yang menyuruhnya agar tidak takut, air mata Elle pun berhenti berlinang. Elle juga sudah tidak menangis.Hanya saja Elle merasa seperti kehilangan seluruh tenaganya. Berada di dalam pelukan Galant, Elle tidak menangis, tidak berisik, juga tidak bergerak meskipun jarum yang menusuk dagingnya memberi rasa sakit yang luar biasa. Namun, Elle lebih dapat merasakan rasa sakit di hatinya yang terasa sangat sakit.Do