"Apa yang telah kamu bicarakan!" amarah Chloe langsung meledak.
Galant menghembuskan nafas pelan lalu mengeluarkan sesuatu yang ada di saku jasnya. "Aku tidak asal berbicara, buku pernikahan ini merupakan bukti bahwa pernikahan kami sah."
Dengan cepat Chloe merebut buku pernikahan tersebut dari tangan Galant. Di bacanya isi buku itu. Melihat tulisan yang tertera di buku itu seketika tubuhnya terhuyung, air matanya mengalir dengan deras.
"I-ini tidak mungkin, tidak ... ini pasti palsu. Kak Galant, kamu tidak bisa ... tidak bisa menikahi wanita ini." Tangisan Chloe semakin menjadi bahkan Elle yang juga seorang wanita tidak tega melihat Chloe menangis seperti itu.
Galant tidak memperdulikan Chloe, dia tetap menatap dingin Chloe kemudian mengambil kembali buku nikah dari tangan Chloe.
"Tidak ada yang tidak bisa. Wanita ini sekarang adalah kakak ipar kamu. Kami adalah sepasang suami istri yang telah menikah denga
Elle mendesah pelan. "Sepertinya pernikahanku dengan Galant tidak akan berjalan dengan baik. Apakah mertua dan menantu akan menjadi musuh?" Elle kembali menghela nafas, dia mengikuti bibi Anna yang melangkah menuju kamar yang telah dipersiapkan. Setelah melewati segala hal yang terjadi hari ini Elle merasa lelah, dia baringkan tubuhnya di atas tempat tidur dan dalam sekejap dia tertidur pulas. Perlahan Elle membuka kedua matanya, dia mengerjap lalu mengedarkan pandangan ke seluruh sudut kamar. Elle baru mengingat dirinya tertidur hingga tidak terasa langit telah menggelap. Dia beranjak dari tempat tidur dan melangkah menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai mandi dan mengganti pakaian, Elle langsung melangkah keluar kamar. Saat Elle sudah berada di lantai satu dia mengedarkan pandangannya. "Sepi sekali kediaman ini, pasti dia belum pulang," gumam Elle. Bibi Anna yang mengetahui keberadaan Elle
"Apa yang sedang kamu lakukan?" Suara bariton terdengar dari arah belakang. Saat Elle memutarkan badannya untuk mengetahui siapakah yang sudah datang dia di kejutkan dengan Galant yang sudah berada di sampingnya. Bibi Anna tertawa kecil melihat hal itu."Tuan sudah pulang, kebetulan sekali." Bibi Anna tersenyum bahagia menyambut kedatangan Galant.Berada sangat dekat dengan Galant membuat Elle menjadi tegang maka dengan cepat Elle memutar kembali badannya ke posisi semula kemudian menyalakan api dan memasukkan mie yang telah di olah tadi ke dalam panci dan mulai memasaknya."Aku bertanya padamu, apa yang sedang kamu lakukan?""Elle tahu kalau Tuan sedang berulang tahun hari ini jadi dia membuatkan mie untuk Tuan," kata bibi Anna sembari tersenyum lebar."Mie?" gumam Galant.Dengan sedikit malu-malu Elle berkata, "Selamat ulang tahun. Dulu sewaktu aku kecil dan masih hidup dengan ayahku jikalau ada an
Galant menatap Elle dengan tatapan yang begitu dalam dan intens, pelukan Galant di pinggang Elle lebih dipererat lagi daripada sebelumnya. Wajahnya pun semakin mendekat ke wajah Elle dengan suaranya yang berat Galant berkata, "Kita adalah suami istri." Degh! Jantung Elle serasa berhenti sejenak. "Apa maksudnya ini? Apa maksud dari perkataan kamu?" Galant tidak menjawab, dia terus memandangi Elle dengan intens. Mendadak pikiran Elle menjadi kacau balau saat itu. "G-Galant ... walaupun kita adalah suami istri, tapi di antara kita tidak ada perasaan. Kita berdua hanya saling bekerja sama saja." Suara Elle sedikit gemetar mengatakan itu pada Galant. "Apa kamu lupa? Isi dalam surat perjanjian tertulis dengan jelas, salah satu pointnya menyatakan bahwa kamu harus memenuhi tugas sebagai seorang istri. Hal itu sudah sewajarnya, termasuk menyelesaikan kebutuhan jasmani maupun biologisku." Seketika itu mata Elle membu
"Wah ... wah, lihatlah dengan siapa kita bertemu? Kita sungguh beruntung. Eleonora, kali ini aku ingin melihat kamu mau bersembunyi di mana lagi!" seru Tania seraya mengangkat tangannya. Seketika Elle menjadi takut, badannya gemetar kemudian dia refleks mundur mengarah ke belakang bersembunyi di antara para pengawalnya sedangkan pengawal yang berada di depan Elle dengan segera maju dan mencengkeram kepalan tangan yang di angkat Tania. "Elle, apa yang kamu lakukan?!" Valerie berteriak sangat keras hingga dalam sekejap suaranya itu menarik perhatian orang-orang yang ada di sekitar. Dengan adanya pengawal, Elle merasa jauh lebih aman. Sebenarnya Elle merasa sedikit bingung dengan kehadiran Tania dan Valerie di rumah sakit itu. "Ini adalah rumah sakit ibu dan anak. Selain masalah kandungan, ibu hamil dan anak tidak ada lagi yang lainnya. Mereka berdua datang ke sini untuk apa?" tanya Elle dalam hati. Elle sedikit
"Kau ...." Valerie begitu emosi hingga menghentakkan kakinya lalu tanpa sadar berteriak dengan kencang. "Kita melakukannya tidak hanya kali itu saja! Kita sudah sering kali melakukannya!" "Oh ... jadi kamu dan Dicky sudah melakukannya berkali-kali?" Elle tertawa dingin. Meskipun di dalam hati merasa sangat benci dan ingin sekali meluapkan amarahnya, tetapi Elle tetap berbicara dengan sangat tenang. Orang-orang yang berada di sekeliling mulai saling berbisik membicarakan hal yang baru saja mereka dengar. Pasien di rumah sakit ibu dan anak yang Elle datangi memang tidak terlalu banyak, tetapi orang-orang yang datang ke rumah sakit tersebut kebanyakan adalah orang-orang penting, kaya raya, berkuasa dan memiliki kedudukan. Elle menatap Tania. "Benar apa yang dikatakan oleh Valerie, antara aku dan Dicky tidak pernah terjadi apapun jadi anak yang aku kandung sudah pasti bukan anak Dicky. Sekarang aku dan Dicky telah berpisah jadi aku mengand
"Waah, selamat untukmu ya Elle!" ucap Celine dengan begitu antusias seraya menggenggam tangan Elle. "Apanya yang bisa diselamati ...." Elle tertawa pahit lalu menunjukkan surat perjanjian antara dirinya dan Galant kepada Celine. Apa yang sebenarnya terjadi antara dirinya dan Galant sungguh tidak mengenakkan jika harus terus di simpan sendiri dalam hati maka dari itu Elle berpikir sebaiknya mengatakannya kepada Celine. "Lalu, apa rencana kamu selanjutnya?" tanya Celine, alisnya mengerut. Rasa antusias yang ada sebelumnya telah sirna. Elle menghela nafas pelan sambil mengaduk kopi yang ada di depannya, terbesit rasa khawatir di dalam hatinya. "Entahlah, aku juga tidak tahu. Sekarang mungkin hanya bisa maju selangkah berpikir selangkah." Saat ini yang ada di pikiran Elle adalah meskipun dirinya dan Galant sudah menandatangani surat perjanjian juga sudah mendaftarkan pernikahan dan memiliki buku nikah yang sah,
"Hamil? Wanita murahan itu?!" Celine sangat membenci Valerie atau mungkin juga dia merasa jijik di buatnya hingga memaki dengan sebutan wanita murahan. Anehnya jika dibandingkan dengan kemarahan yang di rasa Celine saat ini, Elle malah tidak merasa begitu marah. Elle menceritakan kepada Celine semua kejadian hari itu yang terjadi di rumah sakit ibu dan anak dimana dirinya bertemu dengan Tania dan Valerie. BRAK! Celine menggebrak meja untuk meluapkan emosinya kemudian dia berkata, "Dasar nenek sihir dan wanita murahan! Beraninya menindas yang lemah!" "Hey, siapa yang kamu kata lemah?" protes Elle. "Kamu ... kamu terlalu lemah. Bukankah di sisimu ada empat orang pengawal yang menjaga dan siap melaksanakan perintahmu?! Kenapa kamu tidak menyuruh pengawalmu untuk memberi pelajaran kepada mereka berdua? Bukankan seperti itu akan sangat melegakan." Elle tertawa karena merasa geli meliha
Elle memiliki 2 alasan saat memilih jurusan kedokteran. Pertama adalah karena Aida memiliki penyakit jantung dan yang kedua karena profesi dokter adalah pekerjaan yang bagus. Mengenai masalah senang atau tidak senang, Elle tidak terlalu memikirkannya. Menurut Elle, orang yang memiliki banyak uang baru memiliki hak untuk berbicara mengenai kesenangannya, sedangkan bagi orang seperti dirinya hanya bisa berpikir bagaimana caranya bertahan hidup. Melihat Elle yang termenung, alis dan kening Galant jadi mengerut. "Kalau kamu tidak menyukainya kamu tidak perlu susah payah membuat dirimu lelah seperti ini. Kalau dirimu ingin bekerja, kamu juga bisa mencoba pekerjaan lain." setelah mengatakan itu Galant berbalik kemudian berlalu pergi dari kamar Elle. Elle tidak terlalu memikirkan kata-kata Galant. Sebenarnya dia ingin mencoba pekerjaan lain itu, tetapi dia tidak memiliki keahlian lain selain di bidang kedokteran lagipula pekerjaan lain tidak
"Oh iya Archie, apakah kamu ada mendengar sesuatu baru-baru ini? Apakah ... apakah sejak awal Galant sudah mencurigai rencana kita kemarin?" tanya Elle dengan suara yang bergetar. Dia membombardir Archie dengan pertanyaan bertubi-tubi."Galant sangatlah pintar. Pada awalnya ketika aku berpura-pura menggugurkan anak untuk menipunya dengan bantuan Archie, Galant menyakini semua kejadian itu adalah benar. Karena alasan Elle dengan tega menggugurkan anaknya itu Galant pun menjadi marah. Jika Galant sedang marah dan merasa ada yang janggal maka dia tidak akan menunda untuk menyelidikinya.Aku telah mengetahui kemampuannya dalam menyelidiki, aku benar-benar khawatir dia akan menemukan sesuatu."Archie menekan pundak Elle, mencegahnya agar tidak banyak bergerak. Archie menenangkan Elle dengan berkata, "Tidak ... jangan khawatir, dokter yang membantu operasimu sudah tidak berada di kota itu lagi, Galant tidak akan menemukannya.""Kalau begitu maksudmu
Pada awalnya Elle tidak ingin berpikir terlalu banyak. Waktu itu dia hanya berpikir tidak ingin menyikirkan anaknya dan segera pergi dari Galant. Namun, di saat sekarang anak-anak ini akan segera terlahir di dunia, entah kenapa Elle mulai khawatir. Hanya saja saat ini Elle tidak mempunyai banyak waktu untuk berpikir mengenai hal itu. "Akhh ...." Elle menjerit keras, tubuhnya gemetaran. Dia menarik napas yang dalam dan mengeluarkannya dari mulut. Dokter dan perawat masuk ke dalam ruang bersalin. Mereka mempersiapkan alat-alat medis. Kemudian, sang dokter memeriksa jalan lahir Elle. "Nyonya Eleonora, anda harus mendorong dengan kuat. Kepala bayi sudah terlihat, Nyonya," ucap sang dokter. Elle mengangguk lemah, kemudian dia mendorong sekuat mungkin. Archie mengusup ke samping Elle, dia terus memberikan kekuatan padanya. "Akkhhh-" Elle menjerit keras, dia menarik napas yang dalam dan mengeluarkannya dari mulut. Archie m
"Archie ... perutku sakitt!" Elle merintih kesakitan dengan wajah yang begitu pucat. Elle menghela nafas, dia tidak tahu apakah akan melahirkan lebih cepat dari perkiraan. Tiba-tiba Elle merasakan kakinya basah akan cairan yang mengalir sangat cepat. "Cairan ketuban! Seperti sudah pecah." "Kamu sedang di gerbang pintu perusahaan, 'kan? Jangan bergerak, aku akan segera ke sana." Archie berbicara dengan nada yang sangat cemas bahkan dari earphone Elle terdengar suara langkah kaki yang terburu-buru. Sempat terdengar juga Archie yang memerintahkan seseorang untuk menghubungi ambulans kemudian Elle mendengar suara mesin mobil yang dinyalakan. "Elle jangan takut ... apakah kamu mengingat tindakan yang telah kamu pelajari di kelas ibu hamil sebelumnya?" Kata-kata Archie yang masuk ke telinga tiba-tiba seperti sebuah petunjuk di kala pikiran Elle sedang panik. "Ingat!" kata Elle dengan yakin. Sebelumnya Archie mem
Elle seperti orang tenggelam yang akan mati, tetapi beruntung menemukan kayu apung untuk dirinya. Kayu apung itu adalah Archie. Archie adalah penyelamatnya. Maka dari itu, Elle hanya bisa menunggu hingga kondisi tubuhnya membaik lalu bekerja keras sebagai imbalan atas upaya Archie selama ini. Beruntung setelah seminggu kondisi Elle perlahan-lahan membaik. Di bawah bimbingan Archie, Elle mulai belajar tentang bisnis ekspor dan impor. Sejak Elle keluar dari tempat Celine hingga beberapa minggu berada di Berlin Elle belum pernah menghubungi Celine. Elle sedikit merasa tidak enak mengenai hal itu karena selama ini jika Elle berada dalam kesulitan, Celine lah yang mendampinginya. Maka hari ini Elle mencoba menghubungi Celine. Celine yang dihubungi oleh Elle merasa kaget sekaligus senang. Dalam pembicaraannya lewat sambungan telepon, Celine mengatakan jika dirinya terkejut ketika Galant memberitahu kalau Elle telah menggugurkan kandungannya.
Semua yang terjadi adalah rencana Archie. Elle tidak benar-benar menggugurkan anak dalam kandungannya. Dia hanya melakukan pembersihan rahim. Dokter yang melakukannya juga telah diatur oleh Archie. Archie juga mempunyai bisnis di kota ini. Relasi Archie juga bisa dikatakan banyak seperti Galant. Jadi dia juga bisa dengan mudah menemukan kenalan yang bisa membantunya. Elle memang diberi obat bius, tetapi dosis obat bius yang diberikan tidak terlalu besar sehingga hanya membuat dirinya terlihat lemah dan tidak membahayakan janin di perutnya. Sedangkan darah yang dilihat oleh Galant tadi adalah milik seorang gadis kecil yang baru saja menjalani operasi. Galant melihatnya sehingga dia berpikir seakan Elle sedang menjalankan operasi. Elle beristirahat sejenak di ruang operasi sedangkan Archie membawa dan akan menguburkan sesuatu yang mereka anggap 'janin' tersebut. 
Tanpa izin dan dengan berani Elle menatap Galant dan Galant pun membalas tatapan Elle. Mereka saling beradu pandang beberapa saat. Waktu terasa berhenti saat itu juga. Galant menggeretakkan giginya, otot-otot di wajahnya bergetar, tatapannya begitu tajam. Elle sedikit takut melihat Galant yang seperti itu. Elle mengepalkan tangan dengan erat. Rasa sakit akibat tancapan kuku di telapak tangan membuat Elle tetap sadar dan mengingatkan bahwa dirinya tidak bisa lagi jika mundur. Tiba-tiba Galant tersenyum, tetapi senyumnya tidak sampai mencapai matanya lebih tepatnya Galant tersenyum devil. "Eleonora, jika sekarang kamu menyingkirkan anak itu, aku ... Galant Devereux mulai hari ini juga tidak akan berhubungan denganmu." "Baik!" Elle berkata menekankan. Dia menelan ludah yang terasa pahit lalu tersenyum kecil pada Galant meskipun hatinya sakit dan tidak berhenti bergetar. Elle yang masih memanda
"Tidak boleh!" Elle berucap tegas dan menatap Archie dengan tatapan peringatan. "Ternyata rencananya adalah dia ingin menggugurkan anakku!" batin Elle. Elle yang sedang menatap Archie seketika menjadi takut. Seolah merasa jika Archie adalah orang yang akan mengambil nyawa anaknya dengan tangannya. Archie tertegun sesaat. Dia tidak menyangka jika Elle akan bereaksi seperti itu, tetapi keterkejutan di sorot matanya seolah hanya bersinar sebentar saja lalu kembali tenang. Hanya saja dari sorot matanya Elle dapat melihat pancaran sedikit rasa kecewa. "Maksudku bukan benar-benar menyuruhmu menggugurkan anak dalam perutmu itu," kata Archie. Elle tertegun dan mengerutkan keningnya, "Jadi maksudmu?" "Elle, aku bisa membantumu." Suara Archie terdengar berat. Matanya terus tertuju kepada Elle. Elle membalas tatapan Archie. Membuat jantungnya berdegup kencang la
Elle berbicara dengan nada yang tidak menyindir sedikit pun. "Kalau kamu tidak percaya kamu bisa pergi mencari tahu. Berdasarkan kemampuanmu, kamu ingin mencari tahu tentang apapun pasti akan mudah bagimu atau bahkan kamu sudah mencari tahu?" Saat kalimat tersebut keluar, Elle semakin yakin bahwa Galant sudah mencari tahu tentang Archie. Galant serba ingin tahu, serba ingin menggenggam segalanya dalam genggamannya. Proses perceraian mereka pun semua dibawah kendalinya. Tentu saja, kapan Elle bertemu dengan Archie, tidak mungkin Galant tidak tahu. "Tuan Kyne, pulanglah terlebih dahulu. Jika kamu pergi ke bandara sekarang kemungkinan masih sempat ...." Sebenarnya Elle juga tidak yakin akan pembicaraannya, tapi yang Elle tahu Archie harus berangkat ke luar negeri. Kalau Elle sampai menghambat pekerjaannya, dia akan merasa sangat tidak enak. Namun, Archie malah tersenyum dan melihat ke arah Galant. "Tuan Devereux, aku ingin ber
Melihat Elle yang histeris, Galant langsung memeluk Elle lalu berbisik di telinganya, "Tidak apa-apa, tidak akan ada apa-apa. Aku akan mencari dokter terbaik untukmu."Elle memberontak, ingin melepaskan diri dari dekapannya. Kata-kata Galant sedikitpun tidak membuat Elle merasa tenang, tetapi malah sebaliknya. Elle merasa Galant hanya ingin mempertahankan wajahnya.Elle mendengarkan Galant berbicara dengan dokter yang sedang mengobati dirinya agar mencari dokter bedah plastik yang terbaik dan paling hebat juga mendengar Galant yang menyuruhnya agar tidak takut, air mata Elle pun berhenti berlinang. Elle juga sudah tidak menangis.Hanya saja Elle merasa seperti kehilangan seluruh tenaganya. Berada di dalam pelukan Galant, Elle tidak menangis, tidak berisik, juga tidak bergerak meskipun jarum yang menusuk dagingnya memberi rasa sakit yang luar biasa. Namun, Elle lebih dapat merasakan rasa sakit di hatinya yang terasa sangat sakit.Do