Share

Chapter 39(sakit hati)

Penulis: Suzy Wiryanty
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dewa mondar mandir di rumah dengan gelisah. Waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam. Namun istri ciliknya belum juga pulang ke rumah. Mang Jaja yang tadi dinterogasinya habis-habisan, hanya mengatakan bahwa Ory tadi bilang, ingin pulang bersama temannya. Teman? Teman yang mana coba? Intan sudah pulang ke rumah sedari tadi, kata Bima.

Dewa kembali memindai jam Jam dinding. Kalau saja jam dinding rumahnya ia bisa berbicara, mungkin ia kesal, karena terus dipelototi setiap detik.

"Sebenarnya kamu ini ke mana, Ory? Apa kamu masih marah sama Mas karena perkataan Mas di cafe itu?

Dewa mengacak-acak rambutnya. Ia cemas karena Ory tidak kunjung pulang. Sejurus kemudian terdengar

Suara kunci yang diputar. Daun pintu pun tiba-tiba terbuka. Dewa menarik napas lega. Ory sudah pulang rupanya. Tetapi tunggu... tunggu... mengapa ia sama sekali tidak mendengar suara kendaraan masuk ke halaman? Tidak mungkin 'kan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 40(galau)

    Bima melirik Ory yang sedari tadi Ory terus saja melamun di mejanya. Tidak biasanya karyawan teladannya ini duduk diam berpangku tangan, padahal sebentar lagi mereka akan menemui beberapa client besar. Hari ini memang telah dijadwalkan untuk menandatangai beberapa kontrak proyek raksasa.Kebiasaan Ory sebelum berangkat menemui client biasanya adalah memeriksa draft-draft perjanjian sekali lagi. Gunanya adalah untuk memastikan semua draft-draft itu clean dan tidak ada typo. Tetapi hari ini sepertinya berbeda. Ory tampak tidak bersemangat sekali bekerja."Kamu kenapa, Ory? Kok lesu sekali? Kamu sakit hmmm?" Bima meraba kening Ory perlahan. Tidak panas. Suhu tubuhnya juga normal-normal saja. Berarti bukan fisiknya yang sakit, tapi psikisnya. Dan hampir bisa dipastikan itu karena suami gilanya, Dewa. Bima tahu dari Clara kalau Ory sedang berencana untuk mengajukan

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 41(kebenaran)

    Reksi kaget saat membuka pintu apartemen dan mendapati kedua orang tua Dewa berdiri di sana. Dewo dan Mita pun tidak kalah kagetnya saat melihat Reksi, mantan pacar anaknya membuka pintu apartemen hanya dengan menggunakan tank top serta short pants saja. Apron floral pink melengkapi penampilan Reksi yang sepertinya sedang memasak."Se—selamat ma—malam Om, Tante. Dewanya sedang mandi. Mari silahkan masuk dulu Om, Tante." Dengan perasaan kacau, Reksi mempersilahkan kedua orang tua Dewa itu masuk ke ruang tamu."Siapa yang datang, Rek—Mama, Papa!" Wajah Dewa seketika memucat melihat kedatangan kedua orang tuanya yang tiba-tiba di apartemennya ini.PLAK! PLAK!Dewa merasakan pipinya begitu panas akibat ditampar sekuat tenaga oleh ibunya. Sementara Reksi tampak mematung melihat kemarahan di wajah Ibu Dewa."Pantas saja Ory tadi mati-matian

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 42(tidak percaya lagi)

    "Ada apa Mas nyusulin Ory ke sini? Tadi Ory kan sudah bilang pada Mang Jaja, kalau Ory pulangnya bareng teman. Jadi nggak usah dijemput lagi.""Cecurut busuk ini teman yang kamu maksud? Yang saat kamu dibully dia entah ada di mana, dan saat kamu hilang dia juga tidak tau apa-apa. Jangan-jangan nanti saat kamu sekarat di jalan, kamu cuma dilangkahinya saja. Yakin kamu mau diantar pulang manusia modelan datar, dingin, beku begini?" Dewa mendecih sinis"Itu kan cuma penampakan luar aja yang datar, dingin, beku. Kalau di dalamnya gue itu panas, menggairahkan dan memuaskan." Arkan menjawab santai. Tetapi matanya melirik Ory sambil mengedipkan sebelah matanya."Eh busetttt. Entu Arkan makin lama makin lemes aja mulutnya. Ini beneran Arkansas Delacroix Bimantara yang ngomong atau cuman lip sync doang sih?!" Satria mengucek-ucek matanya. Ia bingung, seolah-olah Arkan kepalanya ada dua.

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 43(bukti)

    Ory mengerutkan kening, saat mobil Dewa memasuki satu kompeks perumahan elit yang tidak ia kenal. Dewa membunyikan klakson saat tiba di pagar rumah mewah klasik berciri khas western itu. Pintu pagar itu pun terbuka secara otomatis, dan Dewa memberhentikan mobilnya tepat di pintu masuk utama."Ini rumah siapa, Mas? Mau ngapain kita ke sini?""Sudah kamu ikut saja dengan Mas. Nanti semua pertanyaanmu akan terjawab di dalam sana." Dewa membuka pintu mobil dan menghela tangan Ory. Ia membimbing Ory memasuki rumah mewah yang tampak asri itu."Oh sudah sampai ya kalian. Ayo Masuk, Wa. Eh adik kecil ini juga, mari masuk." Wanita cantik yang kemudian Ory ketahui bernama Reksi itu pun tersenyum ramah menyambut kedatangan mereka berdua. Dalam hati Ory terus menduga-duga kejutan apalagi yang nanti akan dialaminya di dalam sana. Karena Ory tahu, wanita inilah yang ada di dalam apartemen suaminya."Mari... mar

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 44(konten dewasa)

    Ory keluar dari kamar mandi hanya berbalut bath rope sepaha. Dia kaget saat melihat Dewa masih anteng di kamarnya. Semenjak Dewa menghianatinya, Ory memang selalu tidur di kamar tamu. Dia bahkan sebisa mungkin menghindari tatap muka dengan Dewa. Ory benar-benar eneg melihat wajahnya."Ngapain masih di sini, Mas?Maaf Ory mau ganti baju dan kemudian tidur. Ory capek sekali seharian ini."Oh, ya sudah. Ayo tidur. Mas juga sehabis mandi ingin langsung tidur. Tapi tidurnya di kamar kita dan ditemani sama kamu. Titik."Sejak tahu Ory berkonspirasi dengan mamanya mengelabuhinya dengan pil pencegah kehamilan, Dewa menjadi kumat egois dan gengsinya.Lihat saja apa yang akan aku lakukan sama kamu, berandal cilik. Aku pastikan bukan depan perut datarmu itu akan terisi oleh benihku!"Ory capek, Mas. Tolong hargai keinginan Ory. Or

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 45(menyesal!)

    "Mas, apa Mas sungguh-sungguh mencintai Ory?" Dewa mengernyitkan keningnya mendengar istrinya menanyakan hal yang sebenarnya tidak perlu untuk dipertanyakan lagi. Bahkan cicak di dinding dan Tobi si ikan arwana yang seumur hidupnya di aquarium pun tahu, kalau ia cinta mati dengan istri ciliknya ini."Pertanyaan macam apa itu Ry? Mulut Mas bahkan sampai pegel terus menerus bilang kalau Mas cinta sama kamu.""Tapi mengapa Mas tidak pernah mengatakannya di depan orang lain? Kenapa Mas selalu menghindar kalau ditanya oleh teman-teman Mas, apakah Mas mencintai Ory? Mas gengsi dan tidak mau mengakui mencintai Ory di depan orang lain dan cuma mau mengatakannya saat berdua dengan Ory? begitu?" Suara Ory mulai bergelombang karena Dewa seolah-olah malu kalau diketah

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 46(keterpaksaan)

    Pintu UGD yang terbuka tiba-tiba mengejutkan Dewa dan Rendra. Mereka berdua bergegas menyambut kedatangan dokter yang menunjukkan air muka resah."Bagaimana keadaan istri saya, Dokter? Apakah ada luka dalam serius yang dialaminya? Tadi kepalanya mengeluarkan banyak sekali darah!"Dengan suara terbata-bata Dewa yang cemas luar biasa langsung mendatangi dokter yang menangani istrinya."Pasien kehilangan banyak darah akibat benturan keras di kepala dan tulang bahu yang bergeser. Selebihnya hanya luka-luka luar akibat bergesekan dengan aspal. Saat ini pasien membutuhkan transfusi darah golongan AB yang agak langka. Sementara stok darah golongan AB di rumah sakit ini dan PMI kebetulan juga dalam keadaan kosong. Apakah ada keluarga pasien yang memiliki golongan darah sama yang bisa menjadi pendonor untuk pasien?""Kedua orang tuanya sudah meninggal dan kebetulan pasien ini anak tunggal. Golongan darah kami sekel

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 47(bukti nyata)

    Ory baru saja menyelesaikan makan siangnya dibantu oleh Bik Asih, saat pintu ruang rawat inapnya terbuka. Dua orang yang sangat dikenalnya muncul. Ya, sepertinya Dewa datang dengan membawa bukti hidup yang semalam dikatakannya. Dewa berdiri tegak di depannya dengan Celine yang menggelendotinya seperti seekor anak koala."Ory... Mas ma-""Cukup, Mas. Mas tidak perlu melanjutkan kata-kata Mas lagi. Ory sudah mengerti dan menyetujui apapun keinginan Mas sekarang. Ory juga akan menunjuk Pak Firman sebagai kuasa hukum Ory. Jadi kita berdua tidak perlu lagi saling bertemu di persidangan. Besok pagi, Bik Asih akan mengambil barang-barang pribadi Ory dari rumah Mas. Ory akan pastikan semua akan berjalan seperti yang Mas inginkan. Kalau tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, Ory ingin istirahat sekarang. Kalau mau keluar jangan lupa pintunya ditutup lagi ya, Mas. Selamat siang Mbak Celine Mas Dewa."Ory pun segera memaling

Bab terbaru

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 53(extra part)

    "Bar, kamu kapan sih menikah Nak? Mama sudah kepengen sekali menggendong cucu dari kamu. Michellia aja anaknya sudah mau dua. Masa kamu kalah sama adikmu, Bar? Umur kamu juga udah tiga puluh tahun, lho. Mama kadang heran, papamu itu dulu, pacarnya di setiap sudut kota ada. Di setiap tikungan rumah juga ada. Lah kamu, umur segini juga pacarannya cuma satu kali. Perempuan di dunia ini tidak semuanya sama seperti Diandra, Bar. Nggak semua nya materialiatis. Atau kamu mama jodohin mau?" Ory yang sudah putus asa ketika melihat anak sulungnya masih betah melajang diusianya yang ke tiga puluh, mulai berpikir untuk menjodohkan anaknya dengan salah satu anak dari sahabat-sahabatnya. Akbar yang hanya pernah pacaran sekali saja dengan Diandra Sasmita, teman sekampusnya selama tiga tahun. Dan ternyata pada tahun ketiga itulah, Diandra tiba-tiba meminta putus dari Akbar, dan menikah dengan seorang duda seusia ayahnya karena faktor harta. Semenjak itu Akbar merasa kalau wanita itu

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 52(jadi ayah/end)

    Dewa akui dia bukanlah orang yang baik-baik amat. Dosanya masih bleberan ke mana-mana. Ibadah pun sekedarnya saja. Dalam doa rasa-rasanya dia tidak pernah meminta apa-apa. Tapi saat ini, untuk pertama kalinya, dia sungguh-sungguh berdoa kepada yang Maha Kuasa, untuk keselamatan istri dan anaknya. Untuk pertama kalinya juga, dia bisa merasakan bagaimana seseorang bisa mencintai orang lain, melebihi cintanya pada diri sendiri.Dewa mulai membaca ayat kursi satu kali, surat al-A'raf ayat 54 dan surat Al-Falaq satu kali. Tidak lama kemudian Ory pun sampai pada bukaan terakhir dan mulai mengejan."Ahhhhhh! Ya Allah!" Ory mulai mengejan sekuat tenaga. Rasa sakitnya bahkan sampai membuatnya tidak malu lagi untuk menjerit sekuat-kuatnya."Ayo mulai lagi, tarik napas, mulai!" Dokter Ajeng memberi aba-aba." Ya Allah, sakit ya Allah!" Di tengah perjuangannya melahirkan anaknya ini, tiba-tiba Ory terbayang i

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 51(epilog)

    Ory mengaduh kesakitan saat hendak meraih remote tv di kamarnya. Sebenarnya dari dini hari tadi, perutnya terus saja berkontraksi. Tetapi Ory tidak menganggapnya serius, karena dokter kandungannya mengatakan kemungkinan besar ia baru akan melahirkan satu minggu lagi. Ory mengira rasa mulas di perutnya itu adalah akibat dari memakan rujak yang pedas semalam."Auchh... sshhh..."Namun semakin lama, kontraksi mulasnya makin konstan ritmenya. Ory merasa dia mulai berkeringat dingin. Saat ini tidak ada seorang pun di rumah, karena kedua mertuanya tengah menjenguk eyang Dewa yang sedang sakit. Pembantu rumah tangga dan Mang Jaja, supirnya, tengah berbelanja kebutuhan rumah tangga ke supermaket. Dewa pada jam seperti ini tentu saja masih di kantor. Bahkan Satpam di depan rumah pun tadi pagi meminta izin pulang, karena anaknya menjadi korban tabrak lari saat akan berangkat ke sekolah. Dan saat ini sang Satpam tengah mengurus anaknya di rumah sakit

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 50(pengakuan cinta)

    Malam pergantian tahun akan segera berganti dalam hitungan menit. Raven sengaja membuat perayaan old and new dengan seluruh staff karyawan maupun buruh pemetik teh hariannya. Dia ingin semakin mengakrabkan diri antara dirinya sebagai pemilik perkebunan dengan semua pekerjanya yang berasal dari segala lapisan. Suara musik, tawa riuh, berbagai macam makanan dan minuman tumpah ruah dalam kemeriahan pesta. Ory yang akhir-akhir ini begitu mudah lelah karena perut besarnya, menghempaskan pinggulnya di sebuah ayunan yang khusus dibuatkan Raven untuknya. Ada dua ayunan di sana. Satu milik Ibell dan satu lagi miliknya. Tiba -tiba Ory melihat satu bayangan gelap tampak di belakangnya. Ory kaget dan menoleh cepat sambil bersiap-siap lari. Horror juga malam-malam di tempat sepi begini."Ry....Ory, jangan takut. Ini Mas Ry." Dewa langsung menangkap lengan Ory saat melihat kaki Ory sudah menekuk, siap untuk berl

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 49(bertemu)

    BUGH! BUGH! KRAKKKK!Suara daging yang saling bertumbukan dan tulang patah, terdengar di seantero ruangan. Ruang tamu yang tadinya rapi sekarang lebih menyerupai kapal pecah. Raven yang sudah babak belur dan berdarah-darah ternyata tidak menyerah begitu saja dihajar oleh Dewa. Mereka berdua saling bergumul dan bergelut dengan amarah menggila."Udah! Udah lo bedua! Udah gue bilang! Pada mau mati lo bedua? Fine, gue sih nggak masalah. Asal lo-lo bedua duelnya jangan di depan mata gue. Gue nggak mau repot jadi saksi kematian lo bedua!" Bima dengan napas terengah-engah, berusaha menahan laju tubuh Dewa yang ingin terus menerjang ke depan.Butuh dua orang satpam ditambah Bayu dan Rendra untuk menahan laju tubuh Dewa, yang hari ini seperti mendapat kekuatan ekstra. Dewa mengamuk seperti orang gila akibat kemarahannya.Sedangkan Bayu dan Rendra juga berusaha sekuat tenaga, menahan tubuh Raven ya

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 48(pergi!)

    Delapan bulan kemudian.Hingar bingar alunan musik remix terdengar di salah satu club elit ibukota. Para pengunjungnya bergoyang seksi-seks panas bersama. Mereka menghilangkan kepenatan dan kejenuhan setelah seharian bekerja. Di salah satu ruang VVIP, tampak Dewa dan kawan-kawannya tengah duduk santai menikmati serunya suasana. Di saat teman-temannya mengobrol hebohnya, Dewa duduk acuh sembari memainkan ponselnya. Bima yang penasaran mencoba mengintip apa yang sedari tadi dipandangi Dewa di ponselnya sambil tersenyum-senyum sendiri. Bima meringis setelah mengetahui apa objek yang membuat sahabatnya ini tenggelam dalam dunianya sendiri. Ternyata sedari tadi Dewa terus memandangi galeri photo yang kesemuanya adalah wajah close up

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 47(bukti nyata)

    Ory baru saja menyelesaikan makan siangnya dibantu oleh Bik Asih, saat pintu ruang rawat inapnya terbuka. Dua orang yang sangat dikenalnya muncul. Ya, sepertinya Dewa datang dengan membawa bukti hidup yang semalam dikatakannya. Dewa berdiri tegak di depannya dengan Celine yang menggelendotinya seperti seekor anak koala."Ory... Mas ma-""Cukup, Mas. Mas tidak perlu melanjutkan kata-kata Mas lagi. Ory sudah mengerti dan menyetujui apapun keinginan Mas sekarang. Ory juga akan menunjuk Pak Firman sebagai kuasa hukum Ory. Jadi kita berdua tidak perlu lagi saling bertemu di persidangan. Besok pagi, Bik Asih akan mengambil barang-barang pribadi Ory dari rumah Mas. Ory akan pastikan semua akan berjalan seperti yang Mas inginkan. Kalau tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, Ory ingin istirahat sekarang. Kalau mau keluar jangan lupa pintunya ditutup lagi ya, Mas. Selamat siang Mbak Celine Mas Dewa."Ory pun segera memaling

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 46(keterpaksaan)

    Pintu UGD yang terbuka tiba-tiba mengejutkan Dewa dan Rendra. Mereka berdua bergegas menyambut kedatangan dokter yang menunjukkan air muka resah."Bagaimana keadaan istri saya, Dokter? Apakah ada luka dalam serius yang dialaminya? Tadi kepalanya mengeluarkan banyak sekali darah!"Dengan suara terbata-bata Dewa yang cemas luar biasa langsung mendatangi dokter yang menangani istrinya."Pasien kehilangan banyak darah akibat benturan keras di kepala dan tulang bahu yang bergeser. Selebihnya hanya luka-luka luar akibat bergesekan dengan aspal. Saat ini pasien membutuhkan transfusi darah golongan AB yang agak langka. Sementara stok darah golongan AB di rumah sakit ini dan PMI kebetulan juga dalam keadaan kosong. Apakah ada keluarga pasien yang memiliki golongan darah sama yang bisa menjadi pendonor untuk pasien?""Kedua orang tuanya sudah meninggal dan kebetulan pasien ini anak tunggal. Golongan darah kami sekel

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 45(menyesal!)

    "Mas, apa Mas sungguh-sungguh mencintai Ory?" Dewa mengernyitkan keningnya mendengar istrinya menanyakan hal yang sebenarnya tidak perlu untuk dipertanyakan lagi. Bahkan cicak di dinding dan Tobi si ikan arwana yang seumur hidupnya di aquarium pun tahu, kalau ia cinta mati dengan istri ciliknya ini."Pertanyaan macam apa itu Ry? Mulut Mas bahkan sampai pegel terus menerus bilang kalau Mas cinta sama kamu.""Tapi mengapa Mas tidak pernah mengatakannya di depan orang lain? Kenapa Mas selalu menghindar kalau ditanya oleh teman-teman Mas, apakah Mas mencintai Ory? Mas gengsi dan tidak mau mengakui mencintai Ory di depan orang lain dan cuma mau mengatakannya saat berdua dengan Ory? begitu?" Suara Ory mulai bergelombang karena Dewa seolah-olah malu kalau diketah

DMCA.com Protection Status