Share

Prologue

last update Last Updated: 2021-07-05 19:14:41

0. Prologue

Bibir Rain mengulas senyum sinis, tatapan matanya menyipit menatap saudara kembarnya yang baru saja mengatakan akan menikahi wanita yang baru saja dikenalnya beberapa bulan.

"Aku tidak tahu bagaimana wanita itu mencuci otakmu." Itu adalah kalimat yang sarat dengan nada jijik.

Ryan menepuk pundak Rain. "Aku tidak memintamu berpendapat tentang calon istriku, aku juga tidak  meminta restu darimu. Aku datang untuk memberikan undangan pesta pernikahan kami."

Rain menanggapi ucapan saudaranya dengan senyuman masam. Ia sama sekali tidak menyentuh kertas undangan yang diletakkan oleh Ryan di depannya, hanya ekor matanya melirik sekilas lalu pandangannya kembali tertuju pada layar laptopnya.

Pernikahan? Permainan konyol macam apa itu? Sedikit pun Rain tidak yakin jika pernikahan saudara kembarnya akan bertahan lama. Ia berani bertaruh akan hal itu. Apa lagi jika....

"Cloudy tidak seperti yang kau pikirkan," ucap Ryan sembari menjauh dari Rain kemudian menarik kursi yang berada di depan meja kerja Rain.

Ryan seperti bisa membaca pikiran Rain. Ya, tentu saja. Mereka kembar identik sehingga Rain sama sekali tidak terkejut. Ia tersenyum sinis seraya mengangkat kedua alisnya. "Jadi namanya... Cloudy?"

"Namanya Claudya dan biasa dipanggil Cloudy. Kau pernah bertemu dengannya, kau pernah berjabat tangan dengannya."

Di mana dan kapan? Rain sama sekali tidak ingin bertanya kepada Ryan karena ia tidak berminat mengingat perjumpaannya dengan Cloudy. Baginya itu tidak penting. Di dalam ingatan Rain hanya ada beberapa orang penting seperti rekan bisnis dan kompetitor. Tidak ada satu pun wanita yang namanya pernah disimpan Rain di dalam memori otaknya. Kecuali Alyssa dan Anita. Dua wanita yang membuat Rain menjadi antipati terhadap wanita.

Rain mengedikkan bahunya, jemarinya menggeser kursor laptopnya ke kolom pencarian di internet. "Siapa nama keluarga wanitamu?"

"Dia calon istriku, bukan sekedar wanitaku." Ryan memicingkan sebelah matanya ke arah Rain. "Kau harus menghargainya."

Rain mengalihkan tatapannya ke arah Ryan. "Kau hanya cukup menjawab pertanyaanku."

"Jangan pernah bersikap sinis di depan Cloudy nanti," sahut Ryan. "Dan kau tidak perlu memata-matai calon istriku dengan mesin pencarian data buatanmu itu."

Bersikap dingin dan sinis adalah keahliannya apa lagi di depan wanita. Rain menaikkan sebelah alisnya. "Siapa nama keluarganya?"

Ryan mendengus. "Claudya Avery."

Rain kembali mengalihkan tatapannya ke laptop dan jemarinya dengan cepat mendapatkan seluruh data diri Claudya. "Kau akan menikahi seorang psikopat?"

Ryan menggelengkan kepalanya. Ia tidak pernah terkejut dengan apa yang terlontar dari mulut Rain, bahkan ucapan pedas dan blak-blakan sekali pun. "Dia ahli forensik di kantor polisi, bukan seorang psikopat."

Rain tersenyum sinis. "Seorang ahli forensik, bekerja di kantor polisi, dan memilih menikahi seorang pria dengan asal usul yang tidak jelas, tetapi memiliki fasilitas mewah?"

Ryan menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Kau pasti berpikir jika dia adalah salah satu agen yang menyamar untuk menyelidiki perusahaan kita."

"Perusahaan kita bersih."

"Ya."

"Tapi, kompetitor kita ingin mencari celah pertahanan kita. "Rain menatap wajah Cloudy di layar laptopnya. "Dan jika iblis kecil ini terbukti berasal dari kompetitor kita, kau tahu aku tidak akan segan meski kau meminta pengampunan dariku."

Ryan menyandarkan punggungnya ke punggung kursi. "Kau pikir otakku sedangkal itu? Jika Cloudy adalah salah satu orang dari kompetitor kita, aku pasti telah lebih dulu menangkap basahnya."

"Kau dibutakan oleh kecantikan," ucap Rain seraya  menggeser kursor laptopnya dengan enggan tetapi matanya mengamati seluruh data-data yang berhasil ia dapatkan. "Bukankah aneh jika putri seorang pengusaha di bidang perangkat lunak lebih memilih bekerja sebagai ahli forensik?"

Hola, Mi Amor.

Ingat ya... Dimohon untuk tinggalkan jejak komentar biar Cherry semangat.

Terima kasih dan salam manis dari Cherry yang manis.

Comments (14)
goodnovel comment avatar
Rema Melani
semoga selanjutnya tetep seru,..
goodnovel comment avatar
Efi
seru deee kayakx
goodnovel comment avatar
Sabaria Munier
wa,,, mangkin seruh ni cerita ya, crt c kembar, sy suka bangetttt
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • The UnMarried Husband   1. One and Only Holter's

    Chapter 1One and Only Holter'sManhattan, New York.Rain memijat batang hidung di antara matanya. "Sialan," desahnya."Rain, apa aku harus memberitahu istri Ryan?" tanya Robert, asisten Rain."Ah, iya," gumam Rain yang nyaris melupakan jika saudara kembarnya memiliki istri sekarang dan wanita itu sedang mengandung. "Biar aku yang mengurusnya."Rain merogoh ponsel dati dalam saku jaketnya, tetapi ia tidak segera menekan kunci tombol layar ponsel di tangannya. Ia hanya menimang-nimang benda itu kemudian masukannya kembali ke dalam sakunya dan menghela napas dalam-dalam seraya menatap jenazah Ryan."Siapkan pemakamannya secepatnya," ucap Rain kepada Robert."Kau belum memberi tahu istrinya." Robert menyahut karena ia jelas

    Last Updated : 2021-07-05
  • The UnMarried Husband   2. Independent Woman

    Chapter 2 Independent Woman Lower Manhattan, New York. Rasanya malam menjadi sangat panjang dan sedikit pun ia tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya karena memikirkan suaminya yang sedang berduka karena kehilangan saudara kembarnya. Rain di matanya adalah pria yang lumayan hangat dan ramah meski tidak banyak bicara, nyaris seperti Ryan. Ya, tentu saja Rain seperti Ryan karena mereka kembar identik. Cloudy tidak terlalu mengenal Rain karena ia hanya pernah berjumpa dua kali dengan saudara kembar suaminya. Pertama saat Ryan mengenakannya pada Rain dan kedua kalinya adalah saat pernikahannya dan sayangnya ketiga kalinya justru saat pemakaman pria malang itu. "Kau sepertinya tidak dalam

    Last Updated : 2021-07-05
  • The UnMarried Husband   3. Ágape Mou

    Chapter 3Ágape MouRain melirik Cloudy yang datang tepat saat jenazah Ryan hendak dimasukkan ke dalam liang lahad. Wanita itu datang menggunakan pakaian panjang berwarna hitam dan kerudung yang di letakkan di atas kepalanya dilengkapi dengan kacamata hitam dari merek Gucci.Dari balik kacamata hitamnya sorot mata Rain menyiratkan kesinisan yang luar biasa, ia menebak jika Cloudy adalah penggemar barang bermerek dan tidak segan menghabiskan uang suaminya."Babe, aku turut berduka cita atas kepergian saudaramu," ucap Cloudy seraya mengelus lengan Rain.Rain berdehem pelan. "Ya," sahutnya kaku."Aku juga turut berdukacita atas kepergian saudaramu, Mr. Holter," ucap Axel yang datang bersama Cloudy."Terima kasih," sahutnya datar.Namun, ia sama sekali tidak merasa

    Last Updated : 2021-07-05
  • The UnMarried Husband   4. Rain's Past

    Chapter 4Rain's PastRain menatap layar ponselnya kemudian menekan tombol di samping kiri ponselnya untuk menonaktifkan dering ponsel."Cloudy menghubungimu lagi?"Rain mengedikkan kedua bahunya dengan malas. "Aku akan menjawab panggilannya nanti.""Setelah tiga hari kau belum menjawab panggilannya."Rain tidak bereaksi. Salah satu alasan ia tidak menjawab panggilan telepon Cloudy adalah karena menumpuknya pekerjaannya yang menjadi dua kali lipat karena pekerjaan Ryan yang kini menjadi urusannya. Juga ia belum sepenuhnya siap bertemu Cloudy dan menjadi Ryan di depan wanita itu."Kau benar-benar keterlaluan." Marcus berkacak pinggang di depan Rain. "Kau tidak memikirkan bagaimana perasaan istri Ryan jika ia tahu suaminya telah tiada? Ya T

    Last Updated : 2021-07-05
  • The UnMarried Husband   5. Magic Spell

     ✔ RATE️✔️ Comment✔️Share✔ Happy Reading  Chapter 5 Magic Spell Cloudy menghela napas berat, hari ke tujuh suaminya tidak kunjung kembali ke tempat tinggal mereka dan Ryan juga tidak menjawab panggilannya. Wanita berusia dua puluh tujuh tahun itu memejamkan matanya dan menyandarkan kepalanya di sandaran kursi kerjanya. "Perlu tumpangan untuk kembali?" Suara itu membuat Cloudy membuka matanya. Ia kembali menghela napasnya dengan berat kemudian menegakkan punggungnya. "Jika kau tidak

    Last Updated : 2021-07-05
  • The UnMarried Husband   6. Marcus's Friend

    Chapter 6 Marcus's Friend Kondominium yang menjadi tempat tinggal Rain masih sama seperti saat Cloudy datang terakhir kali. Ruang tamu dengan dinding kaca menghadap pemandangan gedung-gedung tinggi di Manhattan, sofa berwarna abu-abu tua berpadu dengan warna abu-abu muda dan hiasan lampu kristal yang menggantung di tengah ruangan yang ditata nyaris menyerupai tempat tinggal Cloudy dan Ryan. Seorang pelayan menghampiri Cloudy dan mengangguk hormat padanya kemudian berucap, "Nyonya, silakan duduk. Tuan akan segera menemui Anda." Sedikit aneh kedengarannya karena ia seperti orang asing di tempat itu. "Di mana dia?" "Tuan ada di kamar dan baru selesai mandi," sahut pelayan. Mandi? Tidak biasanya Ryan mandi sore, sepanjang yang Cloudy tahu suaminya biasanya mandi sebelum mereka istirahat dan setelah bercinta.

    Last Updated : 2021-07-05
  • The UnMarried Husband   7. Our Home

    Chapter 7 Our Home Rain tidak akan takut bekerja sendirian, Alyssa tahu betul siapa Rain. Pria itu jauh melampaui perkiraannya, otak Rain berisi gagasan cemerlang yang mungkin tidak pernah dipikirkan oleh kebanyakan orang dan di mata pria itu terdapat jejeran kode-kode komputer. Ketika ia menendang Rain dari perusahaan yang mereka berempat bangun, nyatanya tidak memerlukan waktu lama pria itu kembali bangkit dari keterpurukannya dan kini perusahaan milik Rain selalu menjadi bayangan bagi Contemporary Scurity. Tanpa Ryan, ILP akan baik-baik saja. Alyssa yakin jika sesuatu yang sedang Rain sembunyikan dan nilainya lebih berharga dibandingkan perusahaan. "Apa kau menyelidikinya lebih jauh?" "Rain memakamkan Ryan di GREEN-WOOD CEMETERY." Alyssa James tersenyum dengan lembut. "Kau mendapatkan rekaman CCTV di tempat itu?" Ello Hurley men

    Last Updated : 2021-07-18
  • The UnMarried Husband   8. Devil's Wishper

    Chapter 8 Devil's Wishper Cloudy merasakan aneh pada sikap Ryan, baru saja suaminya itu bersikap lembut, tetapi dalam sekejap sikap Ryan menjadi kaku bahkan menjauh dan meninggalkannya sendiri tanpa mengatakan apa pun. Lima menit kemudian Rain keluar dari walk in closet dan telah berpakaian rapi, ia menghampiri Cloudy yang masih berdiri di tempat semula dan berucap, “Aku akan memberitahu Bride untuk mengurus semua keperluanmu di sini.” Amarah Cloudy yang tadinya telah meredup berganti perasaan iba seketika muncul kembali. “Kita belum selesai bicara.” Rain mengerutkan alisnya. “Maksudmu?” “Aku belum sepakat untuk tinggal di sini.” “Kau akan tinggal di sini.” “Kau tidak bisa mengambil keputusan tanpa bertanya padaku," ucap Cloudy dengan nada sedikit meninggi. Rain tidak perlu bertanya pada Cloudy, tidak kepada siapa pun. Ia adalah pendiri dan pemilik tunggal ILP Scurity, ia pria cerdas dan kaya yang tidak memerl

    Last Updated : 2021-07-20

Latest chapter

  • The UnMarried Husband   Epilogue

    EpilogueDua bulan kemudian.Rain memegangi gelasnya yang berisi sampanye dingin seraya mengamati Cloudy yang sedang berusaha menidurkan Iry yang kelihatannya sama sekali belum mengantuk padahal sudah menunjukkan jam sembilan malam.Mereka akan melangsungkan pesta pernikahan di pulau pribadi di Yunani dan akan diadakan dengan konsep outdoor. Tentunya pesta akan diadakan cukup mewah dan mengundang seluruh keluarga Cloudy, teman-temannya, juga para petinggi perusahaan Rain.Sebenarnya, Rain juga mengundang ibunya atas dasar keinginan Cloudy. Tetapi, ibunya mengatakan jika tidak bisa memastikan kehadirannya dan Rain juga tidak terlalu berharap. Baginya kehadiran keluarga Cloudy dan orang-orang yang bekerja untuknya sudah cukup karena ia menyadari jika dirinya bagi ibunya mungkin bukanlah anggota keluarga yang diinginkan.Tidak masalah karena ia akan memiliki keluar

  • The UnMarried Husband   70. End

    Happy reading and enjoy.70. EndCloudy bersandar di dada Rain setelah seks panas yang membuat seluruh tubuhnya terasa lemas. Ia memejamkan matanya, merasakan riak kecil kenikmatan yang masih tersisa di tubuhnya."Luar biasa," ucap Rain seraya mengecup rambut di puncak kepala Cloudy.Cloudy juga mengakui jika seks yang baru saja mereka lakukan sangat luar biasa, seolah mereka adalah sepasang kekasih yang melepaskan seluruh kerinduan setelah perpisahan panjang.Begitu membara, tetapi lembut."Apa kau lelah?" tanya Rain seraya menyingkirkan sejumput rambut yang menutupi Cloudy.Cloudy membuka matanya dan mendongak. Ia langsung menemukan mata biru Rain yang sedang menatapnya dengan mesra. "Ya. Aku lelah," ucapnya dengan suara parau kemudian mengalihkan pandangannya.Rain meraih telapak tangan Cloudy dan menghadiahkan k

  • The UnMarried Husband   69. Right Now

    Hola, happy reading and enjoy!Chapter 69Right Now!Ya. Rain mengakuinya jika semua yang diucapkan oleh Cloudy adalah benar. Bukan hanya itu, ia juga terlalu pengecut untuk berhadapan dengan Cloudy dan memilih menjauh lalu justru mengirim Robert untuk memberikan kontrak pernikahan.Sekali lagi, setiap ia mengambil tindakan impulsif , dan itu semua karena Cloudy. Wanita di depannya benar-benar satu-satunya wanita yang dapat membuatnya bertindak tanpa berpikir panjang terlebih dahulu karena saat itu dirinya berniat membalas Cloudy dengan cara menyiksa wanita itu sepanjang hidupnya dalam genggamannya, tetapi Cloudy lebih memilih untuk menjauh darinya sebagai pembuktian jika dirinya tidak bersalah dan menurut Rain, itu adalah tindakan cerdas meskipun sangat berat harus meninggalkan putrinya.Rain meraih telapak tangan Cloudy. "Maafkan aku," ucapnya dengan nada serak.

  • The UnMarried Husband   68. Our Relationship

    Happy reading and enjoy! Chapter 68 Our Relationship Cloudy memejamkan matanya sesaat dan berpikir jika semuanya harus diselesaikan sekarang, termasuk kesalahan pahaman di antara mereka. Kemudian Cloudy mengangkat dagunya untuk menatap Rain dengan tegas dan bertanya, "Rain, apa sebenarnya yang kau inginkan hingga harus membawaku ke sini?" Yang diinginkan Rain tentu saja Cloudy—menjauhkannya dari Axel. Rain hendak menyuarakannya, tetapi tidak mampu melakukannya. Rain berdehem. "Kukira kau cukup cerdas untuk menilai kata-kataku tadi," sahutnya. Cloudy sudah merasa cukup buruk karena membiarkan dirinya jatuh cinta kepada Rain. Seharusnya ia tetap berjalan di jalannya, berpegang teguh pada untuk mendapatkan Iry, bukan malah bermain-main dengan hatinya. Mungkin Rain sangat membencinya hing

  • The UnMarried Husband   67. Private Island

    Happy reading and enjoy!Chapter 67Private IslandCloudy merasa jika kantuknya di luar kendali, ia tidak pernah diland kantuk yang menyiksa hingga mungkin akan tertidur sambil berjalan sekali pun. Ia adalah tipe orang yang tidak bisa tidur di sembarang tempat apa lagi di pesawat. Senyaman apa pun kursi di pesawat, ia tidak bisa tidur nyenyak. Tetapi, kali ini matanya seolah diberati dengan timah hingga ia tidak mampu untuk membuka kelopaknya.Sialan, umpatnya di dalam benaknya. Rain pasti memberikan obat tidur dan sekarang pria itu juga mengambil kesempatan.Namun, sejujurnya Cloudy menyukai berada di dalam pelukan Rain. Hangat dan seolah dunia begitu tenang sekarang. Hanya ada suara deru mesin pesawat samar-samar di telinganya.Bibirnya mengulas senyum kemudian perlahan berusaha membuka matanya dengan sekuat tenaga melawan kantuknya. Ia me

  • The UnMarried Husband   66. I Love You, Cloud. 

    Happy reading and enjoy. Chapter 66 I Love You, Cloud. Bukankah seharusnya Cloudy yang bertanya demikian? Unit kondominium itu adalah miliknya. Rain adalah orang asing di sana dan secara hukum, ia dapat melaporkan Rain ke pihak keamanan karena masuk ke dalam tempat tinggalnya masuk tanpa izin. Namun, itu dirasa terlalu berlebihan karena bagiamanapun pria itu secara harfiah adalah saudara iparnya. Dan tidak mungkin nRain datang jika tidak ada kepentingan dengannya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali menatap Rain kemudian mengalihkan pandangannya kepada Marcus lalu kembali menatap Rain bibirnya mengulas senyum tipis. "Seharusnya aku yang bertanya. Kenapa kau ada di tempat tinggalku?" tanyanya dengan suara yang sangat canggung. "Aku ke sini karena Iry," jawab Rain tanpa membalas tatapan Cloudy. Kar

  • The UnMarried Husband   65. Promised

    Hola!Happy reading and enjoy!Chapter 65PromisedRain melempar senyum miring kepada Ello kemudian bangkit dari kursinya. "Kuharap, sekarang aku tidak sedang berhalusinasi," ucapnya dengan nada sangat santai."Bisa jadi jika kau di bawah pengaruh zat psikoaktif," sahut Ello dengan nada yang tidak kalah santai.Rain bangkit dari kursinya dan memasukkan telapak tangannya ke dalam saku celana. "Aku tidak seputus asa itu hanya karena kalian mencuri hasil kerja kerasku lagi.""Aku tidak pernah melakukannya," ucap Ello seraya melirik sebuah kursi di depan meja kerja Rain. "Kurasa akan lebih mudah berbicara jika kau mempersilakan tamumu duduk."Bibir rain membentuk lengkungan yang sinis. "Tamu? Sebutan itu hanya berlaku jika aku mengundangmu ke sini."

  • The UnMarried Husband   64. Saling Tikung

    Happy reading and enjoy!Chapter 64Saling TikungYang harus dilakukan sekarang adalah berpikir tenang dan tidak gegabah. Jadi, Cloudy bersikap setenang mungkin meskipun dirinya tidak memungkiri jika otaknya sama sekali tidak dapat dikendalikan, begitu juga batinnya yang dipenuhi dengan perasaan nelangsa.Cloudy memasuki kamar Iry dan mengangkat bayi itu dari tempat tidur kemudian duduk di sofa yang biasa digunakan untuk menyusui dan duduk di sana dengan perasaan hancur.Ia menatap Iry seraya merasakan panas di kelopak matanya karena air matanya yang hendak mendesak keluar, tetapi sekuat tenaga ditahannya. Menangis tidak akan menyelesaikan masalahnya, tidak akan membuat Iry tetap berada di pangkuannya, juga tidak akan membuat Alyssa mengungkap kebenaran.Jika malam ini menjadi akhir dari semuanya, Cloudy sama sekali tidak menyesal. Setidaknya dirinya pe

  • The UnMarried Husband   63. Married Contract

    Happy reading and enjoy! Chapter 63 Married Contract Mata Cloudy mengerjap beberapa kali saat mendapati Robert berdiri di ambang pintu kamar. Bukan Rain yang telah ia tunggu kedatangannya hingga larut malam. Ia melangkah mendekati pria itu dan berkata, "Robert? Di mana Rain?" "Rain tidak akan pulang malam ini," jawab Robert. "Apa ada masalah di perusahaan?" "Kemungkinan besar kami tidak akan mendapatkan proyek itu." "Bagiamana bisa?" desah Cloudy. Robert seperti ragu-ragu menatap Cloudy dan mengangkat map di tangannya. "Kompetitor kelihatannya lebih berpeluang karena angka penawaran mereka lebih rendah dengan produk yang nyaris sama dari perusahaan kami." Cloudy tidak mengerti. "Jadi, apa rencana kalian?"

DMCA.com Protection Status