Share

Chapter 33

Author: Suzy Wiryanty
last update Last Updated: 2021-08-04 08:35:54

"Kamu ini kenapa lagi sih Maya? Sudah dua kali pertemuan ini lho kamu terus saja menolak ciuman Saya? Ada apa sih sayang? Apa transferan kemarin masih kurang? Hmmm?"

In hale ex hale, sebenarnya Gadis eneg banget saat dagunya dipegang dan matanya ditatap dalam-dalam oleh si aki-aki tidak sadar umur ini. Akan tetapi demi misinya yang sudah dengan susah payah dia planning dari jauh-jauh hari, maka dia harus kuat. Hanya berakting ecek-ecek seperti ini saja masa dia tidak bisa? Sementara kakak kembarnya malah sudah belajar akting sejak dia berusia lima belas tahun dan terus menerus dieksploitasi harga dirinya sampai sekarang. Memikirkan penderitaan kakaknya yang harus membayar hutang warisan seumur hidupnya membuat semangat Gadis pun bangkit kembali. Dia akan berakting semaksimal mungkin dan all out sebagai Maya.

"Habis Mas Ganteng ini nggak mau berterus terang sama Maya sih. Setiap

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • The Tears I Shed   Chapter 34

    Astaghfirullahaladzim! Rupanya selama ini kakaknya sakit keras dan tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya. Pantas saja kakaknya itu selalu saja hanya mengkonsumsi bubur putih dan makanan sehat lainnya. Selalu tampak lesu, pucat dan juga kelelahan. Lengannya juga sering terlihat membiru dan berbercak-bercak seperti lebam-lebam. Itu adalah gejala awal dari penyakit leukimia. Gadis tiba-tiba saja merasa sangat bodoh, karena tidak mengetahui penyakit kakaknya. Oh Tuhan, kenapa hidup kakaknya tidak pernah bahagia? Pantas saja kemarin kakaknya berpesan padanya untuk menjaga ayah dan ibu mereka kalau ia sudah tiada. Rupanya kakaknya secara tidak langsung sudah memberinya clue, karena ia merasa tidak akan panjang umur.Hallo Gadis? Kamu masih mendengarkan saya? Tolong jawab dulu pertanyaan saya. Apakah itu kamu atau bukan? Demi Tuhan, kalau itu benar-benar kamu, artinya

    Last Updated : 2021-08-04
  • The Tears I Shed   Chapter 35

    Hallo Mbak Gadis, ternyata kecurigaan Mbak itu bener. Kakek Mbak Gadis bukan meminjam uang pada ayahnya Singgih Siliwangi, karena ayahnya Pak Singgih itu cuma maaf seorang supir. Kakek Mbak Gadis meminjam uang itu pada Bambang Rakasiwi, majikannya ayah Pak Singgih, hanya saja di surat perjanjian itu memakai nama Praja Siliwangi, ayah Pak Singgih. Bambang Rakasiwi tidak ingin ada bukti hitam diatas putih bahwa ia telah menjadi seorang rentenir, makanya ia meminjam nama Praja Siliwangi sebagai tamengnya. Setelah ayahnya meninggal, maka Pak Singgih lah yang menggantikan ayahnya menjadi supir keluarga Rakasiwi sampai akhirnya beliau berhasil menikahi Gendis Rakasiwi, anak majikannya sendiri."Bagus Salwa. Itu artinya misi kedua kita selesai dengan baik. Jadi Pak Singgih ini sengaja memanfaatkan keadaan dan mengail di air keruh. Informasi kamu ini valid kan Salwa? Mbak butuh setidaknya dua orang saksi agar bisa mengu

    Last Updated : 2021-08-04
  • The Tears I Shed   Chapter 36

    "Jadi kapan pastinya kita semua akan ke Singapura, Maya? Hari ini aja bisa? Semakin cepat tulang sumsum belakang kami di test kan malah semakin baik. Siapa tahu tulang sumsum kami ada yang cocok May, jadi kamu kan nggak perlu menderita lama-lama, Nak."Gadis terharu melihat tangan kanan ayahnya mengelus-elus surai rambut kakaknya yang sudah mulai tampak menipis. Ayahnya juga terlihat mengelus-elus memar-memar di kedua lengan kakaknya yang terbuka. Terlihat penyesalan yang dalam dari kedua bola mata ayahnya."Minggu depan aja ya, Yah? Tiket saat ini lagi mahal-mahalnya. Kalau kita berangkatnya sekarang-sekarang ini kesana, itu sama saja artinya kita memperkaya maskapai-maskapai penerbangan itu dong, Yah. Rugi banget kita. Cari uang susah-susah malah di hambur-hamburkan begitu aja. Nanti aja nunggu harga tiket murahan dikit, Yah. Lagian tiga hari lagi kan Gadis mau nikah. Masa sekarang kita pergi, terus lusanya balik lagi? Bisa jadi orang te

    Last Updated : 2021-08-04
  • The Tears I Shed   Chapter 37

    "Saya permisi dulu ya, Bu Maya. Besar harapan saya agar Ibu bersedia ikut dalam acara amal perusahaan kami dalam menyambut bulan suci ramadhan. Bila ibu berkenan untuk turut berperan serta, silahkan hubungi contact person yang sudah ibu save nomornya. Saya tunggu kabar baiknya ya, Bu? Permisi."Gadis salut melihat begitu cepatnya pengusaha gaek ini berganti peran dari seorang sugar daddy menjadi seorang pengusaha dengan jiwa sosial yang tinggi. Power rangers pun kalah cepat berubahnya. Ternyata bukan hanya dalam bisnis Pak Siswoyo ini berjaya, karena ternyata dalam hal berakting pun ia juara."Well... well... well... Abang salah mengira rupanya. Abang pikir mata kamu itu rabun sampai tidak bisa membedakan antara Abang dengan bandot tua itu makanya kamu mau memeluk dia dengan pandangan mesra dan tatapan penuh cinta. Rupanya kamu sedang main detektif-detektifan dan berakting all out sebag

    Last Updated : 2021-08-04
  • The Tears I Shed   Chapter 38

    Gadis melihat Orlando menarik nafas panjang dan dalam beberapa kali, sebelum akhirnya bersuara kembali."Seperti yang tadi pagi dikatakan oleh kakakmu, kami kaum laki-laki memang selalu memikirkan seks setiap saat. Karena selain hormon testoteron kami lebih besar, seks bagi kami adalah semacam stress terapi. Setelah seharian berjibaku dengan pekerjaan yang membuat kami penat lahir batin, seks itu adalah hiburan yang bisa membuat hidup kami seimbang. Jika dilakukan dengan pasangan yang sah tentunya.Begitu juga dengan Abang. Dengan elusan manis-manis syahdu kamu ini sebenarnya sudah membuat pikiran Abang melayang-layang tidak karuan. Akan tetapi itu tidak serta merta membuat Abang melupakan semua keteledoran yang telah kamu lakukan. Jangan suka memancing-mancing bahaya Gadis. Di zaman sekarang ini, tidak ada yang bisa menebak kriminal semacam apa yang berkeliaran di luar sana. Bahkan seorang politisi dan aktivis Help us stop ch

    Last Updated : 2021-08-04
  • The Tears I Shed   Chapter 39

    "Saya terima nikah dan kawinnya Gadis Putri Sanjaya binti Candra Daniswara dengan mas kawin 111 gram emas dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!"Orlando dengan suara tegas dan lantang mengucapkan ijab kabul dalam satu tarikan nafas."Bagaimana saksi? Sah?" Tanya Pak Penghulu."Sahhhh!""Alhamdullilahhhh."Akhirnya setelah melalui perjalanan yang singkat namun penderitaan dan kesakitan yang panjang dalam arti yang harafiah, Orlando kini bisa menepuk dada dengan bangga. Dokter cantik ini akhirnya resmi menjadi istrinya. Tidak sia-sia ia berdarah-darah digebukin kakak-kakak Gadis kalau hasil akhirnya ternyata seindah ini. Hasil memang tidak akan pernah menghianati usaha insya allah. Mungkin selama ini orang mengira bahwa d

    Last Updated : 2021-08-04
  • The Tears I Shed   Chapter 40

    Gadis terbangun saat merasa ada sesuatu sedang mengelus-elus pipinya. Begitu matanya terbuka, ia langsung kaget saat dihadapkan pada wajah Orlando yang hanya berjarak sejengkal dari wajahnya sendiri. Dan sesuatu yang mengelus-elus pipinya itu adalah telapak tangan suaminya."Selamat pagi istriku. Nyenyakkah tidurmu semalam sayang? Apakah kamu memimpikan Abang dalam tidurmu, hmmm?" Kini Orlando malah mencium-cium gemas pipinya dengan suara cup cup yang terdengar keras. Gadis buru-buru memalingkan wajahnya. Dia masih amat sangat marah dan kecewa pada Orlando yang ternyata tega membohonginya."Kamu ini kenapa sih sayang? Dari semalam Abang kamu judesin terus sampai Abang nggak berani minta jatah. Ada apa sih? Cerita dong biar Abang tahu salah Abang itu di mana, dan bisa memperbaikinya."Mata Gadis membulat saat merasakan tangan Orlando masuk melalui bawah piyama satinnya dan mengelus bulatan empuk didadanya.

    Last Updated : 2021-08-04
  • The Tears I Shed   Chapter 41

    Orlando berlari menuruni tangga darurat saat melihat istrinya dan atasannya menutup lift. Masih terbayang di matanya pemandangan kecewa atasannya. Dan yang paling memerihkan hatinya adalah kala melihat air mata sakit hati yang terbias dari bola mata istrinya. Shit! Dia sama sekali tidak menduga kalau istrinya bisa ada di sini. Siapa yang memberitahukannya? Atasannya juga. Mengapa mereka bisa datang secara bersamaan? Pertanyaan mengapa dan mengapa, terus berkecambuk di benaknya.Orlando tiba di basement dan langsung berlari kencang menuju ke parkiran. Bersiap-siap menghadang, apabila atasan dan istrinya akan meninggalkan apartement. Matanya menatap tajam setiap orang yang berlalu lalang di sana. Harap-harap cemas semoga istrinya ada di antara mereka.Namun harapannya tidak terkabul. Setelah hampir dua puluh menit menunggu, ia tidak juga menemukan bayangan keduanya. Orlando terduduk lemas di lantai parkiran. Ia bingung, cem

    Last Updated : 2021-08-04

Latest chapter

  • The Tears I Shed   Extra Part

    "Mbak Gadis, melahirkan itu sakit nggak sih? Salwa takut, Mbak. Menjelang hari Hnya seperti ini, Salwa keder, Mbak. Ngeri."Gadis yang sedang menyusui Dimetrio Atmanegara, putra pertamanya mengalihkan pandangannya pada Salwa. Sahabat sekaligus partner in crimenya di restaurant dulu yang kini telah menjadi kakak iparnya. Salwa menikah dengan Putra Tirta Sanjaya, kakak sulungnya satu setengah tahun yang lalu. Kini Salwa tengah hamil tua dan tinggal menghitung hari kelahirannya. Tidak heran kalau kakak iparnya ini ketakutan memikirkan betapa menyakitkannya proses kelahiran yang harus ia lalui."Begini ya, Salwa. Mbak akan memberi gambaran dari mana muncul rasa sakit itu dulu sebelum asumsi kamu melebar kemana-mana. Salwa, dengar, penyebab sakit saat melahirkan itu biasanya adalah karena kontraksi otot. Rahim kita ini memiliki banyak otot. Otot ini akan berkontraksi dengan kuat untuk mengeluarkan bayi s

  • The Tears I Shed   Chapter 46(end)

    Rumah mewah yang terletak di pinggir pantai itu tampak mentereng dan megah. Karta Suwirya membangunnya terpisah cukup jauh dari penginapan exclusive khusus untuk para turis yang datang berkunjung. Terlihat sekali Karta menginginkan agar privacynya tidak terganggu. Dalam gelapnya malam, rumah itu bersinar layaknya cahaya mercusuar. Pantai ini sebenarnya adalah pantai daerah wisata. Sementara penginapannya terletak diseberang pulau. Jadi untuk mencapai penginapan dan akses keluar masuk pulau, para penghuninya harus menggunakan kapal ferry. Begitu pun untuk kegiatan sehari-hari. Penginapannya memang sangat mewah namun sangat terpencil. Daerah wisata seperti ini biasanya adalah destinasinya para pengantin baru yang ingin honeymoon. Karena kesan yang di tampilkan itu private dan juga intimate. Di tempat inilah Kartasuwirya biasanya menyembunyikan para selingkuhannya. Tempat yang sampai sejauh ini belum terendus oleh istrinya. M

  • The Tears I Shed   Chapter 45

    Dalam diam Gadis menajamkan pendengarannya. Pada saat matanya tidak bisa ia gunakan, maka telinganya lah yang akan ia maksimalkan. Ia sama sekali tidak mau mati konyol di sini. Ia tahu bahwa panik tidak akan memberikan manfaat apa-apa selain membuat tekanan darahnya meninggi dan kemampuan berpikir sel-sel otaknya menjadi lumpuh. Mobil berjalan cepat dan semakin lama perjalanan sepertinya semakin menurun dan berkelok-kelok. Perut Gadis seperti sedang dikocok-kocok saking mualnya. Gadis menarik nafas pelan-pelan dan menghembuskannya secara teratur. Ia tidak bisa mengeluarkannya dari mulut karena mulutnya telah di lakban. Gadis sampai mengeluarkan keringat dingin saking enegnya. Setelah perjalanan di dalam mobil yang rasanya lama sekali, akhirnya mobil yang membawanya berhenti juga. Telinga Gadis langsung menangkap suara debur kencang ombak yang memecah pantai. Berarti ia sedang diasingkan pada sebuah pantai. Benaknya mencatat baik-baik semua tanda

  • The Tears I Shed   Chapter 44

    Hujan deras diiringi suara petir yang menggelegar membuat Gadis yang ditinggal sendirian di rumah menjadi ketakutan. Dua orang ART orang tuanya yang merupakan ibu dan anak, sudah tidur sejak jam sembilan tadi. Hujan deras di malam hari memang cenderung membuat orang lebih cepat mengantuk. Sebenarnya tadi Gadis berat sekali melepas Orlando untuk bertugas. Entah kenapa malam ini hatinya resah dan perasaannya tidak enak. Gadis merasa mungkin ini semua adalah akibat dari hormon kehamilannya.Demi membunuh rasa sepi dan ketakutannya, Gadis menonton televisi sambil menunggu kantuk menghampirinya. Tetapi walaupun pandangannya mengarah kedepan, Gadis sama sekali tidak bisa menikmati apa yang disajikan didepan matanya itu. Dia sangat gelisah!Ceklek!"Arrghhhh!"Gadis menjerit kaget saat pintu kamarnya tiba-tiba saja terbuka. Setelah melihat dua orang Asisten Rumah Tangga orang tuanya masuk

  • The Tears I Shed   Chapter 43

    Disepanjang perjalanan pulang Orlando berkali-kali melirik Gadis yang duduk diam bagai arca di sampingnya. Dia yang modelnya lempeng dan tidak mengerti cara merayu ini bingung harus mencari topik apa untuk membuka obrolan. Bayangkan saja, dia yang sehari-hari cuma menginterogasi dan menekan para bandit dan juga penjahat, kini di paksa harus menjadi Sudjiwo Tejo. Orlando khawatir kata-kata indah yang sudah susah-susah dirangkainya bukannya terkesan mesra tetapi malah lebih mirip Berita Acara Pemeriksaan lah ujung-ujungnya. Kan bisa gawat jadinya."Abang memang orang yang kaku dan tidak bisa melakukan apapun dengan benar, tapi satu hal yang perlu kamu ketahui sayang. Abang sangat mencintai kamu. Tolong maafkan kebodohan Abang yang sudah membuat kamu sedih dan sakit hati. Maaf jika selama ini mungkin Abang kurang perhatian kepada kamu. Karena jujur Abang sering kali bingung saat harus membagi waktu antara harus ngangenin kamu atau miki

  • The Tears I Shed   Chapter 42

    Selama menunggu atasannya membawa pulang istrinya ke rumah kediaman Antariksa, Orlando menunggu di pintu gerbang. Ia terus berjalan hilir mudik sehingga membuat SATPAM di pos jaga ikut stress melihatnya. Dibenaknya terus saja mengulang-ulang adegan di wajah basah penuh air mata istrinya tengah tertidur pulas dalam pelukan atasannya. Orlando sungguh tidak terima karena ia bahkan tidak pernah menyentuh kulit Rani kecuali hanya untuk bersalaman. Ia menghormati Rani sebagai seorang perempuan sekaligus juga istri atasannya. Bagaimana ia tidak emosi jiwa membayangkan kalau istrinya dirangkul-rangkul dan dipeluk-peluk laki-laki lain?Padahal Orlando tidak tahu saja kalau penampakan di photo itu hanyalah pencitraan publik semata. Fatah melakukannya untuk membalas rasa kesalnya pada Orlando. Orlando pasti tidak tahu cobaan seperti apa yang ia dapatkan behind the scene photo itu ia kirimkan.Ceritanya akibat Gadis yang terus menerus menangi

  • The Tears I Shed   Chapter 41

    Orlando berlari menuruni tangga darurat saat melihat istrinya dan atasannya menutup lift. Masih terbayang di matanya pemandangan kecewa atasannya. Dan yang paling memerihkan hatinya adalah kala melihat air mata sakit hati yang terbias dari bola mata istrinya. Shit! Dia sama sekali tidak menduga kalau istrinya bisa ada di sini. Siapa yang memberitahukannya? Atasannya juga. Mengapa mereka bisa datang secara bersamaan? Pertanyaan mengapa dan mengapa, terus berkecambuk di benaknya.Orlando tiba di basement dan langsung berlari kencang menuju ke parkiran. Bersiap-siap menghadang, apabila atasan dan istrinya akan meninggalkan apartement. Matanya menatap tajam setiap orang yang berlalu lalang di sana. Harap-harap cemas semoga istrinya ada di antara mereka.Namun harapannya tidak terkabul. Setelah hampir dua puluh menit menunggu, ia tidak juga menemukan bayangan keduanya. Orlando terduduk lemas di lantai parkiran. Ia bingung, cem

  • The Tears I Shed   Chapter 40

    Gadis terbangun saat merasa ada sesuatu sedang mengelus-elus pipinya. Begitu matanya terbuka, ia langsung kaget saat dihadapkan pada wajah Orlando yang hanya berjarak sejengkal dari wajahnya sendiri. Dan sesuatu yang mengelus-elus pipinya itu adalah telapak tangan suaminya."Selamat pagi istriku. Nyenyakkah tidurmu semalam sayang? Apakah kamu memimpikan Abang dalam tidurmu, hmmm?" Kini Orlando malah mencium-cium gemas pipinya dengan suara cup cup yang terdengar keras. Gadis buru-buru memalingkan wajahnya. Dia masih amat sangat marah dan kecewa pada Orlando yang ternyata tega membohonginya."Kamu ini kenapa sih sayang? Dari semalam Abang kamu judesin terus sampai Abang nggak berani minta jatah. Ada apa sih? Cerita dong biar Abang tahu salah Abang itu di mana, dan bisa memperbaikinya."Mata Gadis membulat saat merasakan tangan Orlando masuk melalui bawah piyama satinnya dan mengelus bulatan empuk didadanya.

  • The Tears I Shed   Chapter 39

    "Saya terima nikah dan kawinnya Gadis Putri Sanjaya binti Candra Daniswara dengan mas kawin 111 gram emas dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!"Orlando dengan suara tegas dan lantang mengucapkan ijab kabul dalam satu tarikan nafas."Bagaimana saksi? Sah?" Tanya Pak Penghulu."Sahhhh!""Alhamdullilahhhh."Akhirnya setelah melalui perjalanan yang singkat namun penderitaan dan kesakitan yang panjang dalam arti yang harafiah, Orlando kini bisa menepuk dada dengan bangga. Dokter cantik ini akhirnya resmi menjadi istrinya. Tidak sia-sia ia berdarah-darah digebukin kakak-kakak Gadis kalau hasil akhirnya ternyata seindah ini. Hasil memang tidak akan pernah menghianati usaha insya allah. Mungkin selama ini orang mengira bahwa d

DMCA.com Protection Status