Share

Chapter 20

"Apa maksud Anda dengan kata-kata calon imam? Anda mengklaim calon istri orang lain sebagai calon makmum Anda. Anda sehat?"

Adiguna berdiri dari kursinya. Bahunya tegang dan sorot matanya mulai bengis. Ia merasa harga dirinya diinjak-injak saat ini. Sedangkan Putra melangkah santai mendekati kursi yang tidak jauh dari tempat duduk adiknya dan juga dua orang pria berseragam yang saling bersitegang. Ia kini duduk santai seraya menikmati sarapan pagi berupa para lelaki yang sudah mabuk kepayang pada adik kecilnya. Kali ini si posesif gila Adiguna mendapat imbang. Bentuknya adalah seorang AKBP yang juga nekad gila karena berani mengklaim diri sebagai calon imam adiknya di depan mata calon suami dan kakaknya. Mantap jiwa. Dia ingin melihat sejauh mana ketangguhan para pria-pria ini. Karena bagaimana pun kelak adik kesayangannya akan menjadi tanggung jawab salah satu dari mereka dunia akhirat.

"Anda tidak tahu apa itu pengertian dari ca

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status