Share

Bab 86

Penulis: Nuruz Zahri
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-05 04:53:12

Setelah itu Jessica, Henry, Richard, dan Elena mengulurkan tangan mereka ke depan untuk bersumpah di depan semua orang, yang di mulai dengan Jessica yang berkata “Aku Jessica, dengan menyandang nama keluarga Hawk, aku berjanji untuk menjadi seorang pemburu monster agar bisa membantu mereka yang kesusahan dan menolong orang-orang yang lemah di masa depan”, lalu di ikuti Henry “Aku Henry, dengan menyandang nama keluarga Thomas, aku berjanji akan menjadi seorang ahli sihir untuk membantu mereka yang kesusahan, dan membantu banyak orang di masa depan”, kemudian Richard “Aku Richard, dengan menyandang nama keluarga Rose aku berjanji untuk menjadi seorang kesatria untuk memenuhi harapan keluarga, dan membantu orang yang kesusahan di masa depan”, dan yang terakhir Elena “Aku Elena, dengan menyandang nama keluarga Rins, aku benjanji untuk menjadi seorang herbalis untuk mengobati mereka yang kesakitan dan membantu banyak orang di masa depan”, s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 87

    Saat ini Henry yang sedang menuju kediaman keluarga Hawk bertanya kepada Frans “Ayah bagaimana kamu bisa memiliki hewan seperti ini, dilihat dari mana saja ini pasti sesuatu yang sulit untuk didapatkan seseorang”, Lalu Frans membalas sambil tersenyum “Kamu benar Henry, Zen adalah hewan sihir legendaris dan aku hanya menemui beberapa orang saja yang bisa memiliki hewan sihir legendaris, hewan sihir dibagi atas di golongan, yaitu biasa, langka, dan legendaris, semakin besar kapasitas aliran celestial seorang ahli sihir semakin besar pula kemungkinan mereka untuk memanggil hewan sihir kuat”, “Jadi apa aku bisa memanggil mereka juga ayah?”, ujar Henry kepada Frans, “Ya tentu saja, tapi kamu harus memasuki akademi sihir dulu untuk memanggil mereka, kamu bisa memasuki akademi setelah usiamu 12 tahun, karena disana terdapat pelindung yang menjaga orang yang gagal memanggil hewan sihir, jika hewan sihir tidak puas dengan Tuan yang memanggil mereka,

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 88

    Saat masuk kedalam rumah mereka disambut oleh Jack yang berkata “Halo Nona dan Tuan muda, selamat datang kembali”, Lalu Jessica berkata kepada Henry “Henry perkenalkan ini paman Jack, dia adalah orang kepercayaan papaku, dan juga dia yang mengurusi segala kebutuhanku karena mama sedang sakit akibat perutnya yang membesar”, “Halo paman Jack senang bertemu dengan anda, nama saya Henry” sambil menundukkan kepalanya, “Oh Tuan muda anda tidak perlu sopan kepadaku, panggil saja saya jika kalian membutuhkan sesuatu, saya akan menyiapkan camilan dan minuman untuk kalian, silahkan tunggu sebentar”, ujar Jack balas membungkuk kepada Henry, lalu Jessica berkata “Antarkan saja kekamarku paman Jack, oh iya mama ada dimana?”, “Baik Nona Jessica, Nona Urria berada dikamarnya dia sudah menunggu kedatangan anda”, ujar Jack sambil membungkuk. “Baiklah kami pergi dulu paman Jack”, ujar Jessica lalu mereka semua pergi n

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 89

    Tiba-tiba mereka panik melihat keadaan Urria, kemudian Jessica mendekat lalu bertanya “Mama, mama kamu kenapa”, “Kak Jess aku akan memanggil paman Jack”, ujar Henry yang segera keluar dari ruangan tersebut sambil menggandeng tangan Elisa dan Elise, saat Henry keluar dia berteriak sepanjang jalan yang dia lalui “Paman Jack, paman Jack, paman Jack”, tiba-tiba muncul Jack dihadapannya yang berkata “Ada apa Tuan Muda mencari saya”, “Bibi Urria tiba-tiba terjatuh paman, wajah seperti terlihat seperti menahan rasa sakit, tolong paman segera lihat”, ujar Henry dengan panik, “Oh terima kasih Tuan Muda sudah memberitahu saya”, kemudian Jack menepuk kedua tangannya dan seketika itu muncul beberapa pelayan dibelakangnya lalu dia berkata “Cepat kalian siapkan peralatannya, sepertinya sudah saatnya Nona melahirkan” lalu semua pelayan tersebut mengangguk dan seketika itu juga langsung menghilang, Jack kembali berk

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 90

    Dengan wajah heran William kemudian bertanya kepada Jessica “Sayang kenapa kita harus keluar untuk melihat adik bayi?”, “Itu harus pa, dulu Nyonya Seira sering mengambil adik bayi didepan yayasan, itu pasti jatuh dari atas langit, ayo cepat pa kita ambil aku ingin segera melihatnya”, ujar Jessica sambil tersenyum polos. Kemudian William melihat kearah Frans dan Henry yang sedang menggelengkan kepala mereka, lalu William kembali berkata kepada Jessica “Oh itu sudah diambil oleh nenekmu dan dibawa kedalam ruangan sana, jadi kita tidak perlu keluar lagi karena adik bayinya sudah berada disana”, “Eh benarkah itu pa, tapi aku tidak melihat nenek keluar dari ruangan ini sejak masuk tadi”, ujar Jessica sambil menatap William, “Keluarga kita kan bisa menggunakan langkah kilat, jadi nenek pasti menggunakan langkah kilat karena itu dia tidak perlu keluar dari ruangan ini”, ujar William sambil tersenyum kepada Jessica, Kemudian Jessic

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 91

    Setelah mendengar penjelasan Frans, Nyonya Jill mengusap sedikit air matanya lalu berkata “Maafkan kami nak Frans tidak dapat membantumu, aku rindu sekali melihat kalian berempat kembali tertawa bersama seperti dulu, saat masih kecil dulu kalian berempat sering sekali berpetualang bersama”, “Tidak apa-apa Nyonya aku mengerti keadaannya, anda juga sudah seperti ibu kami sendiri, bahkan aku masih bisa merasakan rasa bekal yang dulu anda persiapkan untuk kami ketika ingin pergi berpetualang, sekarang aku sedang meningkatkan kekuatan sihirku, aku berencana untuk menyerang mereka sendiri”, ujar Frans kepada Nyonya Jill. “Aku hanya bisa mendoakan keselamatanmu, agar kamu pulang dalam kondisi tidak terluka, dan kami juga masih menyelediki sekte hitam itu kemungkinan mereka dalangnya”, “Terima kasih Nyonya atas bantuan anda selama ini”, ujar Frans sambil membungkuk, “Kamu tidak perlu sungkan kepadaku, kamu dan Diana sudah seperti anakku

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 92

    Tidak lama setelah itu Urria akhirnya terbangun, lalu William bertanya kepadanya “Bagaimana keadaanmu sayang?”, “Aku baik-baik saja”, ujar Urria tersenyum dengan wajah lemas, “Sebaiknya kamu istirahat saja dulu”, ujar William sambil memegang pipi Urria, “Ehem, kalian tidak melupakan kami disinikan?” ujar Frans sambil mengepalkan tangannya didekat mulutnya seperti sedang batuk, “Oh ada Frans ternyata, maaf aku tidak bisa melihatmu karena penglihatanku masih kabur”, ujar Urria kepadanya Frans, “Tidak masalah Urria, kondisi Diana juga sama sepertimu setelah selesai melahirkan, aku juga tidak ingin menganggu waktu istirahatmu terlalu lama, aku ingin mengucapkan selamat untuk bayi kalian dan kepadamu karena berhasil melahirkan dengan selamat, ayo anak-anak ucapkan selamat kepada bibi Urria”, “Selamat ya bibi”, ujar Henry, Elisa dan Elise serentak. “Terima kasih semuanya, ini juga berkat doa ka

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 93

    Setelah beberapa saat mereka keluar dari ruangan tersebut, lalu Frans melihat Henry sambil berkata “Siapa bilang tidak cocok, kamu terlihat sangat tampan dengan setelan itu”, kemudian Henry berjalan kearah cermin lalu melihat dirinya sambil berkata “Eh siapa anak ini, bukan terlihat seperti diriku saja”, lalu Frans berkata sambil tertawa “Hahaha, benarkan apa yang ayah bilang, kamu pasti cocok, setelan itu ibumu yang memilihnya dan berkata kamu harus memakai itu saat pulang kerumah”, lalu Frans kembali berkata “Baiklah sekarang setelan kita sudah seragam, ayo kita pergi”, saat itu juga terdengar panggilan dari luar “Ayah, kakak, kamu sudah selesai, apakah kalian sudah selesai disana”, “Iya kami akan segera keluar, tunggu sebentar”, balas Frans kepada mereka, setelah mereka keluar Henry melihat Elisa dan Elise menggunakan gaun putih yang sangat indah dan memakai pita dari bunga melati dirambut mereka, lalu dia be

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 94

    Setelah William bergabung bersama mereka, Tuan Trench kemudian berkata “Terima kasih kepada semua orang yang sudah hadir disini, acara jamuan makan ini untuk merayakan bertambahnya satu anggota keluarga Hawk lagi, silahkan nikmati hidangan ini semoga kalian menyukainya”, lalu mereka semua makan bersama. “Oh iya kak Will, apa kamu sudah memikirkan nama untuk putrimu?” ujar Jeni kepada William, “Aku sudah memikirkannya, dan akan memberikannya ketika ritual pemberian lambang keluarga”, balas William, kemudian Jeni bertanya dengan wajah penasaran “Oh benarkah? Siapa namanya?”, “Itu rahasia, kamu harus menunggu jika ingin tau”, ujar William, kemudian Jeni kembali berkata sambil cemberut “Huuh dasar pelit”, Tidak lama setelah itu William bertanya kepada Frans “Oh iya Frans, apa kamu akan berada disini sampai 2 hari mendatang, aku juga ingin kamu melihat ritualnya?”, “Maafkan aku Will, aku tidak bisa

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05

Bab terbaru

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 258

    Kemudian orang tersebut berkata “Aku hanya tahu sedikit tentang sekte itu karena aku hanya bawahan saja, tapi aku pernah mendengar bahwa markas kami tersebar dimana-mana bahkan disemua Kerajaan yang ada dibenua Kylum, tapi untuk di Kerajaan Bright markas terbesar ada di lembah Svenus tepatnya dibawah tanah yang terdapat reruntuhan kuno, untuk masuk kesana kalian harus mengucapkan salam”, “Kenapa berhenti? Apa salam yang harus di ucapkan?”, tanya Killer yang berjongkok melihat orang tersebut, “Aku tidak akan mengatakannya sampai kalian berjanji untuk melepaskanku dari sini, aku berjanji untuk hidup secara normal setelah keluar dari sini”, jawab orang tersebut, kemudian Killer melihat kearah Frans dan berkata “Bagaimana Tuan Besar?”, “Terserah kalian saja”, jawab Frans dengan tatapan dingin, setelah itu Killer kembali berkata kepada orang itu “Baiklah katakan”, “Salamnya adalah “Dunia kekosongan milik

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 257

    Beberapa saat kemudian Jacob datang bersama satu orang laki-laki berbadan besar yang membawa parang ditangannya dan kepala seperti Horus, lalu disamping ada seorang wanita yang membawa sabit besar dipunggungnya, lalu terlihat banyak jatihan dilengan bagian kirinya dan kepalanya terlihat seperti Menidos, setelah sampai dihadapan Frans, mereka langsung membungkuk dan berkata “Apa perintah anda Tuan Besar?”, “Maaf sudah memanggil kalian diwaktu istirahat sehabis bertugas, aku ingin kalian bermain dengannya”, jawab Frans sambil menunjuk kearah orang yang sedang dirantai, kemudian pria yang memakai kepada Horus berkata “Tidak masalah Tuan Besar, saya juga sedang bosan tidak melakukan apa-apa”, lalu wanita yang membawa sabit berkata sambil menunjuk kearah kepalanya “Lagipula kami sudah mendapat hiasan dari sana Tuan Besar, kami siap untuk misi berikutnya”, setelah itu mereka berdua berdiri dan langsung menghampiri orang yang sedang dir

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 256

    Saat Henry ingin membuka pintu, pintu sudah terbuka duluan lalu masuk Zelona yang berkata “Oh halo Henry, pestanya sudah hampir dimulai bergabung kesana, para gadis impianmu sudah ada disana, oh iya dimana Charles, tumben kamu tidak bersamanya”, “Halo juga bibi Zelona, Charles tadi pergi kesuatu tempat bersama kakek Jason dan pelayan pribadinya, tapi aku tidak tahu dia pergi kemana”, jawab Henry, “Oh benarkah? sepertinya bibi juga harus menemui pelayan pribadinya itu”, jawab Zelona, “Charles sangat menyukai mereka bibi, aku yakin bibi juga akan menyukai mereka, aku pergi dulu ya bibi, aku tidak ingin waktu bibi bersama ibu”, jawab Henry yang tersenyum, “Baik Henry, bersenang-senanglah”, jawab Zelona yang mencium pipi Henry, kemudian Henry pergi keluar dari ruangan tersebut. setelah Henry pergi, Zelona menghampiri Diana yang masih tersenyum, “Ada apa Diana? Kamu terlihat bahagia sekali”, ujar Zelona dengan heran,

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 255

    Setelah Charles pergi, Henry bertanya dengan penasaran “Charles mau kemana ayah?”, “Lebih baik kamu bertanya kepadanya langsung nanti saat dipesta”, jawab Frans sambil tersenyum, “Baiklah ayah, apakah ayah tahu dimana ibu? Aku ingin menemuinya sebentar?”, tanya Henry lagi, “Mungkin dia sedang berada diruangannya untuk bersiap-siap”, jawab Frans, “Baiklah ayah, aku ingin pergi dulu, apa ayah tidak pergi?”, jawab sambil bertanya, “Ayah masih ada urusan sebentar Henry, kamu duluan saja”, jawab Frans sambil tersenyum, “Baik ayah, sebaiknya ayah tidak terlalu lama, atau akan dimarahi ibu lagi”, balas Henry sambil menunjuk kearah botol wine yang ada dimeja Frans, “Oh iya Henry tolong rahasiakan ini, jika ibu bertanya bilang saja ayah masih ada pekerjaan”, balas Frans sambil memohon, “Tenang saja ayah, aku akan merahasiakannya, aku pergi dulu ya”, jawab Henry yang mengacungkan jempol

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 254

    Charles yang saat ini sedang asik mengobrol bersama Gavilla dipanggil oleh seorang pelayan yang berkata dari balik pintu “Tuan Charles sudah waktunya”, “Baiklah”, jawab Charles dari dalam, kemudian dia berkata kepada Gavi dan Gavilla “Ayo kita pergi dulu, nanti kita akan berbincang lagi, oh iya mamaku juga disini, aku ingin kalian berkenalan dengannya nanti”, “Baik Tuan Charles, saya dan Gavi senang sekali berbincang dengan anda, kami akan membantu anda dengan segala yang kami punya”, jawab Gavilla sambil tersenyum, kemudian Gavi juga tersenyum sambil mengangguk-ngangguk, “Iya, mohon bantuannya mulai dari sekarang, ayo kita pergi dulu, aku penasaran dengan misi yang akan diberikan oleh paman Frans”, ujar Charles kemudian pergi keluar dari ruangan tersebut diikuti oleh Gavi dan Gavilla. Setelah Charles keluar dia bertemu dengan Henry yang sedang berjalan bersama Paul dan Nana, kemudian Charles mendekati Henry dan berbisik &l

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 253

    Setelah Henry mendengar ucapan mereka, Henry berkata sambil memegang bahu mereka berdua “Baiklah, aku dengan senang hati menerima kalian berdua, mohon bantuannya dari sekarang dan dimasa depan”, “Terima kasih, Tuan Muda, terima kasih, akhirnya keinginan kami terwujud”, ujar Paul sambil mengusap sedikit air matanya, “Kami berjanji akan melayani Tuan Muda dengan setulus hati, terima kasih Tuan Muda sudah menerima kami”, ujar Nana yang mengusap air matanya juga, kemudian Jacob menghampiri mereka dan memberikan masing-masing gelas yang berisi air bening, kemudian Jacob berkata kepada Henry sambil memberikan jarum, “Ini Tuan Muda silahkan teteskan darah anda kegelas mereka untuk membuat kontrak”, lalu Henry menusuk ibu jarinya dan meneteskan darah pada gelas Paul dan Nana. Kemudian Paul dan Nana langsung meminum air dari gelas tersebut, setelah mereka meminumnya tiba-tiba tubuh mereka mengeluarkan aura yang sangat kuat sampai membuat dingin

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 252

    Disisi lain, Henry yang masuk kedalam ruangan bersama Jacob dikejutkan oleh Paul dan Nana yang sudah berdiri disana sambil tersenyum kepada, “Kalian? Bukankah Paul dan Nana?”, tanya Henry sambil menunjuk kearah Paul dan Nana, “Benar Tuan Muda, terima kasih karena telah mengingat nama kami”, jawab Paul sambil menundukkan kepalanya, “Apakah kalian yang akan menjadi pelayanku?”, tanya Henry lagi dengan penasaran, “Benar Tuan Muda, kami sangat ingin menjadi pelayan Tuan Muda”, jawab Paul sambil tersenyum, “Bukankah kalian berkata ingin melayani seseorang yang pernah membantu kalian untuk membalas kebaikannya?”, tanya Henry lagi, “Benar sekali Tuan Muda, orang tersebut adalah anda”, jawab Paul sambil tersenyum lagi, “Hah aku? aku tidak ingat pernah bertemu kalian selain disini”, jawab Henry sambil melihat kearah Paul dan Nana, kemudian Paul menghampiri Henry lalu menyerahkan sebuah koin emas dan berkata &

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 251

    Setelah mendengar penjelasan Gavilla, Charles kemudian berkata “Aku tidak pernah mempermasalahkan tentang sikap pelayan, jadi kamu tidak perlu memikirkannya, aku turut perihatin dengan kehidupan yang telah kalian alami, untuk sekarang kalian tidak perlu memikirkan hal tersebut, aku membenci mereka yang lemah dan menyukai mereka yang kuat, aku bisa merasakan aura dari diri kalian sangat kuat, mungkin kekuatan kalian lebih kuat dariku, jadi aku sangat menyukai kalian, dan aku sangat ingin kalian menjadi pelayanku, aku hanya tinggal dengan mamaku saja, mamaku adalah orang yang sangat baik jadi kalian tidak perlu takut untuk tinggal dengan kami”, setelah mendengar penjelasan Charles, tiba-tiba Gavi menangis terisak-isak, “Kamu kenapa? Apakah aku menyakiti perasaanmu dengan perkataanku?” tanya Charles, Gavilla kemudian menjawab sambil tersenyum “Maafkan Gavi Tuan Charles, dia tidak bisa bicara, dia hanya sangat senang karena baru kali ada seorang majikan yan

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 250

    Setelah sampai diruangan, Jason kemudian berkata “Gavi, Gavilla bukalah pakaian kalian dan perlihatkan itu”, kemudian Gavi dan Gavilla membuka baju mereka, lalu terlihat sebuah permata biru tertancap di tengah dada Gavi, dan permata merah ditengah dada Gavilla, setelah melihat batu permata tersebut, Charles bertanya dengan penasaran “Batu apa itu?”, “Itu adalah batu sihir Tuan Charles”, jawab Jason, “Batu sihir itu apa? Aku baru dengar”, tanya Charles dengan heran sambil memeringkan kepala, setelah itu Jason mulai menjelaskan “Batu sihir adalah sebuah batu yang didalamnya terdapat aliran celestial, batu sendiri tercipta oleh alam dan hanya bisa ditemukan di goa atau reruntuhan kuno, batu sihir berguna untuk memberikan energi celestial kepada pemakainya, akan tetapi nyawa sebagai taruhannya jika batu sihir tidak bisa bersatu dengan pemakainya, jika berhasil bersatu maka pemakainya akan mendapat evolusi dari energi sihir”, se

DMCA.com Protection Status