Saat itu tiba-tiba datang dua orang pria berbadan besar lainnya dan langsung menyeret pria yang ditunjuk oleh Nona Wenn lalu terdengar suara teriakan “Tidak Nona ini salah paham aku tidak bersalah” , tanpa mengacuhkan teriakan tersebut Nona Wenn kemudian bertanya pada Jeffry sambil tersenyum “Siapa namamu anak muda?” Jefrry menjawab dengan gugup “ Na,,nama,,,namaku Jeffry Nona” lalu Nona Wenn kembali berkata “Ikutlah denganku kamu pasti belum makan, Tuan Rick sudah menyuruhku untuk memberikanmu makan sambil menunggu dia kembali kesini”. Setelah berbincang-bincang dengan Jeffry dengan secara tidak sadar Nona Wenn meteskan air mata setelah mendengar apa yang sudah dialami oleh Jeffry, kemudian dia membuka kacatamanya lalu megambil tissue dan berkata “Sungguh berat apa kamu dialami oleh seorang anak sepertimu,dengan bakat seperti ini, jika kamu bersekolah bahkan kamu bisa menjadi seorang detektif yang handal” sambil mengelap air yang keluar dari matanya.
Nona Wenn sudah diberitahu oleh Tuan Rick tentang seorang anak yang sangat pintar telah membantu dirinya memecahkan kasus, lalu menugaskan dirinya untuk meyambut anak tersebut ketika dia sampai ke kantor polisi. Nona Wenn tidak tahu yang lainnya tentang Jeffry, setelah Jeffry menceritakan kisah hidupnya tidak sadar saat itu Nona Wenn sudah menetaskan air mata. Ketika Nona Wenn sibuk membersihkan matanya dengan tissue dan Jeffry yang sedang makan, tiba-tiba tersedengar suara pintu terbuka dan suara “Nak ikut denganku,aku sudah membawa semua yang kamu inginkan”, saat Nona Wenn dan Jeffry melihat seorang polisi dengan kumis tebal berdiri sambil membuka pintu melihat kearah mereka dengan tatapan percaya diri.
Dia adalah Tuan Rick, inspektur polisi yang telah dibantu oleh Jeffry, saat melihat Tuan Rick yang penuh semangat kemudian Jeffry menghampirinya sambil membersihkan sisa makanan dimulutnya sembari berkata “Apakah semua orang sudah berkumpul Tuan dan foto yang kuinginkan sudah kamu dapatkan?” Jeffry bertanya dengan tatapan penasaran lalu setelah itu Tuan Rick berkata “Sudah semua mereka ada di kantor Joy dan disana Joy sudah menunggu kita ayo cepat”. Sambil memegang tangan Jeffry lalu membawanya pergi dari ruangan itu, saat ini Nona Wenn yang melihat mereka pergi kemudian berkata “Hei kalian berdua aku juga ingin ikut, tunggu aku!” sambil berlari mengejar mereka yang pergi meninggalkannya.
Saat ini mereka sampai disebuah ruangan kemudian saat mereka masuk terlihat 5 orang berada diruangan tersebut yang salah satunya adalah Joy rekan Tuan Rick. Joy adalah wakil inspektur polisi dia sahabat terbaik Tuan Rick dan rekan yang paling dia percayai. Lalu terlihat juga seorang pria dan wanita paruh baya, mereka adalah tukang kebun dan pembantu dirumah Tuan dan Nyonya Hills. Samping mereka berdua ada seorang wanita dan pria yang masih muda mereka adalah pelayan yang merawat Tuan dan Nyonya Hills. Saat ini Jeffry berkata pada Tuan Rick “Tuan berikan aku foto yang aku minta tadi” sambil menatap Jeffry, Tuan Rick lalu mengeluarkan sebuah foto yang ada disaku bajunya dan memberikan pada Jeffry. Saat Jeffry sudah menerima foto dari Tuan Rick dia kemudian berkata “Sudah kuduga” kemudian Jeffry kembali berkata sambil melihat kearah empat orang yang berdiri di depannya “Baiklah Tuan
Saat Jeffry melihat kearah wanita tersebut dia kembali berkata sambil tersenyum jahat “kamu pasti tahu inikan” ujar Jeffry dan memperlihatkan foto yang dia pegang kearah wanita itu, itu adalah sebuah foto penipis adonan kue yang memiliki sedikit darah di bagian tengahnya. Lalu wanita itu berkata dengan panik “Aku tahu itu penipis adonannya memangnya kenapa?” sambil mengangkat sedikit bahunya, setelah itu Jeffry berkata “Bukankah sangat aneh Nyonya Hills meninggal didapur hanya dengan sebuah benda tumpul? Bahkan jika pun dia dipukul dengan keras, dia tidak akan mengalami kematian,mungkin saja dia akan mengalami gangguan otak atau jika dia dipukul berkali-berkali baru bisa mengancam nyawanya itu pun dengan sebuah besi, bahkan benda ini terbuat dari kayu tidakkah ini begitu aneh, dari apa yang kulihat benda ini hanya memiliki sedikit darah, tidak mungkin benda ini dipukul berkali-kali pada Nyonya Hills jika iya pasti beda ini akan mengalami kerusakan&rdquo
Saat Jeffry selesai bicara tiba-tiba terdengar suara”Dbukk”, saat dia melihanya itu adalah wanita yang bekerja sebagai pelayan,tidak lama setelahnya wanita itu berkata sambil menangis “Sudah,,,,cukup,,, itu benar aku yang melakukannya, aku tidak berniat membunuhnya” kemudian dia melanjutkan “Saat itu diriku dan Nyonya Hills sedang membuat makanan untuk Tuan Hills, Tuan Hills bekerja diluar kota dan dia akan kembali pada hari itu, Nyonya memintaku untuk membantunya membuat kue yang banyak untuk Tuan, tidak beberapa lama ketika kami sedang membuat kue,Tuan pulang bersama pria ini” sambil menunjuk kearah pria yang berada disampingnya. Kemudian dia melanjutkan “Saat Tuan pulang, Nyonya langsung menyambutnya dan meletakkan kopi beserta kue diatas meja untuk dia makan, kemudian aku melihat pria ini membawa barang Tuan naik keatas dan aku kemudian beralasan pada Nyonya ingin
Setelah mendengar apa yang dikatakan Jeffry kemudian Tuan Rick segera menoleh kearahnya “Tenang saja nak, aku akan memberikannya sesuai dengan hasil kerjamu yang sangat bagus” ujar nya sambil tersenyum senang. Setelah kejadian ini Nona Wenn yang dari tadi terdiam kemudian berkata “Jeffry jika kamu ingin membantu kami terus untuk menyelesaikan berbagai kasus, kami akan memberikanmu gaji dan pendapatan sesuai dengan kerjamu, bagaimana menurutmu? Apakah kamu tertarik?”. Saat ini Jeffry yang mendengar ucapan Nona Wenn berkata dengan penuh semangat “Tentu saja aku mau, aku pasti akan membantu kalian untuk menyelesaikan semua kasus”. Beberapa saat setelah kejadian itu Jeffry selalu membantu mereka untuk menyelesaikan kasusnya hingga dia berusia 25 tahun, hari itu setelah selesai dengan sebuah kasus bersama Tuan Rick dan Joy mereka minum disebuah bar untuk merayakan keberhasilan me
Saat Jeffry pelan-pelan ingin menutup matanya tiba-tiba dia mendengar suara yang samar-samar “Apakah kamu masih ingin hidup?”, saat ini Jeffry masih dalam keadaan lemah dan berkata dalam hatinya “Siapa kamu, apa yang kamu maksud dengan masih ingin hidup?”, kemudian suara tersebut kembali terdengar “Aku tidak bisa memberi tahumu siapa aku sekarang, tapi jika kamu masih ingin hidup aku akan memberikanmu kesempatan itu” saat itu Jeffry kembali bergumam dihatinya “Tidak, aku tidak mau hidup didunia ini lagi, dunia yang sangat kejam ini sudah terlalu banyak menyiksaku, bahkan apa yang terjadi padaku sekarang karena aku berbuat baik dengan menolong seseorang, saat ibuku masih hidup dia selalu berkata jika berbuat baik pasti akan menuai hasil yang baik, dulu aku sangat percaya akan hal itu tapi sekarang aku tidak mempercayai nya,karena selama ini aku sudah melakukannya tapi aku tidak mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang ibuku katakan, jadi
Setelah selesai mendengarkan suara tersebut Jeffry berkata “Tidak apa, lagipun aku sudah terbiasa menderita dari kecil, jika penderitaan itu akan terbayar dengan kebahagiaan aku pasti akan melakukannya”, kemudian suara tersebut membalas “Ternyata memang tidak salah takdir memilih dirimu untuk jadi pahlawan di Kylum”. Sebelum Jeffry bisa berkata suara tersebut bertanya padanya “Oh iya, ngomong-ngomong ada hal lain yang kamu inginkan?” Jeffry membalas “Aku punya dua permintaan semoga bisa kamu kabulkan, pertama aku ingin kepintaran dan kecerdikanku didunia ini ikut bersamaku kesana karena dengan kelebihanku inilah diriku dapat bertahan hidup disini. Dan yang kedua aku ingin namaku menjadi “Henry Carter” karena aku tidak ingin membawa dari kehidupan lamaku yang menyedihkan”. Lalu suara tersebut menjawab “ Baiklah aku akan mengabulkan permintaanmu yang pertama tetapi tidak untuk permintaanmu yang kedua”.&nbs
Setelah sampai di Kylum jiwa Jeffry masuk kedalam seorang bayi dan diletakkan didepan sebuah panti asuhan bernama “Yayasan Panti Asuhan Grace”. Grace adalah sebuah kota kecil yang berada di Bright salah satu kerajaan yang berada di benua Kylum. Saat ini ibu panti yang bernama Nyonya Seira Gold ingin membeli bahan makanan untuk panti dikarenakan persediaan makan sudah hampir habis, dia temani oleh seorang anak perempuan bernama Jessica yang tersenyum sembari menggandeng tangan Nyonya Seira dan tangan yang satunya membawa kerangjang berjalan untuk menuju pintu keluar dari panti. Jessica juga seorang yatim piatu, Nyonya Seira menemukan dirinya 5 tahun yang lalu di tangga menuju pintu masuk panti.“Ayo Nyonya Seira aku sudah tidak sabar ingin pergi ke kota, aku sangat ingin pergi kesana kesana aku ingin melihat-lihat pemandangan disana” ujar Jessica kepada Nyonya Seira sembari tertawa dan menampakkan satu gigi depannya yang ompong. Kemudian Nyonya Seira me
Bangsawan kelas menengah berada dibawah kelas atas mereka kebanyakan berada Hurian salah satu kota di kerajaan Bright dan ada juga sebagian kecil di Holylight, hanya sebagian kecil dari mereka yang mempunyai wilayah dan yang lainnya hanya mempunyai rumah dan perkebunan. Status bangsawan menengah bisa diperebutkan oleh bangsawan kelas rendah jika bangsawan kelas rendah itu mengajukan surat perperangan antara keluarga yang bernama “The Agreement” dengan syarat jika mereka tidak mampu mengalahkan keluarga kelas menengah status bangsawan mereka akan di copot serta harta benda mereka akan di ambil dan mereka akan dijadikan “fedder”(budak) atau dibuang ke Linius.Linius adalah kota fedder atau orang menyebutnya kota budak, biasanya para bangsawan kelas bawah atau kelas menengah sering mencari wanita atau pria untuk dijadikan budak mereka, dan bangsawan kelas atas menganggap fedder hanya sebagai mainan yang bisa kapan saja sesuai kehendak mereka. Wilayah Lini
Kemudian orang tersebut berkata “Aku hanya tahu sedikit tentang sekte itu karena aku hanya bawahan saja, tapi aku pernah mendengar bahwa markas kami tersebar dimana-mana bahkan disemua Kerajaan yang ada dibenua Kylum, tapi untuk di Kerajaan Bright markas terbesar ada di lembah Svenus tepatnya dibawah tanah yang terdapat reruntuhan kuno, untuk masuk kesana kalian harus mengucapkan salam”, “Kenapa berhenti? Apa salam yang harus di ucapkan?”, tanya Killer yang berjongkok melihat orang tersebut, “Aku tidak akan mengatakannya sampai kalian berjanji untuk melepaskanku dari sini, aku berjanji untuk hidup secara normal setelah keluar dari sini”, jawab orang tersebut, kemudian Killer melihat kearah Frans dan berkata “Bagaimana Tuan Besar?”, “Terserah kalian saja”, jawab Frans dengan tatapan dingin, setelah itu Killer kembali berkata kepada orang itu “Baiklah katakan”, “Salamnya adalah “Dunia kekosongan milik
Beberapa saat kemudian Jacob datang bersama satu orang laki-laki berbadan besar yang membawa parang ditangannya dan kepala seperti Horus, lalu disamping ada seorang wanita yang membawa sabit besar dipunggungnya, lalu terlihat banyak jatihan dilengan bagian kirinya dan kepalanya terlihat seperti Menidos, setelah sampai dihadapan Frans, mereka langsung membungkuk dan berkata “Apa perintah anda Tuan Besar?”, “Maaf sudah memanggil kalian diwaktu istirahat sehabis bertugas, aku ingin kalian bermain dengannya”, jawab Frans sambil menunjuk kearah orang yang sedang dirantai, kemudian pria yang memakai kepada Horus berkata “Tidak masalah Tuan Besar, saya juga sedang bosan tidak melakukan apa-apa”, lalu wanita yang membawa sabit berkata sambil menunjuk kearah kepalanya “Lagipula kami sudah mendapat hiasan dari sana Tuan Besar, kami siap untuk misi berikutnya”, setelah itu mereka berdua berdiri dan langsung menghampiri orang yang sedang dir
Saat Henry ingin membuka pintu, pintu sudah terbuka duluan lalu masuk Zelona yang berkata “Oh halo Henry, pestanya sudah hampir dimulai bergabung kesana, para gadis impianmu sudah ada disana, oh iya dimana Charles, tumben kamu tidak bersamanya”, “Halo juga bibi Zelona, Charles tadi pergi kesuatu tempat bersama kakek Jason dan pelayan pribadinya, tapi aku tidak tahu dia pergi kemana”, jawab Henry, “Oh benarkah? sepertinya bibi juga harus menemui pelayan pribadinya itu”, jawab Zelona, “Charles sangat menyukai mereka bibi, aku yakin bibi juga akan menyukai mereka, aku pergi dulu ya bibi, aku tidak ingin waktu bibi bersama ibu”, jawab Henry yang tersenyum, “Baik Henry, bersenang-senanglah”, jawab Zelona yang mencium pipi Henry, kemudian Henry pergi keluar dari ruangan tersebut. setelah Henry pergi, Zelona menghampiri Diana yang masih tersenyum, “Ada apa Diana? Kamu terlihat bahagia sekali”, ujar Zelona dengan heran,
Setelah Charles pergi, Henry bertanya dengan penasaran “Charles mau kemana ayah?”, “Lebih baik kamu bertanya kepadanya langsung nanti saat dipesta”, jawab Frans sambil tersenyum, “Baiklah ayah, apakah ayah tahu dimana ibu? Aku ingin menemuinya sebentar?”, tanya Henry lagi, “Mungkin dia sedang berada diruangannya untuk bersiap-siap”, jawab Frans, “Baiklah ayah, aku ingin pergi dulu, apa ayah tidak pergi?”, jawab sambil bertanya, “Ayah masih ada urusan sebentar Henry, kamu duluan saja”, jawab Frans sambil tersenyum, “Baik ayah, sebaiknya ayah tidak terlalu lama, atau akan dimarahi ibu lagi”, balas Henry sambil menunjuk kearah botol wine yang ada dimeja Frans, “Oh iya Henry tolong rahasiakan ini, jika ibu bertanya bilang saja ayah masih ada pekerjaan”, balas Frans sambil memohon, “Tenang saja ayah, aku akan merahasiakannya, aku pergi dulu ya”, jawab Henry yang mengacungkan jempol
Charles yang saat ini sedang asik mengobrol bersama Gavilla dipanggil oleh seorang pelayan yang berkata dari balik pintu “Tuan Charles sudah waktunya”, “Baiklah”, jawab Charles dari dalam, kemudian dia berkata kepada Gavi dan Gavilla “Ayo kita pergi dulu, nanti kita akan berbincang lagi, oh iya mamaku juga disini, aku ingin kalian berkenalan dengannya nanti”, “Baik Tuan Charles, saya dan Gavi senang sekali berbincang dengan anda, kami akan membantu anda dengan segala yang kami punya”, jawab Gavilla sambil tersenyum, kemudian Gavi juga tersenyum sambil mengangguk-ngangguk, “Iya, mohon bantuannya mulai dari sekarang, ayo kita pergi dulu, aku penasaran dengan misi yang akan diberikan oleh paman Frans”, ujar Charles kemudian pergi keluar dari ruangan tersebut diikuti oleh Gavi dan Gavilla. Setelah Charles keluar dia bertemu dengan Henry yang sedang berjalan bersama Paul dan Nana, kemudian Charles mendekati Henry dan berbisik &l
Setelah Henry mendengar ucapan mereka, Henry berkata sambil memegang bahu mereka berdua “Baiklah, aku dengan senang hati menerima kalian berdua, mohon bantuannya dari sekarang dan dimasa depan”, “Terima kasih, Tuan Muda, terima kasih, akhirnya keinginan kami terwujud”, ujar Paul sambil mengusap sedikit air matanya, “Kami berjanji akan melayani Tuan Muda dengan setulus hati, terima kasih Tuan Muda sudah menerima kami”, ujar Nana yang mengusap air matanya juga, kemudian Jacob menghampiri mereka dan memberikan masing-masing gelas yang berisi air bening, kemudian Jacob berkata kepada Henry sambil memberikan jarum, “Ini Tuan Muda silahkan teteskan darah anda kegelas mereka untuk membuat kontrak”, lalu Henry menusuk ibu jarinya dan meneteskan darah pada gelas Paul dan Nana. Kemudian Paul dan Nana langsung meminum air dari gelas tersebut, setelah mereka meminumnya tiba-tiba tubuh mereka mengeluarkan aura yang sangat kuat sampai membuat dingin
Disisi lain, Henry yang masuk kedalam ruangan bersama Jacob dikejutkan oleh Paul dan Nana yang sudah berdiri disana sambil tersenyum kepada, “Kalian? Bukankah Paul dan Nana?”, tanya Henry sambil menunjuk kearah Paul dan Nana, “Benar Tuan Muda, terima kasih karena telah mengingat nama kami”, jawab Paul sambil menundukkan kepalanya, “Apakah kalian yang akan menjadi pelayanku?”, tanya Henry lagi dengan penasaran, “Benar Tuan Muda, kami sangat ingin menjadi pelayan Tuan Muda”, jawab Paul sambil tersenyum, “Bukankah kalian berkata ingin melayani seseorang yang pernah membantu kalian untuk membalas kebaikannya?”, tanya Henry lagi, “Benar sekali Tuan Muda, orang tersebut adalah anda”, jawab Paul sambil tersenyum lagi, “Hah aku? aku tidak ingat pernah bertemu kalian selain disini”, jawab Henry sambil melihat kearah Paul dan Nana, kemudian Paul menghampiri Henry lalu menyerahkan sebuah koin emas dan berkata &
Setelah mendengar penjelasan Gavilla, Charles kemudian berkata “Aku tidak pernah mempermasalahkan tentang sikap pelayan, jadi kamu tidak perlu memikirkannya, aku turut perihatin dengan kehidupan yang telah kalian alami, untuk sekarang kalian tidak perlu memikirkan hal tersebut, aku membenci mereka yang lemah dan menyukai mereka yang kuat, aku bisa merasakan aura dari diri kalian sangat kuat, mungkin kekuatan kalian lebih kuat dariku, jadi aku sangat menyukai kalian, dan aku sangat ingin kalian menjadi pelayanku, aku hanya tinggal dengan mamaku saja, mamaku adalah orang yang sangat baik jadi kalian tidak perlu takut untuk tinggal dengan kami”, setelah mendengar penjelasan Charles, tiba-tiba Gavi menangis terisak-isak, “Kamu kenapa? Apakah aku menyakiti perasaanmu dengan perkataanku?” tanya Charles, Gavilla kemudian menjawab sambil tersenyum “Maafkan Gavi Tuan Charles, dia tidak bisa bicara, dia hanya sangat senang karena baru kali ada seorang majikan yan
Setelah sampai diruangan, Jason kemudian berkata “Gavi, Gavilla bukalah pakaian kalian dan perlihatkan itu”, kemudian Gavi dan Gavilla membuka baju mereka, lalu terlihat sebuah permata biru tertancap di tengah dada Gavi, dan permata merah ditengah dada Gavilla, setelah melihat batu permata tersebut, Charles bertanya dengan penasaran “Batu apa itu?”, “Itu adalah batu sihir Tuan Charles”, jawab Jason, “Batu sihir itu apa? Aku baru dengar”, tanya Charles dengan heran sambil memeringkan kepala, setelah itu Jason mulai menjelaskan “Batu sihir adalah sebuah batu yang didalamnya terdapat aliran celestial, batu sendiri tercipta oleh alam dan hanya bisa ditemukan di goa atau reruntuhan kuno, batu sihir berguna untuk memberikan energi celestial kepada pemakainya, akan tetapi nyawa sebagai taruhannya jika batu sihir tidak bisa bersatu dengan pemakainya, jika berhasil bersatu maka pemakainya akan mendapat evolusi dari energi sihir”, se