Setelah mendengar penjelasan Frans, Henry kemudian bertanya “Menurut dari penejelasan ayah, sepertinya kerusakan yang dibuat oleh energi sihir sangat besar”, “Tentu saja Henry, sihir yang dikeluarkan oleh energi celestial sangat kuat sehingga memiliki kekuatan untuk menghancurkan objek yang dipilih contohnya seperti ini, Kekuatan Cahaya:Pedang Cahaya”, balas Frans sambil mengeluarkan sebuah pedang cahaya yang langsung menuju kearah sebuah batang pohon yang sudah mati, seketika setelah menancap dipohon pedang itu langsung meledak dan menimbulkan suara ledakan yang sangat besar sehingga hewan-hewan yang ada disekitar sana berlarian kesana-sini. Jessica yang sedang melatih indra pendengarannya sangat kaget, kemudian dia bertanya kepada William, “Papa, suara ledakannya besar sekali, apa yang dilakukan oleh paman Frans dan Henry”, “Mereka sedang latihan juga sama seperti kita, ayo terus fokuskan latihanmu”, balas William kepada Jessica. Hen
Frans yang melihat Henry yang sedang kaget, dia kemudian berkata “Kamu harus menyalurkan sedikit lebih banyak energi untuk belati cahayamu agar belati tersebut lebih kuat dari aslinya”, “Baik ayah, aku mengerti”, balas Henry yang kemudian dia menyalurkan lebih banyak energi celestial kepada belati cahayanya, saat belati tersebut mengenai pohon yang dituju Henry, pohon tersebut tergores cukup besar dan hal itu membuat Henry sedikit bersemangat, lalu Frans kembali berkata “Bagus Henry, teruskan seperti itu, kamu harus terus menambah energi celestialmu kepada belati cahayanya”, “Baik ayah”, balas Henry dengan semangat, lalu dia terus melanjutkan latihannya. Sementara itu Jessica yang sudah selesai latihan teknik ketenangan bertanya kepada William “Papa sekarang apa yang akan dipelajari”, “Oh langsung mau lanjut latihannya, tidak mau istirahat dulu?”, balas William sambil tersenyum. “Tidak papa, latihan sepert
Saat William melihat kejadian itu, dia yang sangat kaget kemudian berkata dalam hati “Kenapa bisa seperti itu, racun nya menyebar keseluruh permukaan pohon, apakah ini kekuatan dari bulu kasih sayang yang diwariskan untuk Jessica dari hewan penjaga keluarga Hawk”, kemudian William memanggil Jessica dan berkata “Bagus sayang, ayo kita istirahat dulu sambil menunggu paman Frans dan Henry”, “Oke papa, tadi itu teknik yang sangat bagus sekali, pohon yang barusan aku tebas langsung menjadi layu dan mati, ini cocok sekali menyerang monster”, balas Jessica sambil melihat pohon yang sudah layu dan mati di depannya, “Iya tentu saja, makanya papa mengajarimu teknik ini, karena sangat mematikan bagi monster”, saat Jessica akan menuju kearah William, tiba-tiba dia terjatuh ketanah, William yang kaget melihat Jessica langsung menghampirinya, Jessica kemudian berkata kepada William “Papa tangan kiriku rasanya aneh sekali, aku merasakan seperti
Frans yang melihat kejadian itu kemudian berkata Henry “Sudah Henry, kamu tidak boleh terus menggoda Jessica”, lalu Henry membalas sambil tertawa kecil “Maaf ayah, aku hanya tertarik melihat wajah kak Jess seperti ini”, Sambil menghelas nafas Frans berkata kepada Jessica “Baiklah Jessica tetapi kamu harus terus mengikuti kami dari bawah dan tidak boleh ketinggalan”, “Baik paman, aku akan mengikuti kalian dari bawah”, balas Jessica dengan wajahnya yang masih sedikit memerah. Lalu mereka semua langsung pergi menuju desa Vyrl, saat Jessica sedang mengikuti dari bawah dia kemudian berkata dalam hatinya “Ada-ada saja mereka itu, meskipun Henry sudah kuanggap adik dan masih kecil tapi tetap saja dia seorang laki-laki, bagaimana mungkin aku tidak malu jika dia menggendong diriku”, tidak lama setelah itu mereka sampai di desa Vyrl. Saat mereka melihat keadaan disana, terdapat setidaknya 10 ekor menidos, 10 ekor horus dan 2 Orc yang
Saat itu juga mereka segera menuju kearah masing-masing Orc tersebut, tidak lama setelah itu muncul seorang kakek tua dengan semua rambut yang sudah putih dan memakai sebuah tongkat berkata kepada Frans dan William “Maaf Tuan-tuan, apakah kalian bantuan untuk desa kami, jika boleh tau kalian dari keluarga mana”, “Kami bukan bala bantuan, hanya saja kami kebetulan lewat kesini, namaku Frans dan pria yang berwajah sedih disana adalah William, lalu yang sedang menghadapi Orc disana adalah anak kami, yang laki-laki adalah anakku dan yang perempuan adalah anak William”, ujar Frans sambil menunjuk kearah Henry dan Jessica, setelah mendengar penjelasan Frans tiba-tiba kakek itu langsung bersujud dan berkata “Maafkan saya Tuan, saya tidak tau anda adalah “Pembantai Monster” yang sering dibicarakan itu”, “Tidak apa-apa kek, anda tidak perlu bersujud dihadapan kami”, balas Frans sambil melambaikan tangan, “Saya tidak berani Tua
Setelah itu Henry membalas “Baik bibi Jeni, aku berjanji”, setelah itu Henry berlari menyusul para pelayan, tiba-tiba Henry berhenti sebentar lalu bertanya kepada Jessica “Kak Jess ingin ikut tidak”, “Kamu duluan saja Henry, aku lelah sekali”, balas Jessica sambil melambaikan tanganya, “Oke baiklah”, balas Henry kemudian dia melanjutkan mengikuti pelayan, Setelah melihat Henry yang menyusul pelayan, Jessica kemudian mengoceh sambil berkata “Dasar Henry, apa kekuatannya itu tidak ada batas, bahkan dia tidak kelelahan setelah memakai banyak sihir seperti tadi”, saat mendengar ocehan Jessica, Frans membalas sambil tersenyum “Kekuatanya bukan tidak ada batas, tetapi karena terlalu banyak, mungkin dari 1000 di hanya memakai 100 kekuatannya tadi, jadi kekuatan masih tersisa banyak”, William kemudian berkata kepada Frans “Frans apa tidak apa-apa membiarkan Henry pergi kesana, aku yakin setidaknya dia pasti akan b
Setelah Lulu pergi anak itu berkata kepada adiknya “Ayo kita kedalam untuk makan bersama ibu”, “Kakak kamu nekat sekali memegang tangan Tuan Muda tadi”, ujar adiknya, “Aku tidak punya pilihan lain, dia terlihat seperti orang yang sangat baik, karena itu aku memohon kepadanya, dan lihat kita bisa mendapat makanan dan obat, sebaiknya kamu ingat untuk tidak pernah memberitahukan kepada siapapun hal ini, jika tidak kita tidak akan bisa tinggal disini lagi”, ujar kakaknya, lalu adikknya berkata “Baik kak, aku berjanji, lagipula karena Tuan Muda kita bisa mendapat makanan dan obat ini, jadi untuk apa kita memperburuk namanya”, setelah itu mereka berdua langsung masuk menuju kedalam. Saat Henry melihat keadaan desa yang memprihatinkan tersebut dia bertanya kepada Lira, “Lira kenapa orang-orang didesa ini keadaan terlihat seperti ini”, “Saya tidak begitu tau Tuan Muda, akan tetapi saya dengar dari Nona Jeni kalau orang
Saat mereka tiba disana, Jeni langsung berkata kepada Henry “Oh ada apa ini, tumben kamu minta digendong Henry, apa kamu sudah kelelahan”, Henry kemudian membalas “Lira tadi langsung menggendongku dan dia tidak memperbolehkanku untuk turun”, “Maaf Nona Jeni, saya terpaksa melakukannya agar Tuan Henry tidak pergi dari kami”, ujar Lira sambil menurunkan Henry dari pangkuannya, “Oh tidak apa-apa, lagipula kalian melakukannya demi kebaikan Henry”, balas Jeni, kemudian Jeni kembali berkata “Baik ayo segera kita pulang”, tiba-tiba Henry berkata sambil menarik tangan Lira dan Lulu “Tunggu sebentar”, saat mereka menoleh Henry kembali berkata “Ini untuk kalian, terima kasih sudah membantuku saat dirumah dan mengikuti keinginanku tadi”, lalu Henry memberikan masing-masing dari mereka 2 koin emas, saat itu juga tiba-tiba Lira berkata “Tidak Tuan Muda, kami tidak pantas menerima pemberian anda, itu sudah m
Setelah mendengar penjelasan Frans, Henry kemudian berkata “Baiklah ayah, maafkan aku karena tidak tau apa-apa”, “Tidak masalah Henry, ayah mengerti kenapa kamu ingin mengejar mereka, tapi sekarang belum saatnya kita untuk menyerang, ketika sudah saatnya nanti ayah berjanji akan mengajakmu ikut”, ujar Frans sambil mengelus kepala Henry, “Baik ayah aku mengerti”, balas Henry sambil tersenyum, lalu Frans memanggil Zen dan mereka semua menaiki Zen menuju kediaman keluarga Hawk. Terdengar suara disebuah tempat yang berkata “Kurang hajar mereka itu, selalu saja mengacaukan rencana kita apalagi 2 monster kecil itu, apa-apaan kekuatan mereka yang sanggup menghadapi Orc sendirian”, “Sepertinya kita harus cepat kak, jika menunggu lebih lama lagi dan mereka sudah besar, aku yakin mereka pasti akan menghancurkan rencana kita”, “Kamu benar, kita harus segera bergegas dan mengumpulkan energi kehidupan sebanyak-banyaknya, lal