Share

Perasaan Pincang

Siti jatuh terduduk. Tubuhnya lemas, seakan tidak memiliki tulang untuk tetap berdiri.

"Aku... Aku mencintaimu... Aku mencintaimu Ray,.... Aku sungguh mencintaimu Rayhan Adicahya Ardan... Sungguh mencintaimu..." Siti jatuh terduduk sembari menangis tersedu, memandang putus asa punggung Rayhan yang perlahan menjauh darinya.

Rayhan terus melangkah menuju mobilnya. Ingin rasanya ia berbalik, mengatakan jika semua yang ia katakan tadi, bohong semata. Bahwa ia tidak rela menyerahkan Siti pada pria lain. Siti hanya miliknya, hanya untuknya. Namun, perkataan Siti membuat dirinya takut. Takut ia akan dibenci oleh gadis itu. 

Mobil hitam itu meluncur meninggalkan gang yang menjadi saksi perjuangan Rayhan mendekati seorang Siti Zulalikah. Mungkin, hari ini adalah hari terakhirnya datang kemari. Tidak akan ada lagi hari esok atau lusa, untuk kembali datang kemari.

-0-

"Yud...!" Suara Rayhan memanggil asis

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status