Beranda / Pendekar / The Shadow: Rahasia Abadi / BAB 34 RENCANA BESAR DI PAVILIUN TIMUR

Share

BAB 34 RENCANA BESAR DI PAVILIUN TIMUR

last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-28 17:19:17
Di pagi hari, cahaya matahari merayap masuk melalui jendela paviliun, menghangatkan meja makan dari kayu cendana yang telah dipenuhi hidangan. Zhao Yuan Shao si siluman harimau merah, duduk dengan tangan terlipat di dada. Memandangi semangkuk bubur panas di depannya dengan tatapan penuh kecurigaan.

Di seberangnya, Zhu Shen Mei dengan senyum manis dan mata berbinar, tengah menyeduh teh dengan anggun. Ia mengangkat cangkir dengan kedua tangan dan meniup permukaannya perlahan sebelum menyesap sedikit.

“Kenapa kau melihat bubur itu seperti musuh bebuyutan?” tanya Zhu Shen Mei, meletakkan cangkirnya.

Zhao Yuan Shao Si mendengus. “Ini terlalu putih. Terlalu lembut. Aku tidak percaya makanan yang tidak memiliki warna seperti ini.”

Zhu Shen Mei tertawa kecil. “Jadi kau hanya makan makanan berwarna merah?”

“Tentu saja! Aku siluman harimau merah. Daging merah, anggur merah, bahkan cabai merah! Itu makanan sejati.”

Zhu Shen Mei menggeleng-geleng. “Maka tak heran kalau perutmu selalu bermasa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 35 MEMANCING KERIBUTAN

    Kota Changsa, hari ke-2, bulan ke-9.Zhang Fei melirik Zhu Shen Mei dan Zhao Yuan Shao bergantian, sebelum menghembuskan nafas berat. Cahaya matahari pagi menyusup lewat jendela-jendela besar, menerangi lantai batu yang dingin. Di aula utama, Zhu Shen Mei, Zhang Fei, dan Zhao Yuan Shao masih berdiskusi tentang rencana mereka untuk mendapatkan bukti pengkhianatan Zhang Xuancheng.“Ini akan lebih rumit dari yang kita pikirkan, dan kita tidak bisa bergerak hanya mengandalkan tiga orang.”“Kenapa? bukankah ini lebih efektif?” Zhu Shen Mei mengerutkan keningnya, tidak mengerti.“Shen Mei, kita berurusan dengan pemerintahan sekarang. Bukan kah kita juga memerlukan seseorang yang paham akan seluk beluk pemerintahan juga demi kelancaran misi?” Zhang Fei tampak lebih serius.Berbeda dengan Zhan Fei dan Zhu Shen Mei yang otot-otot wajahnya Sudha menegang, dan tampak garang. Zhao Yuan Shao malah bersikap santai, dia menyandarkan tubuhnya di pagar biro penangkap siluman.“Kenapa kalian para manus

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 36 MENGUNGKAP PENGKHIANATAN

    Tanpa menunggu lebih lama, Zhang Fei melangkah ke depan dengan penuh keyakinan, tubuhnya tegap dan sorot matanya tajam. Begitu dia berada dalam jangkauan penjaga, suaranya bergema seperti petir di pagi yang tenang. sementara itu Zhao Yuan shao dan Zhao Yunshi mulai bergerak masuk ke kediaman Zhang Xuancheng."ZHANG XUANCHENG! KELUAR DAN HADAPI AKU!"Para penjaga langsung waspada, tangan mereka meraih gagang pedang. Salah satu dari mereka melangkah maju. "Siapa kau, berani membuat keributan di depan rumah ini?"Zhang Fei menyeringai tipis, tatapannya menusuk. "Seseorang yang menginginkan jawaban. Zhang Xuancheng punya hutang yang harus dia lunasi!"Beberapa penjaga mulai bergerak, terlihat siap menyerang kapan saja. Sementara itu, Zhu Shen Mei beraksi dengan caranya sendiri. Dia berjalan santai ke arah sebuah gerobak yang dipenuhi kendi-kendi arak, milik seorang pedagang tua yang sedang sibuk mengatur dagangannya. Dengan satu gerakan halus, dia menyenggol gerobak itu dengan kakinya.BR

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 37 PENGGUNA MANTRA PEMBALIK ILUSI

    Keributan di depan kediaman Zhang Xuancheng semakin memanas. Para penjaga telah bersiap dengan tangan di gagang pedang mereka, mata mereka tajam menatap Zhang Fei yang berdiri tegak, tak tergoyahkan. Di sisi lain, Zhu Shen Mei masih dengan santai bersandar pada tiang kayu gerbang, namun matanya terus mengamati gerak-gerik pria berjubah mewah yang tadi memperhatikannya.Di depan mereka, Zhang Xuancheng berdiri dengan wajah tegang, berusaha menjaga ketenangannya, tapi keringat tipis di dahinya tidak bisa berbohong."Aku tidak tahu apa yang kalian inginkan," katanya dengan suara berusaha terdengar tenang. "Tapi kalian telah melewati batas dengan membuat keributan seperti ini," imbuhnya.Zhang Fei menatap lurus ke arah pria itu, suaranya dingin dan tegas. Kemudian dengan langkah yang mantap, dia berjalan mendekat. Aura mengintimidasi langsung menguar dari dirinya, dan langsung menatap Zhang Xuancheng dengan tatatapan tajam."Batas sudah lama kau lewati, Zhang Xuancheng. Kami hanya ingin m

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 38 MANTRA TERSEMBUNYI

    Angin malam berembus dingin, membawa aroma darah yang masih segar dari tubuh Zhang Xuancheng yang kini tak bernyawa. Zhu Shen Mei berdiri dengan tangan terlipat, matanya masih terpaku pada tubuh pria malang itu, sementara Zhang Fei mengepalkan tinjunya dengan rahang mengeras. Saat ini mereka semua sudah kembali ke biro penanhkap siluman.Zhao Yuan Shao dan Zhao Yunshi muncul dari bayangan, langkah mereka hampir tak bersuara. Keduanya membawa gulungan surat yang tadi mereka ambil dari ruang dokumen di kediaman Zhang Xuancheng siang tadi.“Zhao Yuan Shao, kau siang tadi menyebut nama Gong gong. Apa benar sihir yang kita rasakan di kediaman Zhang Xuancheng tadi adalah mantra pembalik ilusi?’’ todong Zhu Shen Mei saat melihat pria siluman dan adiknya itu masuk.Zhao Yuan Shao mengangguk membenarkan, dia ikut berdiri memperhatikan mayat Zhang Xuancheng. “Itu benar,’’ balasnya tenang.Zhang Fei menatap mereka dengan tajam. "Gong Gong? Kau bicara tentang monster air yang hidup dua belas ribu

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 39 DIBAWAH POHON BEGONIA

    Udara malam terasa sejuk, menyapu pelan kelopak-kelopak begonia yang berguguran dari dahan, menghampar lembut di tanah. Cahaya bulan meresap di antara dedaunan, menciptakan siluet yang indah namun sendu. Zhu Shen Mei duduk bersandar di batang pohon besar itu, kepalanya sedikit tertunduk, matanya menatap kosong ke telapak tangannya yang menggenggam sehelai daun.Langkah kaki ringan terdengar mendekat. Tanpa perlu menoleh, dia tahu siapa yang datang."Aku tahu kau akan datang," katanya tanpa ekspresi, meski ada nada lelah dalam suaranya.Zhao Yuan Shao berdiri di hadapannya, bersedekap dengan ekspresi santai seperti biasa. "Tentu saja. Aku tidak mungkin melewatkan kesempatan melihat Zhu Shen Mei yang biasanya banyak bicara justru duduk termenung seperti ini. Keajaiban semacam ini jarang terjadi."Zhu Shen Mei mendengus, melemparkan tatapan malas ke arahnya. "Apa kau datang hanya untuk mengejekku?"Zhao Yuan Shao mengangkat bahu, lalu tanpa permisi, dia duduk di sampingnya, bersandar ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 40 KEHANGATAN SANG SILUMAN

    Langit malam terasa begitu sunyi, hanya diselingi suara gesekan dedaunan yang tertiup angin. Aroma bunga begonia samar-samar tercium, bercampur dengan wangi tanah yang masih lembap setelah pertarungan sengit mereka tadi.Zhu Shen Mei mencoba berdiri, tapi tubuhnya tidak mau bekerja sama. Rasa nyeri dari luka yang ditinggalkan mantra pembalik ilusi itu menjalar ke seluruh tubuhnya, membuat lututnya terasa seakan tidak bertulang.Dia mengepalkan tangannya, mencoba menegakkan tubuh ketika Zhao Yuan Shao hendak memapahnya."Aku bisa berjalan sendiri," ucapnya lirih.Namun, sebelum dia sempat mengambil satu langkah pun, dunia di sekitarnya berputar. Zhao Yuan Shao bergerak secepat kilat. Dengan refleks seekor siluman, dia menangkap tubuh Zhu Shen Mei sebelum perempuan itu jatuh ke tanah."Astaga, perempuan keras kepala!" gumamnya dengan nada kesal, tapi ada sedikit kehangatan di dalamnya."Aku baik-baik saja," balas Zhu Shen Mei menggerutu, meski nada suaranya lemah.Zhao Yuan Shao mengang

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 41 Dijaga oleh Pria Siluman

    Matahari pagi mengintip dari balik jendela, sinarnya jatuh tepat di wajah Zhu Shen Mei yang masih terbaring. Dia mengerjapkan mata beberapa kali, lalu mengerang pelan saat tubuhnya terasa sedikit pegal. Luka akibat mantra pembalik ilusi itu memang sudah membaik, tapi masih meninggalkan sedikit sensasi terbakar di tubuhnya. Setelah menarik napas dalam, Zhu Shen Mei bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu kamar. Begitu membuka pintu, matanya langsung menangkap sosok yang tak terduga. Zhao Yuan Shao duduk di kursi, kepalanya bersandar ke sandaran, kedua lengannya terlipat di dada, dan tertidur cukup pulas. “Dia tidur di sini semalaman?” Zhu Shen Mei bergumam pelan, menaikkan sebelah alisnya. Dia berdiri diam sejenak, memperhatikan wajah pria siluman itu. Biasanya, dia selalu cerewet dan penuh godaan, tapi dalam tidur… dia terlihat lebih damai dengan nafas yang teratur. "Kalau dia selalu seperti ini, mungkin aku tidak akan sering ingin meninjunya," gumamnya sambil menyilan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 42 MENCARI BARANG BUKTI

    Zhu Shen Mei mendecak, lalu membuka gerbang utama biro itu. "Baiklah, rencana kita tetap sama. Kita masuk, berpura-pura melakukan pemeriksaan rutin. Zhao Yunshi dan Zhang Fei akan mencari dokumen, sementara aku dan Zhao Yuan Shao akan mengalihkan perhatian mereka."Zhao Yuan Shao mengangkat alisnya. “Jadi kita bertugas sebagai pengganggu?”"Kau paling ahli dalam hal itu, kan?"Zhu Shen Mei malah balik bertanya dengan nada sinis dan mengejek. Zhao Yuan Shao mendengus kesal, rupanya Zhu Shen Mei bisa membuatnya naik darah dengan mudah. "Sungguh Nona Zhu, aku bingung harus tersanjung atau marah."Zhu Shen Mei mengabaikannya dan melangkah maju. "Ingat, kita tidak tahu seberapa besar keterlibatan 'Tuannya' Zhang Xuancheng di sini. Tapi kalau dugaan ku benar, ada kejahatan besar yang tersembunyi di dalam biro ini."Semua orang mengangguk, lalu mereka berjalan mendekati gerbang besar itu. Saat seorang penjaga biro menghentikan mereka, Zhu Shen Mei memasang senyum profesionalnya."Kami dari

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-07

Bab terbaru

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 43 DALANG DIBALIK PEMBANTAIAN

    Zhao Yuan Shao masih bersikap santai, dia melwana para penjaga biro dengan seperempat kekuatannya saja. Tetapi kekacauan yang cukup besar berhasil terjadi. Banyak penjaga biro yang berkumpul disana, satu penjaga tumbang maka akan muncul yang kedua, tiga, dan seterusnya.“Yuan Shao hentikan, aku melihat Zhang Fei dan adik mu sudah keluar!” perintah Zhu Shen Mei yang juga ikut dalam keributan itu.Zhao Yuan Shao hanya mengangguk sebagai jawaban, kemudian dia sengaja membiarkan dirinya dikalahkan. Pria siluman itu menyerahkan diri untuk dihantam cukup keras oleh salah satu penjaga biro.“Zhao Yuan Shao!” pekik Zhu Shen Mei ketika melihat tubuh pria siluman itu terhuyung ke belakang.Dengan sigap Zhu Shen Mei menahan bobot tubuh pria itu dengan tangannya, meski bersusah payah tapi ini cukup untuk mengelabuhi semua orang.“Kau baik-baik saja?” tanya Zhu Shen Mei yang jelas-jelas khawatir. Dia tidak tahu kalau Zhao Yuan Shao-lah yang sengaja membuat dirinya sendiri dikalahkan dan terluka.“

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 42 MENCARI BARANG BUKTI

    Zhu Shen Mei mendecak, lalu membuka gerbang utama biro itu. "Baiklah, rencana kita tetap sama. Kita masuk, berpura-pura melakukan pemeriksaan rutin. Zhao Yunshi dan Zhang Fei akan mencari dokumen, sementara aku dan Zhao Yuan Shao akan mengalihkan perhatian mereka."Zhao Yuan Shao mengangkat alisnya. “Jadi kita bertugas sebagai pengganggu?”"Kau paling ahli dalam hal itu, kan?"Zhu Shen Mei malah balik bertanya dengan nada sinis dan mengejek. Zhao Yuan Shao mendengus kesal, rupanya Zhu Shen Mei bisa membuatnya naik darah dengan mudah. "Sungguh Nona Zhu, aku bingung harus tersanjung atau marah."Zhu Shen Mei mengabaikannya dan melangkah maju. "Ingat, kita tidak tahu seberapa besar keterlibatan 'Tuannya' Zhang Xuancheng di sini. Tapi kalau dugaan ku benar, ada kejahatan besar yang tersembunyi di dalam biro ini."Semua orang mengangguk, lalu mereka berjalan mendekati gerbang besar itu. Saat seorang penjaga biro menghentikan mereka, Zhu Shen Mei memasang senyum profesionalnya."Kami dari

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 41 Dijaga oleh Pria Siluman

    Matahari pagi mengintip dari balik jendela, sinarnya jatuh tepat di wajah Zhu Shen Mei yang masih terbaring. Dia mengerjapkan mata beberapa kali, lalu mengerang pelan saat tubuhnya terasa sedikit pegal. Luka akibat mantra pembalik ilusi itu memang sudah membaik, tapi masih meninggalkan sedikit sensasi terbakar di tubuhnya. Setelah menarik napas dalam, Zhu Shen Mei bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu kamar. Begitu membuka pintu, matanya langsung menangkap sosok yang tak terduga. Zhao Yuan Shao duduk di kursi, kepalanya bersandar ke sandaran, kedua lengannya terlipat di dada, dan tertidur cukup pulas. “Dia tidur di sini semalaman?” Zhu Shen Mei bergumam pelan, menaikkan sebelah alisnya. Dia berdiri diam sejenak, memperhatikan wajah pria siluman itu. Biasanya, dia selalu cerewet dan penuh godaan, tapi dalam tidur… dia terlihat lebih damai dengan nafas yang teratur. "Kalau dia selalu seperti ini, mungkin aku tidak akan sering ingin meninjunya," gumamnya sambil menyilan

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 40 KEHANGATAN SANG SILUMAN

    Langit malam terasa begitu sunyi, hanya diselingi suara gesekan dedaunan yang tertiup angin. Aroma bunga begonia samar-samar tercium, bercampur dengan wangi tanah yang masih lembap setelah pertarungan sengit mereka tadi.Zhu Shen Mei mencoba berdiri, tapi tubuhnya tidak mau bekerja sama. Rasa nyeri dari luka yang ditinggalkan mantra pembalik ilusi itu menjalar ke seluruh tubuhnya, membuat lututnya terasa seakan tidak bertulang.Dia mengepalkan tangannya, mencoba menegakkan tubuh ketika Zhao Yuan Shao hendak memapahnya."Aku bisa berjalan sendiri," ucapnya lirih.Namun, sebelum dia sempat mengambil satu langkah pun, dunia di sekitarnya berputar. Zhao Yuan Shao bergerak secepat kilat. Dengan refleks seekor siluman, dia menangkap tubuh Zhu Shen Mei sebelum perempuan itu jatuh ke tanah."Astaga, perempuan keras kepala!" gumamnya dengan nada kesal, tapi ada sedikit kehangatan di dalamnya."Aku baik-baik saja," balas Zhu Shen Mei menggerutu, meski nada suaranya lemah.Zhao Yuan Shao mengang

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 39 DIBAWAH POHON BEGONIA

    Udara malam terasa sejuk, menyapu pelan kelopak-kelopak begonia yang berguguran dari dahan, menghampar lembut di tanah. Cahaya bulan meresap di antara dedaunan, menciptakan siluet yang indah namun sendu. Zhu Shen Mei duduk bersandar di batang pohon besar itu, kepalanya sedikit tertunduk, matanya menatap kosong ke telapak tangannya yang menggenggam sehelai daun.Langkah kaki ringan terdengar mendekat. Tanpa perlu menoleh, dia tahu siapa yang datang."Aku tahu kau akan datang," katanya tanpa ekspresi, meski ada nada lelah dalam suaranya.Zhao Yuan Shao berdiri di hadapannya, bersedekap dengan ekspresi santai seperti biasa. "Tentu saja. Aku tidak mungkin melewatkan kesempatan melihat Zhu Shen Mei yang biasanya banyak bicara justru duduk termenung seperti ini. Keajaiban semacam ini jarang terjadi."Zhu Shen Mei mendengus, melemparkan tatapan malas ke arahnya. "Apa kau datang hanya untuk mengejekku?"Zhao Yuan Shao mengangkat bahu, lalu tanpa permisi, dia duduk di sampingnya, bersandar ke

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 38 MANTRA TERSEMBUNYI

    Angin malam berembus dingin, membawa aroma darah yang masih segar dari tubuh Zhang Xuancheng yang kini tak bernyawa. Zhu Shen Mei berdiri dengan tangan terlipat, matanya masih terpaku pada tubuh pria malang itu, sementara Zhang Fei mengepalkan tinjunya dengan rahang mengeras. Saat ini mereka semua sudah kembali ke biro penanhkap siluman.Zhao Yuan Shao dan Zhao Yunshi muncul dari bayangan, langkah mereka hampir tak bersuara. Keduanya membawa gulungan surat yang tadi mereka ambil dari ruang dokumen di kediaman Zhang Xuancheng siang tadi.“Zhao Yuan Shao, kau siang tadi menyebut nama Gong gong. Apa benar sihir yang kita rasakan di kediaman Zhang Xuancheng tadi adalah mantra pembalik ilusi?’’ todong Zhu Shen Mei saat melihat pria siluman dan adiknya itu masuk.Zhao Yuan Shao mengangguk membenarkan, dia ikut berdiri memperhatikan mayat Zhang Xuancheng. “Itu benar,’’ balasnya tenang.Zhang Fei menatap mereka dengan tajam. "Gong Gong? Kau bicara tentang monster air yang hidup dua belas ribu

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 37 PENGGUNA MANTRA PEMBALIK ILUSI

    Keributan di depan kediaman Zhang Xuancheng semakin memanas. Para penjaga telah bersiap dengan tangan di gagang pedang mereka, mata mereka tajam menatap Zhang Fei yang berdiri tegak, tak tergoyahkan. Di sisi lain, Zhu Shen Mei masih dengan santai bersandar pada tiang kayu gerbang, namun matanya terus mengamati gerak-gerik pria berjubah mewah yang tadi memperhatikannya.Di depan mereka, Zhang Xuancheng berdiri dengan wajah tegang, berusaha menjaga ketenangannya, tapi keringat tipis di dahinya tidak bisa berbohong."Aku tidak tahu apa yang kalian inginkan," katanya dengan suara berusaha terdengar tenang. "Tapi kalian telah melewati batas dengan membuat keributan seperti ini," imbuhnya.Zhang Fei menatap lurus ke arah pria itu, suaranya dingin dan tegas. Kemudian dengan langkah yang mantap, dia berjalan mendekat. Aura mengintimidasi langsung menguar dari dirinya, dan langsung menatap Zhang Xuancheng dengan tatatapan tajam."Batas sudah lama kau lewati, Zhang Xuancheng. Kami hanya ingin m

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 36 MENGUNGKAP PENGKHIANATAN

    Tanpa menunggu lebih lama, Zhang Fei melangkah ke depan dengan penuh keyakinan, tubuhnya tegap dan sorot matanya tajam. Begitu dia berada dalam jangkauan penjaga, suaranya bergema seperti petir di pagi yang tenang. sementara itu Zhao Yuan shao dan Zhao Yunshi mulai bergerak masuk ke kediaman Zhang Xuancheng."ZHANG XUANCHENG! KELUAR DAN HADAPI AKU!"Para penjaga langsung waspada, tangan mereka meraih gagang pedang. Salah satu dari mereka melangkah maju. "Siapa kau, berani membuat keributan di depan rumah ini?"Zhang Fei menyeringai tipis, tatapannya menusuk. "Seseorang yang menginginkan jawaban. Zhang Xuancheng punya hutang yang harus dia lunasi!"Beberapa penjaga mulai bergerak, terlihat siap menyerang kapan saja. Sementara itu, Zhu Shen Mei beraksi dengan caranya sendiri. Dia berjalan santai ke arah sebuah gerobak yang dipenuhi kendi-kendi arak, milik seorang pedagang tua yang sedang sibuk mengatur dagangannya. Dengan satu gerakan halus, dia menyenggol gerobak itu dengan kakinya.BR

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 35 MEMANCING KERIBUTAN

    Kota Changsa, hari ke-2, bulan ke-9.Zhang Fei melirik Zhu Shen Mei dan Zhao Yuan Shao bergantian, sebelum menghembuskan nafas berat. Cahaya matahari pagi menyusup lewat jendela-jendela besar, menerangi lantai batu yang dingin. Di aula utama, Zhu Shen Mei, Zhang Fei, dan Zhao Yuan Shao masih berdiskusi tentang rencana mereka untuk mendapatkan bukti pengkhianatan Zhang Xuancheng.“Ini akan lebih rumit dari yang kita pikirkan, dan kita tidak bisa bergerak hanya mengandalkan tiga orang.”“Kenapa? bukankah ini lebih efektif?” Zhu Shen Mei mengerutkan keningnya, tidak mengerti.“Shen Mei, kita berurusan dengan pemerintahan sekarang. Bukan kah kita juga memerlukan seseorang yang paham akan seluk beluk pemerintahan juga demi kelancaran misi?” Zhang Fei tampak lebih serius.Berbeda dengan Zhan Fei dan Zhu Shen Mei yang otot-otot wajahnya Sudha menegang, dan tampak garang. Zhao Yuan Shao malah bersikap santai, dia menyandarkan tubuhnya di pagar biro penangkap siluman.“Kenapa kalian para manus

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status