Share

Bab 6. Cemburu?

Penulis: SunnyBells09
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-13 22:43:10

Aku berjalan terburu buru keluar kelas menuju kantin, sebelum Alex kembali mengekoriku, aku mengambil jalan memutar, meski harus melewati ruang guru, bukan apa apa, aku hanya risih dengan tatapan siswa lain akan kedekatanku dengan Alex, walaupun Alex sendiri bukanlah termasuk the most wanted boy di sekolah, atau mungkin akunya saja yang belum terbiasa, dan masih ada ganjalan di hatiku tentang telpon yang diterimanya saat kami makan malam.

Saat sedang melintas depan ruang guru tepatnya depan ruang Miss Martha tiba tiba sang pemilik ruangan keluar dan menyapaku.

"Vanessa? Kamu Vanessa kan? Keponakanya Taylor?"

"Iya miss? Ada yang bisa saya bantu?"

"Ahh bukan apa apa, bagaimana kabar pamanmu?"

"Ohh paman, dia baik"

Aku teringat Paman Taylor pernah bercerita bahwa dia punya teman yang mengajar di sekolahku. Aku langsung memberikan senyum manisku padanya.

"Ohh begitu, apa kamu mau ke kantin?"

"Iya miss, saya mau makan siang di kantin"

"Bagaimana kalau makan siang di ruangan saya? Kebetulan saya membawa bekal banyak hari ini, saya masak sendiri loh"

Melihat keramahanya terhadapku, aku berpikir kalau paman dan Miss Martha memiliki hubungan khusus lebih dari sekedar teman.

"Tidak usah repot Miss, biar saya makan di kantin saja," tolakku sambil tetap tersenyum.

"Jangan malu malu, ayo sini, kita bisa makan sambil ngobrol, kebetulan ada hal penting yang ingin saya bicarakan"

Aku bimbang antara menerima atau menolak, kalau menerima jujur aku masih sungkan, kalau menolak aku ga enak juga.

"Sudah jangan kelamaan mikir, ayo masuk, kita makan siang bareng"

Mau tak mau aku akhirnya menerima ajakan Miss Martha, karena dia sudah menarik tanganku untuk masuk ke ruanganya.

Aku menelan air liurku melihat bekal yang di bawa Miss Martha, dan aroma yang menguar dari sana.

Di dalam kotak bekal itu ada ayam panggang dengan salad kubis dan juga mashed potato serta ada saos barbequenya juga, benar benar bikin laper.

"Semoga kamu menyukainya, ayo cicipi" Miss Martha menyodorkan satu set bekal makananya itu kepadaku dan dia membuka satu set lagi untuk dirinya sendiri.

Akhirnya kami pun makan bersama sambil mengobrol, ternyata Miss Martha itu orangnya menyenangkan, berbanding terbalik dengan apa yang aku dengar dari para siswa.

Miss Martha bercerita bahwa dia adalah single parent, dia memiliki seorang anak perempuan yang usianya sama denganku.

Aku jadi berpikir mungkin Miss Martha mengajaku makan siang bersama karena dia merindukan putrinya, akupun merasa malu dan bersalah telah berpikir yang tidak tidak tentang Miss Martha dan paman Taylor, terlebih saat Miss Martha mengatakan bahwa paman Taylor adalah sahabat baiknya.

“Jadi.. mereka hanya bersahabat',” ucapku dalam hati, tapi sejujurnya aku tak keberatan jika mereka memiliki hubungan lebih dari sahabat, karena menurutku Miss Martha orangnya menyenangkan.

Setelah selesai makan siang aku pun pamit pada Miss Martha karena bel masuk pelajaran sudah berbunyi, aku tergesa menuju kelasku berikutnya.

sesampainya di kelas aku baru menyadari bahwa aku lupa menanyakan hal penting apa yang tadi hendak di bicarakan Miss Martha, mengapa tadi kita hanya ngobrol ngalor ngidul ya?.

Aku memilih kursi yang paling pojok sebelah kanan, satu deretan dengan meja guru, dan Alex memilih duduk di samping kursi yang kupilih.

Tunggu sebentar.... Alex? sedang apa dia di kelas Mr Moris? bukankah dia tidak tidak mengambil mata pelajaran Mr Moris?

"Alex, sedang apa kau disini?" bisiku sambil mencondongkan tubuhku lebih dekat ke arahnya.

"Mengikuti pelajaran Mr Moris pastinya" jawabnya ikutan berbisik.

"Seingatku kau tidak mengambil kelas Mr Moris?"

"Aww.. aku tersentuh kau memperhatikan aku sejauh itu sweety" Alex memegang dadanya dan memasang wajah terkesima.

Aku langsung melengos mendengar kalimat yang Alex lontarkan, dan apa katanya? sweety? itu menggelikan.

"Alex, jangan konyol, keluarlah sebelum Mr Moris datang dan mengusirmu" kembali aku berbisik.

"Aku tidak akan keluar, aku harus menjagamu sesuai janjiku pada pamanmu, dan lagi aku tidak mau kecolongan seperti tadi, kau kemana selama jam istirahat? aku tidak melihatmu di kantin tadi"

"Aku makan siang bersama Miss Martha, di ruanganya"

"Ohh... lain kali kau harus menginformasikan kepadaku"

"Kenapa aku harus melakukan itu?" ucapku sedikit berteriak, dan hal tersebut membuat seisi ruangan menolehkan pandangan mereka kepadaku, aku langsung terdiam dan menunduk, untung saja Mr Moris belum datang, kalau tidak aku pasti sudah mendapat hukuman karena menggangu ketertiban kelas.

Parahnya Alex hanya tersenyum senyum sambil tak lepas menatapku, dan itu membuatku jengah.

Tak berapa lama seorang pria paruh baya masuk ke ruangan kelas, dan menginformasikan bahwa Mr Moris tiba tiba berhalangan mengajar untuk hari ini, beliau hanya memberikan kami tugas untuk di kerjakan, aku melirik ke arah Alex yang juga sedang meliriku dan tersenyum sambil menaikan sebelah alisnya.

Sial, ternyata Alex sudah lebih dulu mengetahui info tentang Mr Moris yang berhalangan mengajar, tidak heran dia berani masuk kelas sini.

"Mengapa aku merasa kau seperti sedang menghindariku?" Alex mendekatkan wajahnya.

Aku kembali menoleh ke arah Alex "apa maksudmu?"

"Kau tau apa maksudku, kau hanya tinggal menjawab pertanyaanku saja"

"Aku tidak menghindarimu, dan aku benar benar tidak mengerti maksudmu"

"Baiklah, kalau memang kau tidak menghindariku, berarti pulang sekolah nanti kita pulang bareng, aku akan mengantarmu sweety"

Aku memutar kedua bola mataku, pertanyaan jebakan yang bagus, patut diacungi jempol. Tapi disaat yang bersamaan aku juga merasa heran, mengapa aku menghindarinya? memangnya ada masalah apa? mengapa juga aku tetap merasa tidak nyaman saat mengingat kejadian makan malam kami, lebih tepatnya saat dia menerima telpon dari perempuan lain tepat di depan mataku dan setelahnya dia tidak menjelaskan apa-apa padaku.

"Dengar Alex, berhentilah memanggilku sweety, dan soal pulang bersama, bukankah hari ini kita berencana mengerjakan tugas dari Miss Martha di rumahku? tentu saja kita akan pulang bersama, tapi bukan berdua,melainkan bersama Liam dan Susan juga"

"Memangnya kenapa kalau aku memanggilmu sweety? atau kau ingin aku memanggilmu dengan sebutan lain? honey misalnya?"

"Ayolah Alex, aku sedang tidak mood bercanda, banyak hal yang harus kupikirkan daripada mendengarkan gombalan recehmu itu! Dan lagi apa kau tidak takut nanti ‘pacarmu’ marah mendengar kau memanggilku seperti itu?" Ucapku perlahan namun penuh penekanan saat mengucapkan kata pacar.

"Pacar?" Alex mengernyitkan dahinya.

Aku kembali merotasi bola mataku "Tentu saja pacarmu, dia menelponmu saat kita makan malam kemarin?"

Ups, aku terkejut sendiri dengan apa yang telah kukatakan, sumpah aku malu sekali, mungkin saat ini wajahku sudah semerah tomat.

Mengapa aku bisa keceplosan seperti itu? Aku malu sekali, apalagi saat melihat Alex yang tersenyum sambil menatapku intens, sungguh itu menyebalkan.

“Jadi kau cemburu?” Alex tertawa renyah dan matanya berbinar bahagia.

“Aku tidak cemburu! Dan aku tidak peduli!” tiba-tiba aku merasa udara disekitarku terasa panas.

"Dengar sweety, Andrea bukan pacarku, dan .. dia menelponku kemaren karena ada hal yang hendak dia tanyakan yang mungkin itu penting baginya tapi tidak untukku" Alex kembali berucap dan kali ini nadanya terdengar begitu lembut.

“Itu urusanmu, aku tidak peduli”

Aku melengos, karena tak ingin dia melihat wajahku yang senang mendengar penjelasanya.

Bab terkait

  • The Return Of Blood Moon Pack   Bab 7. Kejadian aneh

    Sepulang sekolah sesuai rencana kami semua berkumpul di rumahku untuk mengerjakan tugas yang di berikan Miss Martha, seperti kemarin aku berdua Alex di mobilnya dan Susan di mobilnya Liam, kami berpisah di persimpangan karena Susan hendak membeli bahan bahan untuk memasak di rumahku, tadi dia bilang selain belajar kami juga akan makan malam bersama dan Susanlah yang akan menjadi chefnya.Sesampainya di rumah aku melihat jendela kaca yang tadi pagi pecah telah utuh kembali, dan keadaan rumah juga sudah rapih kembali, tidak ada pecahan kaca seperti saat aku meninggalkan rumah untuk berangkat sekolah tadi pagi, mungkin paman yang sudah membereskan semua kekacauan yang terjadi tadi pagi.“Kita istirahat saja dulu sambil menunggu Liam dan Susan”Alex merebahkan tubuhnya di sofa, seolah ini adalah rumahnya sendiri. Aku beranjak ke dapur untuk mengambil minuman dan snack untuk kami berempat, sambil menunggu Susan dan Liam aku dan Alex ngobrol santai .Alex masih di sofa namun kali ini sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • The Return Of Blood Moon Pack   Bab 8. Hello max

    Sesampainya didalam kamar aku tak henti hentinya bertanya pada Susan, aku sungguh sangat heran dan penasaran kenapa sikap mereka bertiga sangat aneh, dan seperti penuh kekhawatiran. Sebelum sempat mendapat jawaban dari Susan tiba tiba aku mendengar suara lolongan serigala, itu terdengar sangat dekat. "Susan, apa kau dengar itu? Itu seperti suara serigala." Aku langsung melompat kaget dan terduduk di sofa kamar. "Dimana? Aku tidak mendengarnya" Jawaban Susan membuatku sangat heran karena aku yakin sekali dengan apa yang kudengar tadi. "Buka telingamu Susan, itu terdengar jelas sekali, sepertinya mereka sangat dekat dengan kita" "Tapi tidak terdengar apa apa olehku, kau tenanglah semua akan baik baik saja" Susan mengusap usap pelan bahuku dan tersenyum. Bagaimana mungkin Susan dengan santainya meminta aku untuk tenang, semua ini tidak masuk akal olehku, ditambah lagi sikap mereka, aku berusaha mencari cari celah untuk lari keluar kamar dan melihat apa yang terjadi di bawah, namun s

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • The Return Of Blood Moon Pack   Bab 9. Badai Di Hari Pertama Salju Turun

    Setelah beberapa saat menunggu akhirnya Susan dan Liam kembali, mereka membawa tukang untuk membetulkan pintu rumahku yang rusak, entah mereka dapat dari mana, dan karena acara masak memasak kami tadi sempat rusak, akhirnya kami memesan pizza dan makan dalam diam, aku memberikan satu box besar pizza kepada Max, diapun makan dengan lahap. "Aku akan membereskan ini semua, dan dapur juga" Susan tiba tiba bersuara memecah keheningan. "Aku akan membantumu" sahutku. "Tidak Vaness, biar aku membereskan semuanya, kau tenang saja, lebih baik kau ke kamarmu" "Susan benar Vaness, kau istirahatlah biar tenang, sekarena kau terlihat tegang sekali, tapi kau tenang saja kali ini tidak akan ada kekacauan lagi" Liam menimpali sambil terkekeh. Jika kedua pasangan itu sudah berkolaborasi, susah sekali untuk ditentang, dan akupun akhirnya membawa Max keatas, ke kamarku untuk beristirahat dan membiarkan kekacauan di bawah di urus oleh Liam dan Susan. Karena aku terbiasa mandi sebelum tidur aku pun be

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • The Return Of Blood Moon Pack   Bab 10. Paman Hilang

    Saat pagi menjelang, aku terbangun dengan mendapati diriku yang sedang memeluk Alex. Aku terkejut melihatnya terbaring disisiku, terlebih aku memeluknya. Lalu ingatanku melayang pada kejadian semalam, saat badai turun.Lalu potongan memory bermain di kepalaku, akhirnya aku mengingat apa yang terjadi semalam. Wajahku memerah dan perlahan melepaskan tanganku yang sedang memeluk Alex. Akupun turun dari ranjang dan berjalan menuju jendela kamar, kulihat salju masih turun, dan pepohonan serta rumah-rumah sudah tertutup salju tebal. Udara begitu dingin, aku bermaksud menyalakan pemanas yang ada di kamarku. Saat itulah aku tersentak kaget, teringat sesuatu.“Semalam turun salu disertai badai, dan pemanas di kamarku dalam keadaan mati, jadi bagaimana mungkin tubuhku tidak membeku?”Aku bergumam sendiri merasa heran, lalu aku menoleh ke arah Alex yang masih tertidur pulas, kulihat dia masih bertelanjang dada. Karena terkejut dan juga penasaran, aku pun menghampirinya, dan sedikit menyibakan se

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • The Return Of Blood Moon Pack   Bab 11. Makan Siang Dan Obrolan Santai

    “Wow woa.. tunggu dulu! Aku belum menyatakan kesediaanku atas usulan kalian”Aku heran mengapa Alex terkesan ingin buru-buru membawaku pindah ke rumahnya? Apa yang dia rencanakan? Aku harus berhati-hati, dengan semua kejadian ini aku merasa semua perlu meningkatkan kewaspadaanku dan juga tida mau gampang percaya pada semua orang, walaupun itu Alex sekalipun.“Baiklah, jika kau tidak bersedia tinggal di rumahku, tapi kau harus mengijinkan kami untuk tinggal disini, agar kami bisa menjagamu”Akhirnya kamipun sepakat dengan usulan Alex yang terakhir. Kami berempat akan tinggal di rumahku sampai Paman Taylor ditemukan.Hari berganti minggu, Paman Taylor masih belum juga di temukan, beberapa kali aku datang ke kantor polisi ditemani Alex untuk menanyakan hasil pencarian mereka, namun belum juga aku mendapatkan kabar baik.Liam dan Susan sesekali pulang ke rumah mereka, hanya Alex yang selalu menemaniku setiap hari. Namun hari ini, aku tidak menemukan Alex dimanapun, aku sudah mencarinya k

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14
  • The Return Of Blood Moon Pack   Bab 12. Keseruan Bersama Max

    “Bagaimana jika werewolf itu sebenarnya ada di dunia nyata?”Aku tertawa mendengar pertanyaan Susan. “Ayolah Susan, kau lahir dan dibesarkan di negara maju, bagaimana mungkin kau menganggap kalau werewolf itu ada?”“Well... sejujurnya, aku memang percaya” Susan tersenyum penuh arti, membuatku menggelengkan kepala.Sangat lucu jika aku yang hidup di negara kecil saja tidak tau bahwa itu hanyalah mitos, sedangkan Susan yang hidup di negara adikuasa yang serba modern itu malah percaya akan keberadaan werewolf.“Sudahlah, itu terserah saja jika kau ingin mempercayainya, tetapin aku tetap pada pendirianku. Aku tidak percaya!”“Bagaimana jika memang werewolf benar-benar ada?”“Susan please! Dewasalah, hanya anak kecil yang mempercayai hal seperti itu”“Oh ya? Bagaimana jika suatu hari nanti kau bertemu dengan seorang werewolf?”Aku memutar bolamataku mendengar pertanyaan konyol dari Susan. “Jika aku bertemu dengan werewolf aku akan menikahinya! Kau puas?”Kali ini gantian Susan yang tertaw

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14
  • The Return Of Blood Moon Pack   Bab 13. Pengakuan

    “Ppfffff...” Susan menyemburkan air yang baru saja diminumnya. “Apa?! kau mandi bersama Max? Apa kau serius Vaness?” tanyanya dengan mata melebar, seolah sedang menonton film horor.Saat ini Susan dan Liam sudah datang dan malam ini mereka akan menginap di rumahku. Mereka terkejut saat aku menceritakan keseruanku bersama Max tadi sore. Kini mereka menatapku bergantian dengan Max.“Apa itu benar Max?” Liam memicingkan matanya pada Max.“Sudah hentikan! Kalian berdua ini bersikap seolah-olah Max mengambil keuntungan dariku saja”Aku berdiri dan mengajak Max untuk beristirahat dalam kamar, karena Susan dan Liam selalu menolak untuk naik ke atas, dan mereka lebih sudah tidur di lantai bawah. Alasanya adalah biar sekalian berjaga kalau-kalau ada orang yang mau berniat jahat.Alasan yang dibuat-buat menurutku. Karena aku yakin mereka pasti lebih memilih tidur di kamar bawah, berdua.Baru saja aku menutup dan mengunci pintu kamarku saat aku mendengar kembali suara lolongan serigala."Kau de

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14
  • The Return Of Blood Moon Pack   Bab 14. I'm your mate

    Alex mendekatiku aku langsung menjadi waspada, "Kalian pergilah, awasi keadaan di luar, dan laporkan padaku jika ada yang mencurigakan"Alex berkata sambil tetap memandangku yang entah mengapa tatapan matanya membuatku merasa aman dan mampu mengusir ketakutanku, namun aku tetap berhati hati dan menjaga jarak denganya."Baik alpha" sahut Susan dan Liam bersamaan dan secepat kilat mereka pergi dari sana.Aku tercengang takjub menyaksikan hal tersebut yang tanpa kusadari mulutku terbuka lebar, sampai kurasakan ada tangan yang menyentuh daguku dan mendorongnya keatas hingga membuat mulutku tertutup rapat, mataku mengerjab kaget melihat Alex tiba tiba sudah berdiri di hadapanku sangat dekat, dan seperti biasa setiap kali menatap matanya tubuhku membeku seperti ada kekuatan sihir aku tak mampu menjauh bahkan hanya sekedar memutus kontak mata kami."Jangan takut kepadaku, aku tidak akan pernah menyakitimu, bahkan jika itu adalah hal terakhir yang bisa kulakukan di dunia ini, aku tak kan pern

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14

Bab terbaru

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Pernikahan

    Saat hari pernikahanku tiba semua orang sudah datang di Night Shade pack, termasuk juga Vanessa dan Alex. Aku telah meminta mama untuk menangani Vanessa saat kami pergi nanti, semoga saja dia bisa mengerti.“Selamat Kak Dimi, akhirnya kalian menikah juga”“Terimakasih adikku, kehadiranmu disini adalah yang paling aku tunggu”“Tapi mengapa kau memilih tempat ini untuk pernikahanmu kak? Mengapa tidak di istana Blood Moon Pack?”“Karena ini adalah tempat yang indah, dan juga romantis lagipula Alpha Koa adalah sahabat dari kakek buyut kita Vaness”“Benarkah? Tetapi dia terlihat seumuran denganku”“Jangan percaya akan pandangan mata, karena itu bisa menipu, usia Alpha Koa sudah lebih dari 100 tahun”Vanessa tercengang mendengar perkataanku. “Wow itu sungguh menakjubkan”“Ada banyak hal yang menakjubkan di istana ini Vaness, termasuk para peri yang tinggal disini”“Peri? Mereka tinggal disini?”“Benar, apa kau tak ingin melahirkan bayimu disini? dan meminta para peri untuk memberikan doa pa

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Permintaan Alpha Koa

    Saat tiba di Tazmania mama memintaku agar dia sendiri yang akan mengabarkan pada Vanessa tentang rencana pernikahanku dan Andrea, dan juga akan mengatur segala sesuatunya. Aku menyetujui usulan mama. Kami akan menikah di Night Shade Pack dengan begitu Alex bisa secepatnya membawa Vanessa kesana dengan alasan untuk menghadiri pernikahanku, dan setelah itu kami akan membuat Vanessa dan mama tinggal sementara waktu dalam perlindungan Alpha Koa, hingga kami menjemput mereka kembali.“Andrea, bagaimana jika kau juga menungguku di sini bersama mama dan Vanessa?” pintaku saat kami sudah tiba di Night Shade Pack.“Bukankah kita sudah sepakat bahwa aku akan mendampingimu jika peperangan itu terjadi? Jangan membuat kita berdebat lagi Dimi”.Andrea merapikan pakaian dan barang-barang kami ke dalam lemari, Alpha Koa menempatkan kami dalam sebuah kamar yang lumayan besar bersebelahan dengan kamar mama, untuk sementara waktu aku akan tinggal disini hingga hari pernikahanku, serta menunggu kedatanga

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Lamaran

    Xavier menatapku dengan pandangan yang sulit kuartikan, namun aku tau bahwa dia mendengar apa yang kukatakan dalam pikiranku tadi.“Jangan khawatir Dimi, jika memang benar keluarga Seaver adalah cucu dari Gabriel Kyler maka itu artinya di dunia ini bukan hanya kalian berdua yang keturunan dari Blood Moon Pack, tetapi keluarga mateku juga”Xavier benar, keluarga Seaver adalah saudara kami, itu artinya aku harus melindungi mereka, karena sudah pasti Alpha Dominic mengincar nyawa mereka.“Xavier... mamaku bilang pamanku ditemukan sudah meninggal di pinggir hutan, sepertinya dia diserang binatang buas” Gloria berlari masuk ke dalam kamar dan mengabarkan berita duka yang dia dapat dari ibunya.“Oh tidak, mereka sudah bergerak Xavier, kita harus secepatnya bertindak”“Kau benar Dimi, aku akan mengabarkan ayahku secepatnya”“Apa maksud kalian? Apakan kematian pamanku ada hubunganya dengan ini?&r

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Keturunan Raja Werewolf

    Saat ini kami sudah berada di istana Golden Moon Pack, aku tengah berbicara dengan Alex di ruang kerjanya.“Jadi bagaimana reaksi Vanessa saat tau kalau Bryan telah melarikan diri?” tanyaku.“Aku berhasil membuatnya untuk tidak khawatir kak, dan juga berhasil membuatnya percaya bahwa Bryan melarikan diri karena ingin hidup bersama dengan kekasihnya”“Baguslah, kalau begitu, kau bisa memberitahukan padanya perihal yang lainya secara perlahan, agar dia lebih waspada, namun jangan sampai membuatnya cemas dan takut, karena kini dia sedang dalam keadaan hamil”“Aku akan melakukan semua yang kau katakan kak”“Baiklah, apa Xavier sudah memberitahumu soal cerita dari Alpha Koa?”“Iya, dia memberitahuku lewat telpon, kita tinggal menunggu kedatanganya untuk membicarakan ini, karena penjaga gerbang istana melaporkan sudah beberapa hari ini Vanessa menerima kiriman bunga mawar hitam, dan itu rutin hampir setiap pagi”“Apa?! Mawar hitam?”“Benar, Vanessa memang tidak membiarkan aku mengetahui ten

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Ada cerita Yang Hilang

    [“Jadi benar Gabriel Kyler adalah anak dari Alpha Black dan Rebecca?”]“Seperti yang kau dengar, tetapi dia lebih memilih hidup dalam dunia manusia, lalu siapa penerus Alpha Black?”[“Sesuai buku yang kau baca, Alpha Black memindahkan istana mereka dengan bantuan kekasihnya yang penyihir kemudian membagi wilayah packnya menjadi dua bagian”]“Aku rasa ada cerita yang hilang disini Xavier”[“Hilang bagaimana maksudmu?”]“Jika anak dari Alpha Black dan Rebecca tidak mewarisi tahta, lalu siapa yang meneruskan tahta tersebut hingga saat ini?”Hening, aku tak lagi mendengar suara Xavier, mungki dia juga sedang memikirkan sesuatu seperti yang aku pikrikan.[“Tidak Dimitri, aku tidak memikirkan apa yang kau pikirkan, sama sekali hal yang berbeda”]Aku terkejut mendengar suara Xavier yang tiba-tiba tersebut, “Xavier! Kau mengagetkanku saja, dan jangan membaca pikiranku, kau ini selalu saja seperti itu”[“Aku tidak membaca pikiranmu, karena kau meyuaranya dengan begitu kencang dalam kepalamu,

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Kembali Ke Queensland

    Helena memandang sekeliling, untuk meminta persetujuan atas permintaan dari raja kaum werewolf tersebut, dan terakhir pandanganya jatuh pada Alpha Richard, suaminya, yang mengangguk padanya tanda setuju dan Helena pun memberikan bayi dalam gendonganya pada Alpha Black.Alpha Black tak mampu berkata-kata, dia hanya bisa menatap wajah tampaan putranya dengan airmata yang mengalir, dia hanya terdiam cukup lama.“Alpha Black, bayi kalian sangat tampan, kami sepakat memberinya nama Gabriel” kembali seorang peri mendekat dan berbicara dengan Alpha Black.“Baiklah, karena kalian yang memberikan nama, aku pasti menyetujuimya, namun ijinkan aku memberinya nama keluargaku, karena dia adalah keturunan Kyler, biarkan dia menyandang nama keluarganya”Akhirnya bayi itu diberi nama Gabriel Kyler, dan tetap berada dalam istana Night Shade Pack dalam asuhan para peri dan Alpha Koa hingga dia dewasa.Sampai disini, Alpha Koa pun mengakhiri ceritanya.“Koa apa yang terjadi setelah Gabriel dewasa? Dan a

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Kematian Rebecca Larsson

    Cerita Alpha Koa.Kelompok peri yang memang saat itu masih berada disana, terbang mengelilingi Rebecca dari atas. “Bantuan apa yang kau ingin kami lakukan Luna Rebecca, ratu dari kaum werewolf?”“Aku ingin kalian menjaga putraku hingga dia dewasa, bayi yang baru saja kulahirkan, tolong jaga bayiku, jangan biarkan ayah dari bayi ini mengambilnya, tolong jaga anakku, karena mungkin waktuku tak banyak, mungkin aku tak akan bertahan untuk menjaga anakku sendiri”“Apa yang kau katakan Rebecca?”“Apa maksud perkataanmu itu adikku?”Alpha Black dan juga Alpha Richard bertanya bersamaan dengan wajah penuh tanda tanya dan kekhawatiran.“Maafkan aku kak, aku sudah tidak tahan lagi, ini sakit sekali, aku tidak kuat”Alpha Black langsung berdiri dan mendekati Rebecca. “Ijinkan aku memelukmu mate, bukankah sentuhan fisik dari mate kita akan mampu memberi kekuatan? Ijinkanlah aku untuk menyentuhmu”“Tidak! Jangan mendekat! Kau pembunuh.. kau telah membunuh ayahku, lebih baik aku mati daripada dise

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Masa Lalu

    Cerita Alpha Koa.100 tahun yang lalu...Langit terlihat mendung, awan hitam berlomba-lomba menutup cahaya matahari senja, di dalam istana Night Shade Pack terlihat seorang wanita yang tengah berjuang untuk melahirkan bayinya, didampingi oleh dokter pack yang juga adalah alpha dari pack tersebut. ditengah perjuangan sang ibu, tiba-tiba dari arah luar istana terdengar keributan.“Biarkan aku masuk! Kalian akan menyesal jika tak mengijinkan aku untuk menemui mateku, aku adalah raja kalian”Para werewolf pun tak ada yang berani melawan raja werewolf namun mereka juga tak memberi jalan pada sang raja untuk memasuki istana.“Pergilah wahai raja yang kejam, raja yang bersekutu dengan kekuatan hitam”Raja dengan tidak sabaran akhirnya menyerang siapa saja yang menghalangi jalanya, dia menerobos masuk ke dalam istana bersama pasukanya, karena yang dihadapi adalah seorang raja, tak ada satupun dari orang-orang Night Shade Pack berani melawan, hingga akhirnya raja mendobrak ruangan Rebecca yang

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Cerita Alpha Koa

    “Apa itu artinya kau mengenal leluhurku? Apa kau pernah bertemu dengan Alpha Richard?”Tanyaku semakin penasaran.“Faktanya aku adalah sahabat dari Alpha John Larsson, yaitu ayah dari Alpha Richard John Larsson”Aku berdecak kagum atas penuturan Alpha Koa, sekaligus heran bagaimana dia menjaga kebugaran tubuhnya hingga terlihat masih berusia belasan tahun padahal usianya sudah sangat tua. Jika vampire bisa terlihat awet muda karena pembekuan disemua sel tubuhnya layaknya daging yang di taruh dalam freezer, tetapi Alpha Koa ini werewolf dengan suhu tubuh panas. Karena kami kaum werewolf pasti mengalami penuaan, walaupun lebih lambat dari manusia.“Jadi kau tau apa yang terjadi pada klan kami alpha? Apa kau tau juga tentang anak-anak dari Alpha John Larsson?”“Aku tau kau akan menanyakan hal itu, dan aku juga sudah menyiapkan diri jika hari ini tiba, hari dimana keturunan John akan menemuiku”Alpha Koa tersenyum dan mengambil gelas untuk dia minum, “Sebaiknya makan dulu makanan kalian,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status