Hidup tak seindah impian, keputusan yang salah membuat segalanya berubah. Kehilangan pasangan bukan menjadi salah satu alasan untuknya tidak bisa melanjutkan hidup, tapi kehilangan anak yang membuatnya hancur.
Berbagai pikirian berkecamuk di dalam benaknya, ia harus bagaimana? Ia bingung harus melakukan apa? Selvia tidak memikirkan dampak dari perselingkuhannya dulu dengan Daniel. Ia bukan anak orang kaya dan tidak bekerja. Ia tak memiliki uang untuk membiayai hidupnya sendiri. "Tabunganku mulai menipis membayar sewa apartemen selama 6 bulan, aku harus bekerja, tapi kerja apa?" "Cream wajahku, make up ku, dan parfume hampir habis semua." "Yulius, kamu sangat kejam padaku. Kenapa setelah semua perlakukanmu yang kasar padaku sekarang kamu malah membuangku hanya karena aku sekali saja berselingkuh," ujarnya menyesal. "Aku harus bagaimana sekarang." Selvia bingung harus melakukan apa ia memiliki teman dekat, tapi semua temannya menjauh saat ia tak memiliki uang. Ia memutuskan untuk datang ke pengacaranya berkonsultasi tentang perceraiannya dan bagaimana caranya agar mendapatkan hak asuh putranya. Dengan melajukan mobil yang diberikan Yulius padanya ia sudah tiba di kantor pengacara. Selvia menghela napasnya melihat make upnya, ia harus tampil cantik demi penampilannya sendiri. Benny Santana, pengacara yang menangani kasus perceraian Selvia tersenyum melihat kedatangan wanita sexy dan tetap cantik di usianya yang sudah berusia 30 tahun. "Pak Benny," sapa Selvia sambil mengulurkan tangannya. "Bu Selvia apa kabarnya?" balas Benny membalas uluran tangan Selvia. "Kabar baik Pak Benny, Anda sendiri tentu baik, 'kan?" "Tentu baik sekali Bu Selvia, apa lagi kedatangan wanita cantik seperti Anda." "Terima kasih Pak Benny atas pujiannya." Benny dan Selvia berbicara tentang kasus perceraiannya, langkah apa yang harus ia ambil, dan bagaimana caranya mendapatkan hak asuh Kenzo, putra semata wayang Selvia. "Sepertinya akan sangat sulit untuk Bu Selvia untuk mendapatkan hak asuh," ujar Benny. "Tapi, apa tidak bisa melakukan berbagai cara demi anak saya." "Bu kasus perselingkuhan Anda sudah ada bukti-bukti yang tidak bisa dipungkiri lagi. Anda terbukti berselingkuh." "Tapi, saya berselingkuh karena Yulius duluan selingkuh." "Apakah Anda ada bukti?" "Saya tidak memiliki bukti, saya memang pernah memergoki Yulius bersama wanita lain." "Apa ada saksi?" "Tidak ada," ujar Selvia sambil menggelengkan kepalanya. "Pengadilan tidak bisa hanya berdasarkan asumsi atau hanya katanya saja, harus ada bukti." "Jika bukti percakapan di w******p apa kah bisa?" "Bisa, jika perselingkuhan itu terjadi melalui media elektronik dan mengandung hal yang melanggar kesusilaan, data elektroniknya bisa menjadi bukti untuk menyeret tersangka ke polisi. Aturan yang dipakai adalah UU ITE Pasal 27 ayat 1. Apakah Bu Selvia memiliki buktk-bukti percakapan atau foto-foto Pak Yulius dengan selingkuhannya?" "Untuk buktinya sendiri saya tidak memilikinya, semua bukti-bukti ada di ponsel Yulius. Tapi apa perlu memakai pihak ke polisian? Tidak bisa di buktikan di pengadilan saja?" "Untuk di pengadilan bisa, tapi alangkah baiknya jika melaporkan ke pihak yang berwajib. Jadi ada dasar hukum yang kuat untuk mendapatkan hak asuh." "Saya tidak bisa melakukan itu." "Kenapa Bu?" "Yulius bisa saja melaporkan saya ke polisi dengan pasal yang sama, malah Yulius memergoki saya keluar dari hotel dengan Daniel." "Inilah yang jadi masalah Bu. Bu Selvia tidak memiliki bukti perselingkuhan Pak Yulius." Selvia menghela napasnya, terasa begitu berat kasus yang sekarang menjeratnya. "Ibu tahu tentang hukum perzinahan itu apa dan bagaimana?" Selvia menggelengkan kepalanya, ia memang tidak mengerti tentang hukum perzinahan. "Menurut hukum Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 284 ada sejumlah aspek hukum mengenai zinah, yaitu pertama, zinah adalah hubungan persetubuhan di luar nikah antara dua orang yang salah satu atau keduanya telah menikah. Kedua, perzinahan harus bisa dibuktikan dengan pengakuan tersangka perzinahan, dan/atau saksi mata, yang dalam hukum Islam harus memenuhi persyaratan: 4 orang lelaki dewasa yang menyaksikan adanya penetrasi hubungan seksual. Ketiga, kasus zinah adalah delik aduan. Hanya pasangan resmi dari pelaku perzinahan yang berhak melaporkan tindak perzinahan. Polisi tidak berhak menangkap pelaku perzinahan tanpa laporan dari pasangan resmi pelaku perzinahan. Keempat, pada perceraian karena alasan perzinahan, mantan suami istri tidak bisa rujuk. Kelima, meski yang melaporkan perzinahan adalah pasangan resmi dari salah satu tersangka perzinahan, proses hukum mengenai dua atau lebih orang yang terlibat dalam perzinahan. Keenam, perzinahan yang dilakukan atas dasar suka sama suka tanpa adanya paksaan dari siapa pun. Bagaimana menurut Anda?" "Saya jadi pusing sendiri Pak Benny." "Secara gampangnya membuktikan sebuah perzinahan itu tidak semudah yang di terlihat Bu. Harus ada saksi dan bukti." "Jika keadaannya seperti itu lebih baik saya tidak melaporkan Yulius ke pihak polisi saja dari pada saya sendiri yang mendapatkan masalah." "Jika seperti ini cara mendapatkan hak asuh anak melalui pengadilan. Anak yang di bawah umur hak perwalian dan pemeliharaan anak ada pada Ibu." "Iya saya mohon bagaimana caranya agar Kenzo hak asuhnya jatuh di tangan saya." "Sebenarnya dari pengadilan, hak asuh anak di tangan Ibunya, tapi ada juga membuat sang Ibu kehilangan hak asuh anaknya salah satunya perselingkuhan Bu Selvia sendiri." Selvia melihat Benny dengan mata berkaca-kaca, hatinya terasa nyeri. Ia merasakan penyesalan yang teramat mendalam atas semua tidakkan yang ia lakukan. Betapa bodohnya ia membalaskan dendam pada Yulius yang menjadi boomerang sendiri untuk dirinya. Selvia putus asa ia yakin tak akan bisa mendapatkan hak asuh Kenzo. Selvia keluar dari kantor pengacara Benny Santana dengan putus asa. Air mata yang tadinya ia tahan akhirnya tumpah ruah di dalam mobil, ia menangis sendirian sambil merutuki kebodohannya sendiri.Setiap manusia pernah melakukan kesalahan, kesalahan yang dilakukan menimbulkan penyesalan. Membalas perbuatan orang lain dengan perbuatan yang sama hanya membuat masalah menjadi semakin pelik. Itulah yanh di rasakan Selvia, ia terlalu gegabah mengambil keputusan yang akhirnya ia sesali. Selvia berada di salah satu restoran sedang bertemu dengan Rika salah satu temannya. Walau dulu ia tak terlalu dekat dengan Rika, tapi Rika mau membantunya untuk mencarikan ia pekerjaan. Ia menjadi agen asuransi jiwa. "Terima kasih Rika," ucap Selvia. "Tidak perlu seperti itu, Sel. Aku hanya membantu sebisaku, ini hanya tinggal bagaimana caranya kamu mencari nasabah dan mau asuransi di perusahaan kita." "Aku akan berusaha, Rik." "Well, kalau begitu aku pamit dulu. Semoga kamu berhasil yaa Sel." "Terima kaeih Rika." Selvia melihat kepergian Rika dengan mata berkaca-kaca
Pengadilan agama merupakan salah satu tempat untuk mengakhiri sebuah ikatan resmi pasangan suami istri. Ada yang melihat pengadilan agama tempat menakutkan tetapi ada pula yang melihatnya sebagai awal bahagia untuk memulai hidup yang baru. Selvia duduk di luar ruang tunggu sidang pengadilan didampingi Benny pengacaranya, ia menunggu panggilan untuk masuk ke dalam ruang sidang. Ada perasaan takut dan kecewa di dalam hatinya. Pernikahan yang terjalin selama 5 tahun harus pupus di pengadilan agama. Tak semua orang menginginkan perceraian dengan orang yang pernah di sayanginya. Perasaan yang dulu saling mencinta bisa berganti jadi benci, saling menjelek-jelekkan, saling menyalahkan. "Bu Selvia seperti Pak Yulius tidak datang ke pengadilan, dia hanya di wakilkan oleh pihak kuasa hukumnya saja," ujar Benny. "Ga apa-ap
Selvia sangat kaget di peluk oleh seorang pria, apakah ini suami Diandra? Belum hilang rasa kagetnya tiba-tiba tangan lelaki masuk ke dalam belahan bagiam sensitifnya, meremas dengan perlahan membuatnya merasa bergairah. Ia juga sudah agak lama tidak dipelakukan seperti ini oleh seorang pria. Lelaki tersebut membuka tali handuk kimono yang mengikat handuk agar tidak lepas. "Aku menginginkanmu, sayang," ujar Andre dengan nafsu yang tak tertahankan. Selvia tak sanggup menolak, biarlah ia dikatakan murahan, tapi suara pria ini sungguh sangat menggoda imannya. Lelaki itu membuka handuk kimono Selvia dari belakang lalu menjilati lehernya. "Aaaah..." Su
Datangnya pihak ketiga dalam rumah tangga bukan hanya kesalahan dari orang lain. Tanpa di sadari kesalahan sendiri yang membuat itu terjadi, inilah yang terjadi dalam rumah tangga Diandra dan Andre. Diandra dengan santainya memperkenalkan Selvia pada suaminya saat mereka makan malam bersama. Menganggap suaminya akan selalu setia tak tergoyahkan dengan wanita lain. Selvia mencuri pandang pada Andre, ia ingin mengetahui bagaimana reaksi Andre saat melihat dirinya yang berada satu meja dengannya. "Mas ini Selvia, teman aku waktu kuliah dulu," ujar Diandra. "Iya," jawab Andre dingin. Diandra menjadi tak enak sendiri, ia merasa khawatir dengan reaksi suaminya yang dingin.
Kehidupan memang tak selalu indah terkadang juga pahit. Ada kalanya dalam hidup bisa menghadapi kejadian yang tidak mengenakan, bisa membuat suasana hati menjadi buruk. Ini lah yang dirasakan Selvia. Ia menghubungi Yulius, memohon pada sang mantan suami untuk diijinkan bertemu dengan putra semata wayangnya, tapi hanya kekecewaan yang ia rasakan. "Kamu pikir aku akan dengan mudah mempertemukan anakku dengan wanita seperti kamu?" ujar Yulius. "Aku mohon padamu Ius, tolonglah aku. Sudah 2 bulan aku tidak bertemu dengan Kenzo, sekali saja pertemukan aku," ujar Selvia. "Tidak!" "Yulius...." Selvia hanya bisa menghela napas saat Yulius memutuskan sambungan komunikasi mereka. Ia heran kenapa Yulius begitu membencinya? Mereka sudah bercerai dan Yulius saja telah memiliki kekasih.  
Mungkin takdir memang tidak bisa selalu seperti keinginan kita. Setiap jodoh, maut, karir berbeda - beda tiap orang. Ada yang hidup memiliki segalanya, tapi ada juga yang tak beruntung. Kerja keras dan berdoa salah satu cara untuk merubah apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Selvia tersenyum tipis melihat cermin. Apakah salah jika ia ingin hidup seperti orang yang memiliki segalanya? Atau ia hanya bisa menatap iri pada orang yang memiliki segalanya. Ia ingin mendapatkan semua yang diinginkannya walau harus dengan cara yang kurang baik. Yang penting baginya bisa mendapatkan semuanya dan tujuannya tercapai. Ia pun menghela napasnya dengan berat, ia memoleskan lipstik berwarna merah di bibirnya, memberikan bedak dan perona pipi di wajahnya, menyemprotkan parfum di lengan dan lehernya. Ia harus bisa berpenampilan menarik agar bisa memikat hati Bobby, rekan kerja Andre. &nbs
Malam semakin larut, jarum jam sudah menunjukan pukul 1 dini hari. Seorang wanita tidak bisa tidur menunggu pria yang di cintai pulang. Diandra melihat jam yang ada di nakas samping tempat tidurnya. "Kenapa ponsel Mas Andre ga bisa di hubungi yaa." Diandra sibuk menelepon Andre, tapi tidak ada jawaban. "Aduh Mas, kamu di mana sih. Aku jadi khawatir sendiri." Diandra turun ke bawah menuju ruang tamu, ka berharap suaminya segera kembali. Sambil menunggu sang suami pulang ia melihat ponselnya membaca novel Miss L yang Selena story of my life. "Sialan si Devan itu, kalau aku jadi Selena udah ku kasih racun dia," ujarnya dengan emosi. "Semoga Mas Andre ga kaya si Devan. Kalau sampai kaya gitu awas aja!" Tanpa terasa waktu sudah menunjukan jam 2, Diandra makin gelisah suaminya tak kunjung pulang. Ia pun tertid
Diandra mencoba untuk menenangkan dirinya, ia berusaha untuk tidak berpikiran negatif pada Andre. Walaupun sulit ia akan mencoba untuk percaya. "Aku harus percaya sama Mas Andre, tak mungkin Mas Andre akan melakukan kesalahan yang sama," ucapnya mencoba menyakinkan dirinya sendiri. Di saat Diandra berusaha untuk mempercayai suaminya. Andre malah melakukan hal yang sebaliknya. Lelaki yang memiliki dua orang anak tersebut sedang berciuman mesra di hotel dengan Selvia. "Maaf Mas, aku ga tahan baru sebentar saja sudah merindukanmu," ucap Selvia saat mereka melepaskan tautan bibir. Andre tersenyum. Ia membelai surai Selvia dengan lembut. "Aku juga merindukanmu, Sel." Mata Andre dan Selvia saling beradu pandang. Gelora gairah ter
Kebahagiaan seorang ibu terletak pada anaknya, bahkan seorang ibu akan mengorbankan dirinya sendiri demi sang buah hati. Seperti Diandra, ia tak akan menyerah untuk menjadi seorang single parents demi Richie dan Keira. Ia akan berjuang membesarkan putra putrinya demi kehidupan yang lebih baik. Hari ini Diandra sangat bahagia. Richie akhirnya bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya yang baru bahkan sekarang putranya lulus Elementary School atau sekolah dasar di London. Tidak terasa juga ternyata sudah setahun berlalu semenjak pernikahannya kandas dengan Andre. "Selamat yaa sayang sudah lulus Elementary School sebentar lagi Kakak akan jadi siswa Junior High School," ucap Diandra memberikan semangat pada Richie. "Kakak malah inginnya langsung Senior High School atau masu
Dengan tatapan marah Bobby memandang Selvia. Wanita yang tidak tahu diri tersebut berani - beraninya mengganggu segala aktivitasnya yang sedang melakukan hubungan intim dengan Tyas. "Mas, aku harus bagaimana?" tanya Tyas. "Pakailah bajumu, nanti kita bicara lagi yaa sayang," ucap Bobby dengan lembut pada Tyas. Mendengar ucapan Bobby yang lembut pada Tyas membuat Selvia makin marah. Laki - laki yang menjadi kekasihnya itu sudah berani berselingkuh darinya. "Dasar perempuan murahan!" teriak Selvia. "Mas, aku takut," ujar Tyas. "Tenanglah sayang, ada Mas di sini yang akan selalu melindungimu dan calon anak kita." Tyas mengangguk
Satu tahun kemudian Hari demi hari telah berganti, waktu terus berlalu, dan kehidupan Selvia juga berbeda. Pagi Selvia terbangun dalam perlukan seorang pria. Dengan senyuman bahagia ia menatap pria berbadan atletis yang mendekapnya. "Bang, kapan janjimu untuk membelikan aku rumah? Aku 'kan pengen punya rumah," ujar Selvia dengan suara manja. "Nanti yaa ... sabar dulu sebentar saja. Setelah proyekku ini tembus kamu mau minta apapun yang kamu inginkan akan aku belikan," ucap Bobby membelai buah dada Selvia yang membusung menantang saat ia menjamahnya. "Hanya satu rumah saja Bang. Please berikanlah aku sebuah rumah." "Jika proyek kerjasama ku dengan perusahaan asing berhasil kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan. Jangan
Tiga hari kemudian Andre menuju kantor Bobby dengan khawatir dan putus asa. Ia sudah tidak memiliki apapun lagi, mobilnya sudah ia gadaikan untuk membayar uang kos dan biaya makan. Ia juga membeli sebuah motor bekas agar ia bisa ke sana sini salah satu menuju ke perusahaan Bobby. Ia sudah mencari tahu tentang Necotech yang ada di Jerman, tapi ternyata perusahaan tersebut sudah lama gulung tikar. Betapa bodohnya ia langsung percaya dan tidak menyelidiki dulu tentang Necotech. Selama tiga hari juga Bobby tidak dapat ditemuinya. Kali ini ia sengaja menunggu dari subuh kedatangan sahabatnya itu ke kantor dengan berbekal nasi bungkus untuk mengganjal perutnya yang lapar. Ia harus berhemat, tidak bisa makan seperti dulu lagi, kehidupannya jauh berbeda dibandingkan dulu. Tak sengaja Andre melihat seorang anak yang sedang disuapi bapaknya. Matanya berkaca - kaca teringat pada Richie dan Keira.
Keesokan harinya Selvia terbangun dengan merasakan sakit disekujur tubuhnya. Sangat sakit hingga ia tak mampu untuk bangkit dari lantai. Ia menangis sendirian di apartemennya, tak menyangka hidupnya akan seperti ini. Dulu ia sering di pukulin oleh Yulius, mantan suaminya sekarang Andre pun melakukan hal yang sama. "Kenapa ini semua terjadi padaku? Ini semua tidak adil. Aku hanya ingin bahagia, aku hanya ingin sedikit saja dilindungi bukan untuk disakiti seperti ini," ujar Selvia dengan air mata menetes dipipinya. Sakit. Sakit sekali hati dan tubuhnya. Dengan tertatih - tatih ia mengambil ponselnya menghubungi pria yang ada di dalam benaknya. "Hallo Rido," sapa Selvia. "Siapa ini?" tanya Rido. "Aku Selvia Kirana." "Wow, s
Hari sudah menjelang pagi, matahari sudah terbit di ufuk timur memancarkan cahaya yang menyilaukan mata seorang pria yang tertidur di sofa ruang tamu menunggu wanitanya yang tak kunjung kembali. Andre terbangun melirik jam diponselnya yang sudah menujukkan pukul 7 pagi. Ia pun menatap pintu apartemen berharap Selvia pulang, tapi ternyata itu hanyalah harapan semu. Selvia tak kunjung pulang. "Sepertinya dia memang berselingkuh," ujar Andre dengan kecewa. Dering ponsel membuat Andre terkejut. Ia berharap Selvia yang menghubunginya, tapi ternyata Bobby. "Hallo Bob," ujar Andre. "Jangan lupa pagi ini kita ada rapat membahas kelanjutan yang kemarin," ucap Bobby. "Ok Bro." Waktu s
Selvia menatap dirinya di depan cermin, ia memoleskan lipstik berwarna merah untuk memberikan dan menggoda. Tak ketinggalan parfume ia semprotkan di leher dan pergelangan tangannya. Penampilannya sudah sempurna dengan dibalutkan mini dress yang melekat pas di badannya menabah kesan seksi. "Sekarang aku tinggal menghadapi si laki - laki menyebalkan itu," keluh Selvia saat akan keluar kamar. Saat Selvia keluar dari kamar, Andre menatapnya dengan heran, ia membalas tatakan Andre dengan kesal. Laki - laki yang sudah tidak bekerja itu selalu ingin mengatur dan mengekangnya. Ia tak suka di kekang, ingin bebas tanpa banyak aturan. Pertengkaran demi pertengkaran mewarnai hari - hari mereka, tak ada satu pun terlewati tanpa pertengkaran. "Kamu mau ke mana?" tanya Andre menatap Selvi
Setiap manusia membutuhkan rumah yang memberikan kenyamanan untuk tempat tinggal. Hal tersebut juga berlaku untuk hati dan perasaan setiap insan. Hati membutuhkan ruang singgah dengan nyaman untuk jangka waktu yang lama. -kepogaul.com- Andre merasakan tidak ada lagi rasa kenyamanan dan tempatnya untuk mengadu melepaskan rasa penat yang mendera hati juga jiwanya. Tidak ada lagi seseorang yang tersenyum menantikannya saat pulang ke rumah. Semuanya sudah tak ada lagi yang tersisa hanyalah perasaan kesepian. DIANDRA Hanyalah nama wanita itu yang hadir dalam benaknya. Ia merindukan Diandra, tapi wanita yang sebentar lagi akan menjadi mantan istrinya telah pergi dan menghilang entah ke mana. Penyesalan yang terlambat membuatnya menyadari kalau Diandra lah yang mengerti dirinya. Andre mengirim pesan pada wani
Dua minggu kemudian Dengan langkah gontai Andre masuk ke dalam rumah sakit tempat Selvia di rawat. Ia kelelahan menjaga Selvia di rumah sakit, sudah dua minggu wanita yang dicintainya di rawat. Seharusnya Selvia bisa operasi lebih cepat, tapi kondisinya memburuh sehingga operasi yang telah di jadwalkan menjadi tertunda. Andre menatap Selvia tertidur di ranjang rumah sakit. Wajahnya memucat, tapi tidak mengurangi aura kecantikan kekasihnya tersebut. Ia memegang tangan Selvia dengan erat, ia juga tidak mampu meninggalkan wanita yang dicintainya. Baru ia sadari kalau dulu menikah dengan Diandra hanya demi status sosial dan harta. Setelah bertemu Selvia baru ia mengerti arti sebuah cinta. Andre juga merasa bersalah pada Diandra. Seharusnya ia dulu bercerai baik - baik bukan menyakiti Diandra. Walau bagaimanapun Diandra merup