Andre kembali ke kantornya dan Diandra pulang bersama dengan anak - anak. Begitu juga dengan Selvia, ia kembali ke apartemennya. Menuggu telepon dari Andre. Tak menunggu waktu yang lama Andre pun menghubunginya.
"Hallo Mas." "Maaf yaa sayang tadi ada Diandra jadi kita ga bisa melanjutkan pertemuan kita." "Ga apa-apa Mas yang penting Diandra ga tahu tentang hubungan kita." "Aman sayang." "Tapi Mas, Diandra tahu ga kalau tadi aku?" "Ga sayang." "Iya Mas." "Sayang untuk beberapa hari ini aku belum bisa menemuimu. Aku khawatir Diandra akan semakin curiga." "Iya Mas."Andre, Diandra, Richie, Keira, dan Selvia sudah tiba di Bali. Mereka akan liburan bersama. Diandra memiliki villa di Seminyak, Bali. Villa yang diberikan oleh orang tua Diandra. "Selamat datang Bu Diandra dan Pak Andre," sapa Pak Made penjaga Villa dan Bu Nimas asisten rumah tangga yang selalu membersihkan villa keluarga Diandra. "Terima kasih Pak Made dan Bu Nimas," ucap Diandra. "Akhirnya bisa ke sini lagi, Ma," ujar Richie dengan semangat. "Iya Nak. Richie dan Keira senang ga bisa liburan?" tanya Diandra. "Seneng banget, Ma," ucap Richie dan Keira bersamaan. &
Diandra mendengar suara desahan dibalik kamar Selvia. Ia menjadi gugup sendiri dengan siapa Selvia sampai mendesah seperti itu? Ingin sekali Diandra mengetuk pintu tapi ia ragu. Andre melihat ada bayangan di bawah pintu. "Sepertinya ada orang," bisik Andre. Selvia melihat ke bawah pintu. "Mas, apa itu Diandra?" bisik Selvia. "Mungkin saja, aku 'kan ga ada di kamarnya," ujar Andre. "Sekarang gimana Mas?" "Sstt, diam lah. Aku akan keluar lewat jendela." Andre memutuskan untuk keluar dari jendela villa. Ia mengendap - endap bagaikan pencuri, melirik ke arah samping kanan dan kiri lalu pergi berlari ke arah depan. &n
Andre kebingungan mencari Selvia ke sana - sini, ia sangat khawatir jika ada terjadi sesuatu pada kekasihnya. "Kalau sampai ada apa - apa Selvi, awas aja kamu, Diandra," ucap Andre dengan kesal. "Aduuh, Sel, kamu di mana sih sayang." Sementara itu yang di cari malah sedang menikmati suasana pantai di pagi hari. Angin berhembus menerpa wajahnya terasa begitu menyejukkan hati. Perasaannya sekarang resah dan gelisah, ada sedikit rasa bersalah dalam hatinya. Seharusnya ia mengerti kalau Diandra mencurigainya, tapi malah ia sengaja menyalahkan Diandra. "Maaf Di. Maafkan aku yang mencintai suamimu," ujar Selvia sambil menutup matanya. Selvia merentangkan tangannya lalu berteriak, "tolong cintai aku." Tubuh Selvia te
Diandra berusaha menyembunyikan perasaannya di depan Andre dan Selvia. Ia tidak ingin Andre curiga kalau ia sudah mengetahui tentang perselingkuhan Andre dengan wanita yang bernama SEL. Ia akan mencari tahu siapa wanita tersebut walau juga curiga apakah wanita itu Selvia? Saat tengah malam Andre menemui Selvia di dalam kamar kekasihnya. Mereka sudah janjian malam ini akan bertemu kembali. Selvia menatap Andre dengan kesal. "Kamu kenapa kok pandanganmu kayak nahan marah gitu sih Sayang?" tanya Andre sambil mencium curug leher jenjang milik Selvia. Selvia dengan kesal mendorong kepala Andre dari lehernya. Ia sedang tidak ingin bermesraan dengan pria tersebut. Jujurnya saja perkataan Diandra sedikit mempengaruhinya. "Ada apa Sayang?" tanya Andre lagi. "Mas kenapa kamu jadi bodoh banget sih!" 
Jadilah diri sendiri jangan jadi pembohong untuk mendapatkan Cinta. Cinta karena kebohongan memang bisa bertahan, namun tinggal menunggu waktunya saja berakhir. Seseorang tidak bisa terus menerus kita bohongi, ada waktu semua yang benar akan terungkap dan diketahui. -AJP Creations- Sudah 3 tahun semenjak pertemuan terakhir Selvia dengan Diandra di Bali. Ia menghindari Diandra, mengganti nomor ponsel, pindah apartemen, dan mengganti mobilnya. Pergi menghilang dari Diandra, tapi ia juga lelah menjadi The Mistress atau wanita simpanan. Apalagi sekarang Selvia melihat Andre di pusat perbelanjaan dengan Diandra dan anak - anaknya membuatnya merasa tidak dihargai oleh Andre. Selvia menghela napasnya. "Kenapa kamu harus bersama dia, Mas." Andre dan Diandra tertawa bersama, terlihat jelas di mata Selvia mer
Selvia menyadari menjadi wanita kedua merupakan hal yang menyakitkan. Ia awalnya tidak ingin menuntut apapun pada Andre, tapi setelah 3 tahun menjadi The Mistress atau simpanan pikirannya jadi berbeda. Ia hanya ingin seutuhnya saja memiliki Andre bukan berbagi dengan Diandra. Andre datang ke apartemen Selvia, ia sangat kesal kenapa wanita itu keluar tidak memberitahukan dirinya. Selvia tidak ada di dalam apartemen ia menghubungi ponsel Selvia, tapi tidak ada jawaban. Berkali - kali ia menghubungi akhirnya diangkat juga. "Kamu di mana? Kenapa jam segini kamu ga ada di apartemen?" tanya Andre dengan marah. "Ooh, kamu mencariku, Mas," jawab Selvia dengan santai. "Kamu lagi di club ya?" "Kalau iya memang kenapa? Masalah gitu buat kamu." "Kamu mabuk! Aku jemput kamu." "Ga usah Mas. Sana urusin aja istri tercinta dan terhomatmu. Aku cuman jalang tidak pantas
Lebih baik terluka dengan kebenaran Daripada dihibur dengan kebohongan —•Khaled Hosseini •— Pagi ini dengan wajah menahan marah dan emosi Diandra mengatur deru napasnya. Laki - laki brengsek seperti Andre bisa saja terus menutupi semua kelakuannya namun suatu kebohongan akan ketahuan. Menutupi kebusukan bau-nya tetap akan tercium juga, sebaik apapun Andre menutupi semua kebohongannya suatu saat akan terungkap sendiri. Seperti tadi malam Andre mengucapkan nama seorang wanita, tapi kali ini lebih lengkap. Andre memanggil nama SELVIA saat mengigau dalam tidur. Hati Diandra seakan terbakar api cemburu dan amarah, apa jangan - jangan SELVIA ini sebenarnya adalah sahabatnya sendiri Selvia Kirana atau Selvia yang lain? Ia juga akan mengikuti permainan Andre, berpura - pura tidak ada masalah apapun dalam rumah tangga mereka, tapi menyimpan sejuta kecurigaan yang akan ia sel
Pengkhianatan dari orang yang dicintai begitu terasa menyakitkan. Terkadang seorang pengkhianat bukanlah dari musuh atau orang yang membencimu, tapi justru dilakukan oleh orang yang mendapat kepercayaan, sosok yang dipercaya. Bulir - bulir air mata terjatuh dipipi Diandra, ia tak bisa mempercayai apa yang dilihatnya. Andre berjalan dengan mesra dengan Selvia yang merupakan sahabatnya. Sahabat yang sangat ia percayai selama ini malah menusuknya dari belakang. Sakit, sakit sekali hatinya, ia memegang dadanya yang terasa sangat sakit bagaikan tertusuk duri menyebabkan luka yang tak berdarah. "Kenapa wanita itu kamu, Sel?" ucap Diandra sambil menangis dari balik dinding. Air mata terus mengalir dipipi Diandra tanpa bisa ia bandun
Kebahagiaan seorang ibu terletak pada anaknya, bahkan seorang ibu akan mengorbankan dirinya sendiri demi sang buah hati. Seperti Diandra, ia tak akan menyerah untuk menjadi seorang single parents demi Richie dan Keira. Ia akan berjuang membesarkan putra putrinya demi kehidupan yang lebih baik. Hari ini Diandra sangat bahagia. Richie akhirnya bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya yang baru bahkan sekarang putranya lulus Elementary School atau sekolah dasar di London. Tidak terasa juga ternyata sudah setahun berlalu semenjak pernikahannya kandas dengan Andre. "Selamat yaa sayang sudah lulus Elementary School sebentar lagi Kakak akan jadi siswa Junior High School," ucap Diandra memberikan semangat pada Richie. "Kakak malah inginnya langsung Senior High School atau masu
Dengan tatapan marah Bobby memandang Selvia. Wanita yang tidak tahu diri tersebut berani - beraninya mengganggu segala aktivitasnya yang sedang melakukan hubungan intim dengan Tyas. "Mas, aku harus bagaimana?" tanya Tyas. "Pakailah bajumu, nanti kita bicara lagi yaa sayang," ucap Bobby dengan lembut pada Tyas. Mendengar ucapan Bobby yang lembut pada Tyas membuat Selvia makin marah. Laki - laki yang menjadi kekasihnya itu sudah berani berselingkuh darinya. "Dasar perempuan murahan!" teriak Selvia. "Mas, aku takut," ujar Tyas. "Tenanglah sayang, ada Mas di sini yang akan selalu melindungimu dan calon anak kita." Tyas mengangguk
Satu tahun kemudian Hari demi hari telah berganti, waktu terus berlalu, dan kehidupan Selvia juga berbeda. Pagi Selvia terbangun dalam perlukan seorang pria. Dengan senyuman bahagia ia menatap pria berbadan atletis yang mendekapnya. "Bang, kapan janjimu untuk membelikan aku rumah? Aku 'kan pengen punya rumah," ujar Selvia dengan suara manja. "Nanti yaa ... sabar dulu sebentar saja. Setelah proyekku ini tembus kamu mau minta apapun yang kamu inginkan akan aku belikan," ucap Bobby membelai buah dada Selvia yang membusung menantang saat ia menjamahnya. "Hanya satu rumah saja Bang. Please berikanlah aku sebuah rumah." "Jika proyek kerjasama ku dengan perusahaan asing berhasil kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan. Jangan
Tiga hari kemudian Andre menuju kantor Bobby dengan khawatir dan putus asa. Ia sudah tidak memiliki apapun lagi, mobilnya sudah ia gadaikan untuk membayar uang kos dan biaya makan. Ia juga membeli sebuah motor bekas agar ia bisa ke sana sini salah satu menuju ke perusahaan Bobby. Ia sudah mencari tahu tentang Necotech yang ada di Jerman, tapi ternyata perusahaan tersebut sudah lama gulung tikar. Betapa bodohnya ia langsung percaya dan tidak menyelidiki dulu tentang Necotech. Selama tiga hari juga Bobby tidak dapat ditemuinya. Kali ini ia sengaja menunggu dari subuh kedatangan sahabatnya itu ke kantor dengan berbekal nasi bungkus untuk mengganjal perutnya yang lapar. Ia harus berhemat, tidak bisa makan seperti dulu lagi, kehidupannya jauh berbeda dibandingkan dulu. Tak sengaja Andre melihat seorang anak yang sedang disuapi bapaknya. Matanya berkaca - kaca teringat pada Richie dan Keira.
Keesokan harinya Selvia terbangun dengan merasakan sakit disekujur tubuhnya. Sangat sakit hingga ia tak mampu untuk bangkit dari lantai. Ia menangis sendirian di apartemennya, tak menyangka hidupnya akan seperti ini. Dulu ia sering di pukulin oleh Yulius, mantan suaminya sekarang Andre pun melakukan hal yang sama. "Kenapa ini semua terjadi padaku? Ini semua tidak adil. Aku hanya ingin bahagia, aku hanya ingin sedikit saja dilindungi bukan untuk disakiti seperti ini," ujar Selvia dengan air mata menetes dipipinya. Sakit. Sakit sekali hati dan tubuhnya. Dengan tertatih - tatih ia mengambil ponselnya menghubungi pria yang ada di dalam benaknya. "Hallo Rido," sapa Selvia. "Siapa ini?" tanya Rido. "Aku Selvia Kirana." "Wow, s
Hari sudah menjelang pagi, matahari sudah terbit di ufuk timur memancarkan cahaya yang menyilaukan mata seorang pria yang tertidur di sofa ruang tamu menunggu wanitanya yang tak kunjung kembali. Andre terbangun melirik jam diponselnya yang sudah menujukkan pukul 7 pagi. Ia pun menatap pintu apartemen berharap Selvia pulang, tapi ternyata itu hanyalah harapan semu. Selvia tak kunjung pulang. "Sepertinya dia memang berselingkuh," ujar Andre dengan kecewa. Dering ponsel membuat Andre terkejut. Ia berharap Selvia yang menghubunginya, tapi ternyata Bobby. "Hallo Bob," ujar Andre. "Jangan lupa pagi ini kita ada rapat membahas kelanjutan yang kemarin," ucap Bobby. "Ok Bro." Waktu s
Selvia menatap dirinya di depan cermin, ia memoleskan lipstik berwarna merah untuk memberikan dan menggoda. Tak ketinggalan parfume ia semprotkan di leher dan pergelangan tangannya. Penampilannya sudah sempurna dengan dibalutkan mini dress yang melekat pas di badannya menabah kesan seksi. "Sekarang aku tinggal menghadapi si laki - laki menyebalkan itu," keluh Selvia saat akan keluar kamar. Saat Selvia keluar dari kamar, Andre menatapnya dengan heran, ia membalas tatakan Andre dengan kesal. Laki - laki yang sudah tidak bekerja itu selalu ingin mengatur dan mengekangnya. Ia tak suka di kekang, ingin bebas tanpa banyak aturan. Pertengkaran demi pertengkaran mewarnai hari - hari mereka, tak ada satu pun terlewati tanpa pertengkaran. "Kamu mau ke mana?" tanya Andre menatap Selvi
Setiap manusia membutuhkan rumah yang memberikan kenyamanan untuk tempat tinggal. Hal tersebut juga berlaku untuk hati dan perasaan setiap insan. Hati membutuhkan ruang singgah dengan nyaman untuk jangka waktu yang lama. -kepogaul.com- Andre merasakan tidak ada lagi rasa kenyamanan dan tempatnya untuk mengadu melepaskan rasa penat yang mendera hati juga jiwanya. Tidak ada lagi seseorang yang tersenyum menantikannya saat pulang ke rumah. Semuanya sudah tak ada lagi yang tersisa hanyalah perasaan kesepian. DIANDRA Hanyalah nama wanita itu yang hadir dalam benaknya. Ia merindukan Diandra, tapi wanita yang sebentar lagi akan menjadi mantan istrinya telah pergi dan menghilang entah ke mana. Penyesalan yang terlambat membuatnya menyadari kalau Diandra lah yang mengerti dirinya. Andre mengirim pesan pada wani
Dua minggu kemudian Dengan langkah gontai Andre masuk ke dalam rumah sakit tempat Selvia di rawat. Ia kelelahan menjaga Selvia di rumah sakit, sudah dua minggu wanita yang dicintainya di rawat. Seharusnya Selvia bisa operasi lebih cepat, tapi kondisinya memburuh sehingga operasi yang telah di jadwalkan menjadi tertunda. Andre menatap Selvia tertidur di ranjang rumah sakit. Wajahnya memucat, tapi tidak mengurangi aura kecantikan kekasihnya tersebut. Ia memegang tangan Selvia dengan erat, ia juga tidak mampu meninggalkan wanita yang dicintainya. Baru ia sadari kalau dulu menikah dengan Diandra hanya demi status sosial dan harta. Setelah bertemu Selvia baru ia mengerti arti sebuah cinta. Andre juga merasa bersalah pada Diandra. Seharusnya ia dulu bercerai baik - baik bukan menyakiti Diandra. Walau bagaimanapun Diandra merup