Share

BAB 83

Author: Blezzia
last update Last Updated: 2021-06-13 19:36:02

Mia turun ke lantai bawah setelah menyelesaikan pembicaraan bersama Slaine. Dengan perasaan gugup, dia pun mengetuk pintu ruang kerja Jaxon yang tadi dimasuki. Berhubung Mia sangat ingin keluar dari rumah perlindungan itu, maka mau tidak mau dia harus mengikuti apa yang tadi Slaine sarankan, yaitu membuat penawaran.

Dan dengan perasaan berat, dia pun mengulang hal yang sama; berharap Jaxon tidak meminta sesuatu yang aneh-aneh.

“Masuklah, Dolcezza,” ucap pria itu dari dalam, sebelum menambahkan; “Berapa kali harus kukatan untuk tidak perlu mengetuk.”

Mia pun membuka pintu dan melangkah memasuki ruangan.

Kini, pria itu menunggu dengan pembawaan tenang di meja kerja, sedang kedua tangan memegang tablet untuk conference call yang baru saja tertunda karena kehadirannya.

Dokumen-dokumen yang tadi di atas meja tinggal sisa setengah. Sepertinya Jaxon sudah menyelesaikan beberapa pekerjaan selama Mia melakukan pembicaraan bersama Sla

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • The King Of Denver (INDONESIA)   BAB 84

    Mia keluar dari mobil dalam keadaan cemberut. Slaine yang melihat itu hanya tertawa saat menyambutnya di De La Crush.“Ada apa dengan wajah kusutmu itu? Bukankah Jaxon sudah membiarkanmu bebas di luar?”Mendapat pertanyaan demikian, Mia malah mendelik tajam pada Slaine yang sedang menyesap minuman.“Apa kau tidak lihat barisan pria di belakangku tadi?”Serentak keduanya menatap ke arah lima pria yang berjaga di sekitar parkiran dan pintu masuk De La Crush, membuat Slaine menggeleng tidak percaya.“Apa kau membuat ulah lagi?”Mia menyikut temannya begitu mendapat pertanyaan tersebut.“Sejak kapan aku membuat masalah?”Slaine hanya mengangkat kedua bahu sembari memasukkan potongan sosis ke mulutnya.“Ugh, ini semua karena lingerie waktu itu,” gumam Mia yang membuat Slaine tersedak.“Hey! Jangan salahkan acara menyenangkan waktu lalu, Jaxon saja yang t

    Last Updated : 2021-06-24
  • The King Of Denver (INDONESIA)   BAB 85

    “Mau apa kau ke sini?” tanya Mia dengan kepala masih menempel di permukaan meja.Terdengar suara tawa maskulin yang pelan, membuat sekujur tubuh Mia bergetar hingga ke jempol kaki.“Apa kau tidak ingin bertemu dengan suami sendiri?” balik Jaxon yang bertanya sembari menarik kursi di hadapan wanita itu.Merasa akan menjadi nyamuk di antara keduanya, Slaine pun memilih untuk pergi. Namun, langkahnya terhenti ketika Danny masuk ke dalam De La Crush yang diikuti oleh Connor dan Rey.Ketiga pria itu memutuskan untuk duduk di bangku yang tidak jauh dari tempat Slaine berdiri.“Kenapa kau berdiri saja, bergabung ke sini,” ucap Danny yang menyisakan satu kursi untuk adik satu-satunya itu.Karena tidak ada pilihan, Slaine pun mendekat dan ikut bergabung dengan kumpulan Red Cage lainnya, sementara itu Jaxon tampak sibuk merayu Mia yang kepalanya tetap rebah di atas meja, membuat Rey menggeleng iba sedangkan Danny ti

    Last Updated : 2021-06-24
  • The King Of Denver (INDONESIA)   BAB 86

    Mia terpaku ketika mendapati sebuah mobil limosin terparkir di hadapan. Untuk sesaat dia mengingat apa hari ini mereka ada janji menghadiri suatu acara, bahkan dia sampai melirik tubuhnya yang hanya dibalut baju bepergian biasa.“Apa aku harus mengganti baju lagi?” tanya Mia dengan mata bulat polos yang mengarah ke Jaxon.Pria itu berdiri di sisinya dengan kedua tangan di balik saku. Pandangannya sungguh tidak biasa, membuat Mia bertanya apa yang sedang pria itu pikirkan saat ini.Dan ketika tatapan mereka bertemu, Mia merasakan sekujur tubuhnya merinding karena manik mata hitam pria itu melihat dengan sangat intens.“Tidak, tidak perlu, kau sudah sangat cantik dengan pakaian itu,” ucap jaxon sembari mengarahkan pandangan ke seluruh tubuh Mia, seolah mata pria itu melahapnya.“Tapi … apa ini?” tunjuk Mia pada mobil limosin di hadapan, lengkap dengan supir pribadi yang tengah berdiri di dekat pintu. Postur

    Last Updated : 2021-06-25
  • The King Of Denver (INDONESIA)   BAB 87

    Jaxon kembali ke Red Cage dengan wajah sumringah di hadapan teman-temannya, membuat beberapa dari mereka malah menggeleng tidak percaya bahwa pria itu datang setelah melakukan sesuatu di parkiran De La Crush.“Hapus senyum bodohmu itu sebelum aku sendiri yang melakukannya,” dengus Nicko yang membuat Jaxon semakin melebarkan senyuman.Pria itu duduk di sofa sembari menyugar rambut yang masih basah, tepat di sebelah Danny Johanson. Membuat temannya itu menatap datar sembari memasukan beberapa potongan cookies ke mulut.“Kalau kau merasa terganggu, pergi saja keluar,” balas Jaxon sembari merebut minuman Danny yang setengah jalan ke depan bibir, membuat dia mendapat delikan tajam yang tidak dihiraukan sama sekali.“Hey!” hardik Danny kesal sembari berusaha merebut miliknya kembali, namun tidak berhasil karena dihabiskan lebih dulu oleh Jaxon.Rey hanya memutar bola mata sembari memainkan bidak catur yang berada di at

    Last Updated : 2021-06-28
  • The King Of Denver (INDONESIA)   BAB 88

    Vero yang hendak menyelesaikan shiftnya dikejutkan dengan kedatangan Mia ke De La Crush. Seingatnya, tadi wanita itu pergi bersama Jaxon sekitar empat jam yang lalu.“Di mana minion Jaxon yang lain?” tanya Vero begitu Mia duduk di salah satu bangku.Melihat kedatangan temannya, Mia pun menyuruh Vero untuk ikut bergabung di meja yang sama.“Aku menyuruh mereka untuk berjaga di luar, dan melarang masuk ke sini bila tidak ada kepentingan,” jawab wanita itu sembari menatap sekitar.“Apa Jaxon mengizinkanmu kali ini?”Mia meringis mendengar pertanyaan tersebut, karena tadi, dia mengancam Jaxon untuk tidak menyentuhnya lagi selama satu minggu bila tidak diizinkan keluar seperti kesepakatan.Bisa-bisanya pria itu memberi Mia waktu hanya dua jam bertemu Slaine sebelum menyusul ke De La Crush.“Aku tidak butuh izin darinya,” sungut wanita itu sembari mencari-cari buku menu.“Kau tida

    Last Updated : 2021-07-01
  • The King Of Denver (INDONESIA)   BAB 89

    Suasana dalam rumah persembunyian terasa sangat berbeda ketika Jaxon memasukinya.Untuk beberapa saat dia terdiam ketika tidak ada tanda-tanda Mia berada di sana, namun berdasarkan laporan Alex yang mengatakan ada sesuatu yang urgen, membuat Jaxon pun pulang terburu-buru dari Red Cage.“Di mana istriku saat ini?” tanya Jaxon pada Emily yang kebetulan berada di ruang tengah.Mendapati wajah Jaxon yang dingin, wanita itu pun menundukan pandangan mata.“Dia ada di dekat kolam renang,” jawab Emily sembari memberi Jaxon jalan menuju koridor penghubung ke halaman belakang.Pria itu mempercepat langkah dan tiba di tempat tujuan dalam sekejap saja.Seketika dia pun berhenti saat menemukan Mia tengah duduk di tepi kolam dengan kaki menggantung ke dalam air. Dengan sangat hati-hati Jaxon mendekati. Tetapi wanita itu tetap bisa mendengar kedatangannya dari suara tumit sepatu pantofel yang beradu lantai.Ketika dia baru sa

    Last Updated : 2021-07-03
  • The King Of Denver (INDONESIA)   BAB 90

    Terdengar suara langkah beberapa pria yang berlari ke arah kamar Jaxon dan Mia.Tidak lama setelahnya pintu kamar itu pun terbuka diikuti sejumlah laki-laki yang menghambur ke dalam, namun langkah mereka langsung terhenti saat mendapati Jaxon yang berdiri di kaki ranjang sedangkan Mia tampak tertidur di hadapan pria itu.Seketika beberapa pasang mata menatap ke arah pria yang fokus pandangannya ke tubuh feminim di atas ranjang.“Kami mendengar suara jeritan,” ucap Alex yang tidak berani masuk lebih jauh lagi.Beberapa pria yang berada di belakangnya hanya diam menunggu instruksi.Jaxon mengangguk satu kali, sebelum akhirnya dia mengalihkan tatapan dari tubuh sang istri yang tidak sadarkan diri.“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” kata pria itu sembari menatap bawahannya yang berkumpul di ambang pintu. “Kembalilah berjaga. Aku bisa mengurus semua dari sini.”Pria-pria itu tampak ragu-ragu untuk per

    Last Updated : 2021-07-05
  • The King Of Denver (INDONESIA)   BAB 91

    Remang-remang cahaya dari jendela yang terbuka, membuat Jaxon pun terjaga. Dia mengangkat sedikit kepala yang seketika membuatnya pusing tiba-tiba, sehingga suara ringisan lolos dari bibir maskulinnya.“Shit,” gumamnya pelan sembari memejamkan mata kembali dan meraba sisi ranjang di sebelah.Bukannya tubuh hangat yang dia dapatkan seperti kebiasaan selama ini, malah sebuah bantal yang dia rasakan di sana.Seketika matanya terbuka kembali, dan dengan cepat kepalanya menoleh ke sisi kasur di mana biasanya Mia tertidur.Kepala Jaxon mencari ke segala arah, dan dengan suara serak sesudah bangun, dia pun memanggil nyaring nama kesayangan Mia.“Dolcezza,” panggilnya beberapa kali, namun tidak ada sahutan kembali.Dia memilih untuk diam beberapa saat, sebelum akhirnya ingatan pertengkaran yang kemarin hadir di kepala, sehingga Jaxon pun segera bangkit dengan gerakan tiba-tiba yang membuat seluruh ruangan terasa berputar-puta

    Last Updated : 2021-07-08

Latest chapter

  • The King Of Denver (INDONESIA)   Terima Kasih

    Halo, Blezzia mengucapkan terima kasih kepada pembaca setia The King Of Denver :) Dan ya, seperti yang kalian baca, kisah ini baru saja berakhir SEASON PERTAMA-nya dan itu artinya akan ada SEASON KE-DUA yang akan Blezzia lanjutkan. Sesuai permintaan beberapa pembaca, yang tidak ingin novel ini berakhir dengan cepat, maka Blezzia mempertimbangkan akan membuat Season KE-DUA kisah Jaxon dan Mia (Bukan Nicko dan Disya) setelah menyelesaikan kisah Danny dan Hilda di Novel Wanita Rahasia CEO, oleh karena itu, Blezzia minta maaf untuk Delay yang terjadi. Karena ini novel kesayangan Blezzia, jadi kisah mereka akan sangat panjang. (Kalau perlu sampai anak cucu) Do'ain saja semoga diberikan izin oleh pihak GN ya ~ Biar nanti Blezzia lebih fokus ke Denver dan bisa update tiap hari nantinya <3Jika tidak ada halangan, maka diperkirakan Juni/Juli 2022 seluruh novel on-going yang sedang Blezzia tulis akan tamat. Lalu, bagaimana dengan kisah Nicko dan Disya? M

  • The King Of Denver (INDONESIA)   BERAKHIR

    Mia terlihat sibuk berbincang dan tertawa bersama Disya di gazebo, saat tiba-tiba keduanya mendengar suara langkah kaki dari arah kanan taman. Serentak, wanita-wanita itupun menoleh bersamaan ke arah sumber suara, yang tak lain adalah Allana. Dengan senyum terkembang di wajah, Mia menyambut kedatangan pelayan terdekatnya itu, lalu meminta wanita tersebut untuk ikut bergabung di meja. Akan tetapi, Allana menolak sembari menoleh sedikit ke arah jalan yang tadi dilaluinya. Hal itu pun membuat Mia dan Disya mengikuti arah pandang pelayan wanita itu. Namun, mereka tidak menemukan apa-apa di sana, membuat Mia bertanya-tanya. “Ada apa?” Allana kembali menoleh pada dua wanita di hadapan, dan dia hanya menjawab dengan gerakan ragu-ragu. “Ada... seseorang yang ingin menemui... anda dan Miss Flontin,” ucapnya, sembari melirik ke arah Disya yang tetap duduk tenang dengan secangkir teh dalam genggaman. Mendengar penjelasan tersebut, sek

  • The King Of Denver (INDONESIA)   BAB 127

    Jaxon memasuki ruang tengah kediaman keluarganya, dan tepat di hadapannya telah duduk Jeff Bradwood dengan ditemani ibu tirinya, Ruby. Melihat kehadiran anggota Red Cage dalam ruangan, seketika bahu Jeff tampak tegang, padahal dia sudah mendengar kedatangan mereka sebelum mencapai gerbang. Namun, melihat pria-pria yang parade saat masuk ke dalam ruangan, Jeff pun tak mampu bergerak dari tempatnya duduk di sofa.“Jeff,” sapa Jaxon, dengan kedua tangan berada di saku celana.Bukannya menyahut, Jeff Bradwood hanya berdeham sembari menatap ke segala arah. Sengaja menghindari tatapan bosan puteranya.Pandangan Jaxon pun beralih pada Ruby yang tersenyum dengan sensual. Tetapi dia abaikan. Kini, perhatiannya kembali pada sang ayah yang mencoba memasang wajah poker face.“Aku melihat keadaanmu baik-baik saja,” ucap Jaxon, berbasa-basi sembari duduk di sofa.Dia menatap kedua orang di hadapan dengan pandangan yang sulit dibaca.

  • The King Of Denver (INDONESIA)   BAB 126

    Jaxon yang saat itu sedang menyesap batangan rokok di balkon sendirian, tiba-tiba saja dikejutkan dengan kehadiran Nicko dari arah belakang. Kedua pria itu tampak diam ketika berdiri sejajar pada railing. Namun, gestur Jaxon yang hendak berbagi batangan rokok di tangan menunjukkan bahwa apapun di antara mereka sebelumya telah terlupakan.Kini, kedua pria itu terlihat mengepulkan asap bersamaan. Sedangkan pandangan keduanya saling menerawang ke arah langit yang menyuguhkan pemandangan indah dengan taburan milk way di atas mereka.Di pulau ini, keduanya dapat melihat pemandangan langit malam yang jarang didapatkan jika di perkotaan. Bahkan, langit di sana jauh lebih cerah dari apa yang biasanya mereka lihat sebelumnya. Tidak hanya itu, rembulan yang cahayanya kemerahan, tampak tergantung indah di antara pemandangan malam lainnya, seolah tidak mau kalah untuk memanjakan mata para pen

  • The King Of Denver (INDONESIA)   BAB 125

    “Apa kau sudah memberitahunya?” kejar Jaxon saat Nicko baru saja keluar dari ruang perawatan.Kepala pria itu menggeleng lemah. Dan, dengan berat dia mengatakan; “Belum. Aku tidak bisa melakukannya.”Melihat ekspresi Nicko yang tercekat, Jaxon pun menarik temannya itu ke dalam pelukan. Satu tangannya menepuk-nepuk punggungnya pelan, sementara dia membisikkan kata-kata penuh dukungan.“Aku bisa melakukannya jika kau mau.”Setelah keduanya memisahkan diri, Nicko yang berwajah sendu pun menatap ragu-ragu. Dia tidak ingin terbawa suasana, seperti saat di salam sana.“Terima kasih, Brother.”Kedua pria itu saling memandang paham.“Baiklah, aku akan kembali ke mansion lebih dahulu,” ucap Nicko, meninggalkan kumpulan teman-temannya yang duduk di kursi tunggu dengan masing-masing memegang chips dan roti yang tadi Gavin bawa.“Bye brother,” kata pria-pria itu serent

  • The King Of Denver (INDONESIA)   BAB 124

    Nicko menutup ponselnya ketika dia mendengar laporan dari Henrieta. Beberapa kali dia menarik napas, sebelum membuangnya perlahan. Sekembalinya nanti, dia akan memberikan penjelasan pada kekasihnya yang bisa saja sedang menahan marah di seberang lautan sana.Meskipun dia tidak tahu apa yang akan menantinya, Nicko berharap Disya mau mendengarkan penjelasan.Dia hendak berbalik badan, saat tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara yang memanggil namanya pelan. Seketika bulu romanya berdiri, dan jantungnya berpacu saat suara tua itu menyebutkan namanya dengan nada sedikit bergetar.“Nicko … Anderson?”Perlahan, Nicko pun menoleh ke arah tubuh tua yang tadinya terbaring di ranjang dengan mata terpejam. Kini, mata itu memandang lurus ke arahnya, membuat Nicko tanpa sadar menundukkan kepala. Sebuah gesture penghormatan yang sulit dia tinggalkan.Sejak masih balita, anak-anak yang terlahir di Famiglia telah diajarkan untuk tidak mena

  • The King Of Denver (INDONESIA)   BAB 123

    Kehebohan terjadi di Kastil Aurelia. Kedatangan seorang wanita berparas sama seperti Mia membuat semua pelayan berbondong-bondong hendak ke lantai dua, di mana wanita itu saat ini berada. Bahkan, Snow kesulitan untuk menghalau mereka agar kembali bekerja.“Astaga, aku tidak mengira parasnya serupa,” bisik Allana yang pura-pura membersihkan patung singa di bawah tangga.Piper yang juga tidak diperbolehkan naik ke lantai dua mengangguk membenarkan.“Ya, tidak hanya bentuk wajah, tetapi rambut dan ekspresinya tidak jauh berbeda,” timpal Piper yang juga berpura-pura mengelap keramik di dekat Allana.Sementara itu, Emily memilih untuk diam sembari mencuri-curi lihat ke lantai dua. Dia tampak sibuk membersihkan buffet dan pegangan tangga.Melihat ketiga wanita itu, tentu saja Snow hanya bisa geleng-geleng kepala. Dia sangat yakin bahwa mereka akan langsung terbirit-birit ke dapur saat ditegur, sehingga pria itu pun mengawasi saja

  • The King Of Denver (INDONESIA)   BAB 122

    Jaxon yang tidak tahan duduk terlalu lama akhirnya berdiri. Dia berjalan mondar-mandir di hadapan mereka semua. Dengan napas sedikit memburu dan amarah tertahan, pria itu seakan ingin meledak dan mengatakan sesuatu. Namun, Salvador yang menyadari hal itu pun hanya bisa menatap rekannya dengan ekspresi yang sulit dibaca.Seketika saja Salvador mengalihkan perhatian terhadap Fabiana yang saat ini mengkerut di kursi dengan pandangan terluka.“Bibi,” panggilnya pelan, yang membuat Fabiana mengangkat kepala. “Aku bisa pastikan untuk membawa Romero, tetapi aku tidak janji bila dia bebas dari luka.”Tatapan yang Fabiana berikan, membuat Salvador sedikit merasa bersalah. Selama menikah dengan Gioluca, wanita itu selalu berusaha terlihat lebih dominan dan sedikit arogan. Namun, Fabiana yang ada di depannya saat ini sangatlah jauh dari dua kata tersebut.Wanita yang dianggap paling kuat dan berkuasa, ternyata hanyalah seorang ibu yang terluk

  • The King Of Denver (INDONESIA)   BAB 121

    Jaxon dan Salvador yang menunggu kedatangan Nicko tampak termangu di atas sofa. Keduanya lebih banyak diam sembari menanti kedatangan rombongan Famiglia yang akan membawa Gioluca ke kediaman Vitielo. Sementara itu, Rey serta yang lainnya duduk di seberang dengan posisi serupa. Mereka tampak menanti penuh antisipasi.Tidak ada satu pun suara, kecuali detak jam dinding serta kicauan burung di pepohonan dekat taman. Atmosfer di sekitar benar-benar sangat tegang dan intens.Di tengah-tengah keheningan, tiba-tiba saja terdengar ketukan pelan dari depan pintu, yang membuat semua kepala menatap ke sumber suara.“Biar aku yang lihat,” ucap Gavin, yang mulai berdiri dari tempat duduk.Dia mengintip dari celah kunci, dan mendapati Fabiana lah yang ada di depan sana. Melihat itu, Gavin menoleh ke balik tubuh, dan menangkap tatapan Rey yang bertanya.“Fabiana yang mengetuk,” ucapnya, menarik perhatian beberapa kepala. “Apa yang ha

DMCA.com Protection Status