Ketika angin menderu dan udara mendadak terasa dingin, Nina tahu jika inilah giliran Bergen datang bersama dengan pasukannya. Para vampir yang berwajah pucat, berjalan anggun, bagaikan jajaran bangsawan yang siap berperang.
Trieven dan kakak lelakinya, Voltaren, mengikuti di belakang Bergen dengan sikap formal dan penuh wibawa. Jujur, di antara semua pasukan yang hadir, rombongan Bergen yang paling mencuri perhatian. Sebagai makhluk yang akrab dikenal sebagai sosok laknat, vampir kini memperlihatkan sisi lain yang mengejutkan.
Kerapian dan keteraturan mereka luar biasa menakjudkan. Masing-masing tercengang akan keragaman langkah. Elba yang mengenal Bergen cukup dekat tersenyum bangga.
“Dia adalah prajurit sejati pada jamannya,” gumam pria itu. Nina mendengar bagaimana Elba menyampaikan kekagumannya. Jarang sekali kekasihnya menyampaikan rasa kagum pada seseorang. Jika itu terjadi, berarti ada kesan yang begitu mendalam.
“Aku lupa bagaima
Tebing bukit itu menjadi saksi.Roth ingin mengingkari semuanya. Akan tetapi, belum sempat dirinya mengatakan, Nina mengajukan permohonan yang tidak mungkin ia tolak.Walau akan berduka berkepanjangan, Roth harus menelan semua air matanya nanti.Secara jelas Nina memang tidak mengatakan tentang keputusan yang akan ia ambil. Namun manusia bodoh pun tahu, Nina secara tidak terang-terangan menyatakan, tujuannya tidak pernah berubah sedikit pun.Dengan tubuh lunglai, Roth menuruni bukit. Nina meminta waktu padanya untuk menyendiri sejenak. Langkah itu terlihat sedikit terhuyung. Ada beban berat yang kini mengelayuti jiwanya.Setelah mencapai lembah sebelum markas Asmund, Roth berhenti, duduk di atas batu besar, lalu menangis sejadinya.Penderitaan mana yang tidak bisa ia tanggung selama ini? Kehilangan Tache, wanita yang sangat ia cintai pun, tidak mampu menandingi rasa sakitnya sekarang.Membayangkan Nina akan menghadapi Abigail sendiri
Terompet yang mirip dengan suara sangkakala berkumandang dengang nyaring ke seluruh penjuru lembah Norwegia. Melewati bukit-bukit yang mengelilingi dan menggetarkan tanah yang masih berbalut dengan salju tipis.Burung-burung terbang ke atas dan meninggalkan sarang mereka. Seakan tahu, binatang bermigrasi meninggalkan daerah tersebut untuk berbondong-bondong menuju wilayah barat yang lebih aman. Letho memacu langkahnya dan mendahului laju para binatang yang bermigrasi tersebut. Dengan gesit dan cekatan, dalam bentuk serigalanya, Letho mengkomando mereka supaya mengikuti. Sky menyusul dari jauh dan melolong memanggil beberapa serigala wanita lainnya untuk mengatur kawanan penghuni hutan terlarang agar tidak salah arah.Antira mengangguk dengan penuh terima kasih karena semua hewan yang ada dalam penjagaannya telah mereka bantu untuk bergegas.Panther menghitung dalam hati, berapa lama yang dibutuhkan oleh Letho dan Sky, bersama kumpulan yang membantu mereka
Nina memicingkan mata dan tidak yakin akan penciumannya sendiri. Benarkah sahabatnya dulu ada di sekitar sini? Panther muncul dari jauh dengan membawa seseorang di moncongnya. Asmund berteriak untuk bersiap waktu tahu makhluk yang Panther bawa.“Tidak perlu!” teriak Panther dan melemparkan tubuh Katya yang telah tidak bernyawa di hadapan Nina.Semua terhenyak.“Dia meminta maaf sebelum mati,” ungkap Panther. Matanya berkilat penuh duka.Nina membeliakkan matanya dengan ekspresi tertegun. Semua yang ia rasakan tadi adalah benar.Sosok wanita yang kini dalam kondisi utuh sebagai manusia adalah sahabatnya yang dulu!Elba melepas jubah dan menutupi tubuh Katya yang telanjang. Jari Nina menyentuh pipi dan bibirnya mulai melengkung, keharuan dan siksa penyesalan mulai menyeruak.Nina tidak pernah mengharapkan akhir seperti ini.Sahabat menjadi musuh dan kini ia harus bertempur melawan keluarga sendiri. Siapa y
Inilah hari yang tidak pernah ditunggu oleh siapa pun penghuni bumi. Sementara sebagian negara yang memilih untuk bersembunyi seperti pengecut, ada beberapa manusia yang memilih untuk berani dan menolak untuk menjadi pengecut.Sparrow adalah salah satu dari manusia yang memilih untuk mati sebagai prajurit. Mempertahankan keselamatan yang mengancam negara dengan pasukan yang tidak bisa disebut layak berperang, Sparrow tidak menyurutkan langkahnya sedikit pun.Sementara itu, kunjungan Nina, Coque dan Roth yang sempat meminta bantuan pada Hades, kini terbukti berhasil. Hades memenuhi janjinya dengan mendatangkan tentara untuk membantu pasukan yang menyebar di berbagai benua. Hades mengerahkan tentara dunia bawahnya hampir delapan puluh persen dari total yang ia miliki.Raja dunia bawah yang lekat dengan kegelapan, bertindak dengan bijak dan melenyapkan semua anggapan buruk padanya. Tidak tanggung-tanggung, Hades memastikan seluruh monster yang tersebar di segala pe
Batin dan jiwa Nina didera oleh kebimbangan yang berbalut kalut.Apa yang harus ia lakukan sekarang? Melihat Abigail yang mulai kepayahan dan tidak lagi setangguh beberapa menit yang lalu, membuat Nina ingin berteriak untuk menghentikan semua serangan tersebut.“Kumohon, Averin. Jangan …,” pinta Roth dengan lirih dan juga penuh harap.Kecewa karena Roth tidak mendukungnya, Nina berpaling dan menatap sahabatnya dengan tajam.“Aku menagih janjimu, Roth! Kali ini aku butuh kau menepati kata-kata yang tidak pernah kau ucapkan, tapi terlontar dari sikapmu!” tuntut Nina. Roth terdiam dengan rahang mengeras.Coque melangkah maju dan berbalik menghadap keduanya.“Bisakah kita sepakat untuk tidak menciptakan konflik sendiri?!” seru Coque dengan tegas.Ketika suasana dalam kondisi yang sangat menegangkan, Hades muncul dari portal dan berlari mendekat, menuruni bukit yang cukup terjal.“Had
Lembah Norwegia menjadi saksi tentang sebuah pengorbanan yang tulus dan bukti nyata dari kasih seorang kakak pada adiknya.Abigail yang terkapar di samping Belial, perlahan kembali ke wujud manusia dan luka yang ada di tubuh remaja itu, sembuh dengan sendirinya. Elba melepas jubah dan berjalan mendekat, lalu menutupi tubuh Abigail yang telanjang.Roth mengambil alih dan memberi isyarat pada Elba untuk mendekati Nina, kekasihnya.Pria itu terlihat gemetar, menyentuh tubuh yang masih menelungkup dan tombak masih tertancap di perutnya. Saat membalikkan badan Nina dan mencabut tombak surgawi, Elba tergugu. Mata Nina masih terbuka dan menatap tanpa cahaya.Jarinya menutup dengan ucapan yang mengalun begitu pilu. Tidak pernah terbayang akan mengalami hal yang terjadi saat ini. Siapa yang dapat menyangka, jika Nina benar-benar membutikan ucapannya dulu? Siapa yang bisa menduga, cinta yang Nina miliki begitu besar?Pelukan itu tidak mampu menyingkirkan luk
Bau anyir yang bercampur busuk jenazah menguar di sepanjang lembah Norwegia. Entah bagaimana mereka akan membereskan semua kekacauan ini.Semua masih terlalu berduka dan terpukul akan kepergian Nina.Abigail yang dalam perawatan Sky dan Pixen, belum sepenuhnya pulih. Secara fisik remaja itu baik-baik saja, tapi memori yang terekam dalam benaknya sulit untuk kembali.Bagi Abigail, semua baik-baik saja. Tidak ada yang salah.Berkali-kali pula, dia menanyakan mengenai di mana kakaknya dan semua belum bisa menjawab dengan fakta yang sesungguhnya. Mereka mengalihkan dengan topik yang lain dan Roth mulai tidak nyaman menyembunyikan terus menerus.“Aku seperti menelan racun pahit,” cetus Roth dengan mata lekat menatap Abigail yang sedang menjalani fisioterapi dengan Sky.Fisiknya masih terkadang lemah dan Abigail butuh menghilangkan semua racun yang selama ini bersarang di tubuhnya.Beberapa kali remaja itu muntah cairan hitam me
Besar di panti asuhan, Nina Averin terdidik menjadi sosok manusia yang sangat ahli menyamar dan mempertahankan diri. Mengalami masa kecil menggenaskan, Nina bahkan diperkosa saat masih berusia sepuluh tahun.Nina menjadi mesin pembunuh yang telah menjalani tugas ratusan kali. Gadis itu sejak kecil dituntut untuk mematikan emosi juga perasaannya. Hingga pada saat berusia 23 tahun dia memutuskan untuk melarikan diri.Alasan utama Nina melarikan diri karena lelah menjalani kehidupan sebagai pembantai dan kebebasannya terkungkung. Berbeda dengan semua teman yang menjalani profesi dengannya, Nina sudah menunjukkan bakat pemberontak sejak kecil.Bertemu dengan sosok Ben yang sebetulnya adalah Alter Fidelis yang menyamar, Nina mendapat bekal juga tertolong saat terjepit. Namun hari berikutnya, Nina kembali mati-matian menghadapi sindikat yang berusaha membunuhnya. Nina terluka parah.Pada titik terendahnya, Nina memutuskan untuk mengakhiri hidup, namun ia keburu
Menjalani kehidupan kampus dan menjadi manusia terdidik membuat kualitas diri Abigail terbentuk dengan sangat baik.Satu tahun berlalu, remaja yang telah beralih menjadi wanita dewasa muda itu tampak berkembang menjadi pribadi yang memiliki mental kuat, kokoh dan juga tidak cengeng.Delapan belas tahun sudah usianya sekarang. Abigail terlihat secantik kakaknya, Nina.Kulitnya yang halus seperti warna peach di musim semi dengan rambut kemerahan dan mata biru, membuatnya kadang menjadi pusat perhatian.Pada tahun kedua, Abigail mendapat pendampingan dari senior dan tanpa diduga, Conradlah yang terpilih menjadi pendampingnya.Claire yang tergila-gila pada Conrad dengan tulus dan tidak kehilangan antusiasnya mendukung penuh Abigail untuk mendekati.“Kau sinting, Claire!” omel Abigail dengan gelengan kepala tidak berhenti.Rambutnya yang panjang telah ia potong sebahu dan Abigail makin terlihat menawan, tegap dan
Luke melempar bola basket tersebut dan dengan tepat masuk ke dalam keranjang. Tepuk tangan penonton memenuhi di lapangan outdoor kampus. Luke sudah menjadi idola baru sejak awal semester. Baru dua lalu, Luke dinobatkan sebagai pria paling seksi dan itu ditolak mentah-mentah oleh Abigail dan Claire.“Kau pernah menciumku, Abe! Akui saja!” cetus Luke dengan mimik kesal.“Ya! Sebagai latihan dan untuk memenangkan taruhan dengan Claire!” kedua teman wanitanya tos dan terkekeh.Luke mengomel dan jengkel karena dua sahabatnya adalah manusia yang tidak mengakui ketampanannya.“Oh, lihatlah dia! Conrad Siltra! Sangat dewasa, menarik dan cerdas. Kualitas unggul dari seorang pria!” puji Claire dengan ekspresi terpesona tingkat tinggi.Luke dan Abigail menunjukkan mimik tidak setuju.“Angkuh, sombong dan kaku! Itu yang tepat!” bantah Abigail.Kali ini Luke sepakat.“Kalian tidak tahu p
Elba menenteng dua koper milik Abigail ke dalam bagasi mobil dan juga kardus yang berisi semua keperluan yang dibutuhkan selama tinggal di asrama universitas nanti.Hari ini mereka mengantar Abigail ke Montana University untuk mulai kehidupan baru sebagai mahasiswi fakultas kedokteran.Panther duduk di belakang kemudi dan mereka un berangkat.“Tidak seharusnya kalian mengantarku semua!” gerutu Abigail malu.Coque tidak mengacuhkan karena sibuk memeriksa catatan yang ada dalam jurnalnya. Semua yang Abigail butuhkan Coque periksa kembali dengan teliti dan cermat.“Kita harus mampir di supermarket sebentar karena belum ada krim repellent untuk anti nyamuk!” seru Coque menutup jurnalnya dan memasukkan ke dalam saku kemeja.“Buat apa repellent anti nyamuk?” tanya Roth heran.“Di asrama nanti mustahil mereka menjaga kebersihan seperti kita, Roth! Abigail bisa terkena demam berdarah!&rd
Claire dan Luke tidak lagi bertanya atau meragukan keseluruhan kisah hidup Abigail yang sebenarnya mereka sudah dengar desas desisnya sejak kecil dulu sebagai keturunan dari makhluk kegelapan.Tapi semenjak tragedi Belial menimpa seluruh dunia, keduanya tidak menyangka bahwa sahabat mereka yang selama ini dikenal adalah tokoh utama yang berperan bersama iblisnya dalam musibah tersebut.Sebagai remaja yang ternyata menganut paham terbuka dan modern, Claire dan Luke hanya mendukung Abigail sepenuhnya hingga tidak lagi mengalami trauma terhadap apa yang pernah ia lihat di medan perang.Bukan itu saja, seluruh pengalaman pahit Abigail juga perlu diterima dengan nalar dan logika yang cerdas supaya mental tidak terpukul. Disitulah peran kedua remaja dalam hidup Abigail.Sementara itu, Elba telah memeriksa dengan teliti bersama Roth untuk kekuatan adik dari Nina tersebut secara maksimal.Berbagai macam tes dilakukan untuk mengetahui apakah k
Ungkapan paling tepat untuk situasi dunia saat ini adalah mati suri.Hampir sebagian besar perekonomian lumpuh dan kehilangan kemampuan untuk meraih level stabil. Bangkit dari keterpurukan adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan.Semua orang merasa berkepentingan untuk dibantu dan melupakan esensi dari berjuang bersama. Ketakutan yang masih mengukung dan meninggalkan trauma dalam hidup mereka, membuat masing-masing pribadi memilih untuk mempersiapkan diri jika ada kejadian berikutnya.Kecurigaan satu sama lain dan buruk sangka selalu terjadi.Setelah pasca serangan Belial yang sempat mengugah para penyintas untuk saling bahu membahu, tiba-tiba saja bisa berubah. Para manusia saling menarik diri dan jika itu dilihat secara menyeluruh, pemerintah pun seakan bersikap yang sama.Pemimpin negara kehilangan kemampuan mereka untuk mengarahkan rakyat yang semakin memilih cara sendiri untuk bertahan hidup.Hilangnya kepercayaan mereka pada para
Karmuzu mengatakan belum waktunya dan akan tiba saat yang tepat untuk mereka melanjutkan perjalanan ke gunung Sinai. Di sisi lain, Lucifer tidak pernah mampu menemukan di mana Nina Averin berada. Tidak peduli seberapa kuat Raja Iblis itu mencari dengan menyebarkan pasukannya, hasilnya tetap nihil. Rasa heran mulai menguasai diri Lucifer. Siapakah Nina sebenarnya?Abigail tiba pada situasi menjadi remaja yang penuh gejolak dan pemberontakan. Mengancam akan kabur jika tidak dipenuhi permintaannya. Mereka akhirnya mengikuti tuntutan Abigail untuk kembali ke Roger Pass, Montana.Walaupun Nina menentang, Oliver bersikukuh memutuskan untuk memenuhi permintaan Abigail dan kelimanya terbang kembali ke Amerika Serikat.Suatu malam, Oliver bermimpi aneh. Ketika ia menceritakan tentang mimpinya, semua terhenyak. Seseorang yang sangat misterius, mirip dengan sosok malaikat, memberitahu jika Lucifer sesungguhnya memiliki dua putri. Putri sulungnya adalah kunci untuk mengalah
Besar di panti asuhan, Nina Averin terdidik menjadi sosok manusia yang sangat ahli menyamar dan mempertahankan diri. Mengalami masa kecil menggenaskan, Nina bahkan diperkosa saat masih berusia sepuluh tahun.Nina menjadi mesin pembunuh yang telah menjalani tugas ratusan kali. Gadis itu sejak kecil dituntut untuk mematikan emosi juga perasaannya. Hingga pada saat berusia 23 tahun dia memutuskan untuk melarikan diri.Alasan utama Nina melarikan diri karena lelah menjalani kehidupan sebagai pembantai dan kebebasannya terkungkung. Berbeda dengan semua teman yang menjalani profesi dengannya, Nina sudah menunjukkan bakat pemberontak sejak kecil.Bertemu dengan sosok Ben yang sebetulnya adalah Alter Fidelis yang menyamar, Nina mendapat bekal juga tertolong saat terjepit. Namun hari berikutnya, Nina kembali mati-matian menghadapi sindikat yang berusaha membunuhnya. Nina terluka parah.Pada titik terendahnya, Nina memutuskan untuk mengakhiri hidup, namun ia keburu
Bau anyir yang bercampur busuk jenazah menguar di sepanjang lembah Norwegia. Entah bagaimana mereka akan membereskan semua kekacauan ini.Semua masih terlalu berduka dan terpukul akan kepergian Nina.Abigail yang dalam perawatan Sky dan Pixen, belum sepenuhnya pulih. Secara fisik remaja itu baik-baik saja, tapi memori yang terekam dalam benaknya sulit untuk kembali.Bagi Abigail, semua baik-baik saja. Tidak ada yang salah.Berkali-kali pula, dia menanyakan mengenai di mana kakaknya dan semua belum bisa menjawab dengan fakta yang sesungguhnya. Mereka mengalihkan dengan topik yang lain dan Roth mulai tidak nyaman menyembunyikan terus menerus.“Aku seperti menelan racun pahit,” cetus Roth dengan mata lekat menatap Abigail yang sedang menjalani fisioterapi dengan Sky.Fisiknya masih terkadang lemah dan Abigail butuh menghilangkan semua racun yang selama ini bersarang di tubuhnya.Beberapa kali remaja itu muntah cairan hitam me
Lembah Norwegia menjadi saksi tentang sebuah pengorbanan yang tulus dan bukti nyata dari kasih seorang kakak pada adiknya.Abigail yang terkapar di samping Belial, perlahan kembali ke wujud manusia dan luka yang ada di tubuh remaja itu, sembuh dengan sendirinya. Elba melepas jubah dan berjalan mendekat, lalu menutupi tubuh Abigail yang telanjang.Roth mengambil alih dan memberi isyarat pada Elba untuk mendekati Nina, kekasihnya.Pria itu terlihat gemetar, menyentuh tubuh yang masih menelungkup dan tombak masih tertancap di perutnya. Saat membalikkan badan Nina dan mencabut tombak surgawi, Elba tergugu. Mata Nina masih terbuka dan menatap tanpa cahaya.Jarinya menutup dengan ucapan yang mengalun begitu pilu. Tidak pernah terbayang akan mengalami hal yang terjadi saat ini. Siapa yang dapat menyangka, jika Nina benar-benar membutikan ucapannya dulu? Siapa yang bisa menduga, cinta yang Nina miliki begitu besar?Pelukan itu tidak mampu menyingkirkan luk