Share

119. BIGGEST SCARE

"... Aku berhasil menumbuhkan cintaku, kian hari membesar, tapi mungkin tercipta karena keadaan ..."

~ Ara ~

.

.

Aku pulang dengan jiwa hampaku. Zein mengawal hingga aku sampai di rumah. Meski kutolak, tapi dia tak mendengarku. Katanya, itu bagian janjinya pada Aru.

Aku terbaring hampa, mengingat pesan Aru yang masih segar dalam ingatan.

'Bergembiralah Ra. Nikmati kebebasan ini' suara Aru masih menggema di telingaku.

"Kenapa kau pergi?" teriakku.

"Ara, aku masih disini"

Aku tak bicara denganmu.

"Ara... Kau baik?"

"Just leave me alone, Zein!"

"Okay, jika itu maumu. Aku pamit, Ra."

Suara Aru kembali hadir di ruangan ini.

"Jangan risaukan kabarku bagaimana. Kau tahu aku selalu baik saja tanpamu. Cause I'm stronger than you! Saatnya menulis cerita baru dengan orang baru, Ra. Kurasa ini waktunya menepati janjiku

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status