Tubuh dua sosok manusia dengan beda latar belakang itu masih tergeletak dan lelap dalam tidur. Jetro dan Milly, masih terdampar hingga seminggu lebih di pulau kecil yang keduanya tidak tahu ada di mana.
Jetro akhirnya terbangun lebih dulu. Matanya terbuka dan ia terjaga penuh. Pertama kali yang ia lihat adalah seraut wajah mungil yang masih terlihat menawan, meskipun terlantar di alam bebas selama berhari-hari.
Hanya bibirnya saja yang terlihat mengering dan kulitnya agak sedikit gelap. Namun Jetro justru menyukai warna kulit Milly yang sekarang. Warna buah peach terang yang eksotik dan menambah daya tarik tersendiri baginya.
Ah, batin Jetro mengelepar dan luruh ke dalam pesonanya.
Milly selalu berani dan mau memperjuangkan hidup, meski tangan kecilnya kadang terkekang oleh keadaan.
Apakah ada keberanian dari Jetro mengungkapkan isi hatinya nanti?
Didorong oleh keinginan untuk tidak membiarkan situasi ini berlarut, Jetro memejamkan mata, men
Virgo mengejar pria yang melesat dengan kecepatan tinggi di depannya. Tidak lagi mengendurkan ayunan kakinya, Virgo terus menerjang maju. Kali ini, dirinya harus berhasil mendapatkan Lancey keparat!Adik Jetro yang terlihat sangat cekatan itu melompat dengan lincah, melewati atap-atap rumah. Virgo mulai mengerti bagaimana Lancey mengatur kecepatan kakinya. Menggunakan ujung tapak kaki sebagai pijakan utama, Lancey tidak butuh waktu lama untuk mengambil ancang-ancang.Virgo kini memikirkan untuk menyasar tumit pria itu, hingga Lancey kehilangan keseimbangan. Sementara berlari, Virgo mencabut busur yang ada di punggungnya dan juga anak panah. Matanya membidik dengan tepat, titik yang ingin ia tuju.Dalam hati, Virgo menghitung dan siap melepaskan anak panah.‘Virgo! Kau dengar aku?’Mendengar suara Jetro yang bergaung dalam kepalanya, hampir membuatnya terjungkal. Virgo berhenti dan memastikan jika itu adalah Jetro.‘Jetro?&r
I would die for youLay down my life for youThe only thing, that means everything to meCause when you're in my armsYou make me prouder thanAnything I ever could achieveAnd you make everythingThat used to seem so bigSeem to be so small since you arrived*Milly termenung menatap derai hujan dari balik kaca jendela. Lagu yang lembut mengalun mengisi gendang telinganya dan benaknya merekam dengan baik, kata demi kata. Setelah mendapat semua hal yang ia alami selama beberapa waktu dengan Jetro di pulau, Milly merasakan ada yang berubah dalam dirinya sendiri.Hal yang paling tidak ia inginkan adalah menjadi lemah. Milly ingin bangkit menjadi wanita tangguh dan bisa membela dirinya sendiri.Bunyi bel berdentang dari depan, Milly menoleh dan melihat Trey dengan sigap membuka. Jetro dan Virgo masuk. Wajah keduanya sangat serius dan Maxer yang tadinya duduk dengan santai, segera bangkit berdiri.“Rosco be
Menghabisi satu persatu musuh yang kian waspada, ternyata jauh lebih mudah dengan bantuan dari seorang Milly.Ambisi musuh mereka yang tidak hanya ingin mengalahkan Jetro, jelas tersirat dalam pengakuan jebakan yang Milly berhasil korek dengan mulusnya.Pria-pria setengah iblis tersebut, terlena dalam pesona wanita.Usai menyelesaikan rencana mereka seharian, Milly menikmati waktu santai di depan teras kamarnya. Dari balkoni, Milly melihat Minerva yang berjalan dengan cepat, sementara menenteng sekeranjang kecil strawberry.Mungkin ini momen yang tepat untuk mengajaknya bicara.Langkahnya langsung menuju ke arah dapur yang sangat luas dan menemukan Frey, Trey dan Minerva sedang asyik berbicara dengan bahasa isyarat.Maxer bahkan ada di sana!Mendadak dirinya merasa tersingkir. Kenapa dirinya tidak bisa mendapat perlakuan itu? Apa kesalahan fatal dari sikapnya, membuat ia layak diasingkan?Minerva
Pohon di tepi hutan dekat dengan villa mulai meranggas, daun-daun pun berguguran. Musim kemarau yang sudah berjalan sekitar dua bulan ini melahap warna hijau yang tadinya mendominasi hutan.Maxer memperhatikan Milly yang masih sibuk menembak dan melatih diri dengan keras untuk mencapai tahap memanah dan menembak yang terbaik.Ada rasa kagum yang muncul dalam diri Maxer. Wanita yang tadinya terlihat rapuh itu kini tampil menjadi sosok yang sangat berbeda. Tubuhnya jauh lebih berotot dan gerakannya sigap juga tangkas. Ia yakin, berkat Virgo, Milly bisa membanting Maxer dalam satu kali serangan.Virgo memanggil Milly untuk meninggalkan semua peralatan menembaknya dan menuju ke tempat latihan di belakang halaman.Maxer mengikuti dengan penasaran. Apa lagi yang akan Virgo berikan untuk melatih Milly? Pria itu seakan tidak berhenti memberikan tempaan yang luar biasa.“Panjat dan lewati semua rintangan di depan,” pinta Virgo tegas.Mill
Kembali ke pulau dengan kondisi Rosco yang menggenaskan, membuat Jetro terpukul. Pria yang telah memberikan kesetiaannya selama puluhan tahun tersebut, harus membayar dengan harga yang sangat mahal.Berawal dari menjadi sekutu Sybil, Rosco kemudian berbalik pada Jetro dan mengabdikan hidup seutuhnya. Bagaimana Rosco memberikan bakti pada Jetro, tidak pernah terbantahkan. Mereka tahu, bahkan Sybil sendiri, Rosco hanya memihak pada yang benar.Sebagai manusia biasa yang memiliki keterbatasan, Rosco justru memiliki ketangguhan yang luar biasa dan mampu melewati segala tantangan dan menjadi prajurit Jetro yang sulit dikalahkan.“Rosco mulai menua. Proses alami dari takdir menjadi manusia yang tidak bisa dihindari, membuatnya lemah,” gumam Virgo saat mengawasi Rosco yang dalam perawatan dokter Lee, teman mereka.“Biarkan dia beristirahat. Kita harus tetap memberinya obat sialan itu untuk menghindari dari efek sakau yang kini sedang ia derita,
Diam-diam Milly bercerita pada Maxer yang kemudian memintanya untuk menyimpan rapat-rapat mengenai semua kisah mengenai Prana.“Sudah aku katakan berkali-kali sama kamu, Mill. Prana itu licik. Kamu nggak pernah percaya. Jangan keliatan bodoh dengan nyeritain semua anggapanmu tentang Prana sama Virgo!”“Apa yang salah? Aku cuman nerangin hal-hal yang mungkin Prana lakukan dan turut andil dalam ngalahin Jetro kok! Bukannya itu malah bantu mereka?” sanggah Milly tidak terima akan kalimat Maxer barusan.Temannya menahan kesal karena Milly tidak juga paham.“Ngerti nggak sih kamu? Kalo kamu udah tahu sejak awal, kenapa baru sekarang ngomong? Maksudku, kamu akan keliatan kayak orang yang nyimpen rahasia penting dan nggak berniat buat bantu situasi kemarin!”Milly akhirnya paham dan bungkam.Ucapan Maxer benar dan masuk akal. Adalah salah jika sekarang ia mengungkap semuanya dan mengatakan hal yang sebetulnya ia
Jetro tergagap namun pasrah dan membiarkan dirinya larut dalam ciuman yang penuh hasrat dari Milly. Dengan wujud seperti saat ini, Milly tidak keberatan untuk mengungkapkan perasaannya.Ketika bibir mereka tidak lagi terpaut, Milly menarik diri dan mengusap bibir Jetro dengan lembut. Memang tidak ada kata yang terungkap saat ini. Tapi keduanya tahu, melalui tatapan yang terlontar dari mata masing-masing, ada sesuatu yang istimewa di antara mereka.“Untuk sekali ini, aku mohon padamu. Kuasai diri dan kembalilah pada kami, Jetro.”Bisikan lirih Milly itu membuat Jetro sesaat tersadar.Wajah wanita itu membuatnya teringat kembali akan masa menyenangkan yang melekat dalam hidupnya. Benak Jetro menelusuri semua kenangannya bersama dengan Milly, hingga waktu Milly menolak dirinya dan Prana sekaligus di parkiran.Sakit hatinya kembali bangkit dan Jetro menatap Milly dengan tatapan yang berbeda.“Kau pernah menolakku, menyingkirkan
Mendarat di halaman rumah Lee, dokter pribadi Jetro, mereka menginap selama beberapa waktu sebelum mencari tempat untuk tinggal nanti.Milly menatap uang yang ia keluarkan dari amplop dan ternyata ada buku tabungan atas namanya. Milly tidak tahu bagaimana cara Virgo menyiapkan semua itu, tapi sungguh mengejutkan hatinya.Dari awal, Virgo menyiapkan rencana cadangan yang begitu rapi jika sesuatu hal terjadi pada Milly nantinya. Maxer hanya tertegun dan tidak menyangka jika Virgo begitu murah hati dan baik pada Milly.“Dia sudah menduga jika ini akan terjadi,” ucap Maxer dengan setengah bergumam.Nominal yang tertera di dalam buku tabungan tersebut tidak sedikit. Satu setengah miliar dan itu uang yang tidak sedikit!Uang dalam amplop saja cukup mengejutkan angkanya, seratus juta rupiah. Apa lagi nilai yang tersebut dalam buku tabungan Milly.“Kenapa Virgo begitu konyol memberikan uang begitu banyak?” tanya Milly seperti