Share

Part 14

Penulis: Sischa Nabilla
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-21 01:26:08

"Nona anda sudah pulang?" tanya Marry tepat setelah melihat Mikaila datang menggunakan sihir teleportasi.

Mikaila hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu kemudian gadis cantik itu melepaskan jubah yang ia kenakan dan memberikannya kepada Mary.

Gadis cantik itu memilih untuk duduk di dekat jendela, mengambil sebuah buku di meja dan perlahan mulai membacanya.

"Nona ada surat undangan pesta teh dari Nona muda Deorwine," lapor Marry pada sang majikan seraya Menyodorkan sebuah surat yang sudah tercap lambang burung merpati. Lambang keluarga Marquess Deorwine.

Mikaila menaruh bukunya, ia menatap Marry kemudian. "Dari Lady Serena?" tanyanya.

"Iya, Nona," jawab Marry sembari mengangguk hormat.

Tanpa basa-basi Mikaila segera membuka dan membaca isi surat tersebut.

Selintas pemikiran muncul diotaknya, ia akan memanfaatkan pesta teh ini untuk member

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • The Cold Villains Lady   Part 15

    Mikaila turun dari kereta kuda. Memasuki Mansion, dia melihat Carlos yang kini tengah berbincang-bincang dengan sang Duke. Entah apa yang mereka bicarakan, kemungkinan besar yang mereka bicarakan kali ini adalah politik kerajaan.Ya ... tak heran, Duke Arundell pendukung nomer satu Putra Mahkota. Dan bagi Putra Mahkota itu sendiri Duke Arundell sumber kekuatannya. Maka tak heran, Putra Mahkota mau bertunangan dengannya. Mengingat sikap serakah lelaki itu, Carlos mana mungkin mau bertunangan dengannya, meskipun dia tau bahwa Mikaila hampir mati berkali-kali hanya untuk menyelematkan nyawanya.Awalnya Mikaila ingin melewati mereka begitu saja, akan tetapi Mikaila merasa penasaran dengan reaksi Carlos saat tau bahwa Mikaila kini pulang dalam keadaan selamat."Salam kepada sang cahaya matahari kedua kerajaan, Putra Mahkota kerajaan Valcke. Semoga dewi cahaya memberkati anda.""Dan salam kepada Yang mulia Duke Arundell semoga dewi cahaya memb

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • The Cold Villains Lady   Part 16

    Mikaila kini tengah membaca buku seraya meminum teh di rumah kaca peninggalan Ibundanya.Gadis cantik itu duduk dengan posisi sempurna, dia begitu indah dan cantik seperti seseorang yang keluar dari lukisan.Meminum teh sesuai dengan etiket bangsawan, dia kembali melanjutkan buku bacaannya.Rumah kaca ini merupakan peninggalan ibundanya, ada begitu banyak tanaman yang tertanam di sini. Akan tetapi yang paling banyak tertanam adalah bunga mawar putih.Ibundanya itu begitu menyukai mawar putih, karena mawar putih melambangkan cinta yang suci, murni dan abadi. Sama seperti cinta Ibunya kepada ayahnya.Saat sedang asik-asiknya membaca tiba-tiba saja suara seorang lelaki mengganggu ketentramannya."Aku tidak pernah menyangka bahwa seorang pembunuh akan berani melangkahkan kakinya ke sini."Mikaila mengalihkan atensinya ke sumber suara, di sana Evands berdiri dengan gagahnya seraya menatap Mikaila tajam.Gadis

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • The Cold Villains Lady   Part 17

    "Permisi Nona, Tuan Madelvine sudah datang dan membawa gaun pesanan anda." Mikaila mengalihkan atensinya dari buku yang dia baca, semenjak mimpinya itu, dia lebih suka membaca berbagai macam buku dibanding harus berurusan dengan orang-orang berotak dangkal. "Suruh dia menunggu di ruang tunggu, aku akan bersiap-siap terlebih dahulu," ucap Mikaila yang kembali memusatkan perhatiannya pada buku yang ada dihadapannya. "Baik Nona, akan saya laksanakan," ucap Marry seraya membungkuk hormat, lalu berbalik untuk mengikuti perintah majikannya. "Ah Marry tunggu sebentar," panggilnya tepat sebelum Marry keluar dari kamar Mikaila. "Ya Nona, apakah ada hal lain yang anda butuhkan?" tanyanya sopan. Mikaila menutup bukunya, lalu kemudian dia menatap Marry penuh. "Jangan lupa mengirimkan surat pada Grand Duke Acherron, untuk menemaniku dalam pesta teh yang ditempat Lady Deorwine bes

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-22
  • The Cold Villains Lady   Part 18

    "Lady Mikaila, tunggu ada yang ingin saya bicarakan dengan anda," ucap seorang gadis berjalan cepat menghampiri Mikaila.Mikaila menghentikan langkahnya, ia berbalik dan melihat Lady Serena yang tengah berjalan cepat kearahnya."Ada apa Lady Serena? Adakah yang bisa saya bantu?" tanyanya sedikit bingung."Eum ini Lady, saya ingin bertanya, bolehkah anda merancang gaun khusus untuk pesta ulang tahun saya nanti? Maaf apabila ini terdengar tidak sopan, akan tetapi saya benar-benar menyukai gaun rancangan anda." Lady Serena berkata malu-malu, wanita cantik itu menundukkan wajahnya, tak berani menatap Mikaila.Sedangkan Mikaila hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti. "Well, Lady Serena keuntungan apa yang saya dapatkan setelah merancang gaun khusus untuk anda?" tanya Mikaila sekali lagi.Baik, katakanlah Mikaila perhitungan. Akan tetapi bukankah di dunia ini harus selalu ada timbal balik? Mikaila tidak mau rugi dan membuang waktun

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-09
  • The Cold Villains Lady   Part 19

    Mikaila segera keluar dari Mansion keluarga Deorwine. Saat dia keluar, dia sudah melihat Xavier yang menantinya.Well, tidak disangka seorang Grand Duke kejam dan yang paling ditakuti di kerajaan ini akan dengan rela menunggu dan mengantar-jemputnya seperti ini.Sebenarnya Mikaila juga tau, bahwa jika bukan karena rencana mereka, Xavier tidak mau repot-repot melakukan hal seperti ini."Salam yang mulia Grand Duke Acherron yang terhormat, semoga Dewi cahaya selalu memberkati anda," salam Mikaila ala Lady.Xavier segera membalas salam Mikaila tersebut. Lalu kemudian Xavier segera menyuruh Mikaila untuk masuk ke dalam kereta kudanya.Tak lama setelah itu, kereta kuda pun berjalan menuju Mansion Arundell."Oh ya, Grand Duke Xavier menurutmu bagaimana tentang pangeran kedua?" tanya Mikaila pada Xavier. Dia sengaja bertanya seperti itu, karena yang dia dengar Grand Duke Acherron

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-11
  • The Cold Villains Lady   Part 20

    Anhard tersenyum manis kala melihat kedatangan dua orang yang tidak dia sangka-sangka, dua orang yang muncul secara tiba-tiba begitu saja padahal ia tidak mengundangnya sama sekali."Lady Mikaila, Grand Duke Acherron saya tidak menyangka dengan kedatangan tiba-tiba kalian kemari," ucap Anhard dengan nada ramah. lelaki tampan itu duduk di bangku kebesarannya."Silakan duduk," katanya sekali lagi pada mereka.Ya, memang semenjak diberikan tanda khusus untuk masuk ke ruang milik Anhard kapan saja, Mikaila jadi sering bertemu dengan penyihir agung tersebut."Langsung ke intinya saja, saya rasa tujuan kita sama dan musuh kita sama, jadi saya ingin kita bertiga berkerja sama untuk menghancurkan mereka." Mikaila berkata dengan datar, matanya menatap lurus pada Anhard."Saya harap tidak ada yang protes, toh lagipula ini untuk keuntungan kalian sendiri, bukan?" lanjutnya sekali lagi.Anhard hanya mengangguk tanda setuju, sedan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-14
  • The Cold Villains Lady   Part 21

    Mikaila menatap dirinya di cermin, dia telah menggenakan gaun yang baru saja dikirimkan oleh Tuan Madelvine kemarin.Hari ini adalah hari ulang tahun Sang Ratu, semua bangsawan diundang ke istana untuk memeriahkan pesta, dan yang pastinya hari ini pangeran kedua akan pulang dari masa pelatihan.Dia sudah berdandan diri begitu cantik, menggenakan gaun berwarna putih yang sangat indah, sangat cocok dengan kulitnya yang sangat putih. Rambutnya sengaja dia reka untuk memperindah penampilannya.Mikaila akan datang ke pesta hari ini bersama Xavier, karena saat acara pertemuan seminggu lalu mereka berdua telah sepakat bahwa mereka akan pergi ke pesta ulang tahun ratu bersama.Jika dulu Mikaila selalu merengek untuk meminta dijemput oleh putra mahkota, maka kali ini tidak lagi. Dia tidak akan melakukan hal gila hanya untuk lelaki itu.Sampai sekarang, Mikaila tidak akan pernah lupa bagaimana tatapan putra mahkota terhadapnya. Putra

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-20
  • The Cold Villains Lady   Part 22

    "Saya sama sekali tidak bercanda yang Mulia, semua orang yang menyaksikan ini menjadi saksi, bahwa saya Mikaila Arundell memutuskan untuk membatalkan pertunangan dengan anda yang mulia putra mahkota Carlos Aldrick de Valcke," ucap Mikaila lantang.Mendengar ucapan Mikaila yang semakin lantang, membuat semua para bangsawan yang ada di sana, terkaget. Suasana menjadi semakin ricuh seketika, para bangsawan pun mulai berbisik-bisik semakin keras.Carlos menatap Mikaila tajam. "Sudah aku bilang jangan bertindak kekanak-kanakan Mikaila, dari dulu kau tidak pernah berubah sama sekali. Selalu berpikir pendek dan suka bercanda." Lelaki itu berbicara tak kalah lantang.Mikaila tersenyum sinis. "Yang mulia, apakah anda memiliki gangguan otak dan pendengaran? Bukankah saya sudah berbicara dengan jelas bahwa saya ingin pertunangan kita dibatalkan, dan anda juga sudah menyalahi peraturan istana yang ada." Gadis cantik beriris biru itu memandang Carlos

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-21

Bab terbaru

  • The Cold Villains Lady   Part 81

    Saat ini, keluarga Theo sudah sampai di dunia manusia. Mereka menyamar, sebagai manusia biasa, karena tidak ingin manusia-manusia di sana ricuh dengan kedatangan mereka.Theo berserta istri dan anaknya, langsung pergi ke kerajaan Valcke. Karena sebelumnya, Mikaila sudah memberitahukan kedatangannya pada Serena, melalui kalung yang waktu itu dia berikan pada Serena. Ternyata, kalung itu selain berguna untuk melindungi Serena, juga bisa digunakan untuk berkomunikasi.Cara kerjanya mirip dengan alat sihir yang dibuat oleh Anhard waktu itu. Hanya saja ini berbentuk kalung.Sekarang, Leonard dan Serena telah menjadi raja dan ratu kerajaan Valcke. Semenjak kejadian jatuhnya Irene waktu itu dan semua kebusukan Irene terbongkar, Irene langsung di hukum mati dengan cara dipenggal atas segala dosa-dosanya. Jasad Carlos dimakamkan di makam khusus kerajaan, karena biar bagaimanapun dia mati sebagai pahlawan.Dan semenjak kejadian itu semua, Petricio jatuh

  • The Cold Villains Lady   Part 80

    7 tahun kemudian"Tidak, Ayah, aku ingin bersama Ibu, Ayah pergi sana." Bocah kecil berusia kisaran tujuh tahun itu menatap Theo dengan galak, dia memeluk Mikaila seolah takut Theo, akan mengambil ibunya darinya.Ya, bocah berusia tujuh tahun itu adalah anak Mikaila dan Theo. Namanya Axelion, tidak ada alasan khusus mengapa Theo dan Mikaila menamai anaknya seperti itu. Nama ini, Theo dapat secara tidak sengaja ketika sedang memikirkan nama yang bagus untuk anaknya. Akhirnya, tanpa sengaja Theo mempunyai ide untuk memberikan nama Axelion pada anaknya itu.Saat Mikaila melahirkan Axelion, Mikaila merasakan rasa sakit yang begitu luar biasa. Saat Mikaila sedang melahirkan, suara petir bergemuruh diiringi dengan terdengarnya suara tangisan bayi.Sesuai dengan yang sudah ditakdirkan, keturunan Dewi Cahaya dan Dewa Kegelapan akan memiliki kekuatan yang maha dahsyat, dan Axelion adalah buktinya.Saat pertama kali Axel

  • The Cold Villains Lady   Part 79

    Saat ini, Mikaila sedang mengandung anak pertama mereka. Usia pernikahan Mikaila dan Theo sudah berjalan 7 bulan, dan di bulan ke-tiga pernikahan mereka, Mikaila telah telah mengandung buah hati mereka. Karena Mikaila adalah seorang Dewi dan Theo adalah seorang Dewa. Tentu saja kehamilan Mikaila tidak seperti manusia normal.Di kehamilannya yang baru menginjak bulan ke-tiga ini, perut Mikaila sudah membesar seperti orang yang telah hamil sembilan bulan.Mikaila dan Theo saat ini tengah bersantai di kamar mereka, Theo yang kini telah menjadi Dewa Agung, memiliki tanggung jawab yang besar dan jarang memiliki waktu bersama istri tercintanya.Makanya ketika ada waktu luang begini, biasanya akan Theo gunakan untuk bermanja-manja pada Mikaila. Seperti saat ini, dia dengan manjanya tertidur di pangkuan Mikaila, dengan paha Mikaila sebagai bantalnya, wajahnya menghadap langsung pada perut Mikaila yang sudah membuncit sesekali Theo mengecupi perut bunci

  • The Cold Villains Lady   Part 78

    "Dewa Agung, gawat! Dewa Kegelapan dan Dewi Cahaya telah bangkit dan sepertinya mereka akan membalas dendam karena peperangan besar yang terjadi waktu itu!" Salah satu orang kepercayaan Dewa Agung lari dengan terburu-buru menghampiri Dewa Agung. Dia khawatir, bahwa Mikaila dan Theo akan bersatu dan pada akhirnya membunuh Dewa Agung."Mereka sudah bangkit kembali?" tanya Dewa Agung, yang dibalas dengan anggukan oleh orang kepercayaannya itu.Bukannya takut, Dewa agung itu malah tersenyum. "Kita lihat, sampai mana bocah-bocah itu, berhasil melawanku," katanya yang masih saja merasa sombong.BoomTepat setelah Dewa Agung berkata seperti itu, pintu istana Royalgeez hancur. Semua yang ada di dalam ruangan nampak kaget. Setelahnya, mereka melihat Mikaila dan Theo yang berdiri dengan gagahnya di hadapan mereka.Mikaila menatap Dewa Agung yang ada di kursi singgasana dengan pandangan dingin. Sesuai sumpahnya waktu itu, dia a

  • The Cold Villains Lady   Part 77 (Penjelasan 1000 tahun lalu)

    1000 tahun laluMikaila memeluk tubuh Theo yang sudah tidak bernyawa, dia menangis keras karena kini lelaki yang dicintainya tidak lagi memiliki tanda-tanda akan membuka matanya."Theo kau harus bangun! Kau tidak bisa meninggalkan aku sendiri di sini," ucap Mikaila sambil memeluk wajah Theo yang kini sudah dipenuhi darah. Bahkan kini pakaian yang dikenakan oleh Mikaila ikut memerah karena terkena darah milik pria itu.Mikaila merasa dunianya runtuh, dia tidak tahu bahwa perang besar ini akan terjadi. Dewa agung dan pasukannya terlalu licik, mereka tahu bahwa Theo kehilangan alat pengendali alam kegelapan miliknya. Dan saat kesempatan ini, mereka menyerang Theo dan membuatnya kalah dengan mudah.Mikaila tahu, dari dulu Dewa Agung selalu takut posisinya terancam oleh Theo karena semakin lama, Theo semakin kuat. Di dunia ini, di mana yang kuat adalah pemenangnya. Dan jika Theo terus bertambah kuat, maka kemungkinan besar Theo bisa mengalahkan Dew

  • The Cold Villains Lady   Part 76

    Setelah Javis menghilang, suasana mencekam pun hilang, angin dan kabut yang sangat kencang pun reda.Kini suasana kembali tenang. Cahaya bulan purnama merah telah meredup. Kini digantikan dengan cahaya bulan dan bintang.Mikaila tersenyum menatap Theo, yang dibalas dengan senyuman oleh lelaki itu.Dua orang itu saling berjalan menghampiri. Lalu, Mikaila kembali mendekap kembali tubuh Theo dengan erat. "Akhirnya, aku tidak jadi kehilanganmu, aku taku sekali," ucap Mikaila dalam dekapan Theo."Aku tidak akan pernah pergi Kai, aku akan selalu ada untukmu, dan semuanya akan selalu baik-baik saja," bisik Theo tepat di telinga Mikaila, seraya mengecup lama puncak kepala gadis itu."Apakah setelah ini, kita akan kembali ke dunia Dewa?" tanya Mikaila mendongkakan kepalanya, dan mata biru tuanya bertatapan langsung dengan mata violet milik Theo."Ya, karena biar bagaimanapun ini bukanlah dunia kita," jawabnya sambil mengelus p

  • The Cold Villains Lady   Part 75

    Tiba-tiba saja terdengar suara ledakan yang sangat kuat, itu adalah Carlos yang menggunakannya tubuhnya untuk menerobos pada lingkaran sihir hitam yang dibuat oleh Javis.Carlos dengan cepat mengambil alat berbentuk segitiga yang mengapung di udara itu. Dan ketika Carlos berhasil mengambil alat itu, seluruh tubuhnya terasa remuk, organ dalamnya seakan hancur. Namun, akibat hal itu pula tubuh Javis terpental karena dorongan kekuatan yang berbalik padanya.Semua yang menyaksikan hal ini merasa terkejut, dengan aksi heroik Carlos yang tiba-tiba. Tidak ada yang menyangka, bahwa Carlos yang mereka anggap tidak layak untuk menjadi putra mahkota akan mengorbankan nyawanya sendiri.Seperti yang dikatakan oleh Theo barusan, hal ini hanya bisa dilakukan oleh pemilik darah kegelapan. Karena alat itu adalah pengendali alam kegelapan jadi hanya bisa ditaklukkan oleh pemilik darah kegelapan juga.Orang tua Carlos adalah pengikut Kegelapan, jadi ketika

  • The Cold Villains Lady   Part 74

    Namun, bukannya takut Javis malah tertawa bahagia. "Hahaha Mikaila, apakah kau pikir, kau bisa membunuhku? Simpan pikiranmu itu karena sebelum kau membunuhku aku dulu yang akan membuatmu mati dan menghancurkan dunia ini!" Javis mengeluarkan alat pengendali alam kegelapan. Alat itu berbentuk segitiga dan di tengah-tengahnya terdapat simbol bunga.Sementara Theo yang tahu apa yang ingin Javis lakukan merasa panik. Iblis gila itu ingin menghancurkan dunia dengan alat pengendali alam kegelapan. Karena alat pengendali alam kegelapan milik seorang Dewa. Tentu saja kekuatannya tidak bisa dibandingkan dengan kekuatan orang-orang yang ada di dunia ini.Terlebih alat itu, juga dianggap sebagai alat yang sangat kuat di dunia para Dewa. Jika Javis sampai menghancurkan dunia ini menggunakan alat pengendali alam kegelapan, maka semuanya musnah. Dunia akan hancur, dan dunia Dewa pun akan setengahnya hancur."Kau gila Javis, kembalikan alat itu padaku! karena aku lah pemi

  • The Cold Villains Lady   Part 73

    Theo yang melihat hal ini merasa khawatir. Dia menghampiri Mikaila, dan memegang bahu gadis itu. "Kau tidak apa-apa? Jangan bertarung dengan dia lagi, kau diam. Biar aku yang akan mengalahkannya."Mikaila menggelengkan kepalanya. "Tidak, kekuatanmu belum bangkit sepenuhnya, jika kau nekad untuk melawannya maka kau akan mati. Aku tidak ingin, melihatmu mati dihadapanku untuk kedua kalinya. Aku tidak ingin Theo," ucap Mikaila yang masih terbayang dengan memori masa lalu."Ta—"Belum sempat Theo berucap, Mikaila sudah memulai pertarungan kembali dengan Javis, si Raja Iblis itu.Kali ini, Mikaila fokus bertarung. Dia menganalisa kekuatan lawan terlebih dahulu.Sedangkan Javis, hanya tersenyum remeh melihat Mikaila yang nampak begitu berani.Sebenarnya, kekuatan Javis sebagai Raja iblis sangat tidak mungkin untuk menang, hanya saja karena saat ini Javis sudah memakan darah-darah manusia selama ribuan tahun, dan telah

DMCA.com Protection Status