Pagi-pagi sekali Ashlyn terbangun karena suara berisik yang terdengar dari luar kamarnya, karena terbangun Ashlyn memutuskan untuk turun dari ranjang dan melihat dari jendela kamarnya di lantai dua suara apakah sehingga terdengar kuat hingga ke kamarnya.
Ashlyn melihat dari balik jendela kamarnya bahwa banyak pelayan yang berkerja mempersiapkan segela sesuatu seolah akan menyambut seorang, semua pelayan dan anggota pack nampak sangat sibuk berkerja seperti akan mengadakan pesta besar.
Ashlyn masih memperhatikan orang-orang yang sibuk dari kamarnya saat seseorang memasuki kamar tidurnya, terlihat seorang pelayan datang mengantarkan sarapan untuk Ashlyn seperti biasa, walaupun setiap harinya pelayan-pelayan itu selalu berganti dan tidak ramah kepadanya, Ashlyn tetap berusaha bersikap sopan kepada siapapun di pack ini.
&n
Ashlyn mengikuti seorang pelayan yang akan mengantarkannya untuk bertemu dengan calon luna pack ini, wajah Ashlyn nampak tenang namun sangat berbeda dengan hatinya yang bergemuruh. Selama Ashlyn kembali ke dunia bawah ini, hidup Ashlyn memang menjadi tidak masuk akal dan kacau. Jika ini di dunia manusia maka judul yang tepat untuk jalan cerita Ashlyn sekarang adalah seorang wanita yang malang, bagaiman mungkin seorang wanita menjadi tamu di rumah suaminya sendiri dan memberikan salam selamat datang kepada wanita lain di rumah suaminya. Walaupun Ashlyn dan Luke tidak pernah melakukan mating untuk mengikat dan mengukuhkan hubungan mereka, namun tetap saja ia dan Luke telah di takdirkan. Dari kejauhan Ashlyn melihat ada tiga orang wanita, di antar wanita-wanita itu yang Ashlyn kenali hanya Meggy, dan wanita setelahnya adalah wanita yang akan menjad
Luke duduk diam di ruang kerja pribadinya, hatinya terasa begitu gelisah saat mengingat Ashlyn yang menangis. Luke merasa sangat binggung dengan dirinya sendiri, ia dengan jelas mengetahui tujuannya membawah Ashlyn ke pack adalah untuk menjadi alat menyembuhkan Serah. Dan Luke sangat yakin dengan tujuannya itu, tidak ada alasan lain kenapa ia masih menahan Ashlyn di pack. “Kau tahu itu bukan seperti apa yang kau yakini, dia pasangan jiwa kita. Bukan wanita itu.” Ujar Jack di pikiran Luke. Luke diam masih sibuk dengan hati dan pikirannya dan kalimat Jack di kepalanya, saat seorang wanita yang ia nyatakan adalah wanita yang ia cintai memasuki ruangannya. Nampak Serah yang masuk berjalan anggun mendekati Luke, ia mengambil posisi ke belakang kursi yang Luke duduki. “Kenapa kau belum tidur?” Tanya Serah kepada Luke, ia nampak mengambil gerakan untuk memijit bahu Luke. Luke diam dan menutup matanya beberapa saat merasakan tangan Sera
Ashlyn mengamati suasana pack dari jendela kamarnya, malam ini situasi di pack cukup sunyi karena beberapa anggota pack telah berangkat ke perbatasan bersama Luke untuk mengusir rogue yang berusaha mengacau di daerah kekuasaan mereka.Ashlyn melihat jam yang ada di pergelangan tangannya, jam sudah menunjukan pukul satu malam, Ashlyn sudah siap untuk menjalankan rencananya yang telah is sususn dua hari ini. Dengan menggunakan celana jins dan jaket hitam dan sebuah topi Ashlyn berjalan keluar dari kamarnya.Ashlyn akan menjalankan rencanannya malam ini dan kemudian pergi dari pack, Ashlyn sudah tidak ada waktu jika terus berdiam diri di pack, bulan purnama malam biru semakin dekat dari hari ke hari.Ashlyn tahu kemungkinan berhasil keluar sangat kecil, apalagi penjagaan yang di perketat di perbatasan. Namun dari pada diam dan menunggu kematian lebih baik Ashlyn berusaha terlebih dulu untuk menyelamatkan h
Luke melihat wanita yang terbaring di ranjang, Luke telah membawah Ashlyn kembali ke pack setelah menyelamatkannya dari serangan rogue, jika terlambat beberapa detik saja Luke pasti sudah melihat wanita itu tidak bernyawa lagi.“Kau sangat kasar padanya!” Ujar Jack kesal kepada Luke, yang sudah sangat keterlaluan kepada Ashlyn.“Jika aku tidak melakukannya, dia akan melakukan hal yang lebih dari ini.” Jelas Luke, membenarkan tindakannya.“Cih! Kau selalu bersikap seolah-olah apa yang kau pikirkan dan kau lakukan adalah kebenaran mutlak, padahal kau tahu dengan jelas semua ini hanya akan menghancurkan kita.” Peringat Jack.Jack sudah sangat kesal dengan semua perilaku kasar Luke, kepada matenya. Seadainya Jack bisa meninggalkan Luke yang begitu bodoh dan arogan, sudah sejak lama ia akan menggalkannya dan berbuat semaunya kepada Ashlyn.Luke mengabaikan Jack
Luke masih menunggui Ashlyn yang terbaring di ranjang pack rumah sakit, wanit itu mengalami cidera patah tulang di bahunya, dan luka sobek di paha kirinya akibat gigitan wolf Meggy. Sedangkan janin yang ada kandungnya sangat kuat sehingga mampu bertahan dengan kondisi ibunya yang lemah.Luke tidak tahu apakah ia harus senang mendengar kabar tentang kehamilan Ashlyn, yang berarti wanita itu sedang mengandung anaknya.“Dasar bodoh! Tentu saja kau harus senang.” Ujar Jack di pikiran Luke.“Ini tidak sesuai dengan apa yang ku rencanakan.” Jawab Luke.“Persetan dengan rencana bodohmu itu, aku tidak pernah setuju kau melibatkan Ashlyn dalam rencana gila mu itu.” Jawab Jack marah.Luke diam mendengar perkataan Jack, sekarang ia tidak bisa lagi menggunakan Ashlyn. Seandainya ia bisa mengendalikan diri lebih baik, pasti ini tidak akan terjadi, Luke selalu saja hilang kendali ji
Sebuah kastil nampak berdiri dengan gagah di tengah hutan, dengan pohon-pohon tinggi menjulang yang mengelilinginya. Pohon-pohon tinggi itu nampak begitu rimbun menutupi sekeliling kastil sehingga menjadi tempat ternyaman untuk mahkluk-mahkluk yang tidak menyukai sinar mathari untuk tinggal. Kastil megah itu seolah menjelaskan kepada dunia tentang pemiliknya yang perkasa. Kastil tua yang penuh dengan daya mistis yang kuat, menyembunyikan banyak rahasia di setiap dinding batunya, membuat orang merasa enggan untuk memasuki kastil itu. Namun siapa menyangka di balik dinding kastil yang nampak penuh dengan misteri dari luar, terdapat tempat yang penuh dengan kehidpun mahkluk-mahkluk yang tidak akan pernah di sangka akan hidup di hutan lebat itu. Seperti taman bunga yang terawat dengan sangat baik, dan juga kolam ikan-ikan yang sangat umun di temui di luar kastil. Kastil itu mempunyai tiga bangunan utama yang saling terhubung. Setiap bagunan dengan b
Ashlyn duduk di ranjangnya, dengan kaki yang masih mengantung di atas lantai, Ashlyn baru saja bangun dari tidur siangnya setelah menyantap beberapa makanan yang di antarkan pelayan Willian ke kamarnya.Sebagai seorang dokter, Ashlyn sadar dengan keadaan tubuhnya yang sedikit tidak seperti biasanya, namun karena sekarang ia sangat jauh dari dunia manusia Ashlyn tidak bisa melakukan pemeriksaan dengan menyeluruh dan memastikan keadaan tubuhnya.Selama beberapa waktu belakangan ini, Ashlyn merasakan tubuhnya mudah sekali merasa lelah dan juga cepat mengantuk, Ashlyn selalu tertidur dengan cepat kapanpun ia merasa lelah, padahal Ashlyn biasanya termasuk seseorang yang mengalami kesulitan tidur walau lelah sekalipun.Selain itu, selera makannya juga meningkat, Ashlyn akan makan dengan cukup banyak setiap melihat makanan, dan porsi makanan yang ia konsumsi selalu melebihi porsi yang selama ini biasa ia konsumsi. Karena setiap melihat makanan, Ashlyn akan sangat mudah
Ashlyn menata berbagai makanan yang ia bawah dari kastil di atas kain yang ia gelar di tepi tebing, tempat mereka berada sekarang. Tempat ini adalah tempat yang sama saat Willian membawahnya untuk melihat matahari terbenam beberapa bulan yang lalu.Saat ini Ashlyn ditemani Willian sedang melakukan kegiatan piknik, karena siang tadi Ashlyn tiba-tiba saja ingin merasakan suasana piknik, sehingga memaksa Willian memenuhi keinginannya.Ashlyn awalnya juga mengajak Jela untuk ikut piknik bersama mereka, namun peri itu sangat sulit di bawah keluar dari kastil, ia mempunyai berbagai alasan untuk menolak ajakan Ashlyn, sudah berbagai cara Ashlyn gunakan namun Jela tetap menolak ajakannya, sehingga akhirnya membuat Ashlyn menyerah membawah peri itu.Berbagai buah dan makanan khas makanan manusia sudah tertata rapi di di atas kain yang Ashlyn gelar, dan di antara itu semua ada cairan merah yang menjadi makanan vampire yang menemaninya piknik saat ini.
Ashlyn merasakan sakit di perut bagian bawahnya, rasanya ia mulai merasakan kontraksi. Rasa sakit yang kian bertambah tiap menitnya membuat ia menbangun kan Luke yang tertidur lelap di sampingnya. Ia tahu bahwa Luke masih sangat lelah karena ia baru saja kembali dari mengurus masalah pack beberapa jam yang lalu.Namun rasa sakit diperutnya membuatnya tidak bisa menahan diri lagi untuk membangunkan suaminya itu. Sehingga ia mengoyangkan tubuh Luke dengan kuat menbuat suaminya itu membuka mata dengan pikiran yang belum sadar sepenuhnya.“Sa..yang ada apa?” Tanya Luke melihat Ashlyn binggung.“Luke..sepertinya…Aku akan akan melahirkan.” Cicit Ashlyn menahan sakit.“Melahirkan?...Melahirkan!!!” Teriak Luke tersadarkan dengan ucapan Luke sehingga membuatnya langsung terduduk dari ranjang.“Ashlyn…Ashlyn kau akan melahirkan, apa yang harus kulakukan?” Tanya Luke panik melihat Ashlyn yang kesakitan.“Luke…tenanglah, panggilkan Pira untukku.” Ucap Ashlyn menarik nafas panjang menahan rasa sak
Suasana hening usai perkelahian yang terjadi dihutan, tidak ada tanda-tanda kehidupan dan pergerakan dari keempat mahkluk yang dilindungi perisai batu jiwa milik Willian. Mahkluk-mahkluk hutan kecil yang tadi bersenbunyi karena ketakutan mulai mengintip dari tempat persembunyian mereka.Rasa takut bercampur penasaran membuat mereka memberanian diri sekedar untuk meninau situasi yang sedang terjadi diluar persembunyian mereka. Tidak ada tanda pergerakan dimana yang mereka temukan hanyalah potongan tubuh yang sudah berserakan disertai bau busukyang sangat menganggu penciuman mahkluk bumi biasa seperti mereka.Hewan-hewan hutan itu memandang ngeri melihat semua potongan tubuh mahkluk yang sangat berbeda dari mereka, mengikuti naluri mereka untuk bertahan hidup hewan-hewan itu memilih untuk menjauh dan tidak ikut campur dalam kejadian diluar kemampuan mereka.Angin perlahan bertiup membawa aroma busuk dari tubuh-tubuh mahkluk bawah yang telah terpisah dan hancur itu, namun anehnya bukan h
Situasi berubah menjadi mencekam, mahkluk-mahluk dunia bawah yang sejak tadi berusaha memasuki perisai pelindung tersenyum mengerikan dengan gigi-gigi panjang melihat kondisi di dalam perisai pelindung yang mulai kacau dan mulai melemah.“Kalian pikir aku akan membiarkan kalian menganggu?! Mahkluk-mahkluk sialan!” Umpat Willian.Willian merasakan udara di sekitarnya yang tiba-tiba berubah sangat mencekam dan dingin, ia tahu bahwa keadaan Pira juga sedang tidak baik-baik saja sekarang, walaupun ritual pemanggil jiwa hanya meminta satu korban jiwa penganti orang terdekat.Namun bukan hal yang tidak mungkin penyihir yang membantu ritual pemanggil jiwa juga akan kehilangan nyawa karena harus menahan semua kekuatan yang ingin merusak ritual yang terjadi.Willian sudah tahu akan hal ini, namun ia bersikap egois dengan membiarkan Pira melakukan ritual pemanggil jiwa yang penuh resiko ini. Rasa sayangnya kepada Ashlyn membuatnya buta bahwa Pira juga akan dalam bahaya jika ia gagal.Ia menutup
Luke berlari sekuat tenaga dari ruangannya menuju kamar, saat mendengar kabar tentang Ashlyn yang ditemukan tidak sadarkan diri di kamar mereka oleh pelayan yang hendak mengantarkan makan siang kepadanya.Luke yang saat itu sedang berdiskusi bersama para penjaga tentang keamanan pack, terpaksa menghentikan semua pembicaraan dan segera berlari untuk melihat keadaan Ashlyn.Nampak sekali Luke yang memasuki kamarnya bersama Ashlyn dengan wajah yang sangat cemas. Terlihat beberapa pelayan yang masih berjaga dan sudah membaringkan Ashlyn di ranjang.“Apa yang terjadi?” Tanya Luke khawatir yang terlihat jelas di wajahnya. “Maafkan kami Alfa, Kami tidak tahu…Luna Ashlyn meminta kami menunggu di luar… namun saat kami hendak mengantarkan makan siang,… saat kami memasuki ruangan…kami sudah melihat Luna tidak sadarkan diri,… di dekat jendela.” Jelas sang pelayan gugup dan ketakutan akan suatu yang buruk terjadi kepada Lunanya.Luke kembali melihat Ashlyn, wajah wanitanya sangat pucat sekarang.
Daun-daun kuning telah mengabarkan tentang akhir waktu miliknya, tugas yang ia emban selama ini telah mencapai akhir, dan diakhir hidupnya ia jatuh perlahan tertiup angin. Walaupun daun kuning tidak bisa mengikuti raga raksasa untuk bertemu di musim selanjutnya, namun ia tidak pernah lalai dan selalu melakukan yang terbaik saat berada di waktu miliknya.Udara dingin yang mendatangi setiap mahkluk hidup mulai memberikan peringatan bahwa ia akan segera mendekat dengan roh yang lebih kuat dari tahun-tahun sebelumnya.Roh-roh yang lebih kuat akan menyapa sehingga mampu membuat sang mahkluk engan untuk menampakan wajahnya ke dunia, mereka akan lebih memilih untuk bersembunyi karena ganasnya hawa dingin yang sang roh datangkan. Hawa dingin yang mampu membekukan mereka hingga ke tulang.Luke melihat ke arah Ashlyn yang berdiri di depan jendela kamar mereka, keberadaannya yang telah berdiri di belakang wanita itu selama lima menit tidak disadarinya sama seka
Nampak Ashlyn yang tertidur di ranjang karena ramuan yang Pira lakukan untuk membuat wanita yang sedang hamil itu lebih tenang, ketidak beradaan Becka di dalam tubuh wanita itu membuat semua orang yang ada di sana juga merasakan kesedihan seperti yang Ashlyn rasakan.Karena tampa wolfnya di tubuhdi tubuh mereka, para werewolf akan merasa kesepian dan merasa kehilangan setengah jiwa mereka.“Nona Ashlyn akan tertidur karena ramuanku, ia akan bangun besok pagi.” Beritahu Pira kepada Luke yang sejak tadi hanya diam dan duduk di samping Ashlyn.Lelaki itu tidak sekalipun melepaskan tangan wanita itu karena ia tahu bagaimana sakitnya perasaan Ashlyn sekarang. Perasaan sakit dan kosong serta ketakutan tampa wolf yang selalu ada di sisimu seumur hidup dan kini menghilang.“Tuan Luke….” Panggil Pira.Luke mendongak dari menatap wajah tidur Ashlyn saat mendengar peri itu memanggil namanya, lalu
Ashlyn membuka matanya perlahan, ia merasa tangannya begitu sulit untuk ia gerakan, pandangannya masih belum begitu jelas dan masih berusaha untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya.“Ashlyn…” Terdengar suara yang menyebutkan namanya.Ashlyn mengerakan bola matanya untuk melirik asal suara yang menyebut namanya.“Ashlyn...Kau sudah sadar...” Ucap Luke lagi berusaha untuk menarik perhatian Ashlyn yang masih terlihat binggung..Ashlyn tidak menanggapi ucapan Luke karena ia masih belum begitu bisa mencerna apa yang sedang terjadi sekarang. Namun yang Ashlyn tahu sekarang lelaki itu sedang memeluk dengan cukup erat.“Aku akan segera memanggil Pira ke sini, tunggulah...” Ucap Luke melepaskan pelukannya dan sebelum pergi memngecup kening Ashlyn dan mengelus perut wanita itu.Ashlyn tidak merespon sikap Luke kepadanya, ia hanya melihat kepergian lelaki itu yang menghilang
Bab 54Pira baru saja selesai memberikan ramuan yang ia buat untuk memulihkan kondisi tubuh Ashlyn, nampak di sudut ruangan Willian berdiri menyandarkan punggungnya dan melipat tangan di dada memperhatiakn semua yang Pira lakukan kepada Ashlyn.Sedangkan Luke sejak tadi memilih duduk di samping ranjang dan turut membantu peri kecil itu meminukan ramuan obat kepada Ashlyn yang tidak sadarkan diri.“Nona Ashlyn akan baik-baik saja, ia hanya butuh beristirahat dengan baik ” Jelas Pira.“Terimakasih...” Ucap Luke tulus.“Saya akan kembali besok pagi untuk melihat perkembangannya.” Ujar Pira memberitahukan.Luke mengangguk mendengar ucapan peri kecil itu dan mempersilahkannya untuk beristirahat di ruangan yang telah di sediakan anggota packnya.“Tuan...” Panggil Pira melihat tuannya itu tidak ada tanda-tanda untuk pergi dari kamar Ashlyn dan pasangannya.
Tubuh Willian terlempar beberapa meter karena serangan Livia, namun dengan cepat ia kembali berdiri dan menyerang wanita penyihir itu. Tubuh mereka melayang di udara dan saling memberikan serangan untuk membunuh lawannya.Livia yang telah memakan semua jiwa pengikutnya mampu meningkatkan kembali kekuatannya yang tadinya terkuras, sehingga kekuatannya telah meningkat lima kali lipat dari sebelumnya.Nampak serangan-serangan yang Willian berikan dapat di hindari oleh Livia, bahkan wanita itu dapat memukul balik Willian dan melukai tubuh vampire itu.Bugh! Bugh! Bugh!!!Trash!!! Trash!!! Trash!!!Terdengar suara pukulan dan suara pedanng yang beradu, Livia dapat menahan serangan pedang iblis dari Willian karena kekuatannya yang meningkat.Bugh!!! Bam!!!Terdengar suara tanah yang hancur seperti terkena ledakan bom, saat tubuh Willian jatuh karena hantaman serangan dari Livia.Willian melihat wanita penyihir itu yang