Share

What is This?

Author: miracle
last update Last Updated: 2021-01-06 11:19:26

Pagi yang cerah dirumah Anta, teriknya sinar matahari menembus jendela kamar Anta. Terlihat pergerak kecil dibalik selimut tebal yang membungkus tubuh Anta.

"Hoam.. gile jam berapa ni" katanya lalu melihat jam yang berada dinakas. Anta kaget melihat jam berapa sekarang.

"Gaswat udah jam segini" katanya lagi. Lalu iya buru buru menuju kamar mandi. Dengan kecepatan kilat dia menyelesaikan mandinya.

"Ahirnya selesai juga" katanya sambil menghela nafas lega.

Dia turun untuk sarapan dengan orang tuanya. Walau biasanya dia tak pernah sarapan bersama entah setan apa yang merasukinya. Hingga dia ingin sarapan bersama orang tuanya.

"Pagi Mom, pagi Dad" sapanya.

"Pagi" jawab mom dan dad bersamaan.

Anta duduk disalah satu kursi yang kosong. Lalu Anta ambil selembar roti lalu diolesi dengan selai coklat kesukaan Anta.

"Tumben kamu udah siap jam segini. Biasanya jam segini baru bangun" kata dad.

"Yailah dad, berangkat siang salah berangkat pagi juga salah. Dad maunya apasih sebenernya?" tanya Anta kesal.

"Bukan gitu maksud daddy. Tapi ya kalau bisa kamu berangkat pagi setiap hari" kata daddy.

“Ya terus maksud daddy tu kayak apa, Anta ngelakuin ini salah, Anta ngelakuin itu salah. Oke Anta tau, Anta tu gak pernah bener di mata daddy!” kata Anta emosi.

“Udah Anta, gak usah di masukin hati perkataan daddy” kata mommy Anta.

"Anta mau berangkat dulu. Assalamualaikum" kata Anta setelah mampu mengontrol emosinya. Langsung Anta ke garasi ngambil motor kesayangannya, Lalu Anta pergi ke sekolah.

Di jalan Anta, santai santai saja membawa motornya. Tidak seperti biasanya, biasanya dia membawa motor seperti orang di kejar setan. Tapi hari ini dia sedang menikmati udara pagi untuk mengganti udara kotor di paru parunya.

“Ternyata berangkat pagi tu enak juga. Tapi kalo gue berangkat pagi terus, yang ada pangkat bad boy terhormat gue diambil orang lagi” kata Anta.

*******

“Hi little boy, what are you doing?” tanya Lano dengan senyum miring.

“You!! It’s not your problem, and don’t distrub me again Lano!!” kata Anta emosi.

“ow.. ow.. woles man, i’m not distrub you. But, i just ask ‘what are you doing?’ BROTHER” kata Lano, menekan kata brother.

“Kenapa lo jadi gini Lan, apa salah gue sama LO ha!” teriak Anta.

“Salah lo banyak dan gak bisa di jelasin satu satu” kata Lano sinis.

“Tapi Lan!! Woy Lan!!” teriak Anta.

Lano tidak mendengarkan teriakan Anta, dia tetap berjalan menjauhi Anta. Dan meninggalkan Anta dengan perasaan yang campur aduk. Serta beribu pertanyaan yang memenuhi kepalanya.

“Anjir lo Lan, kenapa lo selalu dateng tiba tiba ngerusak mood gue. Abis itu pergi gitu aja ha!!” kata Anta frustasi.

Anta memutuskan pergi ke taman belakang untuk menenangkan fikirannya yang sangat kacau. Dia mengeluarkan sebatang rokok, lalu dia menghisapnya dalam dalam. Dan menghembuskannya di udara.

Anta bukanlah seorang pecandu rokok, dia hanya menyentuh brang itu saat dia benar benar frustasi. Tapi mungkin jika Lexa tau apa yang dia lakukan sekarang. Mungkin Lexa akan memarahinya habis habisan. Tapi yang dia butuhkan sekarang hanya barang ini.

Tanpa Anta sadari, Lexa telah melihatnya sejak di parkiran tadi. Lexa mengamati mereka berdua, dan Lexa merasa ada yang salah dengan mereka berdua. Perlahan Lexa menghampiri Anta dan mengambil rokok yang Anta pegang.

“Heh apa apaan lo-“ kata Anta terputus. Setelah mengetahui siapa yang berani mengambil rokoknya.

“Lo yang apa apaan Nta, kenapa lo malah menghisap barang ini ha!! Kalo lo ada masalah lo bisa bicara sama gue, lo bisa curhat sama gue. Bukannya malah ngerusak hidup lo dengan barang ini! Sebenernya gue lo anggep apa ha!” kata Lexa emosi.

“Sorry Lex, gue gak maksud gitu. Tapi gue bener bener pusing sama hidup gue, kenapa rumit banget. Dan lo itu sahabat gue Lex, gue gak maksud buat gak nganggep lo. Gue cuma gak mau lo ikut terlibat sama masalah gue” jelas Anta.

“Itu gunanya sahabat, ada saat senang maupun sedih. Kalo gue cuma ada saat lo seneng, berarti gue bukan sahbat lo. Dan gue bukan orang yang ngebiarin sahabatnya sedih. Karna bagi gue sahabat itu keluarga ke dua gue” kata Lexa.

“Thanks Lex, lo sahabat gue yang paling baik. Tapi gue belum siap buat nyeritain semuanya sekarang” kata Anta lesu.

“Gak papa kok, gue bakal nunggu sampai lo siap nyeritain semuanya” kata Lexa menyakinkan.

Tanpa babibu Anta langsung memeluk Lexa erat. Lexa yang terkejut sempat menegang, tapi dia rileks kembali. Lexa merasa nyaman dan aman saat berada di pelukan Anta. Dan merasa sangat damai saat bersama Lexa.

Setelah sekita dua menit mereka berpelukan. Lexa melepaskannya dan mengajak Anta ke kelas. Anta merasa kehilangan, tapi dia sekarang sudah hampir bel masuk. Mereka berdua berjalan bersama menuju kelas.

Saat sampai di kelas, bertepatan dengan bel masuk. Sebenarnya Anta ingin bolos, tapi sudah keburu guru masuk. Dan dia usil menjahili Lexa, supaya mereka berdua bisa bolos bersama. Lexa tadinya tidak menanggapi menjadi kesal.

Anta mengusili Lexa, dari mengambil Bolpoint Lexa saat menulis. Memainkan rambut Lexa, menjawil hidung pesek Lexa. Lexa yang sudah tak tahan lagi dengan kelakuan Anta. Tak sengaja berteriak hingga guru menatapnya tajam.

“Anta lo bisa diem gak!!” teriak Lexa.

Lexa yang sadar apa yang dia lakukan, lalu menutup mulutnya. Guru yang sedang menjelaskan materi di depan menatapnya tajam. Dengan perasaan malu dia kembali duduk, tak sampai di situ.

“Kamu Lexa dan kamu Anta keluar dari kelas saya sekarang!!” teriak guru itu.

Lexa yang mendengar itu langsung melongo. Dia itu anak baik, dan sekarang dia di keluarkan dari kelasnya. Gara gara si tengil Anta, sedangkan Anta menanggapinya dengan senang hati.

“Tapi bu-“ kata Lexa terpotong.

“Gak ada tapi tapian, sekarang keluar dari kelas saya!” bentak guru itu.

“Yaudah sih bu selow aja napa, gak usah pake teriak” kata Anta santai.

“Kamu...!!!” kata guru itu menggeram.

“Kenapa bu, saya gak salah kok. Saya bicara benerkan, gak usah pake teriak teriak” kata Anta sok polos.

“Anta!! Lama lama kamu bikin ibu darah tinggi” kata guru.

“Ha! Darah tinggi bu. Mana bu, kok gak keliatan, malah masih tinggian saya ni” kata Anta. Mendekati guru itu, dan mensejajarkan tubuhnya.

Seluruh anak kelas menahan tawa melihat kejadian itu. Sedangkan Lexa menutup wajahnya menahan malu.

“Bukan temen gue” kata Lexa sambil menunjuk Anta.

Sedang bu guru itu syok melihat kelakuan Anta. Lalu menyuruh Anta dan Lexa keluar kelas. Anta bersorak senang, sedang Lexa masih menutup wajahnya menahan malu. Dengan kelakuan sahabatnya ini, bila sifat tengilnya sudah kambuh.

“Anta goblok, kenapa lo bawa bawa gue sih. Bisakan lo bolos sendiri, kenapa lo ngajak gue sih!” sebal Lexa.

“Kalo ada lo kan seru, ada orang yang bisa gue jailin. Nah kalo gue cantikkan gue eh- “ kata Anta terhenti.

“Hahaha... Hahaha... Lo hahaha... Cantik hahaha...” kata Lexa tertawa terbahak bahak.

“Maksud gue kalo gue bareng lo kan ada bisa di jailin” kata Anta sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“Halah ngomong aja sih Nta, kalo lo pengen di bilang cantik” goda Lexa.

“huh! Bodok lah, yang penting lo ketawa. Gue udah seneng, soalnya dari tadi lo cemberut mulu” kata Anta.

“Uh! Anta sweet banget sih, uluh uluh” kata Lexa.

“Ck yang penting sekarang kita jalan jalan aja, bosen gue” kata Anta berdecak.

Mereka ahirnya hanya berputar putar mengelilingi sekolah. Lexa sampe pegal kakinya karna berjalan tak tentu arah. Membuat Anta tak tega, Anta ahirnya menggendong Lexa mengelilingi sekolah hingga bel istirahat berbunyi.

Lexa yang sangat senang berteriak teriak tak jelas. Yang mengganggu kosentrasi kelas lain yang sedang pelajaran. Sedangkan Anta hanya tersenyum manis melihat kelakuan sahabat barunya itu. Dan di salah satu kelas ada orang yang menatap mereka sinis.

“Anta gue terbang!!!” teriak Lexa.

“Iye mak, gue tau lo seneng. Tapi gak usah teriak teriak kali, kasian kelas lain keganggu sama suara cempreng lo” ejek Anta.

“Bodok amat, yan penting gue sekarang terbang, yuhuuuu!!” kata Lexa dengan senyum lebar.

Related chapters

  • The Best Fri(end)s   Frustasi

    "Hei bro!! tumben lo baru nyampek. Biasanya lo udah di sini duluan sebelum kita kita" kata salah satu temen tongkrongan Anta."Iya lagi banyak urusan hari ini" jawab Anta sekenanya.Anta memang memiliki teman nongkrong, mereka temen sekolahnya dulu waktu SMP. Nama mereka Soni, Ronald, Gerry, dan Dimas. Mereka teman yang selalu menemani Anta saat suka maupun duka. Selama ini mereka yang selalu membuat Anta bangkit, saat dia merasa terpuruk.Mereka dulu teman sekelas Anta saat SMP, tapi sekarang cuma Ronald dan Dimas yang satu sekolah. Cuma m

    Last Updated : 2021-01-06
  • The Best Fri(end)s   Bekal

    Di lain tempat dengan waktu yang hampir bersamaan. Dua insan yang berbeda jenis itu, melakukan aktivitas paginya. Dan tentunya Anta yang paling telat, karean dia belum bngun dari alam mimpinya."Pagi yah, bun!!" sapa Lexa semangat. "Pagi, tumben anak bunda ini. Pagi pagi udah semangat aja" kata bunda Lexa."Iya dong kan hari ini Lexa mau ketemu sam An- eh, gak papa kok bun" kata Lexa. “Hayo An.. apa, anak ayah mulai main rahasia rahasiaan ni ceritanya” goda ayah Lexa. “Enggak kok, Lexa ngak main rahasia rahasiaan” sangkal Lexa. "Yaudah sekarang Lexa sarapan dulu. Trus nanti ayah anter ke sekolah biar ngak telat" kata ayah Lexa "Siap ayah, Lexa sarapan ya sekarang!" kata Lexa senang. Lalu

    Last Updated : 2021-01-06
  • The Best Fri(end)s   Perkelahian Dua Saudara

    Lano pov'Gue gak salah liatkan si Anta, gendong salah satu siswi' batinnya tersenyum sinis.'Ck, emang apa sih yang bikin tu anak sampai sampai mau gendong tu siswi. Masih cantikkan juga Issel' batinnya berdecih.Lalu dengan tidak sabar gue langsung menuju uks. Gue buka pintu dengan kencang, eh gue malah di suguhi adegan mesra. Si Anta sama siswi tadi pelukan erat. Tanpa basa basi gue tarik si Anta keluar."Apa apaan sih lo, ngapain lo tarik tarik gue ha!!" bentak Anta. Prok... prok... prok...."Hebat ya lo sekarang udah brani gendong siswi baru. Trus sok tebar pesona, dan satu lagi lo berani ngelawan osis" kata gue. "Apa masalah lo hah!! Belum puas lo ambil segalanya. Lo ambil kasih sayang bokap sama nyokap. Lo ambil pacar gue dulu, belum puas lo hah!!!" be

    Last Updated : 2021-01-06
  • The Best Fri(end)s   Bayi Besar

    "Lo kenapa Nta, ni lagi ngapa muka lo biru biru gitu. Abis maenan eyes shadow ya lo?" kata salah satu laki laki itu sambil cekikikan."Yaelah ni tememnya lagi sakit malah diejek, haduh mimpi apa gue semalem. Udah udah, dari pada lo pada ngoceh ngoceh gak jelas. Mending lo pada bantuin gue, gue mau ke kelas" kata Anta sakartis."Selow aja kali mas jangan ngegas, sini gue bantu." kata salah laki laki yang satunya.Lalu Lexa menyerahkan Anta pada kedua laki laki itu. Karena penasaran dengan kedua laki laki itu. Lexa bertanya pada Anta."Nta lo kenal sama mereka?" tanya Lexa. Sambil menunjuk kedua cowok itu."Oh iya gue lupa, Lex kenalin ini Dimas sama Ronald. Dim, Land, kenalin ini Lexa" kata Anta."Owh, ini Lexa yang lo ceritain itu. Cantik juga, hai gue Ronald" kata Ronald. Lexa yang mendeng

    Last Updated : 2021-01-06
  • The Best Fri(end)s   LEXA! LO KENAPA!

    Lexa berangkat diantar oleh ayahnya. Selama di perjalanan Lexa mengobrol dengan ayah tentang banyak hal, salah satunya tentang Anta. Dan juga dua teman Anta yang selalu membuatnya naik darah setiapa hari."Dek gimana sekolahnya? Trus gimana juga itu sama si Anta apa dia udah sembuh?" kata ayah Lexa.Ya Lexa selalu menceritakan apapun yang di alaminya pada ayah dan ibunya. Bahkan ayah juga tau jika anta pernah berkelahi dengan kakak kelasnya. Tapi aneh Lexa tidak tau jika ayah mengetahui siapa sebenarnya orang yang berkelahi dengan Anta."Ya gitu gitu aja sih yah, Anta juga udah sembuh kok. Tapi ya, kalo tentang bekal masih tetep bagi dua. Hehe!" jawab Lexa cengengesan. "Ya gak papa sih asalkan si Anta itu gak nyakitin kamu aja" kata ayah."Anta orangnya baik kali yah. Dia selalu ngelindungin aku, bahkan setiap hari Ant

    Last Updated : 2021-01-06
  • The Best Fri(end)s   Kecerobohan Alexa

    Lexa kembali ke kelas dengan keadaan yang sangat berantakan. Hingga dia lupa memastikan bahwa Anta tidak ada dikelas. Saat dia sudah masuk kelas, barulah dia sadar jika dia belum memastikannya. Tapi apa daya nasi sudah menjadi bubur. Anta keburu melihatnya, jadi dia dihadiahi tatapan tajam penuh tanya dari Anta. Dia hanya mampu menghela nafas kasar."Lexa lo kenapa?" tanya Anta khawatir. Karena dia melihat Lexa masuk kelas dengan keadaan yang tidak bisa di bilang baik. Karena memang Lexa sedang tidak baik baik saja."Gue gak papa kok" kata Lexa. "Lo bilang gak papa!!" geram anta. "Mata sembab, hidung merah, rambut berantakan, dahi sama lutut lebam lo bilang gak papa hah!!!" kata Anta geram. Lexa hanya meringis mendengar penuturan Anta."Ngomong sama gue siapa yang bikin lo kayak gini!!" tanya Anta sedikit emosi.

    Last Updated : 2021-01-06
  • The Best Fri(end)s   Pulang Bareng dan Taruhan

    "Baik lah anak anak, pelajaran hari ini sampai disini dulu, kita lanjutkan minggu depan. Sekarang kalian boleh pulang" kata guru di depan. "Hore!!" teriak anak satu kelas. Lexa lalu merapikan buku bukunya.

    Last Updated : 2021-01-06
  • The Best Fri(end)s   Ide dan Bencana

    Mereka semua sudah bubar kembali ke tujuan masing masing. Gerry pergi ke tempat balapan meminta tenggang waktu. Lalu Dimas dan Soni pulang ke rumah. Lain dengan Ronald bukannya pulang kerumah, tapi dia malah pergi kerumah Anta. Karena dia merasakan bahwa sahabatnya itu sedang gelisah.Ting.. tong.. ting... tong..."Iya sebentar, sabar ngapa" kata Anta kesal. "Siapa sih dateng malem malem gang- eh Ronald" kata Anta setelah mengetahui siapa yang datang. "Ngapain lo bro, dateng kerumah gue malem malem?" tanya Anta penasaran. "Gue ada kabar bagus buat lo, gue udah dapet ide gimana caranya nyelametin Lexa" kata Ronald. "Ha!! gimana caranya?" tanya Anta penasaran. Lalu Ronald menceritakan semua rencananya kecuali saat Dimas dan Soni mengikuti Lexa. Karena jika A

    Last Updated : 2021-02-02

Latest chapter

  • The Best Fri(end)s   Ide dan Bencana

    Mereka semua sudah bubar kembali ke tujuan masing masing. Gerry pergi ke tempat balapan meminta tenggang waktu. Lalu Dimas dan Soni pulang ke rumah. Lain dengan Ronald bukannya pulang kerumah, tapi dia malah pergi kerumah Anta. Karena dia merasakan bahwa sahabatnya itu sedang gelisah.Ting.. tong.. ting... tong..."Iya sebentar, sabar ngapa" kata Anta kesal. "Siapa sih dateng malem malem gang- eh Ronald" kata Anta setelah mengetahui siapa yang datang. "Ngapain lo bro, dateng kerumah gue malem malem?" tanya Anta penasaran. "Gue ada kabar bagus buat lo, gue udah dapet ide gimana caranya nyelametin Lexa" kata Ronald. "Ha!! gimana caranya?" tanya Anta penasaran. Lalu Ronald menceritakan semua rencananya kecuali saat Dimas dan Soni mengikuti Lexa. Karena jika A

  • The Best Fri(end)s   Pulang Bareng dan Taruhan

    "Baik lah anak anak, pelajaran hari ini sampai disini dulu, kita lanjutkan minggu depan. Sekarang kalian boleh pulang" kata guru di depan. "Hore!!" teriak anak satu kelas. Lexa lalu merapikan buku bukunya.

  • The Best Fri(end)s   Kecerobohan Alexa

    Lexa kembali ke kelas dengan keadaan yang sangat berantakan. Hingga dia lupa memastikan bahwa Anta tidak ada dikelas. Saat dia sudah masuk kelas, barulah dia sadar jika dia belum memastikannya. Tapi apa daya nasi sudah menjadi bubur. Anta keburu melihatnya, jadi dia dihadiahi tatapan tajam penuh tanya dari Anta. Dia hanya mampu menghela nafas kasar."Lexa lo kenapa?" tanya Anta khawatir. Karena dia melihat Lexa masuk kelas dengan keadaan yang tidak bisa di bilang baik. Karena memang Lexa sedang tidak baik baik saja."Gue gak papa kok" kata Lexa. "Lo bilang gak papa!!" geram anta. "Mata sembab, hidung merah, rambut berantakan, dahi sama lutut lebam lo bilang gak papa hah!!!" kata Anta geram. Lexa hanya meringis mendengar penuturan Anta."Ngomong sama gue siapa yang bikin lo kayak gini!!" tanya Anta sedikit emosi.

  • The Best Fri(end)s   LEXA! LO KENAPA!

    Lexa berangkat diantar oleh ayahnya. Selama di perjalanan Lexa mengobrol dengan ayah tentang banyak hal, salah satunya tentang Anta. Dan juga dua teman Anta yang selalu membuatnya naik darah setiapa hari."Dek gimana sekolahnya? Trus gimana juga itu sama si Anta apa dia udah sembuh?" kata ayah Lexa.Ya Lexa selalu menceritakan apapun yang di alaminya pada ayah dan ibunya. Bahkan ayah juga tau jika anta pernah berkelahi dengan kakak kelasnya. Tapi aneh Lexa tidak tau jika ayah mengetahui siapa sebenarnya orang yang berkelahi dengan Anta."Ya gitu gitu aja sih yah, Anta juga udah sembuh kok. Tapi ya, kalo tentang bekal masih tetep bagi dua. Hehe!" jawab Lexa cengengesan. "Ya gak papa sih asalkan si Anta itu gak nyakitin kamu aja" kata ayah."Anta orangnya baik kali yah. Dia selalu ngelindungin aku, bahkan setiap hari Ant

  • The Best Fri(end)s   Bayi Besar

    "Lo kenapa Nta, ni lagi ngapa muka lo biru biru gitu. Abis maenan eyes shadow ya lo?" kata salah satu laki laki itu sambil cekikikan."Yaelah ni tememnya lagi sakit malah diejek, haduh mimpi apa gue semalem. Udah udah, dari pada lo pada ngoceh ngoceh gak jelas. Mending lo pada bantuin gue, gue mau ke kelas" kata Anta sakartis."Selow aja kali mas jangan ngegas, sini gue bantu." kata salah laki laki yang satunya.Lalu Lexa menyerahkan Anta pada kedua laki laki itu. Karena penasaran dengan kedua laki laki itu. Lexa bertanya pada Anta."Nta lo kenal sama mereka?" tanya Lexa. Sambil menunjuk kedua cowok itu."Oh iya gue lupa, Lex kenalin ini Dimas sama Ronald. Dim, Land, kenalin ini Lexa" kata Anta."Owh, ini Lexa yang lo ceritain itu. Cantik juga, hai gue Ronald" kata Ronald. Lexa yang mendeng

  • The Best Fri(end)s   Perkelahian Dua Saudara

    Lano pov'Gue gak salah liatkan si Anta, gendong salah satu siswi' batinnya tersenyum sinis.'Ck, emang apa sih yang bikin tu anak sampai sampai mau gendong tu siswi. Masih cantikkan juga Issel' batinnya berdecih.Lalu dengan tidak sabar gue langsung menuju uks. Gue buka pintu dengan kencang, eh gue malah di suguhi adegan mesra. Si Anta sama siswi tadi pelukan erat. Tanpa basa basi gue tarik si Anta keluar."Apa apaan sih lo, ngapain lo tarik tarik gue ha!!" bentak Anta. Prok... prok... prok...."Hebat ya lo sekarang udah brani gendong siswi baru. Trus sok tebar pesona, dan satu lagi lo berani ngelawan osis" kata gue. "Apa masalah lo hah!! Belum puas lo ambil segalanya. Lo ambil kasih sayang bokap sama nyokap. Lo ambil pacar gue dulu, belum puas lo hah!!!" be

  • The Best Fri(end)s   Bekal

    Di lain tempat dengan waktu yang hampir bersamaan. Dua insan yang berbeda jenis itu, melakukan aktivitas paginya. Dan tentunya Anta yang paling telat, karean dia belum bngun dari alam mimpinya."Pagi yah, bun!!" sapa Lexa semangat. "Pagi, tumben anak bunda ini. Pagi pagi udah semangat aja" kata bunda Lexa."Iya dong kan hari ini Lexa mau ketemu sam An- eh, gak papa kok bun" kata Lexa. “Hayo An.. apa, anak ayah mulai main rahasia rahasiaan ni ceritanya” goda ayah Lexa. “Enggak kok, Lexa ngak main rahasia rahasiaan” sangkal Lexa. "Yaudah sekarang Lexa sarapan dulu. Trus nanti ayah anter ke sekolah biar ngak telat" kata ayah Lexa "Siap ayah, Lexa sarapan ya sekarang!" kata Lexa senang. Lalu

  • The Best Fri(end)s   Frustasi

    "Hei bro!! tumben lo baru nyampek. Biasanya lo udah di sini duluan sebelum kita kita" kata salah satu temen tongkrongan Anta."Iya lagi banyak urusan hari ini" jawab Anta sekenanya.Anta memang memiliki teman nongkrong, mereka temen sekolahnya dulu waktu SMP. Nama mereka Soni, Ronald, Gerry, dan Dimas. Mereka teman yang selalu menemani Anta saat suka maupun duka. Selama ini mereka yang selalu membuat Anta bangkit, saat dia merasa terpuruk.Mereka dulu teman sekelas Anta saat SMP, tapi sekarang cuma Ronald dan Dimas yang satu sekolah. Cuma m

  • The Best Fri(end)s   What is This?

    Pagi yang cerah dirumah Anta, teriknya sinar matahari menembus jendela kamar Anta. Terlihat pergerak kecil dibalik selimut tebal yang membungkus tubuh Anta."Hoam.. gile jam berapa ni" katanya lalu melihat jam yang berada dinakas. Anta kaget melihat jam berapa sekarang."Gaswat udah jam segini" katanya lagi. Lalu iya buru buru menuju kamar mandi. Dengan kecepatan kilat dia menyelesaikan mandinya."Ahirnya selesai juga" katanya sambil menghela nafas lega.Dia turun untuk sarapan dengan orang tuanya. Walau biasanya dia tak pernah sarapan bersama entah setan apa yang merasukinya. Hingga dia ingin sarapan bersama orang tuanya."Pagi Mom, pagi Dad" sapanya. "Pagi" jawab mom dan dad bersamaan.Anta duduk disalah satu kursi yang kosong. Lalu Anta ambil selembar roti

DMCA.com Protection Status