Share

117. Acara Lamaran

Setelah melewati beberapa problem dan kerikil-kerikil kecil, akhirnya Mbak Eliza dan Mas Alan akan segera melangsungkan acara pertunangan mereka di aula sebuah hotel berbintang di Solo. Selain dekat dengan para kerabat dari pihak Eliza, neneknya yang sudah sepuh juga ingin menyaksikan cucu perempuannya itu dilamar.

“Eliz ini cucu perempuanku satu-satunya yang belum nikah. Jadi Simbah harus menyaksikan sendiri kalau dia beneran mau untuk dilamar. Dulu-dulu susah sekali kalau mau diajak serius sama lelaki,” ucap Mas Alan menirukan kalimat neneknya Mbak Eliz saat berkunjung ke Banjarsari-Solo.

“Emang usia Mbak Eliz berapa, sih, Mas?”

“Kepala tiga lebih dikit.”

“Waow, tapi masih cantik, lho.”

“Papanya asli orang Kanada. Kakek Eliz pribumi Kanada dan neneknya orang Qatar.”

“Uwahh ... itu darah papanya mix dua negara, lalu nikah sama perempuan Jawa asli Solo?”

Mas Alan mengangguk.

“Pantes, Mbak Eliz cantik paripurna!” pujiku.

“Alhamdulillah, tapi, ya ... harus pinter-pinter jaga dia. Tiap j
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Zudia
lanjut lagii
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status