Beranda / Romansa / Tertawan Cinta Bodyguard Tampan / Bab 212. Tempat Pulang Terakhir

Share

Bab 212. Tempat Pulang Terakhir

Penulis: Andromeda Venus
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Ares dengan kebingungan dan ketakutan.

"Aku harus menjaga agar lukanya tidak infeksi. Tapi untuk saat ini, aku butuh darah!" ujar dokter itu lagi. Ares membesarkan matanya.

"Ambil darahku, Dokter!" sahut Jason pertama kali.

"Aku juga!" sahut Ares menimpali.

"Aku bersedia!" Brema menunjuk dirinya.

"Aku juga!" sahut Aldrich mengikuti. Dokter itu mengangguk dan memberikan petunjuknya.

"Aku tidak memiliki tes untuk darah di sini, yang aku punya hanya kantung darah. Jadi jika kalian semua ingin membantu, aku akan mengajukan beberapa pertanyaan!" ujar dokter itu lagi dan semuanya mengangguk mengerti termasuk Dion yang juga bersedia mendonorkan darahnya jika perlu. Semua anggota The Seven Wolves juga ikut berdiri.

"Apa ada yang tahu golongan darah Andrew Miller?" tanya dokter itu lagi.

"Golongan O negatif!" jawab Shawn pada dokter itu. Kini semua terdiam dan beberapa ada yang kecewa.

"Aku ti

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 213. Panik

    JAKARTAPeter dan Jasman tidak mendapatkan cuti libur untuk Natal dan Tahun Baru tahun ini. Mereka tetap bekerja seperti biasa. Bahkan Peter yang mendapatkan jatah pengamanan misa Natal di gereja Katedral harus bergantian dengan Jasman menyisihkan waktunya untuk sesaat mengikuti misa.Dengan ketidakhadiran Dion, maka tugas mereka pun sedikit lebih banyak dari biasanya. Usai apel dan akan segera berangkat ke lapangan, Peter menarik Jasman sesaat untuk berdiskusi beberapa hal terutama soal kasus Laras yang tengah mereka pantau.“Gue dapet kabar dari salah satu penyidik. Katanya Pak Angsana Nugroho mengajukan ijin untuk memberikan layanan Psikiater sama Mbak Laras. Gue denger kemarin dia coba buat bundir lagi!” ujar Peter separuh berbisik-bisik pada Jasman.Jasman ikut mengernyit dan terperangah. Ia sempat dia beberapa saat sebelum mengangguk mengerti.“Terus?”“Ya lu tahu sendiri kalo uda ada pemeriksaan jiwa artinya apa!” sahut Peter begitu s

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 214. Dewiku Yang Terluka

    “Ven?” panggil Dion begitu ia melihat Venus berbaring di atas ranjang rumah sakit dengan sebelah lengannya dipasang penyangga. Dion begitu kaget seketika cemas saat melihat Venus terluka.“Sayang …” Dion segera menghampiri dan Venus yang menyadari Dion datang segera bangun lalu tersenyum menangis.“Mas Dion!” sahut Venus berusaha turun dari ranjang tapi Dion langsung memeluknya.“Sayangku …” Dion mendekap dan memeluk seraya mencium kepala Venus berkali-kali. Dion lantas melepaskan pelukannya lalu memegang wajah Venus menatapnya begitu cemas.“Kenapa sama kamu, Sayang? Kenapa kamu terluka? Ada apa sama tangan kamu?” tanya Dion beruntun separuh panik dan cemas melihat Venus. Venus masih menangis dan malah memeluk Dion lagi.“Kamu pulang, Mas!” gumam Venus di dalam dekapan Dion tanpa menjawab pertanyaan Dion. Dion masih memeluk Venus beberapa saat dan mengelus-elus p

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Chapter 215. Menyimpan Rencana

    Dion masih larut dalam pikirannya dengan mata terbuka tidak bisa terpejam sama sekali. Sesekali, ia mengecup Venus dan membelai pundak atau lengannya lagi. Sampai waktu menunjukkan pukul tujuh lewat lima belas tapi Dion masih berada di posisi yang sama, tidak bergerak agar Venus tidak terganggu dan bisa tidur dengan nyaman.Dion masih berpikir keras tentang kejadian yang menimpa Venus selagi kekasihnya itu telah tertidur. Tiba-tiba, pintu kamar Venus diketuk seseorang perlahan dari arah luar. Dion menoleh ke arah pintu yang bergeser perlahan. Terlihat kepala Ares King muncul dan menengok ke arah Dion. Dion pun tersenyum.Ares membuka pintu lebih lebar dan masuk ke dalam. Ia membuat suara seminimal mungkin agar tidak membangunkan Venus.“Dia sudah tidur?” tanya Ares dengan suara berbisik nyaris tidak terdengar. Dion tersenyum mengangguk. Ia hendak bangun tapi Ares melarangnya. Ares meminta Dion tetap pada posisinya dan mereka bisa bicara tanpa harus b

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 216. Lamaran Yang Gagal

    Sekitar pukul sepuluh pagi, Venus mulai bangun dan menggeliat kecil di dalam pelukan Dion. Dion yang sempat terlelap sebentar akhirnya jadi ikut bangun. Ia tersenyum mendekatkan bibirnya dan menciumi rambut Venus lembut.“Mas Dion gak tidur?” tanya Venus dengan suara kecil. Venus sedikit menaikkan wajahnya menatap Dion yang menunduk dan tersenyum padanya.“Tidur kok. Kamu yang kurang istirahatnya. Tidurnya cuma sebentar tadi.” Venus tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya. Mata Venus tiba-tiba membesar seperti orang sedang kaget.“Tapi bukannya Mas Dion ada wawancara kerja hari ini?” sahut Venus separuh memekik. Ia bahkan berusaha untuk duduk dan Dion membantunya.“Udah terlambat. Sekarang sudah jam 10,” jawab Dion tersenyum ikut menegakkan posisi duduknya. Ia merapikan rambut Venus dengan membelainya lembut.“Lho? Jadi bagaimana?”‘Ya gak gimana-gimana, artinya aku gagal

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 217. Harus Berakhir

    “Kok gimana? Sebenarnya saya malah punya dua tawaran lagi sama kamu tapi dua-duanya bukan di New York melainkan di Miami.” Dion masih diam mendengarkan tawaran yang diberikan Arjoona.“Kim Corp butuh orang. Saya pikir kamu mungkin cocok di sana. Cuma masalahnya ... Venus mungkin gak setuju. Tapi kamu kan belum tanya.” Dion tersenyum kecil dan mengangguk. Praktis sudah ada lima tawaran dengan posisi pimpinan di lima anak perusahaan yang berbeda untuk Dion saat ini.“Sebaiknya kamu memutuskan secepatnya. Kamu pulang setelah tahun baru kan?” Dion mengatupkan bibirnya dan mengangguk.“Tapi saya bohong sama Venus bilang kalau saya pulang lusa,” balas Dion sedikit berbisik.“Lho kenapa?”“Gak, Om. Dari pada dia memaksa harus melobi lebih baik saya bilang kalo saya mau pulang.” Arjoona sejenak tertegun menoleh pada Dion lalu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.“Kamu ad

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 218. Tawaran Dan Keinginan

    Langkah Dion yang hendak kembali ke rumah sakit untuk menemui Venus jadi terhenti karena kedatangan Jupiter dan Rei. Rei pulang ke kediamannya sementara Jupiter mengikutinya.“Mas Dion mau ke mana?” tanya Rei melihat Dion yang telah rapi dan bersiap pergi.“Mau kembali ke rumah sakit. Ada apa yang kalian memerlukan saya?” balas Dion setelah duduk di sofa ruang tengah bersama Jupiter dan Rei yang berada di sebelah Jupiter.“Begini Mas. Ares bilang Mas Dion gak jadi wawancara kan tadi pagi?” Dion mengangguk pada Jupiter.“Jadi dari pada lama-lama, aku bawa kontrak kerja yang harus Mas Dion bisa baca sebelum kita ketemu sama direksi dan pemegang saham besok ...”“Huh, apa? Maksudnya?” potong Dion sontak kebingungan sekaligus kaget. Jupiter menaikkan lengkungan senyumannya dan mencoba menjelaskan dengan baik pada Dion.“Aku ingin Mas Dion bergabung dengan King Enterprise sebagai C

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 219. Kesempatan Di Balik Kesempatan

    Golden Dragon terlihat lengang usai hal besar hampir terjadi pada mereka. Setelah semua penyusup ditangkap dan anggota kartel itu dihabisi, satu persatu mayat mereka dibuang ke begitu saja sebagai peringatan agar tidak bermain dengan kelompok gangster tersebut. Hanya ada satu orang yang masih selamat dan tersisa saat ini yaitu Adryl Brooke yang dulunya adalah polisi di NYPD.Setelah dipecat dan buron akibat membantu Edgar Luther, Daryl yang beralih profesi menjadi residivis akhirnya bisa ditangkap oleh Golden Dragon kala ia menjadi sopir truk yang mengantarkan anggota kartel SRF untuk masuk ke dalam markas naga.“Kalian tidak akan bisa melukaiku karena aku tidak takut pada kalian!” ucap Daryl yang duduk di atas kursi di depan meja di ruang tertutup tanpa cahaya sama sekali. Hanya ada satu lampu dan beberapa orang di dalamnya. Salah satunya adalah Shao Chen yang menjadi penasihat Leader Ares King di Golden Dragon.“Apa menurutmu begitu?&rd

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 220. Jaga Hati Untukmu

    Dion menjemput Venus yang sudah bisa keluar dari rumah sakit setelah pemeriksaan terakhirnya. Luka di tangan Venus sudah jauh lebih baik meskipun jahitannya harus dipantau setiap hari. Usai mengganti perban, Venus digandeng Dion keluar dari kamarnya.Akan tetapi sebelum sampai ke depan pintu lift, ponsel Dion berdering. Rei menghubungi Dion memintanya untuk bertemu.“Andy sudah siuman. Mas Dion mau melihat?” tawar Rei pada Dion yang bersiap masuk ke dalam lift.“Tentu saja. Kami sedang jalan ke sana. Aku bersama Venus!”“Baiklah!” Dion memasukkan kembali ponsel ke dalam saku jaketnya dan tersenyum pada Venus saat kaki mereka sama-sama melangkah ke dalam lift.“Andy sudah siuman. Kita jenguk dia ya?” Venus sontak mengembangkan senyumannya dan mengangguk. Dion merangkul lalu mengecup Venus sambil tetap menjaga agar lengannya tidak terkena benturan apa pun.Keduanya tiba di ruang khusus perawatan pasca operasi. Di depannya, sudah berkumpul selu

Bab terbaru

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 344. Tembok Rasa Percaya

    Setelah celingukan memastikan tidak ada yang mengikutinya, Dion masuk ke sebuah restoran mewah di kawasan Brooklyn milik chef terkenal Brema Mahendra. Restoran berbintang Michelin itu tidak sembarangan bisa dimasuki oleh orang lain kecuali pengunjung yang telah memesan tempat dan sahabat dekat si pemilik restoran.Maka ketika Dion masuk, para penguntitnya tertahan di depan. Sementara Dion bebas berjalan masuk ke dalam sampai ke area terlarang yaitu dapur. Di sana, Brema sudah menunggu dengan mejanya yang telah disiapkan untuk pertemuan mereka. Ares baru tiba beberapa saat kemudian. Ia masuk dari jalan belakang.“Apa masih ada yang mengikutimu?” tanya Brema setelah Dion duduk di kursinya.“Iya, mereka ada di luar.” Brema langsung memanggil salah satu stafnya untuk mengusir non pengunjung dan yang menguntit Dion dari lingkungan restorannya.“Jauhkan mereka dari parkiran!” perintahnya lebih lanjut.“Baik

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 343. Apa Yang Terjadi Pada Istriku?

    Dengan panik, Venus masuk ke kamar mandi lalu menguncinya. Ia langsung memeriksa kulit lehernya lewat cermin dan melihat dengan jelas seperti apa bentuk bekas ciuman yang memerah di kulitnya. Dion memergoki langsung ada bekas pria lain di tubuh Venus. Seketika Venus menahan teriakan dengan membekap mulutnya sendiri.Air mata berlomba-lomba jatuh dan kakinya tidak kuat menopang berat tubuh. Venus jatuh di lantai terduduk menangisi dirinya sendiri. Sangat menyakitkan saat ia harus menyakiti Dion seperti itu. Hati Venus hancur melihat rasa kecewa di mata Dion padanya.“Mas Dion, maafin aku ... maafin aku ...” Venus merapal tanpa suara sambil meremas pakaian di dadanya.“Venus? Cinta? Tolong keluar, Sayang. Ayo kita bicara ...” terdengar suara Dion yang bergetar namun masih lembut memanggil istrinya. Dion tidak meledak marah meski ia menemukan dengan jelas pengkhianatan Venus. Namun hal itu hanya membuat Venus makin terluka.“Aku

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 342. Cobaan Seorang Suami

    ‘Mas Dion? Mas Dion, tolong aku! Tolong, Mas ...’Seketika mata Dion terbuka dan ia kaget. Suara Venus memohon pertolongan darinya membuat ia terbangun dari mimpinya. Dion kebingungan. Ia masih berada di kamar. Bedanya ia tidak tidur di ranjang melainkan duduk di sofa dan tertidur. Di tangannya masih tersemat tasbih rosario kala ia berdoa untuk Venus.“Venus? Sayang!” panggil Dion bangun dan berjalan keliling kamar mencari Venus yang ternyata belum pulang. Hari sudah pagi namun belum ada kabar dari istrinya sama sekali. Dion mencoba kembali menghubungi Venus dan masih sama saja seperti ratusan panggilan yang ia lakukan seharian.“Gak, aku gak bisa diam saja! Aku harus cari dia.” Dion akhirnya mengambil keputusan dan keluar dari kamar. Dion kembali menanyakan pada Edward yang juga tidak kunjung mendapatkan kabar dari Venus.“Manajemennya sudah menyebarkan orang-orang mereka untuk mencari Nyonya Venus. Tapi sampai s

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 341. Hati Yang Memanggil

    “Beatrice memasang banyak kamera di ruanganku dan mungkin hampir di seluruh bangunan kantor, aku gak tahu. Sekarang aku dan Kyle sedang berpura-pura gak akur untuk mengelabui dia.” Dion menjelaskan dengan detail apa yang terjadi di perusahaannya sekarang.“Kenapa gak dipecat aja, Mas?”“Aku gak akan pernah tahu siapa dalangnya kalau dia dipecat. Aku sudah memecat Kyle sehingga dia bisa menyusup. Gara-gara kamera tersembunyi itu, aku gak bisa melayani pembicaraan Venus di sana. Tapi dia malah jadi salah paham.”“Kalau sudah begini, masalah jadi lebih rumit ...” Dion mengangguk mengerti.“Beatrice ingin menyasar Venus, itu yang baru aku ketahui sekarang.” Rei mendengus panjang dan masih terus memperhatikan Dion.“Kyle bilang, Beatrice mengaku jika dia menyasar keluarga kamu dan Venus adalah korban pertamanya.” Rei makin membesarkan matanya cukup kaget mendengar hal seperti itu.

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 340. Sesuatu Tentang Dirimu

    Dion berhasil masuk melewati jalan belakang ke kantor label rekaman Skylar. Ia bahkan belum kembali ke King Corp untuk mengonfirmasi perihal alarm yang dibunyikan saat kebakaran terjadi. Tujuan Dion adalah untuk bertemu dengan Rei.Rei juga telah menghubunginya tadi pagi bertanya jika ia dan Venus bertengkar. Ia tidak bicara banyak tentang apa yang terjadi. Kini Dion mulai penasaran apa yang terjadi dalam satu hari ini.“Rei, maaf aku mengganggu, aku harus bicara sama kamu.” Dion berujar sepruh berbisik pada Rei yang tengah ada di salah satu koridor di dekat ruangannya.“Mas Dion? masuk lewat mana?” Dion menarik lengan Rei agar mereka bisa berjalan bersama.“Lewat belakang. Kita ke ruangan kamu ya.” Rei mengangguk dan membukakan pintu untuk Dion. Dion sempat melihat ke semua arah sebelum ikut masuk dan menutup pintu.“Apa Venus kemari?” tanya Dion bahkan sebelum ia duduk di salah satu sofa di ujung ru

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 339. Oh My Angel!

    Terjadi sedikit kebakaran di area perakitan A 2.1 di dalam pabrik yang belum diketahui penyebabnya. Kebakaran itu sempat membuat panik beberapa pekerja namun dapat di atasi dengan baik. Sesuai dengan langkah pengamanan, seluruh mesin dan listrik dimatikan saat kecelakaan itu terjadi.Dion langsung bergegas melihat yang terjadi. Beberapa pekerja tengah memadamkan api dengan alat pemadam darurat sampai akhirnya api mengecil lalu hilang.“Pastikan tidak ada percikan sama sekali!” perintah Dion masih mengawasi proses tersebut. Alarm kebakaran masih berbunyi keras dan seluruh pekerja sudah di evakuasi.“Pak, ini hanya kebakaran biasa,” lapor salah satu kepala divisi yang sudah mengecek.“Apa ada ledakan?” Dion balik bertanya untuk memastikan.“Tidak ada, Pak. Aku rasa hanya ada masalah listrik!”“Pastikan semuanya aman sebelum memasukkan para pekerja kembali. Coba cek jika ada yang terluka ...

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 338. Tak Mudah Bicara

    Venus tidak membantah sama sekali. Rei terus mengomel karena dirinya yang kabur begitu saja dari lokasi pemotretan. Belum lagi, ia membatalkan acara tiba-tiba sehingga penyelenggara harus merugi karena tiket yang terlanjur dijual.“Ada apa sama kamu, Ven? Kamu gak pernah kayak gini!” tukas Rei dengan ekspresi keheranan. Venus begitu ngotot mau mengakhiri kerjasama dengan beberapa penyelenggara musik.“Aku cuma ingin istirahat, Kak. Itu saja!” sahut Venus bersikeras. Ekspresinya tampak berbeda dan dia seperti tertekan.“Istirahat? Tapi kamu kan ga perlu sampai harus memutuskan kontrak enam bulan ke depan! Kamu mau istirahat selama apa sih?” Venus mendengus kesal dan rasanya ingin berteriak.“Kakak ga ngerti!” Venus makin meninggikan suaranya.“Ya mana aku ngerti kalau kamu gak memberikan penjelasannya, Baby!” DREET DREET … ponsel Venus bergetar saat ia akan mulai bicara. Venus mengin

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 337. Mendung Dan Gulita

    “Love ... Cintaku! I’m home!” ucap Dion memanggil Venus dengan mesra seperti biasanya. Ia masuk ke dalam dengan sebuket bunga dan mencari istrinya. Venus ternyata berada di dekat meja makan tengah mengatur makan malamnya. Dion langsung semringah lebar melihat istrinya sudah pulang. Ia menghampiri dan memberikan bunga tersebut pada Venus.“Hei, Love ...” ucap Dion mengecup pipi Venus lalu memberikan bunga untuknya. Venus ikut tersenyum lalu membalas mengecup pipi Dion.“Wah, makan malamnya kayaknya enak,” puji Dion melihat beberapa menu yang terhidang.“Sebaiknya kamu ganti pakaian dan setelah itu kita makan malam,” ujar Venus sembari membelai dada Dion. Dion tersenyum lebar dan mengecup Venus sekali lagi sebelum ia berbalik keluar ruang makan menuju kamar. Senyuman Venus hilang terutama saat ia menoleh ke arah kamera yang terus memantaunya.Makan malam Dion dan Venus berlangsung seperti biasanya. Dion

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 336. Kesetiaan Tidak Memiliki Nama

    Dion hanya duduk sesaat sambil memandang meja kosong di depannya. Pandangannya menoleh pada seisi ruangan. Semua sudah beranjak pergi dan sebuah suara kini ikut memanggil.“Dion, ayo!” Ares memanggil Dion yang kemudian mengangguk. Dion beranjak dari kursinya ikut pergi bersama Ares dan seluruh sahabatnya yang lain.“Bagaimana sekarang?” tanya Dion pada Rei dan Ares yang masuk satu lift dengannya. Di dalamnya juga ada Cass, Brema serta Devon.“Ayahku masih marah. Aku tidak menyarankan untuk bicara dengannya sekarang. Pengakuan Andy benar-benar membuat dia syok,” ujar Rei kemudian.“Apa kamu tahu soal itu?” celetuk Brema kemudian.“Tidak, dia tidak tahu. Yang tahu hanya aku, Jupiter dan Aldrich!” aku Ares dengan nada rendah. Rei sontak menoleh pada Ares yang juga melirik padanya.“Kenapa kamu tidak cerita padaku Ares?”“Untuk apa? kamu akan membunuh Andy begit

DMCA.com Protection Status