Share

Bab 85. Meet Again

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-11 01:27:34

Jantung Kimberly nyaris berhenti berdetak mendengar apa yang dikatakan oleh Sunny. Darah Kimberly seakan terhenti di atas kepalanya, hingga menimbulkan rasa nyeri dan sakit di kepala begitu hebat. Hamil? Tidak ini tidak mungkin. Berkali-kali Kimberly menggelengkan kepalanya lemah, meyakinkan kalau dirinya salah mendengar. Akan tetapi, kata-kata Sunny begitu jelas di telinganya.

Kimberly masih membeku di tempatnya. Wanita cantik itu memejamkan mata singkat, merutuki dirinya yang sempat meminum obat maag. Hati Kimberly memang ketakutan dan cemas. Ditambah kondisi dirinya belum resmi bercerai dengan Fargo. Namun, lepas dari ketakutan dirinya tentang orang akan mengetahui skandalnya dengan Damian—Kimberly jauh lebih takut akan tindakannya beberapa hari terakhir ini. Tindakan di mana dirinya meminum obat maag. Shit! Bodoh! Bodoh! Kimberly mengumpati dirinya yang begitu bodoh. Harusnya dia menuruti perkataan Carol yang memintanya menemui dokter.

“Sunny, kau yakin aku benar-benar hamil?” ula
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 86. Still Love You

    Damian bergeming di tempatnya menatap sosok wanita berambut pirang memeluknya begitu erat. Tak ada reaksi dari Damian akibat keterkejutannya. Dia masih membiarkan wanita itu memeluknya erat dirinya. Dia merasakan wanita itu menangis dalam pelukannya. Tangis yang dulu pernah dia dengar. Masih sama. Tangis itu pilu, menyesakan, hingga membuatnya hanya membeku diam di tempatnya.Malam sunyi dan gelap. Rintikan hujan masih ada, dan tanah basah menandakan tadi telah hujan deras. Damian masih bergeming di tempatnya, membiarkan wanita yang ada di pelukannya itu menangis. Belum ada kata yang dia ucap. Meski cukup terkejut, tapi dia sudah pernah menduga kalau hal ini akan terjadi. Hal di mana sosok wanita yang sudah lama dia tak lihat, mendatanginya hingga ke kantor.“Aku merindukanmu, Damian,” isak wanita itu sesenggukan dalam pelukan Damian. “Hidup tanpamu benar-benar membuatku hampir gila. Aku tidak sanggup jauh darimu.” Wanita itu kian melingkarkan tangannya ke pinggang Damian, menangis cu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 87. Ultrasound Results

    Damian merapikan dasi yang melingkar di lehernya. Dia memakai arloji ke pergelangan kirinya. Detik selanjutnya, dia mengambil ponsel yang ada di atas meja—melangkah keluar kamar, menuju ruang makan. Pagi telah menyapa, pria tampan itu seperti biasa ingin segera pergi ke kantornya. Namun, sebelum berangkat, dia akan sarapan lebih dulu di ruang makan.Saat Damian hendak masuk ke dalam ruang makan, langkahnya terhenti kala berpapasan dengan Keiza yang juga masuk ke dalam ruang makan. Tak ada sapaan, dia hanya memberikan tatapan dingin, lalu melanjutkan langkahnya masuk ke dalam ruang makan, dan duduk tepat di kursi meja makan. Tampak raut wajah Keiza muram kala Damian bersikap acuh padanya. Meski menginap, tapi Damian sama sekali tidak berbicara padanya.Langkah kaki Keiza segera dia paksakan untuk masuk ke dalam ruang makan. Wanita itu duduk di samping Damian. Para pelayan segera menghidangkan sarapan ke atas meja, menyajikannya sarapan untuk Damian dan Keiza.“Tuan, ini kopi Anda.” Pel

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 88. Ultrasound Results II

    Mobil Kimberly memasuki gedung halaman parkir milik Darrel Group. Dia segera turun dari mobil, dan melangkah masuk ke dalam lobby perusahaan. Raut wajahnya berubah semakin cemas dan juga takut. Beberapa kali dia menarik napas dalam-dalam, dan mengembuskan perlahan. Dia meyakinkan semuanya akan baik-baik saja. Detik selanjutnya, dia melangkah masuk ke dalam lobby perusahaan—menuju lift. Beruntung, Kimberly memiliki akses masuk ke dalam perusahaan Damian karena sebelumnya Damian yang memberikan padanya.Ting!Pintu lift terbuka. Kimberly melangkah keluar dari lift dengan langkah yang pelan. Dia mengendarkan pandangannya ke sekitar, melihat ke sekeliling tak ada siapa pun. Biasanya jika Kimberly keluar dari lift pasti ada Freddy. “Damian ada di kantor atau tidak, ya?” gumam Kimberly pelan.“Selamat pagi, Nyonya Kimberly?” sapa seorang sekretaris melangkah menghampiri Kimberly. “Ah, pagi.” Kimberly sedikit terkejut melihat sekretaris Damian.“Nyonya, apa Anda ingin bertemu dengan Tuan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 89. Ultrasound Results III

    “Kenapa Fargo tidak menjawab teleponku?” Gilda meremas ponsel di tangannya kuat-kuat. Tampak raut wajah Gilda begitu kesal karena Fargo tak menjawab telepon darinya. Sudah berkali-kali dia menghubungi kekasihnya itu, tapi nyatanya Fargo tetap tak bisa dihubungi. Sungguh, sejak di mana Fargo keluar dari rumah sakit, kekasihnya itu jarang sekali menghubunginya.Gilda menghempaskan tubuhnya ke sofa, memejamkan mata sesaat seraya memijat pelan pelipisnya. Sekarang dia tinggal di apartemen pembelian Fargo untuknya. Dia tak lagi tinggal di mansion kediaman Davies. Pasalnya Ernest mengusirnya, dan tak lagi mengizinkan Gilda tinggal di sana. Hal tersebut yang membuatnya tinggal di apartemen pembelian Fargo.“Aku harus mencoba menghubungi Fargo lagi,” gumam Gilda seraya kembali mencoba menghubungi nomor sang kekasih, tetapi sayangnya, dia harus menelan kekecewaan karena nomor Fargo sekarang tak aktif.“Ahg! Kenapa ponsel Fargo sekarang malah tidak aktif?!” seru Gilda kesal. Sebelumnya nomor po

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 90. Run Away

    Kimberly terkejut sekaligus bergeming di tempatnya kala hasil USG telah dilempar oleh Fargo, menyentuh wajahnya, hingga terjatuh di lantai. Tampak raut wajahnya memucat kala menatap hasil USG jatuh ke lantai. Jantungnya seakan ingin berhenti berdetak.Tenggorokan Kimberly seolah telah menelan sesuatu yang berat. Lidahnya kelu akibat keterkejutan. Matanya menatap nanar hasil USG miliknya yang harusnya ada di dalam tas. Perlahan, Kimberly mengambil hasil USG yang terjatuh itu—menatap begitu jutaan arti terdalam. Otaknya berputar berusaha mencerna kenapa bisa hasil USG miliknya ada di tangan Fargo. Detik itu juga kepala Kimberly nyeri luar biasa memikirkan semua ini.“Kenapa hanya diam, Kim? Kau tidak mampu memberikan penjelasan padaku, hah?!” seru Fargo dengan nada tinggi dan begitu keras.Kimberly mengalihkan pandangannya, menatap dingin dan tajam Fargo. Meski rasa takut menguasai dirinya, tapi Kimberly tak boleh lemah. Sekalipun tak ada yang membelanya, tetap Kimberly mampu berdiri te

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 91. Bleeding

    “Damian, bagaimana ini kenapa kau malah menunda-nunda project kita di Paris? Harusnya bulan ini kau sudah berangkat ke Paris, Damian.” Deston menatap dingin, dan tajam putranya yang duduk di hadapannya.Damian tetap diam, dan tenang seraya menatap laporan yang ada di tangannya. Tiba-tiba saja hati dan pikiran pria itu menjadi seperti resah akan sesuatu. Entah, dia merasa ada hal yang telah terjadi. Dia tidak tahu hal apa yang membuat hati dan pikirannya menjadi tak tenang.“Damian! Kau ini mendengar pertanyaanku atau tidak!” sembur Desto kesal kala putranya malah tak menjawab pertanyaannya.“Sorry, apa yang kau tanyakan, Dad?” Damian membuyarkan lamunannya ketika mendapatkan bentakan dari sang ayah.Deston berdecak pelan. “Apa yang kau pikirkan, Damian?! Kenapa kau malah melamun di saat kita sedang membahas pekerjaan!”Damian berdeham sebentar. “Maaf, tadi aku memikirkan beberapa pekerjaan yang harus aku lakukan besok,” ucapnya berdusta. Dia sendiri tak mengerti apa yang dia pikiran.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 92. Found Out

    Carol menggigit kukunya seraya mondar-mandir panik di depan ruang pemeriksaan. Saat ini dokter sedang memeriksa keadaan Kimberly. Jantung Carol seakan ingin berhenti berdetak, kala mengingat darah keluar dari paha Kimberly.Tatapan Carol sekarang mulai teralih ke layar ponselnya. Dia ingin menghubungi Fargo, tapi rasanya tak mungkin dirinya menghubungi Fargo. Kimberly dan Fargo akan segera bercerai. Adanya Fargo di sini pasti hanya membuat Kimberly tambah sakit. Jadi, lebih baik Carol tak menghubungi Fargo.“Aku menghubungi Paman Ernest saja. Paman Ernest harus tahu Kimberly di rumah sakit.” Carol hendak menghubungi nomor Ernest, tapi tiba-tiba ingatannya mengingat pasti nanti Ernest datang ke rumah sakit bersama dengan Maisie. Pun dia tak mungkin lupa Kimberly tidak menyukai ibu tirinya.“Sudahlah, lebih baik aku tidak usah menghubungi siapa pun.” Carol memasukkan ponselnya ke dalam tas. Keputusan yang paling tepat baginya saat ini adalah tidak menghubungi siapa pun. Kimberly saja me

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 93. Birthday?

    “Fargo bukan ayah dari bayi yang aku kandung, Carol.”Bibir Carol menganga terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Kimberly. Lidahnya menjadi kelu. Otaknya blank seketika—menjadikan dirinya begitu bodoh sampai tak tahu cara merespon. Sepasang iris mata Carol menatap lekat Kimberly seakan memberikan tatapan menuntut sebuah penjelasan. Rasanya Carol seperti mimpi. Pasalnya dia sangat mengenal Kimberly. Dia sangat tahu Kimberly bukan tipe wanita yang suka berganti-ganti pria.“Kim, k-kau sedang tidak bercanda, kan?” Carol akhirnya mengeluarkan suara, demi meminta penjelasan agar otaknya tak menghakimi sahabat baiknya lebih dulu.Kimberly mengatur napasnya. Sekarang, dia tak memiliki siapa pun untuk tempatnya bercerita. Selama ini hanya Damian saja yang tahu segalanya. Dalam hal seperti ini, dia harus segera menjelaskan pada Carol. Dia tak ingin Carol sampai mendengar masalahnya dari orang lain. Pun dia yakin Carol bisa menjaga rahasianya dengan baik.“Aku belum pernah berhubungan seks

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13

Bab terbaru

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 167. Extra Part Tujuh (ENDING SCENE)

    Usia Diego saat ini sudah enam bulan. Semakin hari Diego semakin aktif dan sangat pintar. Tubuh Diego semakin gemuk dan sehat. Tangan dan kaki Diego sudah penuh dengan rolls layaknya roti sobek yang menggemaskan. Pipi tembam memerah persis seperti bakpau yang ingin digigit. Rambut Diego cokelat gelap menurun seperti rambut Damian. Manik mata cokelat gelap berkilat memancarkan keindahan yang tak terkira.Diego seperti cerminan Damian. Semua benar-benar mirip layaknya buah apel yang telah terbagi menjadi dua. Memiliki paras yang sama tak berubah. Sesuai dengan keinginan Kimberly. Ya, sejak hamil memang Kimberly berharap anak pertamanya adalah laki-laki agar bisa melihat Damian kecil. Ternyata semesta mencatat apa yang menjadi keinginan Kimberly. Terbukti anak pertamanya adalah laki-laki yang sangat tampan.Di usia Diego yang sudah enam bulan ini, Damian akan menepati janjinya yang ingin mengajak Kimberly dan Diego berjalan-jalan ke luar negeri. Tentu Kimberly menyambut sangat antusias.

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 166. Extra Part Enam

    Ernest duduk di kursi kebesarannya yang ada di mansion-nya. Sekitar lima belas menit lalu, Maisie sudah berpamitan untuk pergi ke penthouse Kimberly. Tentu Ernest tak mungkin melarang. Malah dia senang karena sekarang Maisie dekat dengan Kimberly. Ini yang sejak dulu Ernest nantikan, di mana Maisie dekat dengan putrinya.Suara ketukan pintu terdengar membuyarkan lamunan Ernest. Refleks, Ernest mengalihkan pandangannya ke arah pintu, dan segera meminta orang yang mengetuk pintu itu untuk masuk ke dalam ruang kerjanya.“Tuan,” sapa sang pelayan melangkah mendekat pada Ernest.“Ada apa?” Ernest menatap dingin sang pelayan yang kini sudah di hadapannya.“Tuan, di depan ada Tuan Deston ingin bertemu dengan Anda,” ujar sang pelayan yang sedikit membuat Ernest terkejut.“Deston datang?” Sebelah alis Ernest terangkat, menatap sang pelayan.“Iya, Tuan,” jawab sang pelayan itu lagi.Ernest mengembuskan napas pelan. Seingat Ernest, Deston sama sekali tidak memberitahukan kalau hari ini akan data

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 165. Extra Part Lima

    “Ini kamar bisa kau pakai.” Fargo berucap dingin dan tak ramah pada Carol kala dirinya mengantarkan Carol ke kamar tamu yang ada di apartemen pribadi miliknya. Dia ingin sekali mengusir paksa Carol, tapi dirinya berada di ambang kebingungan. Pasalnya Carol adalah teman baik Kimberly. Dia tak mungkin mengusir paksa Carol.“Thanks. Aku tidak akan lama di sini,” jawab Carol datar. Dia tak pernah menyangka akan terjebak di apartemen milik Fargo. Sungguh, dia tak menginginkan hal ini terjadi, tapi dia tak memiliki pilihan lagi. Dia masih belum memiliki keberanian kembali ke hotel. Hal yang dia takutkan adalah Adrik tahu hotel di mana yang dirinya tempati selama di Amsterdam. Jika sampai itu terjadi, pasti masalah baru akan datang.“Kau memang tidak bisa lama di sini. Orang itu wajib tahu diri,” ucap Fargo sarkas dan tegas. Detik selanjutnya, dia melangkah pergi meninggalkan Carol begitu saja tanpa menunggu balasan ucapan dari Carol.Carol berdecak tak suka dan mengumpati Fargo dalam hati.

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 164. Extra Part Empat

    Amsterdam, Netherlands. Angin berembus sedikit kencang membuat rambut panjang dan indah Carol berantakan. Tampak Carol sedikit kelelahan. Setelah menempuh perjalanan berjam-jam akhirnya dia tiba di kota terbesar di Belanda. Demi menghibur diri dari kepenatan, Carol menganggap dirinya berlibur sejenak. Anggaplah menjauh dari Los Angeles demi membebaskan dirinya dari segala masalah yang menerpa dirinya.“Selamat pagi, Nona Carol,” sapa sang sopir penuh sopan pada Carol yang baru saja muncul di lobby bandara. Ya, kali ini sang sopir tak berani untuk datang terlambat. Jika saja sampai terlambat, maka saja saja sang sopir itu mencari malapetaka.“Pagi,” jawab Carol datar. “Aku pikir kau akan terlambat lagi.”“Tidak, Nona. Nona Fiona sudah meminta saya untuk datang tepat waktu jangan sampai terlambat.”“Good, aku memang paling tidak suka kalau ada yang datang terlambat. Apalagi dalam hal menjemputku. Itu sama saja menjadikanku seperti orang bodoh menunggu.”“Maafkan atas kejadian waktu it

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 163. Extra Part Tiga  

    Menjadi ibu rumah tangga tak pernah membuat Kimberly lelah sedikit pun. Kimberly seakan begitu menikmati perannya menjadi seorang istri dan ibu. Setiap hari, dia selalu membantu menyiapkan segala hal yang Damian butuhkan dan selalu mengurus Diego dengan sangat baik. Pun dia tak pernah merasa bosan. Memasak, menunggu sang suami pulang dari kantor, semua adalah moment-moment yang paling berharga untuk Kimberly.Pekerjaan Kimberly tak begitu saja Kimberly lepas. Dia tetap menyadari tanggung jawabnya. Dia juga tak tega pada Carol yang selalu menggantikanya. Dari kejauhan dia tetap memeriksa dan membantu walau belum bisa optimal. Hampir setiap minggu, Brisa sering datang ke rumahnya untuk memberikan laporan. Paling tidak, dia tetap bertanggung jawab akan perusahaannya di tengah-tengah perannya sebagai ibu rumah tangga.Seperti saat ini di kala pagi menyapa, Kimberly sudah sibuk menyiapkan sarapan untuk sang suami. Tadi malam Damian mengatakan pada Kimberly kalau hari ini tak akan pergi ke

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 162. Extra Part Dua  

    Amsterdam, Netherlands. Fargo membubuhkan tanda tangan di dokumen yang baru saja diantarkan oleh sang asisten. Pria tampan itu kembali membaca dokumen itu lagi, memastikan bahwa dokumen yang ada di hadapannya tak ada yang salah sedikit pun. Saat semua isi dokumen tersebut benar, Fargo segera mengembalikan dokumen tersebut pada Gene yang ada di hadapannya.“Bagaimana perusahaan di Los Angeles, apa ada masalah?” Fargo bertanya pada Gene seraya mengambil gelas berkaki tinggi yang berisikan wine, dan menyesapnya secara perlahan. Tatapan mata tegas dan dingin Fargo, menatap Gene, meminta penjelasan dari sang asisten.“Semua baik-baik saja, Tuan. Kondisi perusahaan setiap bulannya mengalami kenaikan cukup signifikan,” jawab Gene memberi tahu dengan nada sopan. “Tadi malam saya baru saja mengirimkan laporan penjualanan bulan lalu, Anda bisa melihat di sana penjualanan pun mengalami peningkatan.”Fargo menganggukkan kepalanya, lalu tiba-tiba terdengar suara dering ponsel masuk dari Gene. Ref

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku     Bab 161. Extra Part Satu

    Suara tangis bayi membuat Kimberly dan Damian yang tertidur pulas langsung membuka mata mereka. Kimberly menyeka matanya dengan punggung tangannya. Wanita itu menguap dan mengerjapkan mata beberapa kali. Hari masih gelap, tapi Kimberly harus terbangun karena putra kecilnya menangis kencang.“Kim, tidurlah. Aku saja yang memberikan susu. Kau masih memiliki stock ASI di botol, kan?” tanya Damian seraya membelai pipi Kimberly. Pria tampan itu tak tega setiap tengah malam istrinya terbangun harus menyusui putra mereka. Pun dia ingin turut membantu dalam mengurus putra mereka.“Sayang, kalau Diego menangis tidak henti seperti ini biasanya dia tidak mau minum susu lewat botol. Kau saja yang tidur, besok kau harus berangkat pagi, kan?” balas Kimberly hangat.“Kalau begitu bersama saja. Aku akan menemanimu menyusui Diego,” jawab Damian seraya mengecup pipi Kimberly lembut.Kimberly menghela napas dalam. Sebenarnya dia tak setuju, tetapi dalam hal ini dirinya tak bisa menbantah. Sebab sang sua

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 160. Perfect Ending

    Jam dinding menunjukkan pukul tujuh malam. Kimberly baru saja selesai mandi dan mengganti pakaiannya dengan dress ibu hamil. Kandungan yang kian membesar ini membuatnya selalu malas dalam berias. Wajah Kimberky selalu tampil polos tanpa riasan make up sedikit pun. Hal yang menjadi keuntungan Kimberly adalah kulit wajah Kimberly putih mulus bersih. Jadi meski tanpa riasan make up, tetap saja Kimberly terlihat sangat cantik dan memukau.“Kim, ini sudah waktunya jam makan malam. Aku tidak mau kau terlambat makan, Kim,” ujar Damian seraya menatap Kimberly, mengajak Kimberly untuk makan malam.“Iya, Sayang.” Kimberly melangkah menghampiri sang suami, memeluk lengan suaminya itu, dan hendak melangkah meninggalkan kamar megah mereka. Namun, tiba-tiba langkah kaki Kimberly dan Damian terhenti kala melihat pelayan yang menghampiri mereka.“Tuan, Nyonya.” Pelayan itu menundukkan kepala tepat di depan Damian dan Kimberly.“Ada apa?” tanya Damian dingin dengan raut wajah tanpa ekspresi.“Di depan

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 159. Damian and Kimberly’s Love Journey II

    Beberapa bulan berlalu …Damian turun dari mobil, membanting pintu mobil kasar dan berlari masuk ke dalam gedung apartemen, menuju lift, di mana dirinya menempati lantai teratas dari gedung apartemen itu. Tampak raut wajah Damian begitu panik dan dilingkupi kecemasan yang hebat.“Kim!” Damian berlari masuk ke dalam penthousenya. Para pelayan yang menyapa dirinya pun diabaikan, tak sama sekali dipedulikan.“Damian? Kau sudah pulang?” Kimberly tersenyum hangat menatap sang suami yang baru saja pulang. Tatapan hangat dan kerinduan yang mendalam.Damian meraih kedua bahu Kimberly, menatap sang istri yang perutnya yang membuncit. “Tadi pelayan bilang, perutmu sakit, Kim. Kita ke rumah sakit sekarang.” Tanpa menunggu jawaban, Damian hendak mengajak sang istri ke rumah sakit, tetapi gerak Damian terhenti kala Kimberly menahan lengannya.“Sayang, aku baik-baik saja. Tadi baby menendang. Bukan karena sakit perut. Dokter kan bilang aku melahirkan satu minggu lagi,” ujar Kimberly hangat dengan s

DMCA.com Protection Status