Share

Bab 156. Hate Each Other

Amsterdam, Netherlands.

Hiruk pikuk ibu kota Belanda itu cukup padat. Kota terbesar di Belanda yang terkenal dengan sebutan kota kanal itu memiliki keindahan yang seolah memanjakan mata. Harusnya Carol datang ke Amsterdam dengan wajah yang senang atau paling tidak riang karena bisa bekerja sambil berlibur, tapi sayangnya dia malah menunjukkan raut wajah dingin dan ketus seperti biasa.

“Ck! Kenapa sopir lama sekali menjemputku? Apa dia bosan hidup?” dengkus Carol jengkel. Sudah hampir lima belas menit Carol menunggu di lobby bandara, sayangnya sopir malah datang terlambat. Padahal sejak awal, Carol sudah memperingati sopir dilarang untuk datang terlambat. Yang paling Carol benci adalah orang yang tak datang tepat waktu.

Suara dering ponsel terdengar. Refleks, Carol merogoh ponsel yang ada di dalam tasnya, mengambil ponsel tersebut, dan menatapnya ke layar tertera nomor Fiona—asistennya. Detik itu juga, Carol menerima panggilan tersebut.

“Selamat pagi, Nona—”

“Fiona! Kenapa sopir be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status