Beranda / Romansa / Terpikat Pesona Paman Suamiku / Bab 112. Don’t Make Me Hate You

Share

Bab 112. Don’t Make Me Hate You

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-21 00:03:36

Alunan musik biola menyelimuti kemegahan restoran Perancis yang ada di pusat kota Los Angeles. Aroma lavender sebagai pengharum ruangan begitu menyejukan. Tak banyak pengunjung yang datang ke restoran ini. Hanya beberapa meja terisi. Suara percakapan pun nyaris tak terdengar.

Tampak dua wanita cantik duduk dengan anggun di kursi dekat jendela. Mereka bisa melihat keindahan kota Los Angeles dari jendela besar, tinggi, dan megah itu. Mereka berdua belum ada percakapan apa pun. Hanya saja tatapan mata mereka saling terlempar dingin satu sama lain. Tatapan yang mengisyaratkan tak ada keramahan di sana.

“Kenapa kau mengajakku bertemu, Keiza? Hal penting apa yang ingin kau katakan padaku?” tanya Kimberly dingin, dan datar serta sorot mata tegas.

“Aku tidak menyangka kau istri dari Fargo Jerald, keponakan tiri Damian.” Keiza menjeda sebentar, lalu mengambil wine yang ada di hadapannya, dan menyesap wine perlahaan. Nada bicara Keiza anggun, dan tersirat penuh sindiran.

Kimberly mengambil teh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 113. Kidnapping

    “Berengsek! Apa-apaan ini, Taya! Kenapa banyak perusahaan yang membatalkan kontrak sepihak, hah?!” Suara Gilda berseru dengan nada keras, dan menggelegar memenuhi apartemen megahnya. Kemarahan begitu membakar Gilda kala mendapati laporan hampir semua perusahaan yang bekerja sama dengannya, membatalkan kontrak begitu saja. Sialnya tidak ada punishment bagi pihak perusahaan, jika ingin membatalkan kontrak. Itu yang benar-benar membuat Gilda murka. Semua merugikan dirinya.Taya menghela napas dalam. “Yang melakukan ini Damian Darrel. Dia yang meminta semua perusahaan yang bekerja sama denganmu harus membatalkan kontrak. Jika tidak, Damian Darrel tidak akan pernah mau bekerja sama dengan perusahaan yang mengontrakmu. Aku benar-benar tidak menyangka Damian Darrel akan melakukan hal seperti ini.”“Sialan!” Gilda membanting semua dokumen yang ada di tangannya ke atas meja. Kemarahan dalam dirinya tak bisa terkendali. Dia meminta Taya untuk menyelidiki tentang Kimberly agar bisa mempermalukan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 114. The Savior

    “Kau sudah gila, Gilda! Kau mau membawaku ke mana?!” bentak Kimberly keras, dan kuat seraya menatap Gilda yang melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Sorot mata Kimberly menatap penuh amarah Gilda yang berani menculiknya. Andai saja tadi Gilda tak menodongkan pisau ke pinggangnya, maka tak mungkin dia ikut dengannya.“Kau yang menghasut Damian untuk menghancurkan karirku, kan?” Gilda menginjak pedal gas kuat-kuat. Benak Gilda bekerja pasti Kimberly turut andil membujuk Damian dalam menghancurkan karirnya.“Menghancurkan karirmu? Apa maksud ucapanmu?” Kening Kimberly mengerut dalam, menatap bingung Gilda.“Kau jangan berbohong, Kimberly! Aku tahu kau yang membujuk Damian untuk menghancurkanku! Kau benar-benar licik, Kimberly! Kau memperalat Damian yang memiliki kekuasaan agar bisa menghancurkanku!” seru Gilda dengan nada tinggi, dan penuh kebencian.“Kau sudah kehilangan akal sehatmu, Gilda! Apa alasan aku membujuk Damian demi bisa menghancurkanmu?!” Kimberly membalikkan ucapan gil

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 115. Deston’s Threat

    Damian menatap hangat Kimberly yang tertidur pulas setelah minum obat. Dokter masih belum mengizinkan Kimberly untuk pulang. Namun, meski demikian dokter mengatakan kondisi Kimberly baik-baik saja. Begitu pun dengan kandungan Kimberly yang sehat dan kuat. Walau tak dipungkiri rasa sedikit cemas masih tetap ada. Hal itu kenapa Damian masih belum beranjak pergi dari ruang rawat Kimberly.Tangan kokoh Damian membelai pipi Kimberly lembut. Mengecupi seluruh wajah sang kekasih. Hatinya tenang kala merasakan embusan napas halus Kimberly menerpa punggung tangannya. Sejak tadi yang Damian lakukan terus mengecupi wajah Kimberly dan memeriksa napas Kimberly.Dalam hidup, ini pertama kali Damian merasakan ketakutan. Melihat dengan mata kepalanya sendiri mobil yang membawa Kimberly jatuh ke jurang, membuat jantung Damian nyaris berhenti berdetak. Entah, dia tak bisa memikirkan bagaimana dirinya, jika tanpa Kimberly.Kimberly bukan cinta pertamanya, tapi Damian tak mengerti kenapa dirinya takut ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 116. Love is About Action, Not Bullshit

    “Damian, aku sudah keyang.” Kimberly hendak menyudahi makanan yang disuapi oleh sang kekasih. Pagi menyapa, Damian sudah menyuapi banyak makanan untuk Kimberly. Dalam keadaan sakit seperti ini, Damian selalu meminta Kimberly serta memaksa untuk banyak makan. Mengingat Kimberly sedang hamil muda, itu yang membuat Damian overprotective.“Kim, makan sedikit lagi.” Damian memaksa Kimberly lagi untuk menghabiskan makanan yang dia suapkan pada Kimberly.Kimberly mengembuskan napas panjang. Tanpa membantah, akhirnya dia kembali menerima suapan dari Damian. Menghindari pertengkaran adalah jalan yang terbaik. Dia tak mau bertengkar hal kecil dengan Damian.“Damian, aku sudah kenyang. Jangan minta aku makan lagi.” Kimberly mengerutkan bibirnya sebal.Damian mengulum senyumannya, dan mengangkup kedua pipi Kimberly, mengecupi bibir sang kekasih yang mengerut itu. “Kau sedang hamil, Kim. Wanita hamil wajib untuk banyak makan. Kau bukan hanya makan untuk dirimu saja, tapi anak kita juga makan.”“Da

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 117. The Right Man

    Sayup-sayup mata Maisie mulai terbuka. Cahaya putih yang menyorot menangkap ke matanya. Tepat di kala mata Maisie sudah terbuka, tatapannya teralih pada Ernest yang begitu setia duduk di tepi ranjang, menunggu dirinya. Detik itu juga ingatannya langsung mengingat dirinya dirawat di rumah sakit.“Kau sudah bangun? Apa kau ingin makan sesuatu?” tanya Ernest menawarkan seraya membelai pipi Maisie lembut. Tatapan pria paruh baya itu menatap hangat sang istri—yang begitu pucat. Beruntung dokter mengatakan kandungan Maisie baik-baik saja. Walau cukup lemah, tapi selama ini sang istri selalu rajin mengonsumsi obat penguat kandungan. Itu yang sangat membantu, ketika istrinya dalam keadaan benar-benar drop.“Aku belum lapar. Nanti saja aku makan. Apa Gilda sudah siuman?” Fokus Maisie hanya pada putrinya.“Belum. Gilda belum siuman.” Ernest membelai lembut pipi Maisie.“Lalu bagaimana dengan Kimberly?” Lepas dari rasa khawatir pada Gilda, tentu saja Maisie tetap merasa bersalah pada Kimberly. B

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 118. Deston’s Question

    “Kim, aku harus keluar sebentar. Freddy menungguku di kafe rumah sakit yang ada di lantai bawah. Ada beberapa dokumen penting yang aku harus periksa. Kau di sini akan ditemani perawat. Tidak apa-apa, kan?” Damian membelai pipi Kimberly seraya memberikan kecupan di hidung kekasihnya itu. Tatapannya menatap hangat Kimberly, dan penuh damba.“Apa ada pekerjaan yang tertunda, Damian?” Kimberly bertanya pelan. Sudah beberapa hari ini Kimberly berada di rumah sakit, dan selalu Damian yang menunggu dirinya. “Semua baik-baik saja. Pekerjaanku lancar. Kau tidak usah khawatir. Aku hanya memeriksa dokumen sebentar. Nanti aku akan segera ke sini. Jika kau butuh sesuatu, kau bisa bilang pada perawat,” kata Damian seraya memberikan kecupan di bibir sang kekasih. Kimberly menganggukkan kepalanya. “Ya sudah, tidak apa-apa. Kau pergi saja. Tidak usah mencemaskanku, Damian. Kau selesaikan dulu pekerjaanmu.”Damian tersenyum seraya mengecup kening Kimberly. Detik selanjutnya, ketika dia pergi mening

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 119. Deston’s Question II

    Suara Deston bertanya pada Kimberly dengan nada dingin tersirat penuh ancaman. Kilat mata cokelat menatap lekat, dan tegas pada Kimberly yang duduk di hadapannya. Sudah sejak kemarin Deston ingin berbicara berdua dengan Kimberly, tapi dia terus menunda karena menunggu sampai Damian tak ada di samping Kimberly.Ruang rawat Kimberly itu terselimuti keheningan yang bercampur rasa cemas, takut, khawatir. Meskipun tenang, tapi wajahnya tak menampik menunjukkan rasa takut. Benaknya berusaha berpikir positive dari maksud ucapan Deston, tetapi yang ada malah hanya pikiran negative. Jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya, akibat kerisauan yang melanda.Hingga ketika Kimberly telah mengumpulkan keberaniannya, tatapan matanya menatap dalam, tegas, dan tersirat sopan pada Deston. Dia menyadari bahwa ini pasti akan terjadi. Statusnya yang pernah menikah dengan Fargo, pasti akan membuat keluarga malu.“Grandpa, sebelumnya aku minta maaf. Aku tidak bermaksud untuk melawan atau bersikap tidak s

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 120. Decisions are in Your Hands

    Sudah lebih dari lima hari Kimberly dirawat di rumah sakit. Kondisinya sebenarnya sudah sehat dan pulih. Dua hari lalu dokter sudah memperbolehkan Kimberly untuk pulang, tapi Damian belum mengizinkan karena pria tampan itu ingin dokter benar-benar mengawasi kesehatannya dulu. Mengingat Kimberly jatuh dari tebing, membuat Damian selalu cemas.Kimberly sudah tak betah di rumah sakit. Beberapa kali dia merengek meminta pulang pada Damian, tapi tetap Damian ingin Kimberly benar-benar pulih. Lagi pula jika masih berada di rumah sakit, dokter bisa extra mengawasi Kimberly. Itu yang ada di dalam pikiran Damian. Well, mau tak mau Kimberly pasrah tak bisa membantah.Selama lebih dari lima hari di rumah sakit, yang kerap menjenguk Kimberly adalah Carol dan terkadang Fargo datang membawakan makanan untuknya. Sementara keluarga Fargo tak sama sekali menjenguk. Hanya pernah Deston, itu pun bukan menjenguk melainkan hanya memberikan ancaman pada Kimberly. Meski demikian, Kimberly sama sekali tak ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22

Bab terbaru

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 167. Extra Part Tujuh (ENDING SCENE)

    Usia Diego saat ini sudah enam bulan. Semakin hari Diego semakin aktif dan sangat pintar. Tubuh Diego semakin gemuk dan sehat. Tangan dan kaki Diego sudah penuh dengan rolls layaknya roti sobek yang menggemaskan. Pipi tembam memerah persis seperti bakpau yang ingin digigit. Rambut Diego cokelat gelap menurun seperti rambut Damian. Manik mata cokelat gelap berkilat memancarkan keindahan yang tak terkira.Diego seperti cerminan Damian. Semua benar-benar mirip layaknya buah apel yang telah terbagi menjadi dua. Memiliki paras yang sama tak berubah. Sesuai dengan keinginan Kimberly. Ya, sejak hamil memang Kimberly berharap anak pertamanya adalah laki-laki agar bisa melihat Damian kecil. Ternyata semesta mencatat apa yang menjadi keinginan Kimberly. Terbukti anak pertamanya adalah laki-laki yang sangat tampan.Di usia Diego yang sudah enam bulan ini, Damian akan menepati janjinya yang ingin mengajak Kimberly dan Diego berjalan-jalan ke luar negeri. Tentu Kimberly menyambut sangat antusias.

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 166. Extra Part Enam

    Ernest duduk di kursi kebesarannya yang ada di mansion-nya. Sekitar lima belas menit lalu, Maisie sudah berpamitan untuk pergi ke penthouse Kimberly. Tentu Ernest tak mungkin melarang. Malah dia senang karena sekarang Maisie dekat dengan Kimberly. Ini yang sejak dulu Ernest nantikan, di mana Maisie dekat dengan putrinya.Suara ketukan pintu terdengar membuyarkan lamunan Ernest. Refleks, Ernest mengalihkan pandangannya ke arah pintu, dan segera meminta orang yang mengetuk pintu itu untuk masuk ke dalam ruang kerjanya.“Tuan,” sapa sang pelayan melangkah mendekat pada Ernest.“Ada apa?” Ernest menatap dingin sang pelayan yang kini sudah di hadapannya.“Tuan, di depan ada Tuan Deston ingin bertemu dengan Anda,” ujar sang pelayan yang sedikit membuat Ernest terkejut.“Deston datang?” Sebelah alis Ernest terangkat, menatap sang pelayan.“Iya, Tuan,” jawab sang pelayan itu lagi.Ernest mengembuskan napas pelan. Seingat Ernest, Deston sama sekali tidak memberitahukan kalau hari ini akan data

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 165. Extra Part Lima

    “Ini kamar bisa kau pakai.” Fargo berucap dingin dan tak ramah pada Carol kala dirinya mengantarkan Carol ke kamar tamu yang ada di apartemen pribadi miliknya. Dia ingin sekali mengusir paksa Carol, tapi dirinya berada di ambang kebingungan. Pasalnya Carol adalah teman baik Kimberly. Dia tak mungkin mengusir paksa Carol.“Thanks. Aku tidak akan lama di sini,” jawab Carol datar. Dia tak pernah menyangka akan terjebak di apartemen milik Fargo. Sungguh, dia tak menginginkan hal ini terjadi, tapi dia tak memiliki pilihan lagi. Dia masih belum memiliki keberanian kembali ke hotel. Hal yang dia takutkan adalah Adrik tahu hotel di mana yang dirinya tempati selama di Amsterdam. Jika sampai itu terjadi, pasti masalah baru akan datang.“Kau memang tidak bisa lama di sini. Orang itu wajib tahu diri,” ucap Fargo sarkas dan tegas. Detik selanjutnya, dia melangkah pergi meninggalkan Carol begitu saja tanpa menunggu balasan ucapan dari Carol.Carol berdecak tak suka dan mengumpati Fargo dalam hati.

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 164. Extra Part Empat

    Amsterdam, Netherlands. Angin berembus sedikit kencang membuat rambut panjang dan indah Carol berantakan. Tampak Carol sedikit kelelahan. Setelah menempuh perjalanan berjam-jam akhirnya dia tiba di kota terbesar di Belanda. Demi menghibur diri dari kepenatan, Carol menganggap dirinya berlibur sejenak. Anggaplah menjauh dari Los Angeles demi membebaskan dirinya dari segala masalah yang menerpa dirinya.“Selamat pagi, Nona Carol,” sapa sang sopir penuh sopan pada Carol yang baru saja muncul di lobby bandara. Ya, kali ini sang sopir tak berani untuk datang terlambat. Jika saja sampai terlambat, maka saja saja sang sopir itu mencari malapetaka.“Pagi,” jawab Carol datar. “Aku pikir kau akan terlambat lagi.”“Tidak, Nona. Nona Fiona sudah meminta saya untuk datang tepat waktu jangan sampai terlambat.”“Good, aku memang paling tidak suka kalau ada yang datang terlambat. Apalagi dalam hal menjemputku. Itu sama saja menjadikanku seperti orang bodoh menunggu.”“Maafkan atas kejadian waktu it

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 163. Extra Part Tiga  

    Menjadi ibu rumah tangga tak pernah membuat Kimberly lelah sedikit pun. Kimberly seakan begitu menikmati perannya menjadi seorang istri dan ibu. Setiap hari, dia selalu membantu menyiapkan segala hal yang Damian butuhkan dan selalu mengurus Diego dengan sangat baik. Pun dia tak pernah merasa bosan. Memasak, menunggu sang suami pulang dari kantor, semua adalah moment-moment yang paling berharga untuk Kimberly.Pekerjaan Kimberly tak begitu saja Kimberly lepas. Dia tetap menyadari tanggung jawabnya. Dia juga tak tega pada Carol yang selalu menggantikanya. Dari kejauhan dia tetap memeriksa dan membantu walau belum bisa optimal. Hampir setiap minggu, Brisa sering datang ke rumahnya untuk memberikan laporan. Paling tidak, dia tetap bertanggung jawab akan perusahaannya di tengah-tengah perannya sebagai ibu rumah tangga.Seperti saat ini di kala pagi menyapa, Kimberly sudah sibuk menyiapkan sarapan untuk sang suami. Tadi malam Damian mengatakan pada Kimberly kalau hari ini tak akan pergi ke

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 162. Extra Part Dua  

    Amsterdam, Netherlands. Fargo membubuhkan tanda tangan di dokumen yang baru saja diantarkan oleh sang asisten. Pria tampan itu kembali membaca dokumen itu lagi, memastikan bahwa dokumen yang ada di hadapannya tak ada yang salah sedikit pun. Saat semua isi dokumen tersebut benar, Fargo segera mengembalikan dokumen tersebut pada Gene yang ada di hadapannya.“Bagaimana perusahaan di Los Angeles, apa ada masalah?” Fargo bertanya pada Gene seraya mengambil gelas berkaki tinggi yang berisikan wine, dan menyesapnya secara perlahan. Tatapan mata tegas dan dingin Fargo, menatap Gene, meminta penjelasan dari sang asisten.“Semua baik-baik saja, Tuan. Kondisi perusahaan setiap bulannya mengalami kenaikan cukup signifikan,” jawab Gene memberi tahu dengan nada sopan. “Tadi malam saya baru saja mengirimkan laporan penjualanan bulan lalu, Anda bisa melihat di sana penjualanan pun mengalami peningkatan.”Fargo menganggukkan kepalanya, lalu tiba-tiba terdengar suara dering ponsel masuk dari Gene. Ref

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku     Bab 161. Extra Part Satu

    Suara tangis bayi membuat Kimberly dan Damian yang tertidur pulas langsung membuka mata mereka. Kimberly menyeka matanya dengan punggung tangannya. Wanita itu menguap dan mengerjapkan mata beberapa kali. Hari masih gelap, tapi Kimberly harus terbangun karena putra kecilnya menangis kencang.“Kim, tidurlah. Aku saja yang memberikan susu. Kau masih memiliki stock ASI di botol, kan?” tanya Damian seraya membelai pipi Kimberly. Pria tampan itu tak tega setiap tengah malam istrinya terbangun harus menyusui putra mereka. Pun dia ingin turut membantu dalam mengurus putra mereka.“Sayang, kalau Diego menangis tidak henti seperti ini biasanya dia tidak mau minum susu lewat botol. Kau saja yang tidur, besok kau harus berangkat pagi, kan?” balas Kimberly hangat.“Kalau begitu bersama saja. Aku akan menemanimu menyusui Diego,” jawab Damian seraya mengecup pipi Kimberly lembut.Kimberly menghela napas dalam. Sebenarnya dia tak setuju, tetapi dalam hal ini dirinya tak bisa menbantah. Sebab sang sua

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 160. Perfect Ending

    Jam dinding menunjukkan pukul tujuh malam. Kimberly baru saja selesai mandi dan mengganti pakaiannya dengan dress ibu hamil. Kandungan yang kian membesar ini membuatnya selalu malas dalam berias. Wajah Kimberky selalu tampil polos tanpa riasan make up sedikit pun. Hal yang menjadi keuntungan Kimberly adalah kulit wajah Kimberly putih mulus bersih. Jadi meski tanpa riasan make up, tetap saja Kimberly terlihat sangat cantik dan memukau.“Kim, ini sudah waktunya jam makan malam. Aku tidak mau kau terlambat makan, Kim,” ujar Damian seraya menatap Kimberly, mengajak Kimberly untuk makan malam.“Iya, Sayang.” Kimberly melangkah menghampiri sang suami, memeluk lengan suaminya itu, dan hendak melangkah meninggalkan kamar megah mereka. Namun, tiba-tiba langkah kaki Kimberly dan Damian terhenti kala melihat pelayan yang menghampiri mereka.“Tuan, Nyonya.” Pelayan itu menundukkan kepala tepat di depan Damian dan Kimberly.“Ada apa?” tanya Damian dingin dengan raut wajah tanpa ekspresi.“Di depan

  • Terpikat Pesona Paman Suamiku    Bab 159. Damian and Kimberly’s Love Journey II

    Beberapa bulan berlalu …Damian turun dari mobil, membanting pintu mobil kasar dan berlari masuk ke dalam gedung apartemen, menuju lift, di mana dirinya menempati lantai teratas dari gedung apartemen itu. Tampak raut wajah Damian begitu panik dan dilingkupi kecemasan yang hebat.“Kim!” Damian berlari masuk ke dalam penthousenya. Para pelayan yang menyapa dirinya pun diabaikan, tak sama sekali dipedulikan.“Damian? Kau sudah pulang?” Kimberly tersenyum hangat menatap sang suami yang baru saja pulang. Tatapan hangat dan kerinduan yang mendalam.Damian meraih kedua bahu Kimberly, menatap sang istri yang perutnya yang membuncit. “Tadi pelayan bilang, perutmu sakit, Kim. Kita ke rumah sakit sekarang.” Tanpa menunggu jawaban, Damian hendak mengajak sang istri ke rumah sakit, tetapi gerak Damian terhenti kala Kimberly menahan lengannya.“Sayang, aku baik-baik saja. Tadi baby menendang. Bukan karena sakit perut. Dokter kan bilang aku melahirkan satu minggu lagi,” ujar Kimberly hangat dengan s

DMCA.com Protection Status