Lucas memerintahkan Edward untuk membawa wanita itu bersama dengan mereka, setelah wanita itu selesai creambath.Mereka pun bergerak ke tempat lokasi pertemuan wanita itu dengan Miranda.Lucas menghubungi Adelia, agar adiknya itu menghubungi keluarga Miranda, dan menyuruhnya untuk datang Mansion Sylvester.Kali ini Lucas harus lebih keras lagi menegur Ibunya, dan keluarga sepupunya.Dia tidak bisa membiarkan mereka mencelakai istrinya, ini sudah di luar batas, tindakan sepupunya itu sudah tidak wajar lagi.Dengan petunjuk wanita itu, mobil menuju lokasi tempat untuk bertemu dengan Miranda.Ternyata mereka menuju sebuah Bar."Apakah benar di sini tempat kalian bertemu?" tanya Lucas tidak percaya."Iya Tuan, Miranda pelanggan tetap di sini, jadi kapanpun dia datang tidak masalah, kami pertama bertemu juga di sini!" sahut wanita itu dengan nada takut."Baiklah, kita tunggu di sini saja dulu sebelum dia datang!" sahut Lucas kepada Edward."Baik Tuan!"Edward memarkirkan mobil mereka di pi
Miranda tidak bisa menjawab pertanyaan pria tambun itu, lututnya sudah gemetar begitu gugupnya.Dia tidak menduga, ternyata dia di jebak oleh wanita bayaran yang di perintahkannya untuk menculik Julia.Habislah sudah! dia sudah menggali kuburannya sendiri.Lucas mengetahui rencana yang sudah di susunnya sedemikian rapi, akhirnya ketahuan juga."Ada apa ini sayang? siapa mereka?" tanya pria tambun itu kepada Miranda."Diam! jangan lagi bicara!" kata Miranda marah, lututnya semakin gemetar ketakutan."Ternyata rencana penculikan itu, semuanya rencana jahatmu, ingin menyingkirkan istriku!" kata Lucas dengan nada yang tajam, memandang Miranda dengan begitu dinginnya."Lucas..bukan aku, kamu salah sangka padaku...dengar!" Miranda dengan suara yang bergetar karena gugup dan takut, mencobaOOL menjelaskan kepada Lucas."Bawa dia!" sahut Lucas kepada para Bodyguardnya menunjuk Miranda."Tidak! Lucas, bukan aku..bukan aku!" jerit Miranda begitu tangannya di tarik oleh Bodyguard Lucas."Hei! lep
lucas memandang tajam ke arah Miranda yang berlutut, wajahnya sudah menggelap karena amarah.Dia menunggu Miranda menjelaskan apa yang telah di lakukannya pada Julia, kepada semua orang yang berkumpul di ruangan tersebut."Tunggu dulu! ada apa ini semua, Miranda adalah kekasihku, aku berhak tahu apa sebenarnya yang telah dia lakukan, dan kalian ini siapanya Miranda!" sahut pria tambun yang terlihat kebingungan dengan situasi yang dia lihat.Apa lagi melihat Miranda yang berlutut minta maaf, pria itu merasa tidak terima.Mendengar pria itu menyebutkan bahwa dia kekasih Miranda, sontak saja semua orang yang berada dalam ruangan itu terkejut bukan main.Dina, Ibu Miranda hampir saja jatuh terduduk saking terkejutnya.Lisbeth membeku di tempatnya, telinganya seperti salah mendengar, apa yang di katakan pria yang hampir seumuran dengan Ayah Miranda sendiri."Tutup mulut mu! jangan bicara apapun!" teriak Miranda semakin pucat mendengar apa yang di katakan pria itu.Tubuh Miranda semakin gem
Lisbeth diam tidak bisa menjawab pertanyaan Lucas, dia masih membeku di tempatnya.Suasana ruang utama terlihat begitu menegangkan, dan bagaikan terkena bom waktu.Dan, terutama dengan Lisbeth, sekarang menjadi sorotan semua mata memandangnya dengan terkejut."Apa lagi yang telah kamu lakukan!" sahut Piter kepada istrinya, dia tidak menyangka istrinya bisa sampai berbuat begitu jauh ingin menyingkirkan istri putra mereka sendiri."Aku tidak melakukan apapun!" sahut Lisbeth, akhirnya dia pun bisa mengeluarkan suara."Tan..te, bukankah kamu yang sudah menyuruhku untuk menyingkirkan istri Lucas, Tante katakan, kalau Tante sangat membenci perempuan itu, Tante hanya menginginkan aku menjadi menantu keluarga Sylvester!" sahut Miranda dengan suara kencang."Itu tidak benar!" teriak Lisbeth dengan histeris."Itu benar! Tante jangan berbohong!" Miranda tidak mau kalah, menjerit dengan kencang juga."Mulai sekarang, aku ingin Mama di kurung di kamar, tidak di perbolehkan keluar, sebelum introsp
Sementara itu Dina, Ibu Miranda, di tempatnya menggigil menahan amarah yang ingin meledak.Dina benar-benar sudah di permalukan putri yang di banggakannya, memiliki hubungan romantis dengan seorang lelaki yang hampir seumuran dengan Ayahnya.Dia sudah tidak tahan lagi, kakinya melangkah dengan cepat menghampiri Miranda.Lalu dengan kasar dia menarik Miranda untuk berdiri, Dina merasa sudah terlalu memanjakan putrinya, sehingga sesuka hatinya berbuat apa saja.Plak!Dengan kencang Dina menampar pipi Miranda, dia perlu memberi pelajaran pada putrinya itu.Plak!Dina melayangkan tamparan lagi pada pipi Miranda yang sebelah lagi."Aaa...Mama!!" jerit Miranda terkejut bukan main di tampar Ibunya."Kamu sungguh memalukan, menjalin hubungan dengan seorang pria yang seumuran dengan Papa mu, sungguh memalukan!!" teriak Dina histeris, sembari menghentak-hentakkan kepalanya saat berteriak, dengan wajah yang memerah karena emosi tingkat tinggi.Dina sudah begitu kalap, kelakuan Miranda menjadi ai
Setelah pria tambun itu pergi, Lucas pun memberi kode kepada anak buahnya untuk menarik Ibunya naik ke kamar."Tidak! jangan sentuh aku! aku adalah Nyonya besar di rumah ini, jangan coba-coba menyentuhku!" teriak Lisbeth melotot kepada anak buah Lucas."Tarik saja dia!" sahut Lucas mulai tidak sabar."Tidak! tidak!" teriak Lisbeth, lalu melempar bantal sofa kepada anak buah Lucas yang akan mendekat."Mama bisa tidak menjelaskan, kenapa Mama begitu tega ingin menculik istriku!" sahut Lucas mendekati Ibunya.1"Baik! baik aku akan katakan!" kata Lisbeth akhirnya mau mengatakan alasannya.Semua memandang ke arah Lisbeth."Aku tidak suka padanya, dia orang asing yang tidak memiliki asal-usul keluarga, dia perempuan yang sudah mengubah dirimu, menjadi anak yang mengabaikan orang tuamu, aku sangat benci padanya karena masuk ke dalam keluarga kita, dia tidak pantas menjadi keluarga Sylvester, aku yakin dia telah melakukan sesuatu padamu, sampai bisa naik ke atas ranjang mu, untuk mengikat mu
Lucas membuka sprei itu tepat di depan Ibunya, menunjukkan bukti kebejatan dirinya.Noda yang sudah menghitam terlihat di kain sprei, semua tahu itu adalah bekas darah yang sudah mengering.Lisbeth yang melihat itu, membeku di tempatnya, dia mematung tidak bergerak."Apa yang telah kamu lakukan Lucas?" tanya Lisbeth tanpa sadar, dia tahu itu darah.Dan darah itu terlihat cukup banyak, karena noda darah yang sudah menghitam itu terlihat menyebar di kain sprei."Aku yang melakukan hal yang mengikat diriku pada istriku, bukan istriku, dia tidak punya niat sedikitpun untuk masuk ke dalam keluarga Sylvester, tapi aku lah menarik dia masuk ke dalam keluarga Sylvester!" kata Lucas menjelaskan dengan sejelasnya."Itu tidak mungkin!" gumam Lisbeth tidak mempercayai kenyataan yang sebenarnya.Dia sudah memfitnah Julia, karena tidak rela kekayaan keluarga Sylvester, kelak akan di kendalikan Julia.Ternyata putranya sendiri yang membuat wanita yang di bencinya itu, bisa menjadi bagian dari keluar
Keluarga Miranda meradang, melihat rekaman yang di perlihatkan Adelia tersebut.Mereka tidak menyangka, ternyata selain menjadi sugar baby, Miranda melakukannya juga dengan pria lainnya.Lucas ingin muntah melihat kelakuan Miranda tersebut, pria itu merasa lega, adiknya ternyata menemukan bukti lainnya untuk memperjelas, siapa Miranda sebenarnya.Sementara Lisbeth membeku di tempatnya, melihat rekaman yang di putar Adelia itu.Ibu Lucas tersebut, tidak menyangka wanita yang di banggakannya, untuk dia jodohkan kepada putranya itu, ternyata wanita tidak bermartabat.Lisbeth kecolongan lagi, dia benar-benar salah dalam memilih calon menantunya.Wanita tua itu, jadi malu melihat Julia. Gadis yang dia pikir, seorang wanita murahan, ternyata gadis yang masih perawan, saat bertemu dengan putranya.Dia benar-benar salah sangka kepada Julia, dan terlalu berprasangka negatif."Adelia, sudah! tolong di tutup rekamannya, itu sangat memalukan!" sahut Kakak Miranda, Zacky.Adelia terpaksa mematikan